Dewasa ini banyak makanan dan minuman yang didapat dari toko atau supermarket . Makanan yang diproduksi dalam skala besar harus melalui tahap transportasi dan penyimpanan sebelum sampai ke tangan konsumen. Kondisinya juga harus selalu baik dalam waktu yang lebih lama. Disinilah food additives diperkenalkan, sehingga kualitasnya selalu baik. Apabila tidak menggunakan additives akan banyak dari makanan dan minuman tersebut yang terbuang karena sudah rusak. terinfkeksi dan terkontaminasi.
Jenis Food Additives
Ada beberapa golongan food additives, yaitu: pewarna, pengental, penguat rasa, pembentuk agar-agar, pengawet, pemanis, anti penggumpalan, antioxidant, dan pengasam. Tapi tiga jenis food additives yang paling banyak digunakan adalah pewarna, penguat rasa dan pengawet.
Ada tiga kategori pewarna makanan: 1. Alami, 2. Identik Alami, 3. Tiruan.
Sumber pewarna alami berasal dari rerumputan, dedaunan, kulit buah-buahan, akar dan biji-bijian.
Pewarna identik dibuat oleh para ahli kimia di laboratorium dengan struktur kimia yang sama dengan pewarna alami, namun dengan biaya jauh lebih murah. Sementara pewarna tiruan adalah warna yang tidak terdapat di alam yang dibuat di laboratorium.
Pewarna yang dapat digunakan dalam makanan di antaranya:
- Curcumin à kuning jingga
- Riboflavin à kuning jingga
- Tartrazine à kuning
- Beta-carotene à kuning jingga
- Plain caramel à coklat tua
- Amaranth à ungu tua
2. Penguat Rasa
Dapat diterima atau tidaknya suatu produk makanan dan minuman adalah karena rasanya. Kebanyakan penguat rasa meniru rasa yang sudah ada di alam. Para ahli kimia berusaha untuk mengidentifikasi apa yang menyebabkan sebuah makanan dari alam itu menjadi memiliki rasa khas kemudian menirunya di laboratorium.
Penguat rasa yang paling umum adalah MSG (mono sodium glutamate).
3. Pengawet
Sebagian besar pengawet dewasa ini adalah fungistatic, pencegah tumbuhnya jamur. Tapi banyak juga yang dikombinasikan dengan antibakteria. Pengawet dalam makanan dapat mencegah penyakit berbahaya yang dapat disebabkan oleh jamur dan bakteri dalam makanan/minuman.
Pengawet makanan harus aman bagi manusia, sehingga ada batasan maksimum dapat digunakan dalam produk pangan. Namun seiring dengan meningkatnya resistensi bakteri, maka banyak produsen yang meningkatkan juga dosis pengawet dalam produk mereka.
Ada lebih dari 80 jenis pengawet yang diizinkan untuk produk pangan. Di antaranya yang paling sering adalah: Sorbic acid, Benzoic acid, Sulfur dioxide, Potassium and sodium nitrate, Propionic acid, hydroxyl methyl benzoate.
Bahayanya Food Additives
Yang beredar dipasarkan, sebenarnya sudah mendapatkan izin FDA (di Amerika sebagai panduan umum) dan khususnya BPPOM di Indonesia. Tapi banyak yang tadinya diizinkan kemudian akhirnya dilarang, berdasarkan penelitian-penelitian terbaru yang ada. Yang diizinkan pun biasanya dalam jumlah yang sangat kecil, karena food additives dalam jumlah besar berbahaya bagi kesehatan. Karenanya orang yang hampir selalu mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung food additives akan beresiko mengalami masalah kesehatan, karena secara akumulasi jumlah food additives yang dikonsumsinya menjadi banyak.
Ini menyebabkan daerah diskusi ini selalu menjadi daerah abu-abu. Kadang-kadang sulit untuk mengetes bahan-bahan tersebut karena banyak orang yang memetabolisme secara berbeda dengan mereka yang digukanan sebagai subjek penelitian. Sehingga tatap yang paling aman adalah sama sekali menghindarinya dan makan makanan yang langsung dari alam
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Artificial colorings
Pewarna yang bukan dari alam, sering kali merupakan racun bagi manusia dan bersifat karsinogenik. Pilihlah makanan tanpa pewarna tiruan.
Acesulfame K
Acesulfame-K adalah pemanis buatan, 200x lebih manis dari gula biasa. Digunakan pada permen karet, minuman dalam kemasan saset, softdrink, kopi instan, pudding, non-diary creamers. Dua penelitian melaporkan dapat menyebabkan kanker pada tikus percobaan.
Aspartame
Merupakan pemanis pengganti gula (karena lebih murah). Namun dapat menyebabkan PKU (Phenyl Ketonuria). Kemudian ada penelitian 1 bayi dari 20.000 kelahiran tidak dapat memetabolisme phenylalanin (salah satu asam amino) yang terdapat dalam aspartame. Kebanyakan phenylalanine dapat menyebabkan keterbelakangan mental. Selain PKU, beberapa peneliti juga percaya aspartame dapat menyebabkan penurunan fungsi berfikir dan perubahan perilaku. Sering pula dilaporkan aspartame dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, kejang, dan masalah menstruasi.
BHA & BHT
Bahan tambahan dalam makanan yang mengandung minyak untuk mencegah oksidasi. Digunakan dalam seral, permen karet, minyak goreng, keripik kentang, dan pada kemasan makanan untuk membuatnya tetap segar. WHO menganggap bahan ini dapat menyebabkan kanker pada manusia.
Propyl Gallate
Digunakan untuk mencegah kerusakan lemak dalam makanan, seperti produk dari daging, minyak goreng, sup ayam, permen karet. Dapat menyebabkan kanker pada manusia
Potassium Bromate
Digunakan pada roti untuk membuatnya lebih mengembang. Pada penelitian menyebabkan kanker pada hewan percobaan. Hanya di Amerika dan Jepang yang masih mengizinkan bahan ini, sehingga makin jarang digunakan.
Monosodium glutamate (MSG)
Digunakan untuk memperkaya rasa pada banyak seali produk pangan. Menurut Dr. Russell Blaylock, ada katitan antara serangan jantung dengan penggunaan tinggi MSG. MSG dapat menyebabkan sel saraf rusak. Banyak laporan MSG menyebabkan sakit kepala, mual, muntah.
Olestra (Olean)
Bahan pengganti lemak yang biasa digunakan pada keripik. Dapat menyebabkan diare, keram perut, flatulensi, dan masalah pencernaan lain. Lebih jauh dapat menyebabkan badan gagal menyerap bahan makanan yang berdasar lemak, termasuk vitamin yang larut dalam lemak seperti A, C, dan E.
Sodium Nitrite (Sodium Nitrate)
Digunakan sebagai pengawet dan pewarna pada bahan berbasis daging. Dapat menyebabkan kanker setelah termetabolisme menjadi nitrosamines.
Blue 1 and Blue 2
Digunakan sebagai pewarna permen, dan minuman. Pada penelitian menyebabkan kanker pada hewan percobaan.
Red 3
Digunakan dalam buah kalangan dan permen. Menyebabkan tumor tiroid pada tikus percobaan.
Yellow 6
Sangat banyak sekali digunakan pada produk pangan termasuk, permen, gelatin, sosis, dll. Dapat menyebabkan kanker ginjal.
Penutup
Hidup di zaman modern seperti sekarang ini bertambah sulit untuk menghindari diri dari sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan kita. Kalau kita berbicara mengenai food additives yang paling utama adalah mencoba semaksimal mungkin untuk tidak mongkonsumsinya. Kalau pun kita konsumsi, cari lah informasi tentang dosis yang diperbolehkan untuk manusia. Kemudian kita harus bisa mencoba untuk membatasi konsumsi makanan yang mengandung food additives. Makin sedikit kita konsumsi, makin rendah resiko kesehatan yang akan kita dapati.