Sebagian besar orang di Indonesia banyak yang belum memahami bahwa komedo merupakan jenis dari jerawat. Dalam bahasa Inggris juga disebut sebagai Comedones Acne atau “Jerawat Komedo.” Karenanya cara penatalaksanaan, pencegahan, perawatan, dan pengobatan tidak jauh berbeda dari jerawat pada umumnya. Baca dalam artikel lain tentang jerawat yang sudah pernah dibahas sebelumnya. Namun karena secara penampakan komedo memang berbeda dari jerawat, bahkan dokter sekalipun sering membedakan penyebutan antara jerawat dan komedo. Komedo tidak pernah menjadi berbahaya sampai mengancam jiwa, namun yang jelas mengganggu penampilan penderitanya.
Secara medis, komedo disebut sebagai acne papules atau peradangan kecil pada kulit yang tidak sampai bernanah. Bisa muncul pada seluruh permukaan kulit, namun yang paling sering adalah pada kulit hidung, dahi, dan dagu. Seluruh jenis komedo akan teraba lebih menonjol dari permukaan kulit di sekitarnya. Dari ukuran dan sifat permukaannya komedo di bagi tiga, yaitu:
- Komedo terbuka yang berwarna hitam sehingga dalam Bahasa Inggris disebut sebagai “black heads” atau berkepala hitam. Bila sangat besar disebut sebagai “giant comedo” atau “komedo raksasa.” Komedo terbuka berwarna hitam karena pigmen melanin yang terdapat pada kelenjar sebum (kelenjar minyak kulit) kontak dengan udara pada bagian atas komedo yang terbuka, sehingga teroksidasi dan berubah menjadi hitam.
- Komedo tertutup yang berwarna putih sehingga dalam Bahasa Inggris disebut sebagai “white heads” atau berkepala putih. Bila sangat besar disebut sebagai “macrocomedones.” Kebalikan dari komedo terbuka, karena tidak ada kontak dengan udara pada permukaan atas komedo, maka tidak terjadi oksidasi sehingga tidak berwarna hitam. Sebenarnya juga bukan berwarna putih, melainkan seperti warna jaringan kulit normal.
- Microcomedones yang sangat kecil sehingga tidak terlihat permukaannya dengan mata telanjang.
Komedo hitam dan komedo putih keduanya disebabkan oleh sel kulit mati yang terperangkap di dalam saluran folikel rambut (di Indonesia biasa dikenal dengan istilah pori-pori kulit). Secara normal kulit senantiasa beregenerasi. Sel-sel kulit mati dibuang oleh tubuh ke permukaan dan diganti dengan sel-sel kulit baru. Namun ada kalanya sel-sel kulit mati tersebut terperangkap di dalam saluran folikel rambut dan bercampur dengan cairan sebum (kelenjar minyak kulit), sehingga terbentuk sumbatan. Dengan demikian bila tidak terjadi sumbatan, atau tidak sampai bercampur dengan cairan sebum, maka tidak akan terbentuk komedo. Menjaga agar minyak di kulit jangan sampai menumpuk pada permukaan kulit dan menjaga agar tidak terjadi sumbatan merupakan prinsip mengatasi komedo.
Faktor Risiko Terjadinya Komedo
Dari uraian singkat di atas jelas bahwa kulit yang terlalu berminyak menjadi faktor risiko terjadinya komedo. Namun ada faktor-faktor risiko lain yang membuat seseorang lebih mudah memiliki komedo, sbb.:
- Kulit terlalu berminyak.
- Konsumsi tinggi dairy product (susu dan produknya), yang menyebabkan kulit lebih mudah berminyak.
- Konsumsi tinggi lemak dan gula, yang juga menyebabkan kulit lebih mudah berminyak.
- Kulit yang terlalu terhidrasi, dari penggunaan pelembab yang berlebihan.
- Kondisi cuaca yang lembab.
- Terjadi kerusakan saluran folikel rambut karena aktivitas memencet-mencet komedo atau jerawat.
- Terpapar asap rokok, yang dapat membuat saluran folikel rambut tersumbat.
- Baru saja menjalani tindakan laser therapy atau chemical peal di salon kecantikan.
Solar Comedones
Ada satu jenis komedo yang disebut sebagai “Solar Comedones” atau “Komedo Matahari” yang berwarna hitam. Seperti namanya komedo matahari terjadi karena paparan lama kulit oleh sinar matahari. Untuk jenis komedo yang satu ini tidak termasuk ke dalam kelompok jerawat seperti komodo hitam atau komedo putih yang diuraikan sebelumnya, karena pada komedo matahari tidak terjadi peradangan. Tapi anehnya, komedo jenis ini malah sering juga disebut sebagai “sun acne” atau “jerawat matahari,” walaupun bukan tergolong jenis jerawat. Ciri khasnya adalah terjadi secara simetris pada muka, yang biasa muncul pada kedua pelipis dan sekitar mata. Bisa juga muncul pada leher, daun telinga, dan pernah juga dilaporkan pada lengan bawah.
Jenis Solar Comedones
Sama seperti komedo yang terjadi peradangan sehingga masuk ke dalam kategori jerawat, komedo matahari juga dibagi menjadi komedo matahari putih dengan ujung yang tertutup sehingga tidak terpapar dengan udara; dan komedo matahari hitam dengan ujung terbuka sehingga terpapar dengan udara. Sebagian besar komedo matahari akan berbentuk komedo putih terlebih dahulu, lalu seiring berjalannya waktu akan berubah menjadi komedo hitam.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Komedo matahari paling sering terjadi pada paruh baya. Diketahui 6% dari orang dewasa berusia 50 tahun ke atas memiliki komedo matahari. Karenanya solar comedo juga memiliki nama lain yaitu senile comedones atau komedo orang tua. Orang paruh baya yang berisiko memiliki komedo matahari adalah yang selama bertahun-tahun dalam aktivitasnya bekerja di luar ruangan selalu terpapar oleh sinar matahari, atau mereka yang sangat gemar sun bathing (berjemur) dan dilakukan secara rutin selama bertahun-tahun. Kejadiannya lebih banyak pada pria karena mungkin pria lebih banyak beraktivitas di luar rumah dibandingkan wanita. Para ahli percaya radiasi sinar UV dari cahaya matahari merusak DNA pada sel-sel kulit dan menyebabkan penuaan kulit dini. Radiasi sinar UV ini juga dapat merusak kelenturan jaringan kulit yang dapat mencetus solar elastosis yaitu kulit menguning, menebal, dan keriput; yang sering terjadi bersamaan dengan timbul komedo matahari.
Asap Rokok dan Komedo
Antara asap rokok dan komedo memiliki hubungan sebab akibat yang sangat kuat. Seperti yang disinggung di atas bahwa asap rokok dapat membuat ujung saluran folikel rambut menjadi tersumbat sehingga terciptalah satu dari dua syarat munculnya komedo hitam atau putih. Selain itu paparan asap rokok selama bertahun-tahun juga berkontri-busi terjadinya komedo matahari pada orang paruh baya. Karena asap rokok bekerja secara sinergis dengan paparan sinar UV dalam merusak kulit. Kandungan bahan kimia berbahaya dan beracun atau B3 yang terdapat dalam asap rokok sudah pasti merusak kulit. Radiasi dari batang rokok yang menyala juga ternyata merusak kulit.
Penanganan Komedo
Hindari memencet-mencet komedo untuk berusaha mengeluarkan isinya, karena bila salah melakukannya malah akan membuat kondisi peradangan bertambah parah. Kunci dari penanganan komedo adalah dari pangkalnya; yaitu produksi minyak kulit yang berlebih. Karenanya komedo dapat ditangani dan juga dicegah dengan cara:
- Penggunaan obat luar (topical), untuk mengontrol minyak yang berlebih. Zat aktif pada obat luar yang biasa digunakan adalah: azelaic acid, benzylperoxide, glycolic acid, salicylic acid, retinoids, dan sulfur. Bila menggunakan obat luar ini terutama yang mengandung acid atau retinoid, harus senantiasa menggunakan sunscreen, dengan SPF 30 atau lebih. Karena obat tersebut juga akan menghilangkan lapisan teratas dari kulit, sehingga kulit rentan terbakar sinar matahari.
- Obat minum yang harus didapatkan dengan resep dokter, karena bila pemakaiannya tidak dalam penga-wasan dokter, akan berpotensi menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Biasanya dokter meresepkan: antibiotik, isotretinoin, spironolactone, dan obat golongan kontrasepsi.
- Tindakan operasi yang dibutuhkan bila dengan kedua obat luar dan obat minum tidak dapat mengatasi kondisi komedo yang sudah parah, atau pada kasus komedo selalu terjadi berulang. Dokter akan menggunakan jarum dan pisau kecil untuk membuka dan mengeluarkan isi dan bagian comedo yang meradang.
- Microdermabrasion, yaitu meniup menggunakan kristal-kristal kecil, untuk menghilangkan lapisan teratas kulit yang membantu menghilangkan komedo.
- Cryotherapy yang merupakan opsi terbaru menggunakan nitrogen cair untuk membuat komedo dan bagian yang meradang membeku sehingga mudah dilepaskan.
Mengatasi Komedo dengan Pengobatan Alami
Pengobatan alami untuk masalah dan kelainan pada kulit sangat banyak diteliti, termasuk untuk mengatasi jerawat dan juga komedo. Perlu dipahami bahwa pengobatan alami bukan pengganti penatalaksanaan yang diuraikan di atas, melainkan untuk perawatan dan penjagaan agar komedo tidak muncul kembali setelah diobati oleh dokter. Yang banyak direkomendasikan di antaranya sbb.:
- Tea tree oil yang memang dipakai luas untuk mengatasi berbagai masalah di kulit, untuk meredakan inflamasi dan infeksi. Pada komedo, tea tree oil dapat mengurangi produksi sebum dan menenangkan kulit.
- Minyak atsiri which hazel yang berasal dari tanaman belukar yang tumbuh subur di wilayah Amerika Utara. Di Indonesia witch hazel dikenal dengan nama “bunduk dukun.” Minyak atsiri dari tanaman ini dapat membuka komedo yang tertutup sehingga membantu menghilangkan sumbatan pada komedo.
- Masker arang atau tanah liat yang dapat membantu mengeringkan minyak yang terperangkap pada saluran folikel rambut sehingga membuat pembersihan komedo menjadi lebih mudah.
Mencegah Munculnya Komedo
Pendekatan terbaik untuk mencegah munculnya komedo adalah dengan memperbaiki gaya hidup dan menjalankan kebiasaan yang baik, sbb.:
- Membatasi konsumsi dairy product (susu dan produk nya), lemak, dan gula; bila memiliki kulit yang berminyak.
- Menggunakan pelembab secara benar. Konsultasikan pada dokter untuk pemilihan pelembab yang paling cocok untuk kulit.
- Mengurangi beraktivitas di luar ruangan, terutama bila matahari terlalu terik atau cuaca terlalu lembab.
- Jangan sering-sering sun bathing.
- Jangan memencet-mencet komedo atau jerawat bila tidak tahu caranya yang benar.
- Berhenti merokok, dan jauhi asap rokok orang lain.
- Lakukan kebiasaan baik perawatan kulit.
Kebiasaan Baik Perawatan Kulit
Selain itu sangat penting juga melakukan kebiasaan baik perawatan kulit sbb.:
- Menggunakan skincare products sesuai dengan kulit, jangan ikut-ikutan orang lain atau termakan iklan. Untuk kulit yang mudah berjerawat, lebih baik menggunakan cleanser sediaan creamy atau gel untuk menghilangkan minyak dan kotoran.
- Bila membersihkan muka, gunakan gerakan melingkar secara lembut, jangan digosok keras-keras.
- Biarkan pelembab mengering sebelum mengenakan sunscreen (tabir surya) dan/atau makeup.
- Bila memakai makeup, pastikan yang “non-comedogenic,” yaitu yang tidak membuat pori-pori tersumbat.
- Jangan tidur malam dengan makeup masih terpasang.
- Pergunakan sunscreen bila akan beraktivitas di luar ruangan terutama untuk kulit yang sensitif.
©IKM 2024-08