Banyak sekali yang salah paham, bahkan mempraktekkan kebiasaan buruk melewatkan waktu makan (skipping meals) dengan tujuan agar lebih sehat, agar berat badan turun, agar angka laboratorium yang tinggi normal kembali, atau karena alasan lainnya. Kalau tidak Anda sendiri yang saat ini sedang mempraktekkannya, setidaknya setiap yang membaca ini pasti mengenal orang yang memang sengaja tidak sarapan, sengaja tidak makan siang, atau sengaja tidak makan malam. Padahal melewatkan waktu makan sangat berpotensi mencetus masalah kesehatan, dan berdampak buruk bagi tubuh. Terkecuali bila memang diniatkan akan berpuasa yang juga ada tuntunannya, seperti maksimal 1 bulan seperti di bulan Ramadhan, atau tidak setiap hari seperti puasa Senin-Kamis.
Sangat penting untuk memasang niat (mindset setting) saat mempraktekkan puasa, bahwa akan melewatkan satu waktu makan, baik itu puasa ibadah atau puasa diet seperti intermitten fasting. Yaitu pada puasa ibadah melewatkan makan siang, atau melewatkan satu waktu makan yang dipilih pada puasa diet. Karena tubuh akan beradaptasi dan terhindar dari efek negatif absennya makanan yang masuk. Lalu bila akan dilakukan setiap hari, harus dibatasi waktu-nya. Seperti 1 bulan pada puasa ibadah, atau intermitten fasting yang juga dibatasi dan diistirahatkan, kembali ke waktu makan normal, sebelum ingin memulainya kembali. Karena bila dilakukan terlalu lama atau sedang tidak berniat berpuasa akan dapat terkena konsekuensi yang serius.