Stomatitis lebih sering dikenal dengan sebutan sariawan. Sariawan merupakan suatu kelainan pada selaput lendir mulut, yang ditandai adanya bercak luka berwarna putih pada dinding mulut, bibir atau lidah. Meski kecil dan letaknya tersembunyi di rongga mulut namun sariawan bisa menimbulkan rasa nyeri hebat.
Fakta tentang Stomatisis
Di AS terjadi pada 20% populasi. Uniknya lebih sering terjadi pada kelompok orang dengan sosioekonomi tinggi dari pada mereka dengan sosioekonomi yang rendah.
Di dunia insidensi dilaporkan terjadi pada 2 sampai 66% dari populasi sebuah negara .
Stomatitis tidak menyebabkan kematian kecuali terkait dengan penyakit lainnya.
Wanita lebih sering terkena dari pada pria. Anak-anak lebih sering terserang stomatitis dan insidensinya meningkat saat memasuki usia puber, kemudian menurun seiring dengan bertambahnya usia.
Di dalam rongga mulut banyak terdapat bakteri dan jamur yang bisa menyebabkan sariawan. Sariawan juga bisa disebabkan karena gangguan keseimbangan tubuh akibat stres dan kurang tidur. Faktor lain yang menyebabkan sariawan antara lain kesalahan menggosok gigi, apalagi jika menggosoknya serampangan dan tak hati-hati. Luka di seput ar mulut akibat tergigit atau terjatuh juga bisa menyebabkan infeksi dalam bentuk sariawan. Pemakaian gigi palsu atau kawat gigi yang tidak pas juga akan membuat jaringan lunak teriritasi sehingga timbul sariawan.
Pada penelitian ditemukan bahwa individu dengan kekurangan zat besi, asam folat, bitamin B6, vitamin B12 dan kekurangan vitamin C lebih sering terkena stomatitis. Sebatang rokok juga bisa merusak vitamin C yang ada dalam tubuh, akibatnya seorang perokok lebih mudah terkena sariawan.
Bila disebabkan atau terinfeksi oleh inveksi virus yang tersering adalah: Virus herpes simplex, varicella, cytomegalovirus. Bila disebabkan atau terinfeksi oleh bakteri yang tersering adalah: Streptococcus sanguis, Helicobcter pylori. Bila disebabkan atau terinfeksi oleh jamur yang tersering adalah candida sp. terutama menginfeksi bayi dan batita.
Aphthous stomatitis
Adalah istilah untuk sariawan yang sering berulang atau menjadi kebiasaan. Penyebabnya masih belum diketahui secara pasti. Biasanya terjadi antara 7-10 hari. Apabila lesinya besar malah bisa bertahan hingga hitungan minggu bahkan bulan dan dapat meninggalkan bekas setelah sembuh.
Walau pun biasanya sembuh sendiri, beberapa individu bisa saja kejadiannya terus menerus.
Penyebab aphthous stomatitis ditengarai terkait dengan sistem imunitas.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Stomatitis dapat terjadi pada mukosa mulut di daerah bibir atau pun pipi bagian dalam. Dapat terjadi pada lipatan gusi dengan daging pipi/bibir. Dapat juga terjadi pada langit-langit, di bawah lidah, permukaan lidah, bahkan terjadi pada tonsil (amandel).
Pembagian Stomatitis berdasarkan ukurannya
Ulkus yang minor
Memegang porsi 80% dari seluruh kasus. Lesinya kecil (<1 cm), dapat timbul lebih dari 1 buah lesi. Bertahan antara 7-10 hari. Ada kasus di mana episode sembuhnya pendek namun ada pula yang tidak pernah terbebas dari stomatitis sama sekali.
Ulkus yang Mayor
Terjadi biasanya pada mukosa gusi sekitar gigi. Lebih jarang terjadi, namun lesinya besar (>1 cm), sehingga lebih parah dari yang minor. Lesinya pun dalam dengan tepi yang tidak tegas. Kesembuhan bisa sampai 6 minggu, dan dapat meninggalkan bekas.
Ulkus yang menyerupai herpes
Memegang porsi <5% dari seluruh kasus. Lesinya kecil (<1 mm), namun berbentuk cluster (berkelompok banyak). Dapat terjadi pada seluruh mukosa mulut.
Perjalanan Penyakit
Yang umum seperti ini: Rasa perih dapat muncul antara 24 sampai 48 jam, yang bertahan hingga 3-4 hari. Kemudian baru tumbuh lembaran fibrin sehingga nyeri berkurang, dan sembuh dalam 7-10 hari.
Beberapa penyakit penyerta dapat memperberat stomatitis, seperti kencing manis dan penderita kanker yang dapat mengalami stomatis dalam waktu lebih lama. Demikian juga penderita penyakit immunodefisiensi seperti HIV. Jadi bila keluhan menetap hingga berbulan-bulan, bisa jadi itu merupakan tanda penyakit serius, seperti HIV/AIDS atau kanker mulut. Karena itu bila Anda mengidap penyakit sariawan yang tak kunjung sembuh, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pencegahan
Ada beberapa cara yang bisa mencegah sariawan, misalnya makan dengan tenang agar bibir atau lidah tidak tergigit. Bila bersikat gigi, jangan terbaru-buru serta ganti sikat gigi bila sudah tidak baik kondisinya.
Pastikan gigi dan mulut selalu terawat, berkumurlah dengan antiseptik jika ada gangguan sariawan, serta hindari stres.
Perbanyak pula sayuran dan buah-buahan karena banyak mengandung vitamin C, B2, B5, dan asam folat yang sangat bermanfaat mencegah sariawan.