Berpuasa pada hakekatnya adalah menjalankan ibadah. Dengan keimanan kita, kita meyakini bahwa dibalik setiap perintah ibadah tersebut ada hikmah dan manfaat untuk diri dari orang yang mejalaninya, termasuk kita semua. Hikmah dan manfaat dari setiap ibadah (termasuk berpuasa) dapat kita rasakan secara bathiniah (dalam hal bahasa kedokteran: psikis) dan juga physicly. Dari segi ilmu kesehatan (medis) berpuasa sangat bermanfaat bagi tubuh orang yang menjalaninya. Namun untuk dapat mendapatkan seluruh hikmah dan manfaat dari berpuasa; dan agar jangan malah jatuh sakit karena berpuasa; kita harus memiliki pengetahuan yang luas, karena kalau tidak kita akan hanya menapatkan lapar dan dahaganya belaka; dan bukan tidak mungkin jadi malah jatuh sakit.
Tidak ada yang meragukan bahwa puasa Ramadhan adalah ibadah yang menyehatkan badan. Tingkat morbiditas masyarakat, sebagaimana dilihat dari berkurangnya jumlah pasien di klinik-klinik dan rumah sakit, menurun drastis selama Ramadhan. Namun demikian, pola hidup tertentu selama berpuasa dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada sementara orang. Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang sering terjadi dan bagaimana penanganan/ pencegahannya.
Sakit maag, tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk melaksanakan puasa. Puasa justru dianjurkan supaya usus dan lambung diberikan waktu untuk beristirahat, tidak bekerja terlalu berat. Di saat puasa, jadwal makan kita menjadi teratur. Kerutinan ini justru membuat kerja lambung menjadi baik, dan tidak menambah luka. Dengan berpuasa, rangsangan sel-sel dalam lambung untuk memproduksi asam lambung juga berkurang, karena orang yang berpuasa berusaha menahan lapar sehingga tidak ada rangsang otak ke sel-sel lambung untuk memproduksi asam.
Untuk mengantisipasi timbulnya serangan maag selama berpuasa, lakukanlah hal berikut ini :
- Ketika berbuka puasa, pertama kali minumlah beberapa teguk air teh manis hangat, disusul kemudian makanan ringan seperti kue atau buah kurma.
- Jangan sekali-kali minum air es atau air kopi, sebab kedua minuman tersebut sangat merangsang keluarnya asam lambung.
- Pertama kali minum (berbuka), jangan minum-minuman yang mengandung santan, sebab akan memperberat kerja lambung.
- Setelah sholat Magrib, dilanjutkan dengan makan besar, makan nasi dengan lauk pauk secukupnya disertai buah-buahan. Sesudah sholat tarawih, makanlah makanan ringan seperti kue dan segelas susu.
- Pada saat sahur, hindari minum-minuman yang kadar lemaknya tinggi. Hal ini untuk mengurangi beban kerja lambung.
- Pada saat sahur, sebaiknya tidak makan terlalu kenyang dan perbanyaklah makan makanan yang mengandung kalori, misalnya telur, ikan, daging; yang menyebabkan tidak mudah lapar.
- Hindari makan dan minum pedas, asam, mie, bihun, ketan, kacang-kacangan.
- Hindari minum minuman bersoda/mengandung gas, beralkohol dan rokok.
- Hindari makan sayuran dan buah-buahan yang mengandung gas, misalnya kol, nangka, durian, nanas, dan pisang ambon.
- Konsumsilah obat maag. Obat maag bisa diminum dengan dosis sekali sehabis sahur misalnya, tetapi bisa pula dengan dosis dua kali, saat buka puasa dan saat sahur. Hal ini tergantung parah tidaknya maag. Untuk yang sangat parah bahkan bisa dengan dosis tiga kali, saat buka puasa, menjelang tidur, dan saat sahur. Jika ingin menggunakan obat maag selama sebulan penuh, harus dalam pengawasan dokter.
Perut kembung disebabkan oleh makan terlalu banyak goreng-gorengan dan berlemak serta makanan yang memproduksi gas seperti telur dan kubis. Minuman karbonasi seperti coca cola juga menimbulkan gas.
Untuk mengatasinya, hindari terlalu banyak makanan berminyak, berlemak dan memproduksi gas, perbanyaklah minum air atau jus buah.
Konstipasi (sembelit)
Konstipasi adalah gejala sulit buang air besar yang berisiko menyebabkan ambeien/wasir dan pendarahan pada lubang anus. Penyebab konstipasi umumnya adalah kurangnya makan makanan yang berserat dan kurang minum.
Untuk mengatasinya, makanlah makanan yang kaya serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan serta perbanyaklah minum.
Kepala Pusing
Penyebab kepala pusing umumnya adalah kurang tidur dan rasa lapar, terutama pada hari-hari pertama puasa ketika tubuh belum beradaptasi dengan ritme puasa. Para perokok atau peminum kopi bisa merasa pusing karena tidak adanya asupan kafein dan nikotin yang biasa didapat tubuh di siang hari.
Untuk mengatasinya, Buatlah program untuk berhenti merokok. Kurangilah secara bertahap porsi minum kopi dan merokok selama seminggu atau dua minggu sebelum Ramadhan, hingga bisa berhenti di akhir Ramadhan.
Aturlah waktu tidur Anda dengan pola baru di bulan Ramadhan sehingga Anda mendapatkan cukup istirahat.
Hipoglikemi (gula darah rendah)
Lemah, pusing, lelah, sulit berkonsentrasi, keringat dingin, gemetar (tremor) dan kurang tenaga adalah gejala kekurangan gula darah. Bagi orang yang tidak menderita diabetes, penyebabnya adalah terlalu banyak konsumsi gula di saat sahur sehingga tubuh mengeluarkan terlalu banyak insulin yang menyebabkan gula darah anjlok.
Untuk mencegahnya, makanlah makanan yang kaya karbohidrat dan kurangi makanan dan minuman yang manis di saat sahur.
Kram Otot
Penyebab kram otot adalah kurangnya asupan kalsium, kalium dan magnesium. Untuk mencegahnya, makanlah makanan kaya mineral tersebut seperti pisang, apel dan buah-buahan lainnya, susu, daging, madu dan kurma.
Sakit persendian
Penyebab sakit persendian biasanya adalah karena tambahan beban pada sendi saat shalat tarawih. Bagi lansia dan mereka yang menderita artritis, tekanan sendi itu menyebabkan sakit, kaku otot, pembengkakan dan ketidaknyamanan lainnya.
Untuk mengatasinya, kurangilah berat badan sehingga beban persendian Anda berkurang. Latihlah kaki Anda sebelum Ramadhan sehingga kuat untuk mendapatkan beban tambahan di saat shalat tarawih.
Ingin 'Kurus'
Untuk sahabat-sahabat yang ingin kurus, jangan salah bila puasa Ramadhan dijadikan ‘alat’-nya. Diet dengan mengurangi asupan makan justru menambah kecenderungan tubuh untuk menabung lemak karena 'dilaparkan'. Ketika puasa memang makanan tidak masuk, tapi begitu makanan masuk, kecenderungan tubuh untuk menimbun lemak dari makanan justru lebih besar.
ahasia kurus sebenarnya adalah menjaga agar respon insulin dalam tubuh stabil, tidak melonjak-lonjak. Caranya, hanya makan makanan yang memberi respon insulin rendah, yaitu yang indeks glikemiknya rendah.
Respon insulin tubuh meningkat bila makin tinggi jumlah karbohidrat yang dimakan dalam satu porsi. Jadi makanlah dengan karbohidrat cukup lima puluh persennya saja. Sisanya protein, dan 5-10 persennya lemak. Lemak ini cukup dari lemak yang terkandung dalam daging yang kita makan, misalnya. Atau kuning telur. Tidak perlu menambah minyak atau memakan lemak hewan (yang justru buruk pengaruhnya bagi tubuh).
Lemak (hanya sedikit) masih diperlukan untuk mengolah beberapa nutrisi dan vitamin, dan untuk membawa nutrisi ke seluruh tubuh.
Semakin jarang makan, juga membuat semakin meningkatnya respon insulin setiap kali makan.
Ini sebabnya diet (dalam pengertian: mengurangi frekuensi makan supaya kurus) tidak akan pernah berhasil untuk jangka lama. Setelah diet selesai, tubuh justru akan cenderung lebih gemuk dari sebelum diet.
Terakhir. ditambah dengan olahraga teratur untuk membakar lemak berlebih dalam tubuh, dan memperbesar otot. Otot membutuhkan energi, maka makin terlatih otot, ia akan makin mengkonsumsi lemak dalam tubuh kita untuk energi.