Appendicitis adalah radang usus buntu. Sekarang apa sih usus buntu itu? Usus buntu adalah tambahan seperti umbai cacing (karena mirip cacing) di pangkal colon dekat perbatasan dengan usus halus yang masuk ke colon. Panjangnya antara 5 sampai 10 cm. Usus buntu adalah organ pertahanan tubuh yang memproduksi limfosit
Apa yang menyebabkan appendicitis?
Awalnya kareana muara dari usus buntu yang masuk ke colon terhalang. Penyebabnya bisa karena lendir yang menyumbat dan mengeras atau kotoran yang masuk ke dalam usus buntu, dikenal dengan nama fecalith (feses yang membatu). Penyebab lain karena peradangan di sistem produksi limfosit itu sendiri. Bakteri flora normal yang memang ada dalam usus buntu menginfeksi dinding usus buntu. Tubuh merespon dan terajadilah peradangan. Bila infeksi meluas dapat membuat usus buntu bocor dan infeksi masuk ke rongga perut.
Yang paling sering adalah perforasi kemudian menjadi abses disekitar usus buntu. Dapat kemudian menjadi peritonitis (radang selaput usus). Komplikasi terjadi karena lamanya diagnosis ditegakkan. 15% dari appendisitis dapat terjadi perforasi dalam 36 jam. Karenanya sekali terdiagnosis, operasi harus segera dilakukan.
Komplikasi yang jarang adalah pembendungan dari usus. Ini karena peradangan tadi meluas dan menyebabkan gerakan usus berhenti. Jika bagian atas dari bendungan terisi gas, penderita akan mengalami mual dan muntah.
Sedangkan komplikasi yang paling bahaya (walaupun jarang) adalah sepsis, dimana bakter yang menginfeksi sudah masuk dan meyebar di pembuluh darah ke seluruh tubuh. Komplikasi ini dapat menyebabkan kematian.
Apa gejala appendisitis?
Gejala utamanya adalah rasa sakit di perut. Pada tahap awal nyeri susah terlokalisasi dan dirasakan berpindah-pindah di seputar perut.
Ada yang mengalami hilang nafsu makan saat terjadi appendisitis, yang dapat berlanjut menjadi rasa mual kemudian muntah. Mual dan muntah juga dapat dikeluhkan bila sudah obstruksi pada usus.
Bila radang meluas, nyeri terlokalisir pada bagian perut kanan bawah pada titik McBurney (nama penemunya Mr. Charles McBurney).
Akirnya bila sudah terjadi ruptur pada usus buntu, nyeri kembali dirasakan di seluruh permukaan perut.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Diawali dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada lokasi yang disebutkan di atas. Nyeri pada titik McBurney pada saat ditekan, dilepaskan, dan nyer juga dirasakan pada titik tersebut bila bagian kiri dari perut bawah ditekan dan dilepaskan saat pemeriksaan.
Pemeriksaan penunjuang laboratorium yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan leukosit, yang meninggi saat terjadi appendisitis.
Tapi pemeriksaan yang dapat langsung mendeteksi appendisitis adalah pemeriksaan USG, walau pun ada kasus dimana usus buntu tidak dapat terlihat dengan USG. Pada wanita, pemeriksaan USG diperlukan, untuk menggugurkan kemungkinan infeksi berasal dari indung telur (karena letaknya berdekatan dengan usus buntu).
Pemeriksaan canggih yang juga dapat dilakukan adalah laparoscopy, yang mengantar langsung kamera untuk melihat keadaan usus buntu.
Bagaimana penanganan appendisitis?
Sejak awal diagnosis ditegakkan, pilihannya adalah operasi. Antibiotik diberikan selama masa persiapan untuk operasi. Operasi merupakan operasi kecil dengan sayatan pada perut kanan bagian bawah di atas tulang pelvis. Operasi dapat juga dilakukan dengan laparoscpy, sehingga luka bekas operasi bisa lebih minimal.
Manfaat lain menggunakan laparoscopy adalah sekalian menegakkan diagnosis yang mungkin tersembunyi di rongga pertu, misalnya radang ovarium pada wanita.
Ada beberapa pasien yang tubuhnya dapat mengatasi peradangan dan infeksi sehingga tidak menyebar sampai infeksi di usus buntunya sembuh sendiri. Kondisi ini biasa disebut sebagai confined appendicitis. Dan dapat diterapi hanya dengan antibiotik saja, tanpa operasi.
Banyak kasus pasien baru datang ke dokter setelah sudah terjadi ruptur pada usus buntunya, dan sudah terjadi beberapa hari bahkan sampai hitungan minggu.
Kasus ini biasanya sudah terjadi abses pada usus buntu. Operasi yang dilakukan menjadi operasi besar (laparatomy) dan membersihkan semua sisa nanah yang ada di rongga perut.
Apa komplikasi appendectomy?
Komplikasi paska operasi appendectomy adalah infeksi pada bekas luka operasi; dari ringan sampai berat. Yang dapat ditangani dengan antibiotik.
Pada kasus appendicitis sudah terlalu parah, luka bisa tidak ditutup langsung untuk menghindari infeksi. Setelah infeksi mereda operasi ulang dilakukan.
Pada operasi dengan cara laparoscopy, jarang terdapat komplikasi
Apa efek diangkatnya usus buntu?
Belum pernah ada laporan bermasalahnya sistem imun tubuh (terutama dipencernaan) setelah usus buntu diangkat. Tubuh punya mekanisme unik dalam membuat kondisinya berimbang kembali.
Penyakit lain yang bergejala seperti appendisitis.
- Meckel's diverticulitis. Kantung kecil dari usus halus yang meradang dapat menyerupai appendisitis.
- Pelvic inflammatory disease. Peradangan dari tuba falopii sebelah kanan.
- Penyakit kantung kecing
- Penyakit hati
- Penyakit ginjal