Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-415: Berolahraga Aman Setelah PPKM

10/9/2021

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Kelihatannya di Indonesia bila kita lihat masyarakat di jalan dan di tempat umum, sudah semakin biasa dengan adanya pandemi COVID-19 (C19). Dulu hanya 2 orang saja terkonfirmasi positif di Depok, satu negara sibuk dan panik. Kini bahkan diri kita atau keluarga sendiripun sudah pernah terkena. Bahkan mungkin ada di antara kita yang sudah kehilangan orang terdekat karena penyakit ini. Sayangnya hal ini menjadi semakin biasa, sehingga kita menurunkan kewaspadaan. Salah satunya ketika berolahraga. Suatu aktivitas yang dilakukan untuk kesehatan, ironisnya malah mengabaikan protokol kesehatan. Sampai awal September 2021 ini masih belum bisa diprediksi kapan pandemi akan berakhir. Karenanya di setiap aktivitas termasuk olahraga, kita harus senantiasa waspada bahkan bila PPKM sudah selesai.
​
Hidup Aktif Kembali
Sebagian orang tetap bisa melakukan olahraga di masa pandemi dan PPKM, tapi sebagian besarnya justru tidak. Banyak yang baru mau memulai berolahraga kembali setelah mungkin lebih dari satu tahun menjalani gaya hidup sedentary (malas bergerak) yang dikenal dengan “mager” oleh anak sekarang. Setidaknya harus diapresiasi yang sudah berniat untuk kembali berolahraga. Tapi agar olahraganya tidak menjadi bahaya dan terjadi cedera, porsinya harus diatur sesuai kemampuan, jangan set target terlalu tinggi. Walaupun dulunya sangat aktif berolahraga, namun bila sudah berhenti terlalu lama, tidak bisa langsung mencapai ritme seperti ketika aktif dulu. Perlahan dengan meningkatknya ketahanan fisik dan kekuatan otot, ritme olahraga bisa kembali tinggi seperti yang biasa dilakukan.


Read More
0 Comments

Topik ke-414: Angklung dan Kesehatan

3/9/2021

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Kesehatan merupakan aspek yang sangat luas. Apa lagi bila kita bicara mengenai filosofi dalam pengobatan (medicine philosophy), maka dimensi yang masuk ke dalam pembicaraan tersebut sangat banyak sekali. Ini semua disebabkan oleh tubuh manusia yang bersifat sangat unik di mana sugesti, suasana hati, dan simfoni kerja hormonal di dalam tubuh memegang peranan penting bagi seseorang ketika sakit dan dalam proses kesembuhannya. Satu aspek yang bisa mempengaruhi itu semua adalah musik. Musik sudah lama di kenal sebagai salah satu cara terapi dan untuk kebugaran. Baca dalam artikel lain yang sebelumnya pernah saya bahas mengenai “terapi musik”. Dan salah satu jenis dan alat musik yang juga bisa kita manfaatkan untuk tujuan ini adalah musik dan alat musik angklung.
 
Musik dan Alat Musik Angklung
Salah satu alat musik terkenal yang ada di Indonesia dan sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia adalah angklung (representative list of the intangible cultural heritage of humanity). Angklung merupakan alat musik khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Bambu yang digunakan sebagai bahan angklung adalah bambu hitam dan bambu putih. Kata angklung sendiri berasal dari bahasa Sunda yang terdiri dari dua suku kata. Pertama adalah “Ang” yang berasal dari kata 'angkleung-angkleung' yang berarti diapung-apung atau digoyang-goyang. Lalu suku kata kedua adalah “Klung”, merupakan bunyi suara yang dihasilkan alat musik angklung tersebut. Dengan kata lain, angklung berarti suara 'klung' yang dihasilkan dengan cara mengangkat atau menggoyang-goyangkan alat musik tersebut. 
​


Read More
0 Comments

Topik ke-413: Badai Sitokin pada COVID-19

27/8/2021

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Badai sitokin atau cytokine storm merupakan suatu reaksi imunitas ketika tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin dalam waktu yang singkat ke dalam peredaran darah. Dalam jumlah tertentu sebarannya sitokin berperan penting terhadap respon imunitas yang normal, tapi bila jumlahnya terlalu banyak dalam waktu yang singkat justru akan berbahaya bagi tubuh. Kejadian badai sitokin di dalam tubuh salah satunya dapat terjadi sebagai hasil dari sebuah infeksi seperti halnya COVID-19 (C19). Kejadian badai sitokin terjadi pada saat virus sudah tidak lagi terdeteksi. Malah justru badai sitokinlah yang membuat kegagalan organ secara multipel (multiple organ failure) dan dapat berujung pada kematian, bukan karena virusnya itu sendiri.
​
Istilah Badai Sitokin
Istilah badai sitokin pertama kali diperkenalkan ke dunia medis sekitar 27 tahun yang lalu pada penelitian uji klinis sebuah terapi transplantasi stem-cell (tidak kita bahas di sini). Sebelumnya kejadian seperti ini dianggap sebagai influenza-like syndrome atau sindroma seperti flu biasa yang bisa terjadi setelah adanya infeksi sistemik. Sebenarnya badai sitokin ini juga sering terjadi dan menjadi penyebab kematian korban pandemi flu pada tahun 1918, namun saat itu istilah tersebut belum ditemukan. Jadi bila sekarang terjadi pada C19, sebenarnya sudah terprediksi sebelumnya oleh para ilmuan medis di dunia. Walaupun kondisi badai sitokin sampai sekarang juga memiliki beberapa definisi dari sisi patogenesis (perjalanan penyakit)-nya tapi yang pasti, badai sitokin terjadi saat level sitokin tinggi pada saat patogen (penyebab penyakit) sudah tidak ada.
​

Read More
0 Comments

Topik ke-412: Merdeka dari Rasa Takut di Masa Pandemi

20/8/2021

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sampai mendekati akhir Agustus 2021, masih belum bisa kita lihat ujung dari pandemi COVID-19 (C19) ini. Banyak di antara kita yang sejak lebih dari 1 tahun yang lalu mengucapkan “sampai jumpa lagi” kepada teman, saudara dan kerabat baik yang di tanah air apa lagi di luar negeri, tapi tidak tahu kapan waktu bisa berjumpa lagi tersebut. Vaksinasi sebagai usaha utama untuk mengakhirinya juga baru bisa diprediksi memberikan hasil antara 1 sampai beberapa tahun ke depan. Sekarang, jutaan orang di dunia mendapatkan vaksinasi C19 setiap hari. Rekomendasi dari WHO dan persatuan ahli medis di Indonesia tentang siapa yang bisa mendapatkan vaksinasi juga terus berkembang dan berubah seiring dengan tambah dimengertinya penyakit ini oleh dunia kedokteran. Wajar saja segala ketidakpastian tersebut bisa mencetus rasa takut di diri kita, namun kita juga tahu bahwa kita harus merdeka dari rasa takut saat menjalani keseharian kita di masa pandemi ini.
 
Beberapa Kekhawatiran Umum di Masa Pandemi
  • Khawatir kehilangan lagi orang atau kerabat karena C19.
  • Khawatir terhadap ekspektasi saat nanti bertemu orang yang sudah lama tidak bertemu.
  • Khawatir masalah-masalah terkait pendidikan, pekerjaan, dan masalah keuangan.
  • Khawatir terhadap yang akan terjadi di masa depan setelah pandemi C19 ini berakhir.
  • Khawatir terhadap terjadinya penyakit dan pandemi serupa di masa yang akan datang.

Read More
0 Comments

Topik ke-411: Membongkar Hoax Vaksin C19

30/7/2021

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Terlepas dari sudah sangat banyaknya bukti yang dilaporkan oleh pusat-pusat penelitian dunia bahwa vaksin COVID-19 (C19) sangat aman, terbukti dapat menekan kemungkinan kematian penderitanya, dan mencegah dengan signifikan yang terkena tidak harus menderita C19 yang berat; tetap saja masih sangat banyak juga orang di dunia yang menolaknya, termasuk di tanah air. Bahkan ketika WHO mengumumkan bahwa semua vaksin dapat memberikan perlindungan terhadap VOC (variant of concern) termasuk varian Delta; aktivitas anti vaksin (anti-vaxxers movements) juga semakin gencar. Salah satu cara mereka selain demonstrasi terang-terangan di jalan, adalah dengan menyebar hoax di media sosial. Dalam artikel ini kita akan membongkar (debunking) hoax tentang vaksin C19 yang paling menjadi viral di dunia dan juga di Indonesia.
​
Fakta Tentang Penyebar Klaim ­­Anti Vaksin
Sebagian besar dari klaim anti vaksin yang beredar di media sosial bila di-trace back sebenarnya kembali kepada kelompok kecil orang saja di dunia. Bahkan ada penelitian yang melaporkan hanya sekitar 12 orang/kelompok saja di dunia yang bertanggung jawab untuk informasi salah dan menentang vaksin C19 yang beredar di Facebook, Instagram dan Twitter. Mereka disebut sebagai “The Disinformation Dozen” atau selusin orang yang menyebarkan disinformasi. Hal ini disampaikan oleh Imran Ahmed, CEO dari Center of Countering Digital Hate. Setelah pernyataan ini Facebook memblokir banyak akun yang dikelola oleh 12 orang tersebut. Mereka sebagian besar aktivis anti vaksin, serta pengusaha dan praktisi pengobatan tradisional yang beberapa di antara mereka mempromosikan “kesembuhan alami” yang menjual produk suplemen kesehatan dan buku-buku. Sayangnya identitas ke 12 orang/kelompok ini tidak dibuka indentitasnya ke publik.
​

Read More
0 Comments

Topik ke-410: Isolasi Mandiri, Kapan Memulai dan Selesainya

23/7/2021

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sampai akhir Juli 2021 ini, kasus COVID-19 (C19) di Indonesia semakin bertambah banyak, begitu pula dengan kematian yang disebabkannya. Sebenarnya bukan Indonesia saja, karena peningkatan kasus terjadi di seluruh dunia. Tapi dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 274 juta jiwa lebih, kenaikan kasus dan kematian tersebut menjadi lebih sulit untuk dikendalikan. Salah satu sebabnya adalah karena pemahaman masyarakat yang rendah terhadap batasan waktu kapan harus melakukan isolasi mandiri (isoman) dan kapan baru bisa dikatakan selesai. Dalam artikel ini tidak akan dibahas penanganan penyakit selama melakukan isoman tersebut, melainkan menjelaskan mengapa sangat penting untuk menentukan waktu memulai dan waktu selesainya.

Fakta Tentang Isoman di Indonesia
Berikut adalah hal-hal yang sering tidak dipahami dan biasa terjadi pada masyarakat Indonesia tentang isoman:
  • Kepentingan isoman bukan hanya untuk penderita, tapi justru yang jauh lebih penting adalah untuk orang lain yang mungkin berinteraksi dengan penderita.
  • Memulai dan menyelesaikan isoman sangat krusial waktunya untuk mencegah meluasnya penularan C19.
  • Isoman yang dimulai terlambat, atau selesai terlalu cepat hanya akan menambah panjang daftar kasus C19 di kita.
  • Bebas dari gejala, bukan berarti selalu penderita sudah aman untuk tidak menularkan virusnya ke orang lain.
  • Isoman harus dilakukan secara sekeluarga yang tinggal serumah, bukan hanya oleh yang sedang sakit saja.
  • Mengungsikan anggota keluarga yang negatif ke rumah saudara lain, berpotensi menularkan virusnya karena bisa jadi pemeriksaan masih menunjukkan hasil negatif, padahal sebenarnya sudah tertular juga.

Read More
0 Comments

Topik ke-409: PCR vs. Antigen Test untuk COVID-19

16/7/2021

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Salah satu cara untuk membedakan dan menentukan apakah seseorang memiliki atau terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 (C19) di dalam tubuhnya adalah dengan pemeriksaan swab. Pemeriksaan swab ini bisa diproses untuk memeriksa keberadaan antigen dari virus menggunakan test pack, atau menggunakan mesin PCR untuk memeriksa keberadaan materi genetik dari virus. Tapi pemeriksaan swab bukan penentu utama, karena tetap dibutuhkan interpretasi dokter dengan melihat kondisi klinis dan gejala yang ada pada penderita. Lalu bergantung pada kapan pemeriksaan swab dilakukan relatif terhadap waktu paparan atau timbulnya gejala, dan melihat riwayat perjalanan penyakit secara keseluruhan. Begitu juga dalam menentukan kesembuhan penderita C19, pemeriksaan swab harus diinterpretasikan oleh dokter, tidak untuk disimpulkan sendiri oleh pasien atau keluarganya.

Fakta Tentang Swab PCR & Antigen untuk C19
  • Kondisi klinis pasien C19 lebih penting dari pada sekedar hasil pemeriksaan swab PCR atau antigennya.
  • Interpretasi hasil swab antigen atau PCR tersebut sangat tergantung kapan swab atau pengambilan sample dilakukan relatif terhadap waktu paparan pada seseorang.
  • Bila terlalu lama dari waktu paparan, hasil swab antigen berpotensi memberikan hasil false negative.
  • Sementara hasil swab PCR berpotensi memberikan hasil false positive pada waktu di ujung kesembuhan penderita.
  • Masih banyak masyarakat yang kurang memahami ini sehingga sering terjadi perdebatan dengan tenaga medis atas hasil pemeriksaan diri atau keluarganya.


Read More
0 Comments

Topik ke-408: Rahasia Kulit Sehat dan Awet Muda

18/6/2021

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Memiliki kulit yang sehat dan senantiasa terlihat muda merupakan dambaan setiap orang. Bukan hanya kaum wanita, karena seiring dengan berjalannya trend budaya modern, kaum pria pun semakin banyak yang sangat peduli dengan kesehatan kulitnya. Syarat paling utama bagi seseorang agar bisa memiliki kulit yang senantiasa sehat adalah mengetahui jenis kulitnya, yang akan kita bahas dalam artikel ini. Setiap jenis kulit memerlukan perawatan yang berbeda. Kulit sebenarnya juga merupakan cermin dari kesehatan seseorang. Biasanya bila kulit terlihat sehat, maka secara keseluruhan orang tersebut sehat. Juga sebaliknya, bila kulit terlihat tidak sehat, biasanya ada suatu kondisi medis yang sedang terjadi di dalam tubuhnya.

Mengetahui Jenis Kulit Anda
Orang sering sekali mengucapkan dengan sangat yakin bahwa ia memiliki kulit yang kering, berminyak, sensitif, dll. Tapi sangat sedikit yang mengetahui tipe kulitnya yang sebenarnya. Kesalahan mengasumsikan tipe kulit bisa mengakibatkan kesalahan memilih jenis produk perawatan kulit, terutama bagi kaum wanita. Kesalahan memilih jenis produk perawatan kulit, sudah tentu bukannya membuat kulit menjadi lebih sehat, tapi justru kulit akan menderita; seperti bertambah kering, tumbuh jerawat, dll. Cara sederhana yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah untuk mengetahui tipe kulit Anda yang sebenarnya adalah dengan melakukan tes produksi sebum. Sebum adalah cairan berminyak hampir seperti lilin cair yang keluar dari pori-pori kulit. Banyak sedikitnya sebum menentukan apakah berjenis kulit kering, berminyak, normal, atau kombinasi.


Read More
0 Comments

Topik ke-407: Vaksin Vaxzevria dari Oxford-AstraZeneca

4/6/2021

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Kini semakin banyak vaksin COVID-19 (C19) yang mendapatkan EUA (emergency use of authorization) dan masuk juga ke dalam EUL (emergency use listing) dari WHO. Setelah vaksin CoronaVac dari Sinovac yang juga diproduksi oleh Biofarma, di Indonesia pada akhir Mei 2021 lalu sudah mulai disuntikkan juga vaksin C19 dari Oxford-AstraZeneca. Walaupun jenis vaksinnya berbeda, dibuat oleh produsen yang berbeda, dari negara yang berbeda-beda; namun tujuannya tetap sama yaitu menciptakan kekebalan atau di dunia medis dikatakan sebagai merangsang terbentuknya neutralizing antibody (antibodi penetralisir) virus. Tapi karena perbedaan-perbedaan tadi pula, setiap vaksin juga memiliki efikasi yang berbeda, cara penyuntikan yang berbeda dan efek samping yang berbeda. Salah satu yang ramai dibicarakan saat artikel ini ditulis (awal Juni 2021), adalah efek samping dari vaksin yang dibuat oleh Oxford-AstraZeneca.

Fakta Singkat Vaksin C19 Oxford-AstraZeneca
Perusahaan farmasi AstraZeneca bekerja sama dengan Oxford University di Inggris membuat vaksin C19 yang kini mereka beri nama Vaxzevria dengan kode AZD1222. Bahkan sebelum uji klinis untuk vaksin ini yang dimulai sejak bulan April 2020 di Inggris, Afrika Selatan dan Brazil; pemerintah Inggris dengan jumlah penduduk hanya 66 juta jiwa, sudah memesan 100 juta dosis untuk vaksin ini. Oxford dan AstraZeneca memilih jenis viral vector vaccine untuk vaksin mereka, yaitu vaksin yang menggunakan sebuah virus lain (dalam hal ini adenovirus dari chimpanzee) untuk mengantar DNA SARS-CoV-2 ke dalam sel tubuh manusia yang kemudian oleh sel tubuh di-convert menjadi spike protein dari virus agar dikenali oleh sistem imunitas tubuh kita. Penyuntikan dilakukan dua kali, dan karena merupakan viral vector vaccine, interval penyuntikan di antara keduanya adalah 8 sampai 12 minggu.


Read More
0 Comments

Topik ke-406: Ancaman Hipertensi Pasca Lebaran

21/5/2021

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Tekanan darah adalah hasil ukur kekuatan tekanan dari pergerakan darah pada dinding pembuluh darah arteri ketika berjalan keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Ketika tekanan darah itu berada di atas normal, maka dikatakan sebagai hipertensi (hypertension) atau tekanan darah tinggi. Baca pada artikel lain mengenai hipertensi dan patokan normal dari tekanan darah manusia. Hipertensi merupakan suatu kondisi penyakit yang dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit lain yang biasa dikatakan sebagai penyakit penyerta seperti serangan jantung, stroke, kebutaan, sampai gagal ginjal. Salah satu faktor resiko meningkatnya tekanan darah tersebut adalah pola makan, yang sering menjadi salah atau berantakan pada saat merayakan hari raya seperti Idul Fitri. Sehingga pasca lebaran, hipertensi sering sekali menjadi ancaman, apa lagi bagi mereka yang memang sudah memiliki penyakitnya.

Makan dan Tekanan Darah
Bila dokter menyarankan Anda mengukur tekanan darah secara rutin setiap pagi di rumah, dokter akan selalu menginstruksikan agar diukur sebelum sarapan. Karena hasil pengukuran sering sekali lebih tinggi bila sesudah makan. Ini disebabkan oleh terjadinya reaksi tubuh ketika kita makan, di mana tubuh mengkonsenstrasikan peredaran darah pada organ pencernaan. Pada saat yang bersamaan, pembuluh darah yang jauh dari organ pencernaan dipersempit, dan jantung akan memompa lebih keras dan lebih cepat; agar suplai darah ke organ lain dapat tetap terjaga. Namun efek dari itu semua akan menyebabkan tekanan darah menjadi lebih tinggi dari sebelum makan. Bila siklus tersebut tidak terjadi, maka suplai darah ke organ pencernaan berkurang, malah dapat mencetus postprandial hypotension atau “tekanan darah turun setelah makan”, mencetus keluhan pusing, sakit kepala, mual, pandangan kabur, sakit di dada (angina), sampai terjadi pingsan. Postprandial hypotension terjadi pada 1/3 manula di dunia.


Read More
0 Comments
<<Previous
Forward>>
    Home >> Medical Articles >> 2021

    Medical Articles 2021

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Maknai stres, untuk membuat hidup menjadi lebih hebat. Baca di sini.

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan "like" artikelnya di bagian bawah setiap artikel dan silakan menikmati artikel lainnya pada blog tahun 2020. Click di sini.

    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021

    Categories

    All
    Alkaline Food & Drinks Vs. Asam-Basa Tubuh
    Ancaman Hipertensi Pasca Lebaran
    Angklung Dan Kesehatan
    Anosmia Dan Ageusia Pada COVID-19
    Badai Sitokin Pada COVID-19
    Berdamai Dengan Sakit Lambung Saat Berpuasa
    Berolahraga Aman Setelah PPKM
    Berpuasa & COVID-19
    Body Goal Di Tahun Baru
    Booster Vaksin C19
    COVID-19 & Kerusakan Ginjal
    Diet Sehat Alami
    Gerakan Anti Vaccine
    Hidup Normal Setelah Vaksinasi COVID-19
    Isolasi Mandiri
    Kanker Dan COVID-19
    Kanker Payudara Dan Diet Anda
    Kembali Ke Sekolah Di Masa Pandemi
    Long-Haul COVID-19
    Macrobiotic Diet
    Membongkar Hoax Vaksin C19
    Memulai Dan Selesainya
    Merdeka Dari Rasa Takut Di Masa Pandemi
    Pandemic Fatigue
    PCR Vs. Antigen Test Untuk C19
    Penyakit Jantung Pada Anak
    Post COVID-19 Syndrome
    Rahasia Kulit Sehat & Awet Muda
    Rasa Umami Pada Diet Kita
    Terapi Plasma Konvalesen Untuk Pasien C19
    Vaksin C19 Dari Oxford-AstraZeneca
    Vaksin CoronaVac Dari Sinovac
    Vaksin COVID-19 Untuk Anak
    Varian Berbahaya SARS-CoV-2 (Varian Of Concern)
    Varian Omicron COVID-19


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Disclaimer
    All data and statements in all articles in these blogs on this website were true at the time of writing. Some update may be required.

    The Content is not intended to be a substitute for professional medical advice, diagnosis, or treatment. Always seek the advice of your physician or other qualified health provider with any questions you may have regarding a medical condition.

    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Picture of the week
    Picture
    Body Goal di Tahun Baru - New' Years Body Goal

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly