Kanker tulang sering dikatakan sebagai kanker yang paling “penyendiri” dan “pendiam”, karena termasuk kanker yang terhitung jarang dibandingkan jenis kanker lainnya. Selain itu kanker tulang dapat menyebabkan rasa nyeri dan terhalangnya mobilitas membuat penderitanya kurang ber-aktivitas dengan orang lain. Ditambah dengan perjalanan panjang proses pengobatannya dapat membuat penderita berjuang dengan emosi, perasaan, rasa takut, ketidakpasti-an, dan depresi, yang dapat berujung pada rasa kesepian. Artikel ini diharapkan dapat memecah kebisuan tersebut, bercerita tentang kanker tulang sehingga lebih dapat dipahami, dan yang paling penting untuk bisa diantisipasi.
Tulang manusia senantiasa melewati proses peluruhan dan pembuatan sel-sel. Ada dua jenis sel tulang yaitu osteoclast yang meluruhkan sel-sel tua dan osteoblast yang membangun sel-sel baru. Bila terjadi kanker atau metastasis dari kanker lain ke tulang, maka kerja kedua jenis sel ini akan terganggu dan memunculkan masalah. Kanker tulang juga akan mencetus masalah pada keseimbangan kalsium di tubuh yang membuat kekuatan tulang berkurang, berpotensi terjadi batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal, perubahan hormon parathyroid yang mengatur kalsium, serta dapat terjadi kelemahan dan kram otot. Sehingga dapat membuat penderitanya lemah dan susah untuk mobilisasi.
Kanker tulang terjadi ketika pada tulang tumbuh massa dari jaringan yang tidak normal atau yang biasa disebut tumor. Bila tumor ini menjadi ganas atau berkembang biak tidak terkendali, maka ia berubah menjadi kanker yang disebut sarcomas yang dapat meluas, menyebar ke struktur tulang lain, atau bahkan ke jaringan tubuh lainnya. Kanker tulang dapat muncul pada seluruh tulang di tubuh, namun yang paling sering adalah di tulang panggul, tulang panjang pada lengan (tulang bahu dan lengan bawah) atau tungkai (tulang kering dan paha). Kanker tulang biasanya tumbuh pada permukaan tulang, namun walaupun jarang, yang tumbuh dari dalam tulang dapat lebih agresif. Kanker tulang juga dapat merupakan hasil metastasis (sebaran) dari jenis kanker lain pada bagian tubuh lainnya.
Jenis-Jenis Kanker Tulang
Kanker tulang dibagi menjadi kanker tulang primer yaitu yang muncul pertama kali di tulang, dan kanker tulang sekunder yang merupakan hasil metastasis dari jaringan lain.
- Osteosarcoma atau osteogenic sarcoma merupakan jenis paling umum dari kanker tulang primer, dengan porsi 2/3 dari seluruh kejadian kanker tulang. Dapat terjadi pada anak-anak dan remaja, namun dapat pula terjadi pada orang dewasa. Biasanya muncul pada ujung tulang panjang di lengan atau tungkai. Dapat pula muncul pada tulang panggul, tulang bahu, dan tulang lainnya. Osteosarcoma tumbuh pada lapisan jaringan keras pada permukaan terluar tulang.
- Ewing’s sarcoma merupakan jenis kanker tulang primer kedua paling sering yang mulai muncul pada jaringan lunak di sekitar tulang atau di dalam tulang, terutama pada tulang panjang di lengan atau tungkai. Biasa mengenai anak-anak dan dewasa muda.
- Chondrosarcoma. Adalah kanker yang terjadi pada tulang rawan dan paling sering mengenai orang dewasa yang muncul pada tulang panggul, tulang paha bagian atas, dan tulang bahu. Jenis ini tumbuhnya lambat, dan jenis yang paling jarang dari kanker tulang primer, yaitu sekitar 20% dari seluruh kasus kanker tulang.
- Multiple myeloma yang disingkat MM, merupakan jenis paling sering dari kanker tulang sekunder. MM dimulai dari jaringan lain yang bermetastasis ke tulang. Kanker ini bermula dari sel-sel plasma. Dapat bermetastasis menjadi kanker tulang ketika kanker tumbuh pada sumsum tulang. MM biasanya mengenai orang dewasa.
Penyebab Kanker Tulang
Penyebab kanker tulang tidak dipahami secara pasti, tapi para ahli menduga karena hal-hal, sbb.:
- Atypical cellular growth atau pertumbuhan sel yang tidak normal. Sebuah sel sehat akan terus membelah diri untuk menggantikan sel-sel tua, sampai ia sendiri menjadi tua lalu mati. Namun pada sel yang tidak normal akan terus tumbuh sehingga membesar menjadi tumor. Ketika tumor mengganas akan menjadi kanker.
- Mutasi kromosom, terutama untuk jenis osteosarcoma yang pada 70% kasusnya menunjukkan karakteristik tidak normal dari kromosom penderitanya. Hal ini terjadi karena mutasi genetik, dan bersifat diturunkan.
- Terapi radiasi dosis tinggi untuk mengobati jenis kanker lain juga dapat memicu munculnya kanker tulang.
Faktor Risiko Kanker Tulang
Dari tiga hal yang diduga menjadi penyebab kanker tulang di atas, kita dapat mewaspadai faktor risiko agar kejadian kanker tulang dapat diantisipasi, sbb.:
- Memiliki riwayat pada keluarga kandung yang terkena kanker, terutama kanker tulang juga.
- Pernah mendapatkan terapi radiasi sebelumnya.
- Memiliki kanker pada bagian tubuh lainnya yang berpotensi bermetastasis ke tulang.
- Seperti juga faktor risiko kanker lain, yaitu terpapar secara rutin zat-zat karsinogenik di lingkungan.
- Untuk chondrosarcoma ada faktor risiko spesifik yaitu: berusia di atas 50 tahun, laki-laki lebih berisiko dari wanita, serta sebelumnya memiliki tumor jinak tulang rawan enchondroma dan osteochondroma.
- Menderita Paget’s disease yang dapat menyebabkan tulang mengalami kerusakan dan kemudian tumbuh kembali secara tidak normal.
- Menderita Li-Fraumeni syndrome, Bloom syndrome, atau Rothmund-Thomson syndrome yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. (Ketiga sindroma ini tidak kita bahas dalam artikel ini).
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Jenis kanker tulang yang paling sering terjadi pada anak adalah osteosarcoma dan Ewing’s sarcoma. Walaupun jarang yaitu hanya 2% untuk osteosarcoma dan hanya 1% untuk Ewing’s sarcoma dari seluruh jenis kanker pada anak, tapi sangat penting untuk dideteksi sejak dini agar penanganannya menjadi lebih efektif. Kanker tulang pada anak seringnya terjadi pada akhir masa anak-anak pada usia 18 tahunan, yaitu saat pertumbuhan sedang pesat. Seperti juga pada dewasa, penyebab pasti kanker tulang pada anak belum dapat ditentukan. Sementara faktor risiko terjadinya kanker pada anak juga sama seperti faktor risiko terjadinya kanker pada dewasa.
Tanda dan Gejala Kanker Tulang
Agar kanker tulang dapat terdiagnosis lebih dini, sangat penting untuk mengetahui tanda dan gejalanya. Gejala utama kanker tulang adalah nyeri yang awalnya hilang timbul dan semakin berat di malam hari. Sejalan dengan berkembangnya kanker, nyeri akan bertambah dan muncul gejala-gejala lain. Yang dapat dirasakan pasien adalah sbb.:
- Nyeri dan bengkak pada bagian tulang yang terkena.
- Nyeri dari dalam tulang, sampai membuat terjaga saat tidur di malam hari.
- Nyeri berkepanjangan pada tulang setelah ada benturan yang kecil.
- Pergerakan lengan, tungkai, atau panggul berkurang karena nyeri atau kaku.
- Nyeri dan kaku sendi, terutama pada chondrosarcoma.
- Teraba massa keras seperti pada tulang panjang lengan atau tungkai, tulang panggul, atau tulang dada.
- Merasa sering capek dan lelah berkepanjangan.
- Tulang dapat menjadi lebih mudah patah.
- Dapat terjadi gangguan buang air besar dan kecil bila kanker tumbuh pada tulang panggul.
- Dapat terjadi penurunan berat badan.
- Dapat terjadi demam.
Pemeriksaan Kanker Tulang
- Pemeriksaan pencitraan seperti X-rays, MRI, CT scans, dan PET scans merupakan pemeriksaan non invasif sampai ke struktur di dalam tulang. Pemeriksaan pencitraan ini juga dapat membantu penentuan stadium.
- Pemeriksaan darah, sebagai dasar penanganan. Khusus pada anak, diperiksa alkaline phosphatase dan lactate dehydrogenase yang biasa ditemukan tinggi pada anak dengan kanker tulang.
- Bone scan untuk melihat kondisi dari tulang.
- Biopsi untuk menganalisa dan menentukan stadium, yang di amati di bawah mikroskop. Akan ditentukan kemungkinan sel kanker tumbuh dan menyebar berdasarkan pada bentuk sel yang normal atau tidak.
Menentukan Stadium Kanker Tulang
Dari hasil biopsi ditentukan stadium kanker tulang menjelaskan prilaku kanker pada tubuh dan penyebarannya:
- Stadium 1: Kanker masih berada pada jaringan tulang.
- Stadium 2: Kanker masih berada pada jaringan tulang, namun sudah menunjukkan kemungkinan bersifat invasif mengancam jaringan di sekitarnya.
- Stadium 3: Kanker sudah menyebar ke satu atau lebih tulang lainnya.
- Stadium 4: Kanker sudah menyebar ke jaringan lain bahkan organ lain di tubuh, seperti otak dan paru-paru.
Penanganan Kanker Tulang
Penanganan kanker tulang tergantung pada stadium, lokasi dan ukurannya, serta tergantung pada usia dan kondisi kesehatan penderita.
- Pengobatan. Dokter biasa memberikan penahan nyeri dan antiinflamasi untuk mengurangi peradangan dan rasa tidak nyaman penderita. Kemudian dapat pula diberikan bisphosphonates untuk mencegah terjadinya bone loss dan melindungi struktur tulang, dan immunotherapy untuk mendorong sistim imunitas tubuh untuk melawan sel kanker. Kankernya sendiri diperangi dengan cytotoxic drugs yang membantu menahan pertumbuhan sel kanker dan juga chemotherapy terutama untuk jenis MM.
- Operasi. Jaringan tulang yang sudah terkena kanker biasanya dibuang. Bila terjadi pada tulang panjang di lengan atau tungkai biasanya dengan amputasi, dan pada tulang lain, jaringan kanker dibuang lalu diganti dengan jaringan tulang sintetis.
- Terapi radiasi yang dapat juga menjadi rencana terapi oleh dokter untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker. Biasanya dilakukan ketika operasi tidak dapat dilakukan.
- Complementary therapy yang dapat dilakukan oleh penderita dibantu oleh orang terdekat atau keluarga. Tujuannya untuk menambah kenyamanan penderita dan meningkatkan semangat juangnya, seperti dengan aromaterapi, yoga, meditasi, dan lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT.
- Clinical trials treatments atau menggunakan obat/cara baru yang masih dalam tahap uji klinis. Kanker merupakan penyakit yang paling berkembang penelitiannya. Sehingga dapat menjadi pilihan penderita untuk ikut dalam uji klinik obat/cara baru pengobatan baru ini.
Harapan Hidup Penderita Kanker Tulang
Perkiraan harapan hidup penderita kanker ditentukan dari stadium kankernya, termasuk juga kanker tulang. Harapan hidup 5 tahun (5-year survival rate) penderita kanker tulang primer bila belum bermetastasis adalah 70-80%. Artinya 70-80% penderita akan melewati masa 5 tahun sejak terdiagnosis. Untuk chondrosarcoma harapan hidup 5 tahunnya lebih tinggi yaitu 90%. Walaupun harapan hidup 5 tahun kanker tulang termasuk tinggi, namun kualitas hidup pen-derita dapat tetap menurun. Terutama bila harus dilakukan operasi penggantian tulang atau amputasi. Untuk kanker tulang sekunder harapan hidup 5 tahunnya lebih rendah, yaitu hanya antara 1 sd. 13%. Angka-angka ini berdasarkan statistik, namun sangat tergantung pada kondisi kesehatan dan usia pasien, cepat/lambatnya penegakan diagnosis awal, dan jenis penanganan yang diambil.
©IKM 2024-10