Berpuasa pada hakekatnya adalah menjalankan ibadah. Dengan keimanan kita, kita meyakini bahwa dibalik setiap perintah ibadah tersebut ada hikmah dan manfaat untuk diri dari orang yang mejalaninya, termasuk kita semua. Hikmah dan manfaat dari setiap ibadah (termasuk berpuasa) dapat kita rasakan secara bathiniah (dalam hal bahasa kedokteran: psikis) dan juga physicly. Dari segi ilmu kesehatan (medis) berpuasa sangat bermanfaat bagi tubuh orang yang menjalaninya. Namun untuk dapat mendapatkan seluruh hikmah dan manfaat dari berpuasa; dan agar jangan malah jatuh sakit karena berpuasa; kita harus memiliki pengehatuan yang luas, karena kalau tidak kita akan hanya menapatkan lapar dan dahaganya belaka; dan bukan tidak mungkin jadi malah jatuh sakit.
Yang pertama adalah niat. Secara medis, niat sebenarnya adalah usaha kita untuk memotivasi diri kita. Motivasi yang kuat untuk berpuasa menyebabkan fisik kita kuat untuk menghadapi sesuatu yang diakibatkan oleh puasa tersebut. Diketahui bahwa kadar asam lambung orang yang niat untuk berpuasa lebih rendah dari orang yang kelaparan. Hal ini karena niat (motivasi) puasa menyebabkan penekanan pusat lapar di otak sehingga kita siap menahan lapar sampai waktu berbuka.
Makan Sahur
Makan sahur penting bagi kita untuk memperoleh cadangan energi dalam melakukan aktifitas pada siang hari. Bila tidak makan sahur seseorang akan menjadi Hipoglikemia dimana kadar gula dalam darah turun. Hal ini menyebabkan tubuh cepat menjadi lesu, loyo dan mengantuk bahkan mudah marah.
Pentingya jua membagi porsi makan selama berpuasa; 40% saat sahur, 50% saat berbuka, dan 10% saat malam hari setelah tarawih.
Menu saat sahur sebaiknya diawali dengan makanan yang merangsang seseorang untuk makan lebih banyak, misalnya sup, baru makanan pokok.
Hindari makanan dan minuman yang terlalu banyak mengandung gula yang akan memacu tubuh meproduksi insulin untuk segera menetralkan kadar gula dalam darah. Akibatnya rasa lapar akan cepat timbul dan badanpun menjadi cepat lemas dan lesu. Hindari juga makanan yang mangandung natrium tinggi (garam dan penyedap rasa). Tubuh kita akan berusaha mengeluarkan natrium yang berlebih; melalui air kencing dan keringat, sampai kadarnya sesuai dengan kebutuhan. Akibatnya tubuh akan menjadi dehidrasi, dan berpuasa akan terasa lebih haus.
Perbanyak makan yang mengandung protein tinggi karena protein akan diolah lebih lambat dibanding jenis makanan lain.
Sahur terlalu kenyang akan menyebabkan tubuh mudah lesu dan mengantuk. Disarankan minum banyak saat sahur untuk menjaga tubuh terhindar dari dehidrasi. Selain itu, dianjurkan untuk mengakhirkan makan sahur, kira-kira setengah jam sebelum imsak.
Berbuka
Saat berbuka, sebaiknya kita mengawali makan/minum dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula; namun yang ber indeks glukosa rendah. Itu dimaksudkan agar kadar gula naik sehingga badan kita kembali segar; tapi tidak memancing insulin diproduksi terlalu banyak. Jadi manis di sini bukan dalam jumlah yang besar, dan jangan yang terlalu manis. Disunnahkan oleh Nabi dengan 3 butir kurma atau kalau tidak ada malah cukup dengan air putih saja. Bila terlalu banyak yang manis dan bila terlalu manis saat berbuka, akan memancing insulin diproduksi banyak oleh tubuh; akibatnya nanti malah akan terasa lemas, padahal perut dalam keadaan kenyang; dikarenekanan kadar gula turun drastis.
Kecepatan makan berbuka juga harus dijaga, jangan terlalu kenyang karena juga akan merangsang produksi hormon insulin dalam jumlah berlebih.
Hindari minum es saat buka puasa. Ada kebiasaan salah yang dulakukan sebagian orang, yaitu minum air es atau es yang dicampur ke dalam minuman sebelum menyantap makanan. Cara ini sangat merugikan karena es dapat menahan rasa lapar. Akibatnya, hidangan lain yang lebih bergizi bisa tidak disantap, sehingga mengurangi asupan nutrisi yang diperlukan.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Bau mulut pada saat puasa disebabkan oleh perut kosong. Hal ini menyebabkan gas yang menguap dari usus besar yang berisi kotoran tidak terhalang. Juga disebabkan karena kebersihan rongga mulut yang tidak terjaga.
Bau mulut pada saat puasa tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat diminimalisir dengan cara:
- Menggosok gigi minimal 2x sehari setelah sahur dan sebelum tidur.
- Hindari kebiasaan merokok, karena dapat memperburuk kondisi kesehatan mulut dan menyebabkan berkurangnya air liur yang berfungsi membilas gigi dan mulut.
- Banyak minum air putih saat berbuka puasa
- Kumur-kumur setiap berwudhu juga membantu mengurangi bau mulut karena air liur menjadi tidak terlalu pekat dan dapat merangsang jumlahnya.
- Banyak makan makanan yang berserat, karena mengunyah makanan yang berserat akan menyebabkan kegiatan otot-otot mulut untuk aktif dan merangsang keluarnya air ludah lebih banyak. Hal ini akan membilas gigi dan mulut.
- Banyak mengkonsumsi buah-buahan,
- Rajin membersihkan karang gigi dan memeriksakan kesehatan rongga mulut ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
Aktivitas Keseharian & Olah Raga Saat Berpuasa
Aktivitas yang dapat dilakukan pada saat puasa adalah aktivitas ringan yang tidak terlalu banyak menghabiskan energi. Harus dihindarkan aktivitas yang terlalu banyak menyedot energi seperti olah raga berat atau pekerjaan berat lainnya.
Jangan tidur. Sekitar pukul 15.00, saat cadangan glukosa tubuh semakin menurun, akan menyebabkan lemas dan pusing. Jangan tidur, karena saat bangun tubuh kita akan terasa semakin lemas. Sebaiknya laksanakan aktivitas ringan seperti menyapu, berjalan-jalan, dsb. Pada saat kita beraktivitas ringan, cadangan lemak dalam tubuh akan digunakan sebagai sumber energi. Saat pembakaran lemak, selain menghasilkan sumber energi, bahan dasar pembuatan glukosa pun dihasilkan. Hal ini akan menyebabkan tubuh kembali segar.
Olah raga dapat terus dilakukan karena penghentian olahraga selama sebulan penuh dapat menyebabkan penurunan kebugaran. Yang perlu diperhatikan adalah porsi dan pengaturan waktunya. Kurangi intensitas atau dosisnya, frekuensi serta hitungan lamanya melakukan olahraga. Waktu olahraga yang paling baik adalah menjelang berbuka puasa (1-2 jam sebelumnya) karena cairan yang dikeluarkan ketika berolahraga dapat segera diganti dengan minum air saat berbuka. Waktu lain yang juga tepat untuk berolahraga adalah 2-3 jam setelah berbuka puasa.
Prinsip-prinsip olah raga seperti pemanasan, peregangan, serta proses pendinginan setelah olahraga harus tetap dijalankan.Jangan membuat target untuk meningkatkan kebugaran selama bulan puasa, tetapi fokuskan pada memelihara kebugaran.