Repetitive Motion Injury (RMI) dalam bahasa Indonesianya adalah “Cedera karena Gerakan yang Berulang”. Merupakan cedera yang lumayan sering terjadi. Tipe tersering untuk RMI adalah Tendinitis (cedera pada tendon) dan Bursitis (cedera pada bursae). Keduanya terkadang sulit untuk dibedakan dan sering terjadi bersama-sama. Dua tipe ini yang akan kita bahas pada kesempatan ini.
Fakta Tentang RMI
- Di AS termasuk cedera yang paling sering terjadi
- Memegang porsi 50% dari keseluruhan cedera karena gerakan olahraga atletik
- Di antara gerakan penyebab RMI terbanyak adalah gerakan sehari-hari, melempar bola, mengepel lantai, dan jogging
- Pria lebih sering menderita RMI dari pada wanita
- Bursitis terjadi lebih sering pada orang yang berusia di bawah 35 tahun
Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang. Suatu komponen yang memungkinkan sendi kita dapat bergerak sesuai fungsinya. Tendon sangat kuat karena harus dapat menerima beban seluruh berat dan gaya yang diberikan oleh otot yang menempel padanya.
Sementara tendinitis adalah inflamasi yang terjadi pada tendon tersebut. Daerah yang sering terjadi tendonitis adalah bahu, biceps, dan siku. Lokasi inflamasi yang sering terjadi adalah pada daerah inseri otot pada tulang.
Tendon diselubungi oleh lapisan pelumas dan lapisan ini dapat juga terjadi inflamasi yang dikenal dengan nama tenosynovitis. Kedua kejadian inflamasi ini memiliki gejala dan kondisi yang sama. Tenosynovitis yang paling sering adalah CTS (Carpal Tunnel Syndrome); suatu cedera pada pergelangan tangan karena RMI.
Bursitis
Bursae adalah kantung kecil yang terdapat pada daerah gesekan yang berfungsi sebagai bantalan shock breaker atau berfungsi sebagai pelumas di antara tendon dan tulang. Pada tubuh kita terdapat lebih dari 150 kantung bursae ini. Sebagian besar bursae sudah terbentuk saat lahir, namun beberapa terbentuk setelah terjadi tekanan yang berulang pada tendon dan sendi.
Berarti bursitis adalah peradangan yang terjadi pada kantung bursae ini. Lokasi paling sering adalah pada siku, lutut, dan panggul. Namun bursitis dapat pula terjadi bukan karena RMI, tapi disebabkan oleh infeksi, radang sendi dan karena asam urat.
Proses Terjadinya dan Penyebab RMI
RMI dapat terjadi karena adanya robekan mikroskopis pada jaringan. Saat tubuh tidak berhasil memperbaiki robekan ini karena proses kerusakannya lebih cepat dari kemampuan tubuh memperbaiki, maka terjadilah inflamasi; yang ditandai dengan adanya nyeri. Hal-hal dan kebiasaan yang dapat mencetus RMI adalah: alcoholic kronis, merokok, DM, gangguan fungsi ginjal, asam urat, proses kelahiran normal.
Gejala RMI
Tendinitis
- Yang paling umum adalah nyeri pada area peradangan yang akan bertambah nyeri bila sendinya digerakkan. Permukaan kulit akan berubah kemerahan dan lebih hangat bila disentuh.
- Bila terjadi pada biceps: Nyeri dirasakan pada lokasi pertemuan lengan atas dengan bahu. Bila siku ditekuk 90 derajat dengan telapak tangan menghadap ke atas, nyeri akan berkurang.
- Bila terjadi pada siku: Nyeri dirasakan di siku dan lebih nyeri saat siku diluruskan. Jenis ini sering terjadi pada pemain tenis dan pemain golf.
- Bila terjadi pada bahu: Nyeri akan tambah terasa saat lengan diangkat ke atas dan digerakkan ke belakang.
- Gejala umumnya sama dengan tendinitis di atas. Hanya ada tambahan didapati bunyi kretek (crepitus) pada daerah yang bermasalah saat sendi digerakkan.
- Bila terjadi pada lutut: Nyeri dirasakan di bawah tempurung lutut, dan gerakan lutut akan terbatasi karena nyeri.
- Bila terjadi pada siku: Nyeri dirasakan bertambah saat menekuk dan meluruskan siku secara berulang.
- Bila terjadi pada panggul: Nyeri dirasakan bertambah saat berjalan atau berbaring miring menindih sisi panggul yang bermasalah. Saat menggerakkan tungkai ke samping juga akan membuat nyeri bertambah
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Bila ada nyeri terasa saat menggerakkan sendi yang sudah mengganggu pergerakan sehari-hari
- Bila nyeri sudah membuat Anda terbangun dari tidur saat malam hari
- Bila warna permukaan kulit sudah memerah dan terasa hangat bila disentuh
- Bila ada nyeri terasa saat menggerakkan tungkai atau lengan
- Bila nyeri dirasakan saat berbaring miring
- Bila lebih dari satu sendi sudah terkena
- Bila ada nyeri pada sendi yang disertai dengan demam, mual, atau bahkan muntah
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
- MRI; untuk melihat robekan pada jaringan, peradangan atau proses penyakit lain. Tapi tidak dapat melihat kelainan pada bungkus tendon dan tenosynovitis, kecuali terdapat akumulasi cairan.
- Bila sudah terjadi akumulasi cairan (biasa pada bursitis), cairan tersebut bisa diperiksa di laboratorium. Pada cairan tersebut dapat ditemukan bakteri bila penyebabnya suatu infeksi.
Penanganan RMI
Dilakukan Sendiri
- Menghentikan semua aktivitas atau gerakan yang menjadi penyebab nyeri, dan mengfiksasi sendi pada posisi yang paling tidak dirasakan nyeri.
- Bila bahu yang terkena, bahu tersebut tidak boleh tidak digerakkan lebih dari 24 jam, karena akan terjadi kebekuan yang menyebabkan kerusakan permanen.
- Kompres dingin pada daerah yang bermasalah. Jangan diberikan kompres hangat apa lagi panas. Kompres dingin dilakukan 3 kali sehari selama masing-masing 20-30 menit.
- Namun juga harus menghindari mandi air dingin, harus mandi dengan air hangat.
- Menggunakan obat oles anti nyeri seperti krim diclofenac yang dapat dibeli bebas.
- Mengkonsumsi obat-obatan OTC penahan nyeri dan antiinflamasi.
Dilakukan Dokter
- Dokter akan meresepkan obat-obatan NSAID seperti aspirin, ibuprofen, diclofenac, dll.
- Bila tidak ada kemajuan, dokter akan meningkatkannya dengan steroid dengan metode suntik. Suntik steroid ini tidak boleh diberikan lebih dari 3 kali dalam 12 bulan. Suntik steroid juga tidak boleh pada kasus infeksi.
- Bila penyebab nyeri pada bursitis karena suatu infeksi, maka dokter akan memberikan antibiotik.
- Saat nyeri sudah berkurang, harus segera dilakukan Fisioterapi, maka dokter akan meminta penderita untuk menjalani program Fisioterapi.
Pencegahan RMI
- Hindari mengkonsumsi alkohol
- Berhenti merokok, dan jauhi asap rokok
- Menangani DM dan gangguan ginjal semaksimal mungkin bila mengidap penyakit tersebut.
- Menghindari makanan yang membuat asam urat tinggi bila mengidap hiperurikosemi.
- Melakukan gerakan pemanasan dan relaksasi yang benar setiap kali olahraga.
- Hindari gerakan-gerakan ekstrim yang dapat mencetus RMI.
- Bila sudah pernah terkena RMI, hindari gerakan yang pernah mencetus RMI tersebut.
- Pergunakan splint untuk sendi-sendi saat olahraga, terutama sendi yang mendapat tekanan besar dalam melakukan gerakan olahraga yang dilakukan tersebut.