Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-535: Terapi Regeneratif Sendi, Harapan Baru untuk Sendi yang Rusak

2/5/2025

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sendi adalah bagian tubuh yang memungkinkan kita bergerak dengan leluasa seperti berjalan, berlari, duduk, atau sekedar menggerakkan jari. Namun, sendi juga rentan terhadap kerusakan, terutama karena penuaan, cedera, atau penyakit seperti osteoartritis. Bagi jutaan orang di seluruh dunia, nyeri sendi menjadi hambatan besar dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ketika pengobatan konvensional seperti obat pereda nyeri atau fisioterapi tidak lagi efektif, banyak pasien merasa tidak punya pilihan lain selain operasi besar seperti penggantian sendi (joint replacement surgery). Kini dunia medis menghadirkan harapan baru, yaitu joint regenerative therapy (terapi regeneratif sendi). Terapi ini bertujuan bukan hanya untuk mengurangi gejala, tetapi untuk memperbaiki atau bahkan meregenerasi jaringan sendi yang rusak.

Terapi Regeneratif
Terapi regeneratif adalah sebuah pendekatan medis yang bertujuan untuk memperbaiki, mengganti, atau meregenerasi jaringan dan organ tubuh yang rusak akibat cedera, penyakit, atau proses penuaan. Tidak hanya mengatasi gejala seperti nyeri atau peradangan, terapi ini berfokus pada penyembuhan akar masalah dengan merangsang mekanisme penyembuhan alami tubuh. Dalam dunia kedokteran modern, terapi regeneratif menjadi salah satu bidang paling menjanjikan karena berpotensi mengubah paradigma pengobatan dari “mengelola gejala” menjadi “memulihkan fungsi”.

Konsep Dasar Terapi Regeneratif
Tubuh manusia sebenarnya memiliki kemampuan regeneratif alami. Contohnya, ketika kulit terluka, jaringan baru akan tumbuh menutupi luka tersebut. Namun, tidak semua jaringan tubuh memiliki kemampuan regeneratif yang sama. Tulang rawan di dalam sendi misalnya, memiliki suplai darah yang sangat terbatas, sehingga proses penyembuhannya sangat lambat dan terbatas. Terapi regeneratif berusaha “mengaktifkan ulang” atau “mempercepat” kemampuan alami tersebut. Dengan kata lain, terapi regeneratif tidak hanya “menambal” kerusakan, tetapi benar-benar berusaha menumbuhkan kembali jaringan yang hilang atau rusak. Dalam konteks sendi, terapi regeneratif bertujuan untuk:
  • Meningkatkan pertumbuhan tulang rawan
  • Mengurangi peradangan
  • Mengurangi nyeri
  • Memperbaiki fungsi gerak sendi
 
Masalah yang Umum Terjadi pada Sendi
Sendi adalah penghubung antara dua tulang yang memungkinkan tubuh kita bergerak secara fleksibel. Agar sendi berfungsi optimal, dibutuhkan keseimbangan antara struktur tulang, tulang rawan, cairan sinovial, ligamen, tendon, dan otot di sekitarnya. Namun, karena fungsi penting dan beban kerja tinggi, sendi sangat rentan terhadap berbagai gangguan, baik akibat proses degeneratif, cedera, hingga gangguan sistemik. Berikut ini adalah beberapa masalah paling umum menyerang sendi:
  1. Osteoartritis (radang tulang-sendi). Osteoartritis adalah penyebab paling umum nyeri sendi, terutama pada lansia. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan sendi yang melapisi ujung tulang secara perlahan rusak dan menipis. Osteoartritis paling sering menyerang sendi lutut, panggul, tangan, dan tulang belakang bagian bawah.
  2. Cedera olahraga atau trauma sendi. Cedera sendi sangat umum terjadi pada atlet, orang yang aktif secara fisik, atau yang mengalami kecelakaan. Contoh cedera sendi: robekan ligamen (seperti ACL pada lutut), cedera miniskus (tulang rawan di lutut), dislokasi sendi, dan fraktur intra-artikiular (patah permukaan sendi). Cedera seperti ini bisa menyebabkan ketidakstabilan sendi, rasa nyeri kronis, dan jika tidak ditangani dengan benar, berisiko menimbulkan osteoartritis dini.
  3. Penyakit autoimun. Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi sendiri, menyebabkan peradangan kronis dan kerusakan progresif. Contohnya: Rheumatoid Arthritis (RA), Lupus (SLE), dan spondylitis ankilosa (pada tulang punggung).
  4. Penuaan dan degenerasi alami. Seiring bertambahnya usia, seluruh jaringan dalam tubuh, termasuk sendi, mengalami penurunan fungsi. Perubahan yang terjadi seperti: penurunan elastisitas ligamen, pengurangan cairan sinovial, dan tulang rawan yang rapuh mudah rusak. Walaupun proses ini alami, kombinasi dengan gaya hidup tidak sehat, mempercepat kerusakan sendi.
  5. Radang sendi asam urat. Sering disebut dengan gout, merupakan jenis artritis yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di sendi.
  6. Chondromalacia patella atau pelunakan tulang rawan lutut yang sering terjadi pada orang muda yang aktif atau atlet, terutama pelari atau pesepeda.
  7. Gangguan postur (body mechanic) yang terjadi karena ketidakseimbangan otot, gaya berjalan yang tidak tepat, atau kelainan bentuk kaki dapat memberikan beban berlebih pada sendi tertentu.
 
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Jenis-Jenis Terapi Regeneratif Sendi
Dalam beberapa dekade terakhir, terapi regeneratif telah berkembang pesat dan menjadi harapan baru bagi penderita nyeri sendi kronis. Terdapat berbagai jenis terapi regeneratif yang telah digunakan di bidang orthopedi dan reumatologi, baik dalam konteks penelitian maupun praktik klinis. Masing-masing terapi memiliki pendekatan yang berbeda, tetapi tujuannya sama yaitu memperbaiki jaringan sendi yang rusak, memulihkan fungsi, dan mengurangi kebutuhan operasi besar seperti penggantian sendi total (total joint replacement surgery). Di bawah dibahas beberapa jenis terapi regeneratif sendi.

1. Platelet-Rich Plasma (PRP)

PRP adalah terapi yang menggunakan darah pasien sendiri, yang kemudian diproses untuk memisahkan dan memekatkan trombosit (platelet) yang kaya akan faktor pertumbuhan (growth factors). Baca dalam artikel lain tentang PRP ini. Beberapa penelitian menunjukkan PRP memberikan perbaikan signifikan dalam jangka menengah (3–12 bulan), meskipun efektivitasnya bisa bervariasi antar individu.
 
2. Stem Cell Therapy (Terapi Sel Punca)
Stem cell atau sel punca adalah sel-sel yang memiliki kemampuan luar biasa untuk berubah menjadi berbagai jenis jaringan tubuh, termasuk tulang rawan, tulang, otot, dan ligamen. Baca dalam artikel sebelumnya mengenai terapi sel punca ini. Meski sangat menjanjikan, terapi stem cell masih tergolong baru dan di beberapa negara, termasuk Indonesia, penggunaannya masih terbatas dan banyak yang masih dalam proses uji klinis.
 
3. Prolotherapy
Proloterapi adalah metode suntik yang menggunakan larutan iritan ringan (biasanya dextrose/gula) untuk merangsang respons penyembuhan di area ligamen dan tendon sekitar sendi. Dengan menyuntikkan larutan iritan ringan ke titik-titik spesifik pada sendi atau jaringan lunak, akan menyebabkan “mikro-inflamasi” yang merangsang tubuh memperbaiki jaringan yang teriritasi. Cocok untuk:
  • Nyeri lutut kronis karena ketidakstabilan ligamen.
  • Nyeri punggung bawah akibat sendi facet.
  • Cedera tendon ringan hingga sedang.
Proloterapi sering digunakan sebagai terapi pelengkap dan memerlukan beberapa kali penyuntikan dalam siklus tertentu untuk hasil optimal.
 
4. Autologous Chondrocyte Implantation (ACI)
Atau “Implantasi Kondrosit Autologus,” adalah salah satu terapi regeneratif yang paling kompleks dan biasanya dilakukan di rumah sakit besar dengan fasilitas orthopedi lanjutan. ACI melalui 3 tahapan yang diawali oleh biopsi sampel kecil tulang rawan sehat dari sendi pasien, lalu melakukan kultur di laboratorium untuk memperbanyak sel kondrosit, baru kemudian dilakukan penanaman kembali (implantasi) ke area tulang rawan yang rusak. ACI cocok untuk kerusakan tulang rawan lokal yang besar, terutama pada pasien muda dan dapat menghasilkan jaringan tulang rawan yang hampir menyerupai aslinya. Sayangnya ACI berbiaya tinggi, berprosedur yang panjang membutuhkan waktu penyembuhan yang cukup lama, serta tidak cocok untuk pasien dengan artritis menyeluruh.
 
5. Scaffold Biomaterial & Teknik Tissue Engineering
Dalam terapi ini, digunakan kerangka buatan (scaffold) yang ditanamkan ke area sendi yang rusak. Scaffold ini bisa terbuat dari bahan alami (seperti kolagen) atau sintetis (biopolimer) yang membantu pertumbuhan sel baru. Scaffold bisa dicampur dengan sel punca atau PRP, yang ditanam melalui prosedur artroskopi. Secara bertahap scaffold akan larut dan digantikan oleh jaringan asli tubuh. Teknologi ini menjadi masa depan tissue engineering karena dapat membentuk jaringan baru yang sesuai dengan struktur dan fungsi aslinya.

6. Cold Atmospheric Plasma (Terapi Plasma Dingin)
Teknologi terbaru ini menggunakan plasma suhu rendah yang dihasilkan dari udara pada atmosfir sehingga tidak sampai membakar jaringan. CAP terdiri dari campuran elektron, ion, spesies reaktif oksigen dan nitrogen, serta partikel netral yang memberikan efek:
  • Mengurangi stres oksidatif yang merupakan kontributor kerusakan sel, penyakit kronis, dan penuaan.
  • Memperbaiki metabolisme dan perbaikan sel dengan mempercepat proses regenerasi dan perbaikan sel.
  • Menstimulasi mikrosirkulasi, serta memperbaiki oksigenisasi dan pengantaran nutrisi ke jaringan dan sel.
Keunggulan CAP: tidak menyakitkan dan tidak invasif, dapat menstimulasi penyembuhan tanpa merusak jaringan sehat, dan berpotensi mempercepat regenerasi tulang rawan dan jaringan lunak. Di bidang orthopedi terapi CAP masih dalam tahap penelitian dan pengembangan.
 
Perbedaan dengan Terapi Konvensional
Terapi konvensional untuk masalah sendi selama ini meliputi obat anti nyeri (NSAID), injeksi kortikosteroid, fisioterapi, dan pada tahap lanjut operasi seperti penggantian sendi total (total joint replacement surgery). Meskipun metode-metode ini terbukti bermanfaat dalam mengurangi gejala, sayangnya sebagian besar hanya bersifat simptomatik (mengurangi keluhan), bukan kuratif (memperbaiki akar masalah). Di sinilah letak nilai lebih terapi regeneratif yang bukan hanya meredakan nyeri, tetapi bertujuan untuk memperbaiki dan meregenerasi jaringan sendi yang rusak.  Berikut sejumlah keunggulan terapi regeneratif dibandingkan terapi konvensional:
Picture
Masa Depan Terapi Regeneratif - Penutup
Perkembangan teknologi seperti rekayasa jaringan (tissue engineering), gene therapy, dan bioprinting 3D membuka peluang baru dalam pengobatan kerusakan sendi. Di masa depan, mungkin saja pasien bisa mendapatkan tulang rawan "buatan" hasil cetakan sel mereka sendiri. Terapi regeneratif sendi menawarkan pendekatan modern yang berpotensi menyembuhkan, bukan sekedar menutupi gejala. Dengan memanfaatkan kekuatan tubuh sendiri untuk memperbaiki jaringan, terapi ini menjadi solusi masa depan untuk berbagai masalah sendi. Perlu dipahami bahwa banyak dari terapi ini masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Jangan mudah tergiur promosi yang belum teruji secara ilmiah. Jika mengalami nyeri sendi yang mengganggu aktivitas harian, berkonsultasilah dengan dokter. Terapi regeneratif bisa jadi pilihan untuk hidup yang lebih aktif, sehat, dan bebas nyeri.

©IKM 2025-05
0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2025

    Medical Articles 2025

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Maknai stres, untuk membuat hidup menjadi lebih hebat. Baca di sini.

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan "like" artikelnya di bagian bawah setiap artikel dan silakan menikmati artikel lainnya pada blog tahun 2023. Click di sini.

    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to contact me.

    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025

    Categories

    All
    Air Panas Vs. Air Dingin
    Brain Rot
    Filosofi Sehat & Sakit Dalam Perspektif Medis & Islam
    Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)
    Human Metapneumovirus
    Keropos Tulang Pada Wanita Menyusui
    Kolesterol Gak Ikut Party
    Lebaran Happy
    Makan Malam Bikin Gemuk
    Mengungkap Kekuatan Jahe
    Mitos Dan Fakta Cemilan Sehat
    Mitos Vs. Fakta
    MMPI
    Myelodysplastic Syndrome
    Ngemil Cerdas
    Stem Cell Untuk Kecantikan
    Terapi Regeneratif Sendi
    Tes Kejiwaan Pembuka Peta Kepribadian & Gangguan Mental


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Disclaimer
    All data and statements in all articles in these blogs on this website were true at the time of writing. Some update may be required.

    The Content is not intended to be a substitute for professional medical advice, diagnosis, or treatment. Always seek the advice of your physician or other qualified health provider with any questions you may have regarding a medical condition.

    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Info graphic
    of the week

    Picture
    Ngemil Cerdas, Mitos dan Fakta Cemilan Sehat

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly