Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan antara otot dan tulang di tubuh kita. Di setiap ujung otot yang menempel pada tulang, pasti terdapat sebuah tendon. Saat otot berkontraksi, otot akan menarik tendon membuat tulang yang menempel pada tendon tersebut akan ikut tertarik. Sebaliknya saat otot relaksasi, otot akan melemaskan tarikan pada tendon membuat tulang yang menempel pada tendon kembali pada posisinya semula. Inilah mekanisme pada setiap gerakan di tubuh kita. Pada beberapa kasus, tekanan yang diberikan pada tendon ketika bergerak tersebut dapat melebihi kemampuan atau kapasitasnya sehingga terjadi robekan atau bahkan putus. Kondisi ini menimbulkan rasa sakit yang amat sangat dan dapat mencetus kecacatan bila tidak ditangani dengan baik.
Fakta Mengenai Ruptured Tendon
- Lebih sering terjadi pada usia paruh baya dan manula.
- Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita, mungkin karena pria lebih aktif bergerak.
- Kekuatan tendon Achilles (yang terbesar) di tubuh manusia dapat menahan beban sampai 5 kali berat badan pemiliknya. Misal untuk orang dengan berat badan 50 kg, tendon Achilles-nya dapat menahan hingga ± 2500 Newton.
- 75% kasus robekan tendon Achilles terjadi pada orang bukan atlit yang berolahraga, hanya 8-20% terjadi pada atlit profesional.
- Ditengarai orang bergolongan darah O akan lebih mudah menderita ruptured tendon pada tendon Achilles-nya. Walaupun ini masih diperdebatkan oleh peneliti.
- Quadriceps. Disebut juga sebagai quads, merupakan tendon tempat bersatunya kumpulan 4 otot pada tungkai atas (paha) bagian depan yang ujung tendonnya terdapat pada tulang tempurung lutut (patella). Tugas tendon in dan keempat otot tersebut adalah untuk gerakan meluruskan kaki, saat berdiri, berjalan, berlari, melompat, dll.
- Achilles. Adalah tendon terbesar yang ada pada tubuh manusia, menghubungkan otot betis pada sisi belakang tungkai bawah dengan tulang tumit (calcaneus). Tugasnya sangat vital yang membuat manusia dapat berdiri tegak, melangkah, berjinjit, berjalan, berlari, dan semua aktivitas lainnya yang menggunakan kaki.
- Rotator cuff. Tendon yang terletak pada bahu, tempat bersatunya 4 buah otot pada bahu manusia yang ujung tendonnya terdapat pada ujung atas tulang bahu (humerus). Tendon dan 4 otot ini berfungsi pada gerakan mengangkat lengan ke samping, memutar sendi bahu, serta menjaga agar bahu tidak terlepas dari cangkangnya.
- Biceps. Adalah tendon yang menghubungkan antara tulang otot bahu bagian depan (bicep) dengan kedua ujung tulang lengan (radius dan ulna). Tugas mereka adalah dalam gerakan menarik lengan bawah mendekat ke bahu.
Penyebab Ruptured Tendon
Biasanya robekan/putusnya tendon akan didahului oleh robeknya otot pada sebuah gerakan yang melebihi kekuatan tendon dan otot tersebut. Tapi pada manula dengan penyakit gout (rematik sendi) dan hyperparathyroidism, robek bisa terjadi hanya pada tendonnya saja. Penyebab ruptured tendon ada yang bersifat umum dan bersifat khusus pada lokasi di mana tendon itu berada di tubuh manusia.
Penyebab Umum
- Trauma langsung pada tendon atau kompleks tendon-otot.
- Karena faktor usia, semakin tua suplai darah pada tendon berkurang dan membuatnya melemah.
- Eccentric loading, yaitu kondisi ketika otot berkontraksi tapi tertarik pada arah yang berlawanan, membuat tendon meregang sampai robek/putus.
- Suntik steroid. Suntikan steroid pada tendon untuk terapi radang tendon (tendinitis) dan radang sendi (arthritis), dapat merusak tendon.
- Penggunaan antibiotik golongan quinolone juga diasosiasikan dengan kejadian ruptured tendon.
Penyebab Khusus
- Quadriceps, sama seperti penyebab umum di atas.
- Achilles. Selain seperti penyebab umum di atas, sering terjadi karena olahraga berlebihan (over exercised) melebihi kemampuan tubuh dan usia. Sering juga terjadi pada gerakan mendorong beban berat yang menumpuk pada kaki seperti mendorong mobil. Serta gerakan melompat dari tempat tinggi dengan kondisi lutut lurus sehingga tidak terjadi pengurangan daya tekan. Jenis olahraga yang banyak melompat sering menjadi penyebab robek atau putusnya tendon Achilles.
- Rotator cuff. Selain seperti penyebab umum di atas, sering terjadi pada gerakan mengangkat beban berat di atas atau melewati kepala, serta pada kondisi terjatuh yang ditahan oleh kedua tangan.
- Biceps. Selain seperti penyebab umum di atas, bisa terjadi tanpa sebab atau terjadi secara mendadak. Tapi tetap diasosiasikan dengan gerakan-gerakan berat sebelumnya.
Tanda dan Gejala Cedera Tendon
- Terasa nyeri yang bertambah bila area yang cedera digerakkan.
- Terdengar bunyi gesekan (crunchy sound) saat tendon dibawa bergerak.
- Terasa lemas dan kehilangan tenaga menggerakkan area yang cedera, sampai tidak dapat digerakkan sama sekali.
- Area yang cedera akan bengkak, memerah, menghangat, dan nyeri saat di tekan.
- Terjadi kekakuan pada otot dan area yang cedera terutama pada saat bangun tidur di pagi hari.
Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
- Quadriceps: tidak dapat meluruskan lutut secara sempurna
- Achilles: tidak dapat menopang berat badan pada kaki yang sakit, dan tidak dapat berjinjit.
- Rotator cuff: Tidak dapat mengangkat lengan ke samping tubuh.
- Biceps: tidak bertenaga mendekatkan lengan bawah ke arah bahu, dan tidak dapat membawa lengan berputar ke samping tubuh dalam posisi telapak tangan menghadap ke atas.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Semua kasus dari cedera tendon, baik yang robek apa lagi sampai putus harus mendapatkan pertolongan medis. Jadi bila terdapat tanda-tanda seperti di atas; terutama bila jelas terjadi setelah adanya kecelakaan, benturan, atau setelah berolahraga, maka segeralah dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Biarkan dokter yang mengevaluasi derajat kerusakan dan rencana tindakan yang akan dilakukan.
Penegakan Diagnosis Ruptured Tendon
Selain sudah tentu dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter juga sering mengkonfirmasi diagnosisnya dengan pemeriksaan tambahan; biasanya X-rays dan MRI yang juga bisa dipakai untuk melihat derajat kerusakan yang terjadi.
- Quadriceps: Pada X-rays terlihat tulang lutut lebih rendah dari seharusnya.
- Achilles: Pada X-rays akan tampak bayangan gelap pada lokasi seharusnya letak tendon Achilles. Ada tes khusus untuk kasus ini yaitu Thompson test, di mana pasien diminta meletakkan lutut di kursi dengan telapak kaki tergantung di ujung kursi, lalu dokter akan meremas betis. Bila jari-jari kaki tidak bergerak ke arah telapak kaki, berarti terjadi kerusakan pada tendon Achilles. Dapat juga dilakukan pemeriksaan menggunakan sebuah tensimeter yang dililitkan pada betis kemudian dipompa. Pada kondisi normal akan mudah dipompa hingga 140 mmHg, tapi pada cedera tendon Achilles, tekanan hanya akan naik sedikit.
- Rotator cuff: Pada X-rays akan terlihat tulang lengan atas terletak tidak pada tempat seharusnya. Tes khusus yang basa dilakukan adalah drop arm test, di mana pasien diminta merentangkan lengannya pada posisi 90° lalu menahannya. Bila terjadi kerusakan, tekanan pelan saja pada lengan akan membuat lengan terjatuh.
- Biceps: Pada X-rays akan terlihat tulang lengan atas atau otot-ototnya terletak tidak pada tempat seharusnya. Dengan kasat mata dapat terlihat Popeye deformity atau ‘kelainan seperti otot Popeye’ pada lengan atas akibat ototnya tertarik ke atas.
Penanganan Rupture Tendon
Dilakukan Sendiri
Sering sekali terjadi KP3 atau Kecelakaan Pertama pada Pertolongan karena salah memberikan penanganan. Jangan pernah mengurut sendi, otot, atau tendonnya. Selain akan terasa sangat sakit, sakit bekas urutan pada esok harinya juga luar biasa sakitnya, juga beresiko terjadinya kecacatan yang menetap. Seharusnya semua kasus ruptured tendon langsung diberikan tindakan RICE (rest, ice, compression, elevation):
- Penderita harus langsung beristirahat dari apa pun yang dikerjakannya, serta jangan kembali menggunakan sendi yang cedera.
- Kompres dengan es daerah yang cedera. Sebaiknya menggunakan cold pack yang bisa dibeli di apotek, atau batu es yang dibungkus di dalam handuk tipis.
- Balut tekan sendi yang cedera. Sebaiknya menggunakan elastic verband, atau kain yang dililitkan kemudian diikat. Untuk cedera tendon quadriceps, posisi lutut harus lurus.
- Tinggikan atau gantung bagian yang cedera. Bila terjadi pada tendon quadriceps atau Achilles, gunakan crook (tongkat yang bertumpu di ketiak). Bila terjadi pada tendon rotator cuff dan biceps, gantung lengan menggunakan sling /penggantung lengan khusus yang diikatkan di leher (dengan sudut siku 90° pada cedera tendon biceps).
Dilakukan Dokter
- Quadriceps: Robekan parsial ditangani tanpa operasi dengan imobilisasi selama 4-6 minggu. Dikatakan berhasil bila dapat melangkah tanpa nyeri 10 hari berturut-turut. Bila dilakukan operasi hasilnya akan lebih cepat berhasil.
- Achilles: Untuk tendon yang besar seperti Achilles sebaiknya dioperasi. Bila tanpa operasi, imobilisasi dilakukan dengan posisi pergelangan kaki menekuk ke bawah (plantarflexion) selama 4-8 minggu, walaupun sering terjadi robekan ulang akibat kerjanya yang berat menopang tubuh ketika berdiri, berjalan, apa lagi berlari dan melompat.
- Rotator cuff: Untuk kasus robekan yang terjadi perlahan-lahan dan kronis, seperti karena faktor usia, pilihan terapinya justru tanpa operasi dengan imobilisasi sendi bahu yang cedera saja. Tapi untuk kasus robekan akut yang parah, sebaiknya dioperasi.
- Biceps: Sebagian besar dokter memilih tidak mengoperasi-nya, karena secara gerakan sebenarnya tidak begitu mengganggu. Penelitian menunjukkan setelah diimobilisasi dan sembuh, hanya sedikit saja kemampuan melipat siku yang hilang dan 10-20% kekuatan hilang untuk memutar telapak tangan.
- Setelah dikatakan membaik atau sembuh, termasuk setelah operasi, penderita harus menjalani serial program fisioterapi agar kekuatan otot dan sendinya kembali seperti semula, atau setidaknya mendekati seperti sebelum terjadinya trauma.
Penutup
Tidak ada cara yang paling bijaksana dari pada pencegahan. Maka untuk mencegah terjadinya robekan atau putusnya tendon, seseorang harus senantiasa menghindari penyebab-penyebab yang diuraikan di atas. Sementara untuk mencegah kecacatan, yang paling penting adalah pertolongan pertama yang tepat, dan segera dibawa ke unit gawat darurat agar diperiksa oleh dokter. Untuk manula, operasi jarang diambil sebagai opsi terapi, tapi bagi orang muda apa lagi yang aktif, selama dianjurkan dokter dan bisa dioperasi; sebaiknya dilakukan tindakan operatif. Kesembuhan dari ruptured tendon akan sangat tergantung kepada tingkat keparahan, usia penderita, dan ketepatan pertolongan pertamanya.
©IKM 2018-07