Sciatica yang dibacanya “sai-at-tika” memiliki arti nyeri dari mulai punggung bagian bawah, pada bokong, sampai pada tungkai bagian belakang. Tapi sering dikatakan sebagai nyeri bokong, karena nyeri yang dominan itu memang terasa pada bagian bokong. Nyeri pada tungkai biasanya tidak disertai adanya nyeri pada lutut, dan bisa terjadi nyeri juga sampai ke bagian kaki. Dinamakan sciatica karena nyeri terjadi akibat iritasi pada syaraf (nervus) sciatica. Bila tidak ditangani secara baik, nyeri bokong ‘sciatica’ ini bisa sampai mengganggu aktivitas keseharian penderitanya, bahkan bisa sampai membuatnya kesulitan atau tidak bisa berjalan.
Fakta Tentang Sciatica
- Sciatica merupakan kasus medis yang terjadi sejak dahulu kala. Orang Jerman kuno menamakannya sebagai ‘kutukan penyihir’, orang Celtic kuno menamakannya sebagai ‘panah kurcaci’, Shakespeare mengatakan sciatica yang terjadi pada dirinya adalah kutukan dari drama berjudul ‘Timon of Athens’ yang ditulisnya, bahkan orang Mesir di pedalaman sampai sekarang masih mengatakan bahwa sciatica disebabkan oleh iblis bernama ‘Junin’.
- Hippocrates pernah menyebutkan bahwa sciatica adalah penyakit orang-orang kaya.
- Sciatica biasa terjadi pada orang dewasa (di atas 20 tahun), tidak memandang jenis kelamin, ras, dan suku bangsa.
- 80% orang sepanjang hidupnya pernah mengalami nyeri punggung bawah. Di mana setengahnya tidak mengetahui penyebab dari nyeri tersebut.
- Walau pun nyeri bokong sciatica bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, tapi tidak jarang harus mendapatkan pertolongan medis karena dapat mengakibatkan kerusakan syaraf yang permanen.
- Pada awal terjadinya sering diduga penderita merupakan masalah pada bokong dan tungkai saja.
Syaraf atau nervus sciatica merupakan syaraf yang paling besar di tubuh manusia (seukuran kelingking pemiliknya) yang keluar dari tulang belakang turun ke bokong melalui belakang sendi panggul, kemudian bercabang memanjang pada bagian belakang kedua paha, tungkai, pergelangan kaki, sampai ke kaki. Nyeri bokong sciatica ini seringnya dimulai dari punggung kemudian menjalar ke salah satu tungkai.
Penyebab Sciatica
- Penyebab paling sering dari nyeri bokong sciatica ini adalah penonjolan atau pecahnya cakram syaraf pada tulang punggung yang menciptakan adanya tekanan dari pangkal nervus sciatica. Kondisi ini disebut sebagai cakram hernia atau slipped disc (sudah pernah dibahas; baca di dalam artikel lainnya).
- Tapi bisa juga disebabkan oleh spinal stenosis atau saluran syaraf tulang belakang yang menyempit. Kondisi ini sering terjadi pada orang tua karena proses penuaan. Spinal stenosis dapat menyebabkan sciatica pada kedua sisi tungkai.
- Spondylolisthesis; yaitu suatu kondisi satu ruas tulang punggung bergeser dari posisinya.
- Piriformis syndrome; yaitu kondisi nervus sciatica terjebak sangat dalam di dalam bokong oleh otot piriformis.
- Akibat penuaan tulang seperti kondisi osteoarthritis dan osteoporosis tulang punggung.
- Trauma, cedera dan kecelakaan yang mengenai tulang punggung.
- Pada kasus yang lebih jarang dapat disebabkan oleh adanya tumor, pembekuan darah, abses dan karena kondisi kehamilan.
Faktor Resiko Sciatica
- Perubahan yang terjadi pada tulang punggung akibat proses penuaan.
- Obesitas, terutama pada bagian perut yang memberikan tekanan sangat besar pada tulang punggung.
- Terlalu banyak duduk atau berdiri serta gaya hidup yang minim pergerakan; yang tidak hanya bisa menyebabkan sciatica tapi juga masalah-masalah punggung lainnya.
- Sering mengangkat beban yang terlalu barat.
- Melakukan gerakan olah raga, fitness, dan senam dengan cara yang salah.
- Nyeri yang diiringi dengan rasa baal atau kebas di sepanjang jalur syaraf (jaras) nervus sciatica: punggung bagian bawah, panggul, bokong, paha bagian belakang, tungkai bawah bagian belakang, sampai ke kaki.
- Nyeri seringnya terasa setelah mengangkat sesuatu yang berat atau setelah bergerak secara tiba-tiba.
- Rasa nyeri biasanya berupa nyeri yang sangat tajam seperti tersetrum atau rasa terbakar; mulai dari ringan sampai tahap yang tidak tertahankan.
- Baal dan lemas bisa terjadi pada satu bagian tungkai pada saat yang bersamaan dengan munculnya nyeri. Terkadang bisa dirasakan salah satu tungkai baal serta lemas, sementara tungkai lainnya nyeri.
- Rasa nyeri bertambah hebat bila duduk atau berdiri dalam waktu yang lama, serta saat bersin, batuk, atau tertawa.
- Nyeri bokong sciatica bersifat kambuhan dan waktu kambuhnya bisa terjadi tanpa terduga.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Nyeri dirasakan sangat parah sampai tidak bisa beraktivitas atau bergerak sama sekali.
- Nyeri dirasakan seperti di atas, dan tidak kunjung hilang atau malah bertambah parah dalam beberapa hari walau pun sudah menggunakan pengobatan penghilang nyeri biasa.
- Nyeri sciatica terjadi berulang-ulang kali.
- Bila baal atau lemah pada tungkai dirasakan bertambah parah seiring dengan waktu.
- Bila terjadi untuk pertama kali pada seseorang usia lebih muda dari 20 tahun atau lebih tua dari 55 tahun.
- Bila disertai dengan demam.
- Bila disertai dengan ketidakmampuan mengontrol BAB dan BAK, atau pada pria disertai dengan gangguan ereksi.
- Bila sebelumnya memiliki riwayat trauma/kecelakaan, riwayat kanker, terinfeksi HIV/AIDS, dan ada riwayat berkurang berat badan dalam jumlah besar.
Penegakan Diagnosis Sciatica
Penegakan diagnosis Sciatica dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan tambahan seperti Rontgen, CT-scan, atau MRI tulang punggung. Bila diperlukan untuk menggugurkan diagnosis lainnya, bisa dilakukan pemeriksaan darah lainnya serta pemeriksaan urin rutin.
Penanganan Sciatica
Dilakukan Sendiri
- Bisa menggunakan obat-obatan penghilang nyeri dan anti inflamasi yang dijual bebas seperti ibuprofen, naproxen, dll.
- Gunakan bantalan kompres panas selama 15-20 menit setiap 2-3 jam; diselingi oleh bantalan kompres dingin selama 10-15 menit setiap 2-3 jam juga. Baik kompres panas atau dingin diteliti dapat menghilangkan rasa nyeri.
- Jangan malu menggunakan alat bantu berjalan bila memang diperlukan dan dapat mengurangi rasa sakit.
- Bila gemuk atau obesitas, turunkan berat badan.
- Hindari duduk dan berdiri terlalu lama. Hindari membungkuk dan memutar pinggang terlalu berat. Hindari mengangkat beban berat, serta hindari duduk pada tempat duduk yang lunak.
- Berbaring/tidur pada matras/kasur yang lebih keras dari biasanya. Bila tidur miring, gunakan bantal guling di antara lutut.
- Walaupun terasa sangat nyeri, hindari berbaring di tempat tidur lebih dari 2 hari berturut-turut karena akan malah memperburuk kondisi sciatica-nya.
- Bila nyeri dirasakan berkurang, mulailah melakukan olahraga berjalan kaki atau berenang secara rutin.
Dilakukan Dokter
- Dokter akan memberikan obat-obatan penghilang nyeri mulai dari yang ringan, sampai pada golongan narkotik bila nyerinya teramat hebat.
- Dokter juga biasa memberikan steroid sebagai anti inflamasi dan muscle relaxants. Steroid bahkan bisa disuntik langsung ke ruas tulang punggung (epidural injections) yang biasa diberikan pada kasus sciatica yang berat.
- Di Inggris pernah juga dicoba suntik Botox (botulinum toxin).
- Dokter akan mencari penyebab terjadinya sciatica kemudian menanganinya seoptimal mungkin.
- Sering sekali penderita disarankan untuk melakukan fisioterapi sedini mungkin.
Operasi
Terkadang penanganan sciatica sampai harus dilakukan operasi untuk memperbaiki atau mengkoreksi cakram atau ruas tulang punggung yang menyebabkan sciatica. Operasi dapat dilakukan dengan cara minimal invasive dengan metoda LDD (Laser Disc Decompression) atau pun open surgery untuk melakukan laminectomy.
Terapi Alternatif
Terapi Alternatif untuk kasus sciatica selain untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri, banyaknya adalah untuk mencegah agar kondisi tidak bertambah buruk atau melatih kekuatan otot agar jepitan nervus sciatica dapat berkurang. Yang biasa dianjurkan adalah akupunktur, chiropractic, yoga dan Pilates.
Pencegahan Sciatica
- Hindari untuk menjadi seorang yang obesitas, terutama pada bagian perut.
- Hindari beraktivitas yang terlalu banyak duduk atau berdiri.
- Memiliki gaya hidup yang aktif dan banyak bergerak.
- Jangan mengangkat beban yang terlalu barat. Bila harus mengangkat beban berat, hindari membungkuk; lakukan dengan cara menekuk lutut.
- Melakukan gerakan olah raga, fitness, dan senam dengan cara yang benar.
- Perkuat otot-otot pada punggung, panggul, bokong, dan tungkai dengan fisioterapi, olah raga berjalan kaki dan berenang yang rutin, serta yoga dan Pilates.