Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Robek Ligamen Lutut – ACL (Anterior Cruciate Ligament) Tear

27/6/2025

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Robek Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah salah satu cedera lutut yang paling sering terjadi, terutama pada atlet atau individu yang aktif secara fisik. Di seluruh dunia, jutaan kasus robek ACL dilaporkan setiap tahunnya, dengan laporan tertinggi sekitar 200.000 kasus terjadi di AS. Cedera ini bisa sangat membatasi aktivitas, menimbulkan rasa sakit pada lutut, dan jika tidak ditangani dengan benar, dapat menimbulkan keterbatasan gerak yang berdampak jangka panjang terhadap kualitas hidup penderitanya.

Mengenal Anterior Cruciate Ligament
Ligamen adalah jaringan ikat kuat yang menghubungkan antara tulang. Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah salah satu dari empat ligamen utama yang menstabilkan sendi lutut. Ligamen ini terletak di bagian tengah lutut dan menghubungkan tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia). Fungsinya adalah untuk mencegah tulang kering bergeser terlalu jauh ke depan dan memberikan stabilitas saat lutut berputar. Empat ligamen utama lutut tsb. adalah:
  • ACL di bagian depan tengah lutut
  • PCL (Posterior Cruciate Ligament) di belakang ACL
  • MCL (Medial Collateral Ligament) di sisi dalam lutut
  • LCL (Lateral Collateral Ligament) di sisi luar lutut.

Penyebab dan Faktor Risiko Robek ACL
Robek ACL sering kali terjadi saat lutut mengalami tekanan atau pergerakan mendadak yang melampaui kapasitas ligamen. Dari seluruh kasus, kejadian tersering adalah ketika penderitanya sedang berolahraga, terutama sepak bola dan basket. Beberapa penyebab yang paling sering:
  • Mendarat dari lompatan dengan posisi kaki datar
  • Berhenti mendadak saat berlari
  • Mengubah arah gerakan secara tiba-tiba (pivoting)
  • Hiper-ekstensi lutut (meluruskan lutut secara berlebihan)
  • Benturan langsung pada lutut.
 
Faktor Risiko Robek ACL
Risiko robek ACL paling tinggi terjadi pada mereka melaku-kan olahraga seperti sepak bola, basket, voli, ski, atau senam yang menuntut gerakan eksplosif seperti melompat, berputar, dan perubahan arah secara tiba-tiba sehingga memberikan tekanan besar pada lutut. Dapat juga karena teknik gerakan yang salah dan diperparah jika seseorang menggunakan peralatan olahraga yang tidak sesuai, menyebabkan perubahan stabilitas dan distribusi beban pada lutut. Secara statistik, perempuan memiliki risiko 2-10 kali lebih tinggi dibanding-kan laki-laki. Hal ini disebabkan oleh faktor anatomi panggul dan lutut, pengaruh hormonal terhadap elastisitas jaringan, serta perbedaan pola aktivasi otot saat melakukan manuver tertentu.

Gejala Robek ACL

Gejala robek ACL bisa muncul tiba-tiba dan cukup khas. Lokasi nyeri biasanya terasa di tengah lutut dan meningkat bila digunakan untuk berjalan, berdiri, atau menekuk. Gejala umum meliputi:
  • Suara “pop” dari lutut saat cedera terjadi
  • Nyeri hebat yang membuat aktivitas langsung terhenti
  • Pembengkakan cepat, biasanya dalam 6 jam setelah cedera
  • Ketidakstabilan lutut terasa seperti "akan roboh"
  • Sulit berjalan/menahan berat badan di kaki yang cedera
  • Penurunan rentang gerak (range of motion).
 
Tingkatan Cedera/Robek ACL
Cedera pada ligamen anterior cruciate (ACL) tidak selalu terjadi dengan tingkat keparahan yang sama.
  • Grade I adalah cedera yang paling ringan. Pada kondisi ini, ligamen hanya mengalami peregangan atau tarikan mikro tanpa mengalami robekan. Lutut biasanya masih terasa stabil, penderita merasakan sedikit nyeri atau ketidaknyamanan saat beraktivitas, dan sering kali bisa pulih dengan istirahat, kompres es, dan fisioterapi ringan. Namun tetap harus ditangani dengan baik agar tidak berkembang menjadi cedera yang lebih parah.
  • Grade II, atau disebut juga robekan sebagian (partial tear), merupakan kondisi sebagian serat ligamen ACL mengalami robekan. Akan terjadi kelemahan struktural yang membuat lutut terasa lebih longgar atau tidak stabil, terutama saat bergerak cepat atau melakukan manuver tajam. Pembengkakan dan nyeri biasanya lebih jelas dibanding Grade I. Grade II tergolong lebih jarang terjadi dan sulit dibedakan secara jelas dari Grade I atau Grade III hanya dengan pemeriksaan fisik.
  • Grade III adalah tingkat cedera paling berat, di mana ACL mengalami robekan total. Ligamen putus sepenuh-nya dan tidak lagi mampu menjalankan fungsinya sebagai penstabil sendi lutut. Kondisi ini biasanya menimbulkan gejala yang sangat jelas seperti yang diuraikan di atas. Grade III merupakan jenis cedera yang paling umum terjadi dan dalam banyak kasus, cedera memerlukan tindakan operasi untuk mengembalikan stabilitas lutut sepenuhnya.
 
Penegakan Diagnosis Robek ACL
Diagnosis dilakukan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik yaitu Lachmen test dengan menguji stabilitas anterior tungkai bawah, dan anterior drawer test dengan menilai kemampuan tungkai bawah untuk bergeser ke depan. Dokter juga akan melakukan pencitraan medis seperti X-ray untuk memastikan tidak ada tulang yang retak, MRI untuk melihat robekan ligamen dan struktur lutut lainnya, dan CT Scan bila dicurigai ada retakan kecil di tulang.

Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Pengobatan Robek ACL
Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan cedera, usia, aktivitas sehari-hari, dan tujuan jangka panjang pasien.
Tanpa Operasi:
  • Cocok untuk cedera ringan atau parsial (Grade I dan II)
  • Cocok bagi mereka yang tidak aktif secara fisik atau bersedia menghindari aktivitas berat
  • Pendekatannya mencakup: Istirahat dan kompres es, obat anti-nyeri, penggunaan penyangga lutut, dan fisioterapi untuk memperkuat otot sekitar lutut dan meningkatkan keseimbangan
Operasi Rekonstruksi ACL:
  • Direkomendasikan untuk cedera Grade III, terutama bagi atlet atau individu aktif
  • Prosedur umum melibatkan penggantian ligamen yang rusak menggunakan jaringan tendon dari: tendon lutut (patella), tendon otot belakang paha (hamstring), tendon otot paha depan (quadriceps), atau jaringan donor dari jenazah (allograft).
Metode Baru: BEAR Implant.
 
BEAR Implant: Inovasi Baru Rekonstruksi ACL
Selama bertahun-tahun, pengobatan standar untuk cedera Grade III ACL adalah prosedur rekonstruksi ACL. Meskipun metode ini terbukti efektif dalam mengembalikan stabilitas lutut, tetap ada sejumlah tantangan, seperti risiko cedera pada area donor, pemulihan yang lama, dan kemung-kinan cedera ulang. Para peneliti dan ahli bedah orthopedi kini mengembangkan suatu pendekatan baru yang dikenal dengan BEAR Implant (Bridge-Enhanced ACL Restoration). Metode ini pertama kali disetujui oleh BPOM AS (FDA) pada tahun 2020 sebagai teknologi revolusioner tanpa perlu mengganti ligamen yang rusak dengan jaringan pengganti.
 
BEAR Implant menggunakan jembatan biologis berbasis protein kolagen, yaitu semacam spons khusus yang telah dirancang untuk mendukung proses penyembuhan alami ligamen. Prosedurnya melibatkan penempatan implan kecil ini di antara dua ujung ligamen ACL yang robek, kemudian disuntikkan darah pasien sendiri ke dalam implan tersebut.
Darah tersebut mengandung sel-sel penyembuh dan faktor pertumbuhan alami yang akan bekerja sama dengan kolagen dari implan untuk merangsang regenerasi jaringan ligamen baru. Dengan kata lain, BEAR Implant bukan mengganti ligamen, melainkan memfasilitasi proses penyambungan kembali ligamen asli milik pasien.
 
Metode BEAR menawarkan sejumlah potensi keuntungan, antara lain:
  • Tidak perlu mengambil jaringan dari tubuh pasien sendiri, sehingga mengurangi nyeri dan risiko cedera pada area donor. Tidak perlu juga donor dari jenazah.
  • Preservasi struktur anatomi asli lutut, karena ligamen lama tetap berada di tempatnya dan distimulasi untuk tumbuh kembali.
  • Potensi pemulihan propriosepsi yang lebih baik, yaitu kemampuan tubuh untuk mengenali posisi sendi yang penting untuk keseimbangan dan koordinasi.
  • Waktu pemulihan yang lebih cepat.
 
Meskipun hasil awal dari studi klinis terhadap BEAR Implant menunjukkan hasil yang menjanjikan, teknologi ini masih relatif baru dan belum digunakan secara luas di seluruh dunia. Studi-studi lanjutan masih diperlukan untuk membuktikan efektivitas jangka panjang, risiko cedera ulang, dan sejauh mana hasilnya bisa menyamai atau melampaui prosedur rekonstruksi ACL konvensional. Selain itu, BEAR Implant saat ini hanya diperuntukkan bagi pasien tertentu, yaitu mereka yang mengalami robekan total ACL tanpa kerusakan besar pada ligamen atau struktur lutut lainnya, sera masih dalam waktu tertentu setelah cedera, maksimal dalam waktu satu bulan.
 
Proses Pemulihan dan Rehabilitasi Robek ACL
Tanpa Operasi: Waktu pemulihan biasanya sekitar 3 bulan, tergantung konsistensi fisioterapi, dengan tetap adanya risiko ketidakstabilan atau risiko cedera berulang.
Setelah Operasi: Pemulihan bisa memakan waktu 9–12 bulan. Beraktivitas terlalu cepat bisa meningkatkan risiko cedera ulang hingga 50%. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan izin dari dokter sebelum kembali ke aktivitas berat. Program rehabilitasinya meliputi:
  • Minggu 1-2: Manajemen nyeri dan pembengkakan, dan latihan gerakan ringan
  • Minggu 3-6: Latihan kekuatan dasar dan keseimbangan
  • Bulan 2-3: Mulai jogging ringan dan latihan fungsi dasar
  • Bulan 3-9: Latihan spesifik; lompat dan gerakan lateral
  • Setelah 9 bulan: Evaluasi untuk kembali berolahraga.
 
Dampak Neurologis dari Cedera ACL
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa cedera ACL tidak hanya mempengaruhi lutut, tetapi juga dapat mengubah struktur dan fungsi otak. Studi MRI menemukan atrofi (pengecilan) pada jalur saraf (corticospinal tract) yang menghubungkan otak ke otot-otot penggerak lutut. Hal ini menjelaskan mengapa beberapa pasien mengalami: kehilangan koordinasi otot tungkai sekitar lutut, kesulitan propriosepsi (kemampuan mengenali posisi dan gerakan tubuh) sekitar lutut, serta kecenderungan kembali cedera meski lutut sudah terasa baik. Karena itu, rehabilitasi pasca cedera sebaiknya tidak hanya berfokus pada kekuatan fisik, tetapi juga mencakup latihan motorik, koordinasi, biofeedback, dan teknik pembelajaran gerakan untuk "melatih ulang" otak.
 
Pencegahan Robek ACL
Beberapa cara dapat membantu mencegah cedera ACL:
  • Latihan penguatan otot paha depan dan belakang
  • Latihan keseimbangan dan stabilitas lutut
  • Teknik pendaratan yang benar: mendarat di ujung kaki, bukan telapak penuh
  • Pemanasan dan peregangan sebelum olahraga
  • Menggunakan sepatu yang tepat untuk setiap jenis olahraga dan menghindari sepatu dengan sol yang licin
  • Program pencegahan khusus untuk atlet wanita.
 
Penutup
Cedera ACL adalah masalah serius, terutama bagi mereka yang aktif secara fisik atau atlet yang tidak hanya menyebabkan nyeri dan pembatasan aktivitas, tapi juga dapat mempengaruhi stabilitas jangka panjang lutut dan bahkan fungsi otak. Mulailah dari sekarang untuk memperkuat lutut dan pahami tanda-tanda awal cedera.

©IKM 2025-06
0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2025

    Medical Articles 2025

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Maknai stres, untuk membuat hidup menjadi lebih hebat. Baca di sini.

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan "like" artikelnya di bagian bawah setiap artikel dan silakan menikmati artikel lainnya pada blog tahun 2023. Click di sini.

    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to contact me.

    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025

    Categories

    All
    Air Panas Vs. Air Dingin
    Brain Rot
    Filosofi Sehat & Sakit Dalam Perspektif Medis & Islam
    Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)
    Harapan Baru Melawan Penyakit Lama
    Human Metapneumovirus
    Insulin & Resistensi Insulin
    Keropos Tulang Pada Wanita Menyusui
    Kolesterol Gak Ikut Party
    Lebaran Happy
    Leptospirosis
    Makan Malam Bikin Gemuk
    Mengungkap Kekuatan Jahe
    Mitos Dan Fakta Cemilan Sehat
    Mitos Vs. Fakta
    MMPI
    Musuh Di Dalam Tubuh
    Myelodysplastic Syndrome
    Ngemil Cerdas
    Robek Ligamen Lutut - ACL (Anterior Cruciate Ligament) Tear
    Stem Cell Untuk Kecantikan
    Stres Oksidatif
    Terapi Regeneratif Sendi
    Tes Kejiwaan Pembuka Peta Kepribadian & Gangguan Mental
    Vaksin TBC Dewasa
    Wabah "Kencing Tikus"


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Disclaimer
    All data and statements in all articles in these blogs on this website were true at the time of writing. Some update may be required.

    The Content is not intended to be a substitute for professional medical advice, diagnosis, or treatment. Always seek the advice of your physician or other qualified health provider with any questions you may have regarding a medical condition.

    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Info graphic
    of the week

    Picture
    Leptospirosis: Wabah "Kencing Tikus" yang Perlu Diwaspadai

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly