Pendapat tentang mana yang lebih baik antara air panas dan air dingin, ketika untuk diminum, cuci muka, dan untuk mandi; mungkin tidak akan pernah ada ujungnya. Selalu saja ada dua kelompok suporter dan penggemarnya. Di dunia medis air panas (warm water) dan air dingin (cold water) ternyata keduanya bermanfaat sesuai kebutuhan aplikasinya, dan keduanya juga ada risikonya atau kerugiannya. Jadi bukan tentang mana yang lebih baik, melainkan kapan diminum atau digunakannya dan pada saat apa. Dengan mengetahui manfaat dan kerugian keduanya, serta waktu pemanfaatannya, maka baik air panas atau air dingin keduanya dapat menjadi baik.
Tidak ada bukti ilmiah yang dapat menunjukkan kerugian meminum air dingin atau air panas bagi kesehatan. Apa pun suhu airnya, selama masih dapat diminum, artinya tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas, akan dapat membuat tubuh terhidrasi. Menjaga tubuh senantiasa terhidrasi terbukti bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental manusia. Para ilmuan merekomendasikan konsumsi air minum selama sehari sebanyak 2,7 liter untuk pria dewasa dan 2,4 liter untuk wanita dewasa. Ilmuan tidak pernah menentukan apakah air minum itu harus dingin atau harus panas. Baca dalam artikel lain tentang air minum ini.
Pertama akan dibahas air dingin, karena yang amat banyak mendapatkan pertentangan. Banyak yang percaya bahwa minum air dingin adalah kebiasaan yang buruk dan dapat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang. Keyakinan ini berdasarkan kepada pendapat bahwa meminum air dingin akan membuat lambung berkontraksi atau membuat sulit untuk mencerna makanan setelah makan. Banyak juga yang meyakini bahwa tubuh akan bekerja lebih berat untuk menjaga suhunya bila meminum air dingin, apa lagi air es. Pada TCM (Traditional Chinese Medicine) minum air dingin bersama makanan panas akan menciptakan ketidakseimbangan. Inilah mengapa makanan khas China selalu dihidangkan bersama air atau teh panas. Kepercayaan ini juga ada di banyak budaya di seluruh dunia. Pada pendapat yang bersebrangan yaitu yang menyukai minum air dingin, mempercayai bahwa air dingin ketika masuk ke dalam pencernaan tidak membutuhkan waktu lama untuk naik suhunya seperti suhu tubuh, sehingga tidak akan berpengaruh bagi kesehatan dan sistem pencernaan.
Kerugian Minum Air Dingin
Meminum air dingin memang ada dampaknya pada tubuh. Sebuah penelitian melaporkan bahwa meminum air dingin akan membuat mucous atau lendir di dalam hidung menjadi lebih kental sehingga sulit melalui saluran pernafasan. Di bandingkan minuman atau makanan panas berkuah akan membantu seseorang untuk bernafas lebih lapang. Sehingga bila air dingin diminum ketika sedang terkena flu, maka akan membuat sumbatan di hidung (congestion) akan bertambah buruk. Lalu ada pula orang yang kambuh migraine-nya setelah minum air dingin. Lalu pada penderita achalasia atau kesulitan menelan, kondisinya akan bertambah buruk bila minum air dingin. Ini artinya bila tidak memiliki masalah menelan dan sedang tidak sedang flu, maka boleh saja minum air yang suhunya dingin.
Manfaat Minum Air Dingin
Minum air dingin juga ada manfaatnya bagi tubuh. Terutama bila diminum saat berolahraga, karena dapat mencegah tubuh menjadi overheating atau terlalu panas, sehingga aktivitas olahraganya menjadi lebih nyaman. Hal ini terjadi karena dengan meminum air dingin akan membuat tubuh lebih mudah untuk menjaga suhunya yang lebih rendah dibandingkan kenaikan suhu akibat aktivitas olahraga. Minum air dingin juga diketahui bermanfaat membantu proses penurunan berat badan. Karena tubuh akan membakar kalori ekstra untuk menjaga suhunya agar tidak ikut turun seperti air dingin yang diminum. Harus dimengerti bahwa minum air dingin tidak akan menurunkan berat badan dengan banyak. Melainkan hanya membantu program penurunan berat badan yang sedang dilakukan.
Air Panas
Air panas lebih banyak pendukungnya dibandingkan air dingin. Terutama budaya China dengan TCM-nya yang mempercayai bahwa minum harus hangat atau panas untuk menjaga keseimbangan energy di dalam tubuh. Di Indonesia juga banyak yang mempercayai bahwa minum air panas lebih sehat dibandingkan minum air dingin. Banyak orang tua yang sampai melarang anaknya minum air dingin atau air es. Minum air panas dipercaya dapat mencegah “masuk angin,” mencegah tertular pilek, dan mencegah penyakit rematik. Minum air panas juga dipercaya dapat membuat tubuh lebih fit dan lebih sehat.
Kerugian Minum Air Panas
Berbeda dari pendapat yang banyak beredar, ternyata minum air panas juga ada kerugian atau bahayanya bagi tubuh. Minum air panas akan cepat menghilangkan rasa haus, dan membuat yang meminumnya lebih jarang merasa haus. Hal ini dapat menjadi berbahaya ketika tubuh sedang banyak-banyaknya membutuhkan asupan cairan. Seperti ketika sedang banyak berkeringat saat beraktivitas di area yang panas atau saat berolahraga. Dengan minum air panas pada saat-saat tersebut, akan membuat yang meminumnya lebih tidak haus dari seharusnya. Sehingga dapat membuat asupan cairannya menjadi lebih sedikit dari yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh. Lalu kecendrungan orang yang gemar minum air panas untuk semakin tahan terhadap panasnya suhu air. Sampai pada suhu yang malah dapat merusak jaringan di lidah dan kerongkongan. Ilmuan sudah memberikan panduan bahwa suhu air panas yang baik untuk air minum adalah 54-71°C.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Banyak manfaat minum air panas hanya berdasarkan laporan anecdotal atau laporan yang tidak berdasarkan penelitian, seperti yang sudah banyak diketahui selama ini. Namun ada beberapa manfaat minum air panas yang sudah diteliti secara ilmiah, sbb.:
- Melonggarkan sumbatan di hidung. Secangkir air panas akan mengeluarkan uap yang bila dihirup akan membantu melonggarkan sumbatan di hidung pada orang yang menderita flu atau sinus.
- Meringankan gejala flu. Selain gejala hidung tersumbat di atas, minum air panas juga dapat membantu tubuh mengurangi menggigil akibat demam sehingga meringankan flu, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
- Membantu pencernaan. Minum air panas dapat membuat sistem pencernaan terus bergerak, membuatnya lebih baik membuang zat-zat sisa pencernaan. Minum air panas ini juga dapat membantu pergerakan peristaltik pasien setelah operasi dengan bius total.
- Meringankan gejala achalasia. Seperti yang dibahas di atas, minum air panas akan membantu orang yang menderita achalasia untuk lebih mudah menelan.
Mencuci Muka
Rajin mencuci muka sangat bermanfaat karena dapat membersihkan debu, kotoran, bakteri, serta membuat kulit menjadi lebih segar. Minimal muka harus dicuci 2 kali sehari di luar dari aktivitas mandi. Lebih baik lagi sampai 5 kali sehari seperti frekuensi berwudhu yang dilakukan seorang muslim. Dalam hal air yang digunakan, selain untuk diminum, air panas dan air dingin juga sering diperdebatkan bila digunakan untuk mencuci muka. Banyak yang melarang mencuci muka dengan air panas, tapi sebaliknya banyak juga yang percaya tidak boleh mencuci muka dengan air dingin. Menurut penelitian keduanyapun ada baik dan ada buruknya sambil harus dipahami suhu air dingin atau panas yang harus digunakan.
Mencuci Muka dengan Air Dingin
Mencuci muka dengan air dingin terbukti dapat memperbaiki sirkulasi darah di muka, mencegah jerawat, dan mengurangi peradangan, terutama untuk kulit yang kering. Sirkulasi darah yang baik di muka juga akan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap radikal bebas dari zat polutan di sekitar kita. Air dingin juga lebih baik digunakan untuk mencuci muka orang yang memiliki kelainan kulit seperti rosacea (kulit muka merah dan sensitif) serta untuk mengurangi kantung mata. Suhu air dingin yang dianjurkan adalah di bawah 21°C. Namun ada juga kerugiannya mencuci muka dengan air dingin karena dapat menyempitkan pori-pori yang menyebabkan debu dan bakteri bisa terperangkap. Namun hal ini dapat diatasi dengan mencuci menggunakan sabun muka yang mengatasi kekurangan air dingin ini.
Mencuci Muka dengan Air Panas
Mencuci muka dengan air panas dapat mengeliminasi kekurangan bila menggunakan air dingin, seperti lebih mudah mengeluarkan bakteri dan debu dari pori-pori. Juga dianjurkan untuk membuat produk-produk skin care lebih mudah diserap oleh kulit. Suhu air panas yang dianjurkan adalah sedikit di atas suhu tubuh yaitu sekitar 38-40°C. Namun untuk yang memiliki kulit sengat kering harus dihindari mencuci muka dengan air panas karena dapat menghilangkan sama sekali sebum atau minyak di kulit dan membuat kulit bertambah kering. Lalu yang harus juga dihindari untuk yang memiliki kelainan kulit rosacea karena akan membuat kulit bertambah merah.
Jadi Air Panas atau Air Dingin?
Karena keduanya ada kekurangan dan kelebihannya, maka para ahli menyarankan menggunakan keduanya saat mencuci muka. Pertama menggunakan air panas pada suhu 38-40°C yang dikenal dengan istilah air hangat-hangat kuku atau lukewarm water dalam Bahasa Inggris. Tujuannya untuk lebih mudah menghilangkan produk makeup serta lebih mudah mengeluarkan bakteri, debu, dan polutan dari dalam pori-pori. Baru kemudian dicuci dengan air dingin bersuhu sekitar 21°C untuk mengencangkan pori-pori kembali dan membantu melancarkan sirkulasi darah di muka sehingga muka menjadi lebih berseri. Hindari menggunakan air terlalu panas dan terlalu dingin. Apa lagi berganti secara langsung dari yang terlalu panas dan terlalu dingin karena dapat membuat pembuluh darah kapiler di muka menjadi pecah.
Mandi dengan Air Panas vs. Air Dingin
Lalu ada lagi perdebatan yang tidak pernah ada habisnya mengenai air panas dan air dingin ini, yaitu saat digunakan untuk mandi. Sebenarnya mirip seperti saat digunakan untuk mencuci muka. Keduanya ada manfaat dan kerugiannya. Air dingin dapat memperbaiki sirkulasi dan memaksimalkan metabolisme di dalam tubuh. Sementara air panas dapat memberikan kenyamanan yang memberikan rasa rileks, sehingga dianjurkan dilakukan sebelum tidur di malam hari. Tapi saat mandi dengan air yang lebih panas dari 40°C bagi yang berkulit sensitif dan berjerawat, harus dihindari untuk menggosok muka karena akan mudah mengiritasi kulit muka dan memperparah peradangan karena jerawat. Biarkan air hanya lewat tanpa harus menggosok muka. Air panas yang digunakan untuk mandi tidak akan dapat membunuh bakteri di kulit. Untuk tujuan ini harus menggunakan sabun mandi yang mengandung antiseptik.
Terapi Berendam Air Dingin & Air Panas
Walaupun banyak yang tidak suka dengan air dingin, baik untuk minum, mencuci muka, atau mandi; air dingin justru dimanfaatkan untuk salah satu cara terapi. Terapi fisik berendam menggunakan air dingin dapat mengurangi nyeri otot dan mendinginkan tubuh setelah beraktivitas fisik atau berolahraga. Selain itu dapat membantu metabolisme dan sistem imunitas. Sebaliknya terapi berendam air panas juga dilakukan, terutama dalam kebudayaan Jepang yang gemar berendam di dalam onsen yang bermanfaat untuk memberikan kenyamanan dan rasa rileks setelah seharian bekerja atau setelah berolahraga. Waktu berendam di air panas bisa lebih lama dibandingkan air dingin yang hanya dianjurkan dalam waktu sebentar saja. Terapi berendam air panas dan air dingin ini akan dibahas di dalam artikel selanjutnya.
©IKM 2025-01