Adalah suatu kondisi yang menyebabkan iritasi dan inflamasi pada lamung dan usus. Yang lebih dikenal luas dengan diare. Namun lebih dari sekedar diare yang biasa dikenal, karena gastroenteritis disertai keluhan lain seperti keram perut, mual, muntah, dan demam; sehingga kadang disebut sebagai flu perut (yang sebenarnya tidak ada hubungan sama sekali dengan flu pada pernafasan).
Sering disalah artikan oleh orang dengan keracunan makanan, kerana biasanya terjadi setelah memakan sesuatu. Padahal penyebabnya perling sering adalah virus dan bakteri yang mungkin terdapat pada makanan tersebut.
Tingkat keparahan penyakitnya tergantung pada sistem imun tubuh, kecukupan elektrolit, serta beratnya infeksi.
Kebanyakan orang dapat mengalami perbaikan hanya dengan memperbanyak minum, dan kembali ke kebiasaan makannya sehari-hari.
Tapi ada kasus sampai dengan kematian, bila sampai terjadi dehidrasi berat.
Penyebabnya banyak, yang paling sering karena infeksi virus dan bakteri yang termakan melalui makanan, minuman, atau alat makan dan minum.
Bila penyebabnya virus dapat berlangsung selama 1 sampai 2 hari, bila penyebabnya bakteri bisa lebih dari 2 hari.
Virus
50% dari seluruh kasus gastroenteritis disebabkan oleh virus; norovirus, rotavirus, adenovirus, parvovirus, astrovirus.
Bakteri
Yang tersering adalah Staphylococcus aureus. Kemudian ada Escherichia coli yang sampai bisa membuat gangguan fungsi ginjal. Selanjutnya ada Salmonella, Shigella, Clostridium difficile, Campylobacter (dari daging yang kurang matang).
Gejala Gastroenteritis
Seperti yang sudah dijelaskan, penyakit ini menginfeksi saluran cerna, sehingga gejalanya ada pada masalah pencernaan.
Gejalanya: mulas seperti keram pada perut. Bisa ditemukan darah dalam feses. Muntah, demam, dehidrasi, urin berkurang, lemas, sakit kepala, kulit kering, dan mulut kering.
Secara umum gejala akan muncul sedikit berbeda berdasarkan penyebabnya:
Staphylococcus aureus dalam 2-6 jam
Clostridium dalam 8-10 jam
Salmonella dalam 12-72 jam.
Untuk yang memiliki sakit maag, maka gejala sakit maag pun bisa timbul. Malah sering kali gejala sakit maag muncul duluan sebelum mengalami diare.
Kapan harus cari pertolongan medis?
Seringnya merupakan self-limiting, tapi tetap berbahaya bila terjadi dehidrasi. Jadi pertolongan diutamakan pada rehidrasinya.
Bila terdapat darah dalam muntah dan feses, harus juga mendapatkan pertolongan medis. Demikian pula bila terjadi demam yang tinggi dan sakit perut yang menjadi progresif.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Dokter akan menanyakan riwayat penyakit serupa pada keluarga/orang di lingkungan pasien.
Makanan apa yang dimakan sebelumnya. Apakah bepergian ke suatu tempat yang makanannya berbeda. Adakah perubahan pola makan sebelum terjadinya diare.
Kemudian dokter bertanya mengenai durasi, dan frekuensi dari BAB, serta deskripsi dari feses yang keluar; (air, lendir, darah, hitam, dll).
Pemeriksaan Penunjang
Kalau sudah dapat teratasi, biasanya jarang diperlukan. Namun bila tidak tampak ada perbaikan, barulah dilakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjangnya: Pemeriksaan feses, hitung leukosit di darah (bila terjadi demam yang tinggi).
Pengobatan
Yang utama adalah Rehidrasi, karena dehidrasi akan memperberat keluhan pasien. Rehidrasi yang terpenting adalah elektrolit. Oralit adalah contoh yang paling gampang. Bisa dibeli di apotek atau dibuat sendiri:
2 sendok makan gula (atau madu) dengan ¼ sendok the garam meja. Campur dalam 1 liter air minum.
Bila cairan tidak dapat masuk dari mulut atau selalu dimuntahkan kembali, harus dipasang infus untuk mengejar Rehidrasi. Cairan infus berupa cairan elektrolit (biasanya ringer laktat).
Pada kasus yang dapat dipastikan disebabkan oleh bakteri, maka akan diberikan antibiotik.
Untuk mengatasi rasa mual dan muntah, akan diberikan antiemetic (biasanya: domperidon, metoklopramid, atau sekedar antasida).
Untuk mengurangi frekuensi dari diare, dan bila dianggap aman, akan diberikan anti diare seperti attapulgit, pectin, atau loperamid.
Kemudian obat-obatan untuk mengatasi gejala dan keluhan dari penyakit yang memang sudah diderita sebelumnya, seperti sakit maag; maka akan diberikan obat-obatan sakit maag seperti biasa.
Masalah setelah sembuh
Setelah sembuh, biasanya pasien susah untuk mulai makan seperti biasa. Ada yang harus dihindarkan dari produk-produk susu terlebih dahulu untuk beberapa minggu. Serta harus dimulai dengan makanan yang lembek dan mudah dicerna terlebih dahulu.
Mereka yang bekerja mengelola makanan, sebaiknya tidak bekerja terlebih dahulu, untuk menghindari penyebaran penyakit.
Pencegahan
Seperti infeksi lainnya, pencegahan adalah kunci utama.
Selalu cuci tangan Anda, makan makanan yang terjamin kebersihan penyimpanan dan persiapannya.
Bila perlu lakukan imunisasi. Yang tersedia adalah untuk Samlonella typhi, Vibrio cholera, dan Rotavirus.