Beberapa tahun belakangan stem cell atau sel punca sangat ramai dibicarakan. Bukan hanya di dunia kedokteran, tapi juga di forum dan ruang publik terutama digital. Posting-an tentang stem cell di media sosial pun berjamuran. Dan yang paling digemari untuk disimak oleh netizen adalah yang peruntukannya untuk kecantikan dan industri kosmetik. Awalnya di mulai dengan lahirnya produk-produk yang memiliki bahan aktif dari tumbuhan atau plant stem cell, lalu berkembang dengan menggunakan sel tubuh sendiri, dan terakhir bisa didapatkan dari donor manusia. Fungsi dari terapi stem cell di ranah kosmetik ini dimulai dengan tujuan regenerasi kulit sampai terapi kebotakan. Namun sekarang berkembang untuk tujuan-tujuan lainnya.
Respon dan animo masyarakat dunia terhadap terapi stem cell untuk kecantikan ini ternyata sangat di luar dugaan. Walaupun harganya tidak bisa dibilang murah, namun permintaannya sangat tinggi. Tentu saja industri kosmetik langsung meliriknya, menanamkan uang yang tidak sedikit pula untuk berbagai penelitian sampai memproduksi produk berbasis stem cell ini. Produk dan prosedur terapi plant stem cell-extracts dari tumbuhan, lalu stem cell yang berasal dari tubuh sendiri, sampai stem cell siap pakai yang berasal dari donor manusia; semuanya ditawarkan langsung pada konsumen. Promosi terapi stem cell ini dirasakan sangat mudah, tanpa regulasi yang khusus, lebih mudah dari obat-obatan. Akibatnya banyak penggunaan atau penawaran terapi stem cell tidak resmi, yang hanya untuk tujuan komersial saja.