Sinusitis adalah infeksi atau peradangan yang terjadi di rongga sinus. Rongga sinus terdapat pada muka kita dan merupakan suatu rongga berdinding tulang yang di dalamnya berisi udara. Sinusitis memiliki gejala yang mirip dengan flu yang sering menyebabkan orang yang menderitanya menganggap hanya sedang menderita penyakit flu biasa. Sinusitis harus ditangani semaksimal mungkin karena sering kambuh, mengganggu aktivitas penderita dan dapat mencetus suatu yang lebih berbahaya lagi.
Fakta Tentang Sinusitis
- Sinusitis jarang menyerang bayi, karena pada bayi beberapa rongga sinus belum berkembang.
- Merupakan kondisi medis yang memiliki banyak sebab sehingga sering disalah mengerti oleh banyak orang.
- Diperkirakan dalam setahun ada lebih dari 30 juta kasus sinusitis di seluruh dunia.
- Wanita dua kali lebih banyak terkena sinus dari pada pria.
- Hal yang paling berbahaya pada sinusitis adalah saat infeksi merambat ke tulang di muka (osteomyelitis), ke selaput otak (meningitis), dan otak (encephalitis).
- Sinus maxillary (di pipi), baru berkembang pada umur 4-5 tahun
- Sinus ethmoid (antara kedua mata), berkembang pada umur 8-10 tahun
- Sinus frontal (di dahi), berkembang setelah seseorang berusia belasan tahun
- Sinus sphenoid (di belakang mata)
Penyebab Sinusitis
Sinusitis dapat terjadi karena: bakteri, jamur, virus, dan alergi. Yang disebabkan oleh virus dan beberapa jenis bakteri menyebabkan sinusitis yang bersifat akut, sedangkan yang disebabkan oleh bakteri lainnya, jamur, dan alergi dapat menyebabkan sinusitis kronis. Flu yang berkepanjangan, alergi yang berulang (seperti rhinitis alergika) dapat mengakibatkan rongga sinus juga terinfeksi. Peradangan yang terjadi di sana akan menghasilkan eksudat yang susah untuk keluar, karena saluran antara rongga sinus dan hidung tersumbat. Karena tersumbat, virus, bakteri, dan jamur dapat tumbuh subur di dalam rongga sinus. Sinus yang disebabkan oleh jamur biasa terjadi pada mereka dengan penyakit gangguan sistem imunitas. Selain itu sinusitis dapat dipicu akibat adanya kelainan anatomi yang disebut osteo metal kompleks, di mana saluran antara rongga sinus dan hidung sempit dan mudah tersumbat. Namun tidak dipungkiri juga seseorang yang menderita osteo metal kompleks akan selalu terkena penyakit sinusitis. Hanya saja seseorang yang menderita osteo metal kompleks lebih rentan terkena sinusitis.
Faktor Resiko Sinusitis
- Flu dan infeksi saluran pernafasan atas lainnya yang berkepanjangan dan tidak ditangani
- Rhinitis alergika yang tidak ditangani secara optimal.
- Ada deviasi pada septum di hidung, atau pernah trauma dan terjadi patah pada hidung.
- Polyp pada hidung.
- Gigi pada rahang atas ada yang berlubang.
- Merokok dan terpapar asap rokok orang lain.
- Terlalu sering memakai obat pengencer dahak (decongestant).
- Sering berolah raga pada tekanan udara ekstrim seperti terjun payung dan scuba diving.
- Penyakit sleep apnea syndrome.
- Saat sinus meradang, dapat terjadi pada satu atau beberapa buah sekaligus. Dikatakan sinusitis akut apabila kejadiannya masih berada di bawah 2 minggu. Dan kronik bila telah terjadi lebih dari 8 minggu.
- Gejala utamanya adalah hidung berair dan tersumbat dan nyeri pada bagian muka, terutama bagian sinus yang meradang, sakit kepala, nafas bau, dan nyeri pada gigi-gigi rahang atas.
- Sinusitis akut ditandai dengan gejala demam, ingus kental kuning kehijauan, lender mengalir ke tenggorokan, dan gejala flu berat.
- Sinusitis kronik memiliki gejala ingus berbau, lendir mengalir ke tenggorokan secara terus menerus, kadang-kadang disertai batuk yang berkepanjangan, indera perasa jadi kurang sensitif, dan sakit kepala lebih berat dibandingkan jenis yang akut.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Jika memiliki gejala seperti di atas, untuk pertama kalinya, apa lagi bila memiliki faktor-faktor resiko di atas.
- Bila sudah pernah mengalami sinusitis, kemudian terjadi lagi dan sudah diobati sendiri tapi tidak kunjung membaik.
- Bila sudah meminum antibiotik dari dokter, tapi dalam 5-10 hari tidak kunjung sembuh, kembalilah lagi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
- Bila sinusitis diikuti dengan ingus yang disertai dengan darah, karena khawatir adanya sebuah keganasan.
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
- Perlu dilakukan bila terapi awal tidak memberikan hasil yang memuaskan, terjadi komplikasi, dan bila akan dilakukan tindakan operasi.
- Dokter akan meminta untuk diperiksa darah, pencitraan seperti Rontgen posisi Waters, CT-Scan atau MRI kepala
- Walau pun jarang, oleh dokter spesialis THT, dapat dilakukan pemeriksaan ESM (Endoscopic Sinus Exam) atau yang biasa dikenal dengan nasal endoscopy, dan dapat juga dilakukan pengambilan sampel cairan sinus menggunakan jarum (needle puncture and aspiration of sinus contents).
Penanganan Sinusitis
Dilakukan Sendiri
- Minum banyak cairan
- Kompres muka dengan handuk hangat 5-10 menit, beberapa kali sehari.
- Mandi dengan air hangat.
- Gunakan tetes hidung saline (NaCl), dan dapat menggunakan obat-obatan untuk mengurangi keluhan yang dijual bebas di apotek.
Dilakukan Dokter
- Bila dicurigai penyebabnya karena bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik.
- Dokter juga akan memberikan obat untuk meringankan keluhan-keluhan lain yang ada.
- Untuk sinusitis kronis, akan ditambahkan fisioterapi di dalam rencana penanganannya, agar keluhan lebih cepat hilang.
Operasi
Operasi menguras atau membersihkan sinus dilakukan bila dalam 2 minggu tidak ada perbaikan. Operasinya disebut sebagai operasi endoskopi sinus / FESS (Functional Endoscopic Sinus Surgery). Operasi dilakukan melalui lubang hidung, rata-rata waktu operasi yang diperlukan adalah 1-2 jam. Setelah operasi, penderita perlu dirawat selama sehari dan setelah 4 hari, penderita kontrol untuk membuka tampon yang terpasang di rongga hidung. Selanjutnya, seminggu sekali penderita dapat melakukan kontrol untuk membersihkan darah beku yang masih tersisa.
Pencegahan Sinusitis
- Tangani alergi dan infeksi saluran pernafasan atas serta flu secara optimal.
- Tangani gigi yang berlubang terutama pada rahang atas sesegera mungkin.
- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
- Hindari melakukan olahraga bertekanan ekstrim bila tubuh tidak dalam keadaan benar-benar fit.
- Jangan menggunakan obat-obatan decongestant terlalu sering, konsultasikan kepada dokter.