Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-527: Mengungkap Kekuatan Jahe

14/2/2025

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Jahe adalah akar (rhizome) dari tanaman bunga berwarna kuning bertepian ungu dengan tinggi sekira 1 meter yang origin atau aslinya dari India dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Rempah yang dalam bahasa Inggris bernama ginger atau ginger root ini sama dengan kunyit (turmeric), lengkuas (galangal), dan kapulaga (cardamom); ada di dalam keluarga Zingiberaceae. Nama spesies jahe adalah Zingiber officinale dengan nama latin Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma. Selain sangat nikmat ditambahkan dalam masakan dan juga minuman, jahe juga memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan karena kemampuannya sebagai anti inflamasi atau anti radang dan antioksidan.

Kandungan Jahe
Jahe mengandung banyak sekali senyawa kimia, termasuk senyawa phenolic, terpenes, polisakarida, lemak, dan asam organik. Manfaat jahe untuk kesehatan sebagian besar karena kandungan senyawa phenolic-nya, yaitu gingerol dan shogaols. Selain itu jahe juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6, vitamin C, kalium, zat besi, magnesium dan zinc. Karena kandungan senyawa dan mineralnya ini, jahe sering sekali di teliti oleh para ilmuan. Namun sampai sekarang jahe masih dikategorikan ke dalam CAM (complementary and alternative medicine) atau pengobatan tradisional.

Gingerol Sebagai Anti Inflamasi
Gingerol adalah senyawa bioaktif utama yang terdapat di dalam jahe. Aroma dan rasa unik jahe yang diminati banyak sekali orang di dunia dari berbagai suku bangsa sejak ada catatan sejarah, adalah karena kandungan minyak alami dari gingerol-nya ini. Gingerol juga merupakan senyawa yang membuat jahe banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan. Yang paling utama adalah sifatnya sebagai antioksidan yang sangat kuat sehingga bersifat anti inflamasi atau anti radang yang sangat baik pula. Karenanya jahe sangat membantu mengurangi stres oksidatif (oxidative stress) kerana paparan zat radikal bebas pada tubuh. Inilah juga sebabnya jahe sangat baik dalam mencegah kanker, termasuk membantu pendertia kanker dalam pengobatan.
 
Mengatasi Mual
Jahe juga efektif mengatasi rasa mual, dan sangat banyak digunakan oleh wanita hamil yang merasakan mual saat hamil muda terutama di pagi hari (morning sickness). Pasien pasca operasi atau pasien yang tengah menjalani kemoterapi, yang sering mengeluhkan mual dan muntah juga dapat diatasi dengan diberikan minuman jahe. Ada 3 hal yang membuat jahe dapat menghilangkan mual:
  1. Gingerol membatu makanan melewati lambung lebih cepat, sehingga dapat mengurangi kembung, produksi gas berlebih dan akhirnya menghilangkan rasa mual.
  2. Gingerol meningkatkan kontraksi otot lambung yang menggerakkan makanan dan dapat mengurangi mual.
  3. Gingerol menghambat reseptor serotonin yang juga dapat membantu menghilangkan rasa mual.
 
Membatu Pengobatan Dyspepsia Syndrome dan IBS
Dyspepsia syndrome atau yang biasa dikenal dengan sakit maag di Indonesia, juga dapat dibantu dengan jahe, karena seperti yang diuraikan di atas bahwa jahe dapat mempercepat bergeraknya makanan di dalam lambung. Begitu juga dengan gejala IBS (irritable bowel syndrome) dengan keluhan seperti sakit lambung, kembung, merasa perut penuh, mual, dan sering sendawa juga dapat dibantu dengan jahe. Penelitian menyarankan untuk mengkonsumsi minuman atau suplemen jahe sebelum makan, dan dilaporkan secara signifikan mengurangi keluhan sakit maag dan IBS.
 
Mengurangi Nyeri Menstruasi
Jahe dapat membantu mengurangi gejala nyeri menstruasi (dysmenorrhea). Beberapa penelitian melaporkan bahwa jahe sama efektifnya dengan obat acetaminophen, ibuprofen dan caffeine dalam meringankan nyeri haid. Ini adalah karena kandungan gingerol-nya yang memiliki potensi anti inflamasi dan antipiretik, lalu kandungan shogaol-nya yang dapat mengaktivasi saluran kation potensial reseptor transien subfamili V member 1 (TRPV1) yang berujung pada hilangnya rasa nyeri, dan karena kandungan alkaloid-nya yang menghambat sintesis dan pelepasan leukotrienes yang dapat mengurangi rasa nyeri.
 
Membantu Osteoarthritis
Penyakit osteoarthritis atau radang tulang dan sendi akan menimbulkan keluhan nyeri dan kaku pada sendi. Satu laporan penelitian menyimpulkan bahwa jahe dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan membuat pergerakkan sendi lutut yang mengalami radang menjadi lebih bebas. Banyaknya jahe yang dikonsumsi untuk tujuan ini adalah 0,5-1 gram sehari selama 3-12 minggu. Yang membuat jahe memiliki kemampuan ini adalah kandungan gingerol-nya yang memiliki potensi sebagai anti radang.
 
Membantu Menurunkan Berat Badan
Jahe juga berperan dalam menurunkan berat badan. Hal ini didukung oleh sebuah penelitian di tahun 2019 yang melaporkan pemberian suplemen jahe secara signifikan mengurangi berat badan terutama pada orang yang overweight dan obesitas. Yang membuat jahe memiliki kemampuan ini diduga karena beberapa mekanisme, salah satunya karena potensinya mengurangi inflamasi dan meningkatkan laju metabolisme. Namun bukan berarti seseorang tidak menjaga asumsi kalori hariannya, karena merupakan hal utama dalam menurunkan berat badan.

Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Menurunkan Gula Darah dan Risiko Sakit Jantung
Beberapa penelitian melaporkan bahwa jahe juga memiliki properti anti diabetes. Dengan mengkonsumsi 1,2-3 gram jahe setiap hari selama 8-13 minggu, secara signifikan dapat mengurangi gula darah puasa dan HbA1c pada penderita kencing manis tipe 2. Sementara pada penderita penyakit jantung, jahe dapat menurunkan rasio high apoliprotein B/apoliporotein A dan kadar MDA (malondialdehyde) yang biasanya tinggi sebagai zat metabolit dari stres oksidatif. Dengan demikian jahe dapat menurunkan risiko untuk terkena penyakit jantung.
 
Menurunkan Kadar Kolesterol
Pada sebuah penelitian tahun 2022, peneliti menemukan bahwa konsumsi jahe secara signifikan dapat mengurangi kadar trigliserida dan kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) di dalam darah. Bahkan dengan dosis 1,5 gram per hari saja sudah cukup efektif. Yang membuat jahe memiliki efek ini adalah kandungan gingerol-6 dan gingerol-10-nya dengan meningkatkan penyerapan LDL dari peredaran darah dan menghalangi kolesterol LDL kembali ke peredaran darah.
 
Membantu Fungsi Otak
Beberapa penelitian melaporkan bahwa 6-shogaol dan 6-gingerol yang terdapat di dalam jahe dapat membatu mencegah penyakit degeneratif di otak seperti Alzheimer’s, Parkinson’s, dan multiple sclerosis. Salah satu sebab meningkatnya risiko penyakit degeneratif otak dan menyebabkan kemunduran fungsi kognitif pada penderita adalah karena stres oksidatif. Senyawa bioaktif di dalam jahe dengan antioksidan kuatnya dapat melawan stres oksidatif sehingga dapat menghambat respon peradangan pada otak, membuat jahe dapat mencegah penurunan kognitif tersebut.
 
Membantu Melawan Infeksi
Jahe juga diketahui memiliki properti anti mikroba sehingga berguna untuk membatu melawan infeksi bakteri dan jamur. Penelitian di laboratorium melaporkan bahwa jahe efektif membunuh  bakteri Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi di tubuh, bakteri Escherichia coli penyebab infeksi di usus, dan jamur Candida albicans penyebab infeksi menular seksual di mulut dan genital. Yang membuat jahe memiliki properti anti mikroba ini adalah monoterpenoids, sesquiterpenoids, senyawa phenolic, gingerol, shogaol, dan gingerdione.
 
Membantu Sistem Imunitas
Selain memiliki potensi sebagai anti mikroba, jahe juga memiliki properti meningkatkan sistem imunitas dalam melawan penyakit. Sebuah penelitian di laboratorium melaporkan bahwa jahe segar efektif melawan virus penyebab flu (HRSV). Lalu penelitian pada tikus melaporkan jahe mengaktivasi beberapa sel-sel pertahanan tubuh. Jahe juga dapat mengurangi gejala alergi pada pernafasan.
 
Mengurangi Risiko Kanker
Jahe juga sudah diketahui memiliki properti anti kanker karena kandungan gingerol-nya dan juga berbagai macam senyawa antioksidan dan anti radangnya. Terutama yang sudah diteliti adalah untuk mengurangi risiko kanker gastrointestinal (perut dan usus halus), kanker colorectal (usus besar dan rektum), kanker pankreas, dan kanker liver. Dosis yang dianjurkan adalah 2 gram jahe selama 28 hari, langsung dari jahe yang segar, bukan suplemen atau bubuk jahe. Walaupun belum banyak penelitian terhadap kanker lainnya, namun dengan properti anti inflamasi dan potensi antioksidan-nya yang kuat, jahe dapat diandalkan untuk memerangi radikal bebas penyebab meningkatnya risiko seseorang terkena berbagai jenis kanker.
 
Efek Samping dan Risiko Konsumsi Jahe
Walaupun jahe memiliki segala manfaat bagi kesehatan seperti uraian di atas, namun mengkonsumsi jahe juga tidak boleh secara berlebihan, karena dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang yang mengkonsumsinya:
  • Rasa tidak nyaman di lambung, karena proses pengosongan lambung berjalan terlalu cepat.
  • Nyeri di ulu hati karena akhirnya malah dapat menyebabkan naiknya asam lambung.
  • Dapat mencetus diare karena pergerakan makanan di lambung dan juga usus menjadi lebih cepat.
  • Meningkatkan risiko perdarahan.
  • Iritasi pada mulut dan tenggorokan bagi mereka yang sensitif terhadap zat aktif yang ada di dalam jahe.
 
Kontra Indikasi Konsumsi Jahe Berlebihan
Dengan efek samping seperti uraian di atas, maka harus dihindari mengkonsumsi jahe apa lagi secara berlebihan:
  1. Bila setelah mengkonsumsi jahe malah terasa tidak nyaman di lambung, nyeri ulu hati, atau terjadi diare.
  2. Bila sensitif terhadap kandungan zat aktif di dalam jahe.
  3. Bila memiliki penyakit gangguan pembekuan darah
  4. Bersamaan dengan mengkonsumsi obat pengencer darah yang diresepkan oleh dokter.
  5. Memiliki riwayat darah mens sangat banyak.
  6. Menderita stroke perdarahan di otak.
 
Jahe Utuh, Bubuk, atau Suplemen
Bila untuk tujuan konsumsi sehari-hari di dalam makanan atau minuman, sangat dianjurkan menggunakan jahe utuh, bukan dalam bentuk bubuk. Bahkan untuk suplemen dengan tujuan sebagai obat pun lebih baik memilih dalam bentuk jahe utuh, karena suplemen jahe dosis zat-zat aktifnya dapat menjadi berlebih. Kecuali sudah diketahui dan dapat diukur berapa konsumsi jahe tersebut dalam sehari ketika memilih suplemen jahe. Jahe utuh juga memiliki umur simpan lebih lama dibandingkan jahe bubuk.
 
Minuman Jahe Kekinian
Karena potensi dan properti jahe dan manfaatnya untuk tubuh dan kesehatan, cukup sering jahe dijadikan bahan dasar minuman. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Mulai dari minuman tradisional seperti bandrek, sakoteng, wedang, bajigur, dan bir pletok, sampai pada teh jahe dan ginger ale (minuman jahe bersoda). Lalu kini bermunculan pula berbagai jenis minuman kekinian yang mengandung jahe atau menjadikan jahe sebagai bahan utamanya. Sangat baik untuk menggemari minuman-minuman tersebut, namun harus diperhatikan jumlah gula atau pemanis yang digunakan. Karena alih-alih mendapatkan manfaat dari jahe, malah mengkonsumsi kalori berlebih dari gulanya. Belum lagi bila hanya menggunakan perisa jahe, tanpa kandungan manfaat dari jahe yang sebenarnya.

©IKM 2025-02
0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2025

    Medical Articles 2025

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Maknai stres, untuk membuat hidup menjadi lebih hebat. Baca di sini.

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan "like" artikelnya di bagian bawah setiap artikel dan silakan menikmati artikel lainnya pada blog tahun 2023. Click di sini.

    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to contact me.

    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025

    Categories

    All
    Air Panas Vs. Air Dingin
    Brain Rot
    Filosofi Sehat & Sakit Dalam Perspektif Medis & Islam
    Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)
    Harapan Baru Melawan Penyakit Lama
    Human Metapneumovirus
    Insulin & Resistensi Insulin
    Keropos Tulang Pada Wanita Menyusui
    Kolesterol Gak Ikut Party
    Lebaran Happy
    Leptospirosis
    Makan Malam Bikin Gemuk
    Mengungkap Kekuatan Jahe
    Mitos Dan Fakta Cemilan Sehat
    Mitos Vs. Fakta
    MMPI
    Musuh Di Dalam Tubuh
    Myelodysplastic Syndrome
    Ngemil Cerdas
    Robek Ligamen Lutut - ACL (Anterior Cruciate Ligament) Tear
    Stem Cell Untuk Kecantikan
    Stres Oksidatif
    Terapi Regeneratif Sendi
    Tes Kejiwaan Pembuka Peta Kepribadian & Gangguan Mental
    Vaksin TBC Dewasa
    Wabah "Kencing Tikus"


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Disclaimer
    All data and statements in all articles in these blogs on this website were true at the time of writing. Some update may be required.

    The Content is not intended to be a substitute for professional medical advice, diagnosis, or treatment. Always seek the advice of your physician or other qualified health provider with any questions you may have regarding a medical condition.

    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Info graphic
    of the week

    Picture
    Leptospirosis: Wabah "Kencing Tikus" yang Perlu Diwaspadai

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly