Hidup di dunia yang serba cepat seperti sekarang ini dengan banyaknya deadlines dan tanggung jawab, sangat mudah sekali bagi seseorang secara tidak sengaja mengabaikan kesehatannya. Padahal kesehatan itu merupakan modal utama untuk dapat menjalani perannya dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya cara pandang lama terhadap kesehatan harus dirubah. Dari model lama yang menunggu sakit baru kesehatan diperhatikan, kepada model dan cara baru yaitu preventive medicine atau pencegahan. Adalah pendekatan proaktif yang dilakukan individu untuk mengendalikan kesehatannya, hidup lebih sehat, dengan harapan hidup lebih panjang. Terdiri dari menjalani gaya hidup yang sehat, deteksi dini penyakit, serta pencegahan dan intervensi penyakit sebelum terjadi. Tugas ini tidak dapat digantikan oleh orang lain. Hidup Anda, pilihan Anda!
Penyakit kronis seperti kencing manis (diabetes), penyakit jantung, dan kanker memegang porsi signifikan penyebab kematian di seluruh dunia. Menurut WHO, angkanya mencapai 71%. Padahal banyak dari penyakit tersebut sebenarnya dapat dicegah. Preventive medicine atau ilmu kedokteran pencegahan menawarkan solusi untuk dapat menurunkan angka statistik tersebut dengan berfokus pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Pendekatan dan cara tradisional dan konvensional dengan mengobati penyakit setelah terjadi sudah harus ditinggalkan. Dari segi pembiayaan pun akan semakin tidak efisien dan terbukti sangat tidak efektif dari sisi ilmu kedokteran. Yang dapat meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan harapan hidup adalah dengan menemukan potensi risiko kesehatan sejak dini. Sehingga dapat mengurangi penderitaan pasien dan juga beban sistem pembiayaan pelayanan kesehatan.
Preventive medicine bekerja pada tiga level atau tahapan yaitu primer, sekunder, dan tersier. Setiap tahapan menandai pada tahapan spesifik dari perkembangan penyakit dan bertujuan untuk meminimalisir dampaknya pada penderita atau individu dan pada orang disekitarnya.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer berfokus pada mencegah timbulnya penyakit. Strateginya meliputi:
- Hidup sehat: Dengan menjalani 5 pilar gaya hidup sehat; diet sehat yang teratur, olahraga rutin yang terukur, tidur malam yang berkualitas, stres yang dapat dimanfaatkan, dan hati yang bahagia.
- Vaksinasi: Untuk melindungi individu dari penyakit menular yang sudah ada vaksinnya. Baca tentang vaksinasi dewasa dalam artikel lainnya.
- Kesehatan lingkungan. Menjaga kesehatan lingkungan dengan menggunakan sumber air bersih untuk minum dan MCK, menghirup udara berkualitas baik, dan lingkungan yang aman.
2. Pencegahan Sekunder
Di dalam pencegahan sekunder terdapat deteksi dini penyakit dan intervensi perjalanan penyakit. Kunci perlakuannya sbb.:
- Program skrining: Menjalani pemeriksaan kesehatan rutin (medical checkup) yang terdiri dari pemeriksaan fisik termasuk tekanan darah serta laboratorium. Baca tentang medical checkup ini pada artikel lainnya.
- Penanganan lebih dini: Masalah kesehatan yang sudah teridentifikasi ditangani lebih dini untuk mencegah terjadinya komplikasi.
- Memantau kelompok risiko tinggi: Yaitu individu yang memiliki predisposisi genetik atau risiko gaya hidup seperti obesitas dan risiko karena pekerjaan.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier berfokus pada penanganan penyakit yang sudah dimiliki semaksimal mungkin untuk memperbaiki kualitas hidup dan mencegah pemburukan lebih lanjut:
- Program rehabilitasi: Menjalani terapi fisik dan rehabilitasi untuk pasien stroke, pasca serangan jantung, dll.
- Penanganan penyakit kronis: Secara reguler memantau angka-angka lab dan obat-obatan yang dikonsumsi.
- Perawatan paliatif: Memberikan kenyamanan dan bantuan untuk individu dengan penyakit terminal atau yang sudah tidak dapat sembuh lagi.
Hubungan Gaya Hidup dengan Preventive Medicine
Pilihan jenis gaya hidup yang dijalani memegang peranan penting dalam preventive medicine. Kebiasaan sehari-hari secara signifikan berdampak terhadap kesehatan seseorang. Seperti disinggung di atas bila ingin hidup bebas dari penyakit dan ancaman terkena penyakit harus menjalani 5 pilar gaya hidup sehat.
- Diet sehat yang teratur akan membantu menjaga berat badan yang sehat, fungsi sistem imun yang optimal, dan mengurangi risiko terkena penyakit kronis.
- Aktivitas fisik dan olahraga yang rutin dan terukur merupakan alat yang ampuh dalam mencegah berbagai gangguan kesehatan, meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, memperkuat tulang dan otot, serta dapat memperbaiki kondisi mood dan psikis.
- Istirahat tidur malam yang berkualitas sangat esensial bagi tubuh dalam memperbaiki dan regenerasi sel. Tidur berkualitas rendah meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan penurunan fungsi kognitif.
- Stres terkontrol yang dapat dimanfaatkan dapat mengurangi risiko penyakit psikosomatis. Stres, kecemasan, dan depresi dapat berujung pada banyak gangguan kesehatan dan penyakit kronis.
- Menjalani hidup yang bahagia sehingga membuat tubuh lebih sehat dan lebih kuat melawan penyakit.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Perkembangan teknologi merevolusi bidang kedokteran pencegahan. Mulai dari wearable device sampai aplikasi AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan, dapat membantu seseorang untuk memantau dan mengatur hidupnya agar berada dalam tatanan sehat setiap saat.
- Wearable health device atau perangkat kesehatan yang dapat dipakai seperti smartwatches (jam pintar), fitness trackers (alat pantau kebugaran/olahraga) memungkinkan penggunanya memantau denyut jantung, tingkat aktivitas, dan pola tidur. Alat ini juga dapat memberikan umpan balik mendorong pengguna untuk mengadapta-si kebiasaan hidup yang lebih sehat.
- Mobile health applications atau aplikasi kesehatan seluler dapat melacak asupan nutrisi, olahraga, dan jadwal minum obat, sehingga membuat lebih mudah dalam menjaga gaya hidup pencegahan. Juga ada yang dapat mengingatkan jadwal vaksinasi dan checkup.
- Artificial intelligence (AI) dapat menganalisa data-data kesehatan untuk memprediksi potensi risiko yang ada sehingga dapat memberikan rekomendasi usaha-usaha pencegahan. Selain itu dapat juga membantu tenaga medis dalam menemukan masalah pada pasiennya.
- Telemedicine memungkinkan dilakukannya konsultasi jarak jauh, sehingga membuat pelayanan kesehatan lebih terjangkau. Pemeriksaan virtual rutin dapat membantu memantau kondisi kronis dan memberikan intervensi tepat waktu.
Mengaplikasikan Preventive Medicine
Mengintegrasikan/mengaplikasikan preventive medicine dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan komitmen dan konsistensi. Berikut langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan:
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin tahunan atau sesuai dengan rekomendasi dokter berdasarkan jenis kelamin, usia, riwayat penyakit dalam keluarga, serta faktor risiko yang dimiliki. Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi biaya.
- Tetapkan tujuan realistis yang dapat dicapai. Dimulai secara bertahap seperti berjalan 6-10 ribu langkah setiap hari, mengurangi makanan/minuman manis, dll.
- Miliki support system. Pilihlah teman atau lingkungan yang memiliki mindset sama untuk menjalani hidup sehat. Masuk ke dalam komunitas sehat baik daring ataupun luring. Ajak pasangan dan keluarga untuk menjalaninya secara bersama-sama.
- Edukasi diri dan tetap terinformasi tentang rekomendasi kesehatan dan strategi pencegahan terbaru. Miliki sumber yang terpercaya seperti WHO, Kementrian Kesehatan, atau langsung dari dokter Anda.
- Manfaatkan teknologi dengan menggunakan aplikasi kesehatan dan wearable health device seperti uraian di atas untuk melacak kemajuan hidup sehat yang dijalani.
Preventive Medicine dan Kesehatan Masyarakat
Preventive medicine bukan hanya tanggung jawab individu, tapi juga merupakan landasan kesehatan masyarakat. Pemerintah dan organisasi profesi kesehatan juga memegang peranan penting dalam mempromosikan usaha pencegahan melalui penetapan regulasi, edukasi, dan program kesehatan masyarakat, seperti dibawah:
- Mengkampanyekan vaksinasi, yang bukan hanya untuk bayi dan anak, tapi juga orang dewasa dan lansia. Baca tentang vaksinasi dewasa pada artikel lainnya.
- Inisiatif anti-rokok dan anti-vaping dengan meningkatkan kesadaran publik dan melarang aktivitas rokok dan vaping di ruang publik.
- Mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga dengan membangun sarana olahraga umum seperti taman untuk olahraga, jalur sepeda, dll.
Tantangan dalam Preventive Medicine
Terlepas dari semua manfaat di atas, preventive medicine tetap menghadapi beberapa tantangan:
- Aksesibilitas. Tidak semua orang di Indonesia memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan pencegahan karena program pemerintah masih belum sepenuhnya mendukung inisiatif ini. Selain itu letak geografis Indonesia yang tersebar di ribuan pulau, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat.
- Perubahan perilaku. Masih sulit untuk mengajak orang untuk mengadopsi kebiasaan hidup yang lebih sehat, terutama bila harus merubah kebiasaan nyaman yang sudah lama dijalaninya.
- Misinformasi. Masih banyaknya misinformasi atau berita salah serta beredarnya hoax tentang kesehatan di masyarakat. Seperti tentang vaksin, diet, cara hidup sehat, dan berbagai usaha pencegahan penyakit.
- Alokasi sumber daya. Sistem pelayanan kesehatan masih dominan pada pengobatan bukan pencegahan.
Masa Depan Preventive Medicine
Berita bagusnya, masa depan preventive medicine masih sangat menjanjikan, dengan semakin banyaknya penelitian dan inovasi yang mengarah pada lebih efektifnya usaha pencegahan. Personalized medicine atau kedokteran yang terpersonalisasi, yang didorong oleh tersedianya tes genetik dan analitik yang lebih maju memungkinkan usaha dan strategi pencegahan untuk lebih dapat dipersonalisasi dan unik untuk setiap orang. Selain itu semakin banyak kini kolaborasi di tingkat dunia yang menginvestasikan dana pada infrastruktur kesehatan masyarakat sehingga lebih dapat menjangkau populasi pada daearah terpencil.
Penutup
Preventive medicine membuat seseorang lebih dapat mengendalikan kesehatannya, hidup lebih sehat, dengan harapan hidup lebih panjang. Dengan menjalankan pendekatan yang lebih proaktif, Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi pada kesehatan lingkungan dan masyarakat. Jadikan pergantian tahun 2024 ke 2025 ini menjadi momentum untuk membuat resolusi agar tahun depan lebih dapat menjalani gaya hidup pencegahan penyakit, dan meninggalkan kebiasaan mengabaikan kesehatan dan baru mencari pertolongan medis setelah jatuh sakit. Ingat, hidup Anda adalah pilihan Anda. Memprioritaskan pencegahan hari ini untuk hari esok yang lebih cerah.
©IKM 2024-12