Hepatitis adalah peradangan pada hati. Terdapat banyak jenis virus hepatitis tetapi yang paling sering adalah tipe A dan B. Sebagian penderita Hepatitis B akan sembuh sempurna dan mempunyai kekebalan seumur hidup, tetapi sebagian lagi gagal memperoleh kekebalan. Orang tersebut terus menerus membawa virus hepatitis B dan bisa menjadi sumber penularan. Virus hepatitis B, yang biasanya ditularkan melalui kontak darah dengan orang yang terinfeksi atau carrier.
Facts about Hepatitis B
- Jumlah orang terinfeksi hepaitis B baru dalam setahun menurun dari 260.000 di 1980an menjadi tinggal 73.000 di 2003. Karena keberhasilan vaksinasi.
- Paling sering orang terkena pada usia antara 20 – 49 tahun.
- Sekitar 1,25 juta orang Amerika menderita Hepatitis B kronis. 20-30%nya terinfeksi saat anak-anak.
- Kematian terjadi 1% dari seluruh penderita
- Hepatitis B dapat menjadi kronis pada 30-90% bila terinfeksi saat kecil, dan 6-10% bila terinfeksi sesudah dewasa.
- Infeksi kronis dapat menyebabkan penyakit hati kronis, Sirosis, dan kanker hati.
Virus hepatitis B virus menular melalui darah dan atau cairan tubuh yang terkontaminiasi oleh darah. Dapat juga terjadi dari ibu ke anak dalam kandungan. Kontak dengan darah dapat melalui media jarung suntik pada pengguna narkoba, tenaga kesehatan yang tidak sengaja tertusuk jarung yang terinfeksi. Ludah yang mengandung darah juga dapat menjadi sumber infeksi.
Virus akan masuk langsung (via jarum) atau saat kontak dengan kulit yang luka atau membran mukosa (di mulut, genital, rektum).
Mereka yang beresiko tinggi terinfeksi:
- Memiliki multiple sex partners, khususnya bila tidak menggunakan kondom
- Homoseksual
- Berhubungan seks dengan orang yang sudah terinfeksi
- Orang dengan penyakit STD lainnya
- Orang pengguna narkoba suntik
- Orang yang menerima darah dari donor yang terinfeksi
- Orang yang menjalani cuci darah
- Tenaga kesehatan yang tidak sengaja tertusuk alat medis yang terinfeksi
- Bayi yang lahir dari ibu Hepatitis B
- Dalam beberapa kasus; tidak diketahui cara penulrannya
Kita tidak bisa terinfeksi dengan cara:
- Ada yang bersin atau batuk dekat kita
- Berpelukan
- Bersalaman
- Ibu positif Hepatits B menyusui anaknya
- Makan dan minum bersama orang hepatitis B
- Bersosialisasi
Gejala Hepatitis B
Setengah dari orang yang terinfeksi tidak sadar bahwa dirinya terinfeksi. Sementara orang dewasa lebih merasa ada gejala dibandingkan anak-anak. Bagi yang merasa ada keluhan dapat timbul 1 – 4 bulan setelah tertular. Gejala awalnya flu like syndrome. Gejala umumnya hepatitis B:
- Hilang nafsu makan
- Letih yang berlebihan
- Mual dan muntah
- Gatal di seluruh tubuh
- Sakit di perut kanan atas
- Kuning
- Urine berwarna seperti the
- Feses berwarna pucat / abu-abu
Hepatitis A dan C juga memiliki gejala yang kurang lebih sama. Hepatitis B dapat menjadi hepatitis fulminan yang dapat merenggut jiwa. Gejalanya dapat timbul tiba-tiba diantaranya:
- Gangguan mental; bingung, susah bicara, mengantuk berat, sampai halusinasi
- Pingsan tiba-tiba
- Perut yang membusung
- Mual dan muntah yang tidak berhenti hingga mencetus dehidrasi
- Mual dan muntah yang tidak hilang dalam 2 hari
- Dehidrasi dan susah untuk minum
- Disertai demam yang tidak hilang dalam 2 hari
- Kuning pada mata, kulit, dan atau kuku
- Urine yang berubah warna menjadi gelap
- Sakit pada bagian perut
- Hamil, sementara mengetahui bahwa positif hepatitis B
Diagnosis Hepatitis B
Diagnosis Hepatitis B ditegakkan dengan tes darah. Tes akan mendeteksi antigens dari virus, antibodies pelawan virus, dan DNA virus. Tes lain yang dapat menunjang adalah USG liver dan CT scan. Pada kasus berat dilakukan biopsi liver untuk melihat adanya perubahan fungsi dari liver dan melihat ada tidaknya kerusakan liver.
Pengobatan Hepatitis B
Hepatitis B akut bisa sembuh sendiri. Bila keluhan muncul, pengobatan dikonsentrasikan pada gejala; mual, muntah, mengganti cairan, dlsb. Tidak ada obat yang dapat mencegah hepatitis B akut menjadi kronis, sehingga harus rutin kontrol untuk mencegah kerusakan liver, Sirosis, dan atau kanker.
Kerusakan Liver
Parah tidaknya kerusakan liver tergantung dari aktif tidaknya virus berreplikasi dalam tubuh penderita. Ini bisa dideteksi dengan menghitung jumlah dari HBV DNA dalam darah. Kemidan harus dilakukan dulu biopsi liver sebelum diberikan antiviral. Treatments yang diberikan untuk kasus ini adalah obat antiviral drugs yang menyetop virus untuk bermultiplikasi. Treatment dimulai bila ada indikasi kerusakan liver dan HBV yang meningkat tinggi,
Namun tidak semua Antiviral agents, dapat bermanfaat untuk semua penderita sehingga masih mungkin muncul obat-obat anti viral baru seiring dengan perkembangan penelitian. Antivital bukan untuk penyembuhan hepatitis B tapi mengentikan replikasi virus, untuk memberikan kesempatan tubuh untuk memperbaiki liver yang rusak
Operasi
Tidak ada terapi operasi untuk hepatitis B. Namun bila kerusakan liver sangat parah dan terjadi gagal fungsi liver, bisa dilakukan transplantasi liver. Keberhasilannya sangat tergantung dari ketersediaan donor yang cocok.
Follow-up
Jika ada yang terdiadnosis hepatitis B akut, akan dilakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk melihat apakah terjadi kesebuhan spontan. Bila menjadi kronis dilakukan pemeriksaan HBV dan USG melihat ada tidaknya kerusakan liver dan dilakukan biopsi bila perlu. Jika ada indikasi virus merusak liver, baru diberikan anti viral, kemudian penderita diberikan vaksin hepatitis A.
Heptitis B kronis dapat menjadi hepatocellular carcinoma. Keberadaannya dideteksi melalui tumor marker dan USG yang dilakukan 6 sampai 12 bulan sekali pada orang dengan hepatitis B kronis.
Pencegahan Hepatitis B dan Vaccine
Lebih baik mencegah dari pada mengobati, sehingga vaksin Hepatitis B sangat perlu untuk diberikan kepada semua orang. Nama vaksin yang ada antara lain Engerix-B dan Recombivax HB. Vaksin ini aman dan dapat mencegah penularan. Diberikan dalam 3 dosis terpisah. Vaksinasi hepatits B juga biasa dikombinasikan dengan vaksinasi lain seperti DPT dan polio.
Berikut orang yang sangat perlu mendapatkan vaksinasi:
- Anak-anak sejak lahir dan harus sudah komplit sebelum usia 1 tahun
- Seluruh pekerja medis
- Mereka yang mengidap hemophilia yang mendapat rutin darah dari orang lain
- Mereka yang mengalami gagal ginjal dan menjalai cuci darah
- Traveling ke daerah endemi hepatitis B; sebagian besar Africa, Asia tenggara, Cina, Asia tengah, Eropa Timur, Timur tengah, Sekitar Amazon dan Amerika Selatan
- Narapidana