Bicara tentang kawat gigi atau dental braces tidak bisa kalau tidak membahas malocclusion atau bisa diterjemahkan sebagai ‘gigi dengan susunan tidak rata’. Mereka dengan malocclusion (maloklusi) akan mengalami ketidaksempurnaan dalam mengunyah, selain juga memiliki penampilan yang tidak indah saat tersenyum. Siapa sih yang tidak ingin memiliki senyum yang indah dengan susunan gigi yang rata, rapi, dan serasi? Oleh karenanya banyak sekali usaha yang dilakukan orang untuk memperolehnya dan dalam ilmu kedokteran gigi ada beberapa intervensi yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki malocclusion tersebut. Cabang ilmu yang menangani masalah ini adalah orthodontic dan ahlinya disebut seorang orthodontist. Salah satu intervensi itu adalah dengan menggunakan dental braces yang sebenarnya lebih dari sekedar kawat gigi, karena saat ini banyak sekali inovasi baru dental braces yang tidak lagi berbentuk seperti menggunakan kawat pada gigi.
Fakta Tentang Dental Braces & Malocclusion
- Salah satu faktor orang kekurangan percaya diri adalah karena memiliki susunan gigi yang tidak rata (malocclusion).
- Malocclusion merupakan kecendrungan yang genetik dan diturunkan dalam keluarga.
- Di AS, saat anak berusia 7 tahun disarankan untuk pergi periksa ke orthodontist untuk melihat ada tidaknya kecendrungan malocclusion.
- Dalam mengkoreksi malocclusion terkadang memakan waktu yang tidak sebentar dan bisa sampai harus mengkoreksi posisi rahang bawah.
- Penyebab yang paling sering adalah gigi tidak memiliki ruangan yang cukup untuk tumbuh pada rahang. Atau sebaliknya, ruangan di rahang terlalu luas sehingga gigi tumbuh berjarangan. Keduanya dapat menyebabkan gigi tumbuh tidak teratur.
- Kebiasaan menghisap jempol, mengenyot bibir bawah, menggunakan empeng (pacifier), dll. selama 4-6 jam dalam 24 jam; sehingga gigi susu tumbuh miring dan berujung kepada tidak rapinya gigi asli saat tumbuh nanti.
- Ompong; baik yang terjadi pada gigi susu maupun terjadi pada gigi asli karena suatu trauma atau infeksi (gigi berlubang). Adanya gigi yang ompong dapat membuat gigi-gigi tetangganya menjadi miring atau bergeser.
- Faktor Genetik, di mana seseorang memiliki ukuran rahang atau ukuran gigi yang tidak normal. Atau suatu kelainan di mana gigi tertentu tumbuh tidak pada posisi yang semestinya (transposed teeth). Atau pada kondisi berat namun jarang terjadi suatu cleft palate atau rahang tumbuh tidak sempurna.
Gejala & Keluhan Malocclusion
- Selain gigi tampak miring, tumbuh menonjol, tidak rata, berlapis, gingsul, dll. Sampai batas tertentu (malocclusion ringan) keluhan biasanya hanya masalah kosmetik saja.
- Bisa juga sampai terjadi gangguan mengunyah dan bicara pada kasus malocclusion berat.
- Pada usia anak-anak, gejala awal malocclusion dapat diamati dari masalah yang timbul seperti kesulitan mengunyah makanan, bagian dalam mulut sering tergigit tidak sengaja saat mengunyah makanan, atau gigi yang tumbuh selalu pada posisi yang tidak semestinya.
- Pada dewasa, keluhan bisa sampai terjadi suatu Temporomandibular Joint (TMJ) disorder dengan keluhan nyeri pada sendi rahang.
Diagnosis Malocclusion
Sebaiknya diagnosis malocclusion dapat ditegakkan semenjak dini yaitu saat melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi sejak anak masih kecil. Kunjungan rutin ke dokter gigi sebaiknya dilakukan sejak anak berusia 12 bulan, dan dilakukan 2 kali dalam setahun. Dengan demikian, tindakan-tindakan preventif agar kondisi tidak bertambah buruk dapat diambil, dan dapat direncanakan tindakan intervensi ke depannya. Tanpa intervensi orthodontic, gigi cenderung tumbuh mencari daerah yang kosong dan biasanya ke arah depan. Ini bisa dilihat dengan kondisi gigi seri yang bertumpuk. Untuk menunjang diagnosis, dokter biasa meminta untuk dilakukan pemeriksaan foto ekstra dan intra oral, foto panoramic, dan cephalometry.
Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
- Saat anak-anak, terjadi gejala seperti di atas dan dikhawatirkan akan mencetus malocclusion di saat dewasanya. Tujuannya agar tindakan preventif dapat segera dilakukan. Walau pun penyebab malocclusion karena oral habit yang tidak baik pada anak-anak biasanya dapat terkoreksi saat tulang rahang tumbuh, tapi banyak kasus yang tidak terkoreksi sempurna tanpa intervensi.
- Untuk dewasa, bila terjadi gejala seperti di atas. Harus segera mencari pertolongan medis, karena semakin ditunda, akan semakin sulit, semakin nyeri, dan semakin mahal biaya untuk mengkoreksinya.
- Bila sudah menggunakan dental braces kemudian timbul keluhan seperti nyeri yang tidak biasanya. Atau terjadi kondisi di mana brackets, bands, atau braces-nya longgar, rusak atau bergeser. Karena kalau tidak segera ditangani bisa menyebabkan cedera di dalam rongga mulut dan sudah tentu sudah tidak efisien lagi.
Kunjungan dapat dilakukan kepada dokter gigi umum, atau langsung ke spesialis orthodontist, prosthodontist (ahli gigi palsu), periodontist (ahli jaringan penunjang gigi), atau seorang ahli bedah mulut (oral surgeons).
Efek Samping Menggunakan Dental Braces
- Rasa ngilu atau sakit
- Makanan sering tersangkut pada alat yang dipakai
- Harus menghindari makanan tertentu karena alat bisa longgar/terlepas
- Sulit mencapai kebersihan gigi yang optimal
- Iritasi pada jaringan lunak rongga mulut
- Meningkatnya insidensi peradangan pada gusi
Penatalaksanaan Malocclusion
Dilakukan Sendiri
Selama perawatan dokter biasa menyarankan:
- Menghindari makanan lengket dan keras, seperti permen karet, jagung bakar, kacang-kacangan, dll.
- Mengkonsumsi vitamin yang mengandung fluoride.
- Menyikat gigi setiap setelah makan yang tentu dengan cara hati-hati.
Dilakukan Dokter
- Dokter akan mengobati semua masalah pada gigi dan rongga mulut yang ditemukan, sebelum memulai perawatan orthodontic, agar hasilnya bisa maksimal.
- Langkah pertama perawatannya adalah dengan membuang beberapa gigi yang bertumpuk untuk membuat ruang pada gigi lainnya agar mudah untuk diratakan.
- Langkah selanjutnya adalah menggunakan braces pada gigi untuk meluruskan gigitan (occlusion) serta memperbaiki posisi rahang saat mengunyah.
- Pada dewasa dental braces dapat meluruskan gigi yang tidak rata, tapi untuk meluruskan rahang yang tidak rata harus dilakukan melalui prosedur operasi (orthognathic surgery).
- Pada dewasa dengan malocclusion berat, bisa sampai dilakukan total restorative dentistry, di mana seluruh gigi diganti dengan gigi palsu. Tapi sudah tentu akan memakan waktu yang lama serta biaya yang tidak sedikit.
- Karena gigi memiliki kecendrungan untuk tumbuh dan bergerak, sebuah retainers bisa dipasang sampai beberapa tahun setelah perawatan selesai.
- Untuk mengatasi rasa nyeri karena perawatan, dokter biasa meresepkan penghilang nyeri seperti ibuprofen, diclofenac, atau asam mefenamat.
Alat-Alat yang Dapat Digunakan
- Functional appliances. Adalah alat yang dipasang permanen atau bisa dilepas antara gigi atas dan bawah, berupa sebuah splint yang menggunakan kekuatan otot saat bicara, makan, dan menelan untuk menciptakan dorongan untuk menggerakkan gigi dan meluruskan occlusion.
- Space maintainers. Adalah alat terbuat dari metal atau plastik yang dipasang pada gigi di sekitar lokasi ompong agar tidak bergeser ke arah yang kosong/ompong.
- Fixed orthodontic appliances. Adalah alat kecil terbuat dari metal atau keramik yang ditempel secara permanen pada setiap gigi menggunakan semen khusus, kemudian kawat halus dipasang menghubungkan mereka. Secara reguler kawatnya diatur dan dikencangkan untuk menciptakan tarikan tertentu sehingga menggerakkan gigi dan meluruskan occlusion.
- Terobosan Baru Dental Braces.
- Plastik bening digunakan menggantikan kawat, sehingga tidak terlihat menyeramkan.
- Lingual braces. Berupa braces yang menempel pada bagian belakang gigi seri, sehingga tidak terlihat dari depan. Alat ini biasanya digunakan untuk anak-anak.
- Invisalign. Berupa alat pelurus (aligners), yang dapat dilepas (removable). Invisalign terbuat dari bahan plastik khusus berwarna bening yang dipasang membungkus gigi sedemikian rupa dicetak spesifik agar menciptakan tarikan dan menggerakkan gigi dan meluruskan occlusion. Dalam pemasangannya dibantu dengan sebuah software untuk menstimulasi keberhasilannya. Agar berhasil, Invisalign harus dipakai setidaknya 22 jam dalam sehari.
Pencegahan Malocclusion
- Pencegahan malocclusion bisa dilakukan sejak usia anak-anak seperti menghindari kebiasaan menghisap jempol, tidak menggunakan empeng (pacifier) lebih dari 6 jam sehari, membatasi kebiasaan minum susu dari botol menggunakan dot, dll.
- Menjaga kesehatan gigi agar tidak sampai terjadi infeksi dan gigi berlubang dengan cara menggosok gigi secara rutin dan benar, membersihkan karang gigi secara reguler, dan segera berobat ke dokter gigi bila gigi mengalami masalah atau timbul keluhan.
- Menghindari trauma dengan cara menggunakan mouth guard saat berolah raga yang rawan benturan muka.
Penutup
Perawatan orthodontic bukan suatu yang bisa diprediksi dari waktu serta tingkat keberhasilannya. Waktu perawatan bisa memakan durasi sampai 2 tahun bahkan lebih, apa lagi pada dewasa. Pilihlah waktu yang paling nyaman bagi penderita untuk memulainya, dan pahamilah bahwa terkadang perawatan memakan waktu lebih lama dari yang direncanakan, sampai bahkan harus tetap menggunakan retainer sampai beberapa tahun setelah perawatan. Selain itu perawatan orthodontic biasanya mahal dan tidak ter-cover oleh asuransi kesehatan, sehingga harus dipersiapkan sebaik mungkin dari segi pendanaan.
Satu hal yang jelas dengan melakukan perawatan orthodontic, bukan hanya penampilan akan bertambah baik dengan gigi tertata rapi dan serasi, tetapi juga akan memperbaiki kemampuan menggigit dan mengunyah makanan, memperbaiki bicara, serta akan lebih tidak rentan terserang penyakit-penyakit gusi dan mulut.
IKM 2015-08