Ulcerative Colitis termasuk kelompok penyakit IBD (Inflammatory Bowel Diseases) atau penyakit radang usus dapat bersifat akut atau kronis yang terjadi pada lapisan dalam dari colon (usus besar) sedemikian rupa sehingga terbentuk ulkus (borok). Terkadang sampai meluas ke ujung usus halus pada perbatasan dengan usus besar (ileum terminal). Ulcerative Colitis bila tidak ditangani dapat meluas mengenai seluruh colon hingga rectum (ujung saluran usus kita) dan dinamai dengan istilah ulcerative proctitis. Inflamasi ini membuat colon sering mengosongkan isinya sehingga terjadi diare. Peradangan ini menyebabkan sel pada dinding colon mati sehingga terbentuk berdarah, bernanah, dan berlendir.
Fakta Tentang Ulcerative Colitis
- Sekitar 2 juta orang di AS menderita IBD, di mana di dalamnya ada penyakit ulcerative colitis
- Terjadi paling sering pada orang muda kelompok umur 15-30 tahun, tapi tetap didapatkan terjadi pada orang dengan usia lebih tua hingga di atas 60 tahun.
- Frekuensi antara pria dan wanita sama.
- Faktor resiko keturunan dengan penyakit yang sama dapat diturunkan. Di AS orang Yahudi lebih banyak menderita dari pada yang lain.
- Merupakan penyakit seumur hidup, sehingga harus teratur kontrol ke dokter.
Belum dapat dipastikan secara akurat, namun peneliti percaya terkait dengan daya tahan tubuh yang bereaksi terhadap infeksi virus dan bakteri. Reaksi ini mencetus peradangan berkelanjutan pada lapisan dalam colon. Namun ada beberapa faktor lain yang dipercaya dapat mencetus ulcerative colitis sbb.:
- Genetik. Sering terjadi pada orang kembar identik, atau pada anak dengan riwayat sama pada orang tuanya.
- Racun pada lingkungan. Sering terjadi pada orang yang mengkonsumsi makanan tercemar racun seperti insektisida, pestisida, pengawet, dll.
- Rokok. Pola penyakit kelompok IBD ini pada perokok dapat menjadi lebih tinggi hingga 2 kali lipatnya.
- Faktor psikologis. Walau pun tidak secara langsung mempengaruhi, tapi mereka dengan masalah psikis sering kali memiliki pola makan yang tidak teratur sehingga dapat mencetus ulcerative colitis.
Komplikasi Ulcerative Colitis
Bila dibiarkan dan tidak menjaga diri, maka komplikasi yang paling berbahaya adalah kanker colon. Resiko menjadi kanker colon ada pada penyakit yang bertahan lebih dari 8 tahun dan meningkat 1-2% setiap tahunnya. Resiko juga lebih besar pada kasus yang mengenai seluruh bagian colon.
Gejala Ulcerative Colitis
- Gejala ulcerative colitis dapat hilang timbul dan sering kambuh-kambuhan. Jarak kekambuhan dapat dalam hitungan bulan hingga tahun.
- Gejala yang paling umum adalah nyeri perut terutama bagian bawah sampai keram perut,
- Kemudian diare,
- Terdapat darah dalam feses atau BAB berdarah,
- Sering terasa ingin BAB yang cendrung tidak tertahankan (tenemus) sampai kadang tidak dapat menahan (bowel incontinence),
- Hilang nafsu makan, lemah badan, turun berat badan, sampai dengan anemia,
- Dapat terjadi demam.

- Bila sudah pernah didiagnosis dokter memiliki penyakit IBS (Irritable Bowel Syndrome), kemudian terjadi gejala seperti di atas.
- Ditemukan darah dan atau lendir pada feses. Tidak boleh ada darah dalam feses kita. Bisa saja sederhana seperti wasir, tapi mungkin hingga yang serius seperti kanker pada colon.
- Diare yang lebih dari 3 hari, atau disertai demam
- Merasa sakit bagian perut yang tidak hilang sempurna, atau disertai dengan demam.
- Sering merasa tidak dapat menahan keinginan untuk BAB.
Penegakan Diagnosis Ulcerative Colitis
Ada beberapa penyakit yang gejalanya mirip dengan ulcerative colitis dan yang paling sering menjadi diagnosis bandingnya adalah Crohn’s Disease. Perbedaannya adalah; peradangan pada Crohn’s Disease terjadi hingga ke dalam dinding colon, dan dapat pula terjadi pada seluruh bagian pencernaan dari mulut hingga anus. Pemeriksaan penunjang yang mungkin diperlukan sbb.:
- Pemeriksaan laboratorium terutama bertujuan untuk memantau perjalanan penyakit seperti periksa feses, elektrolit, albumin, fungsi liver, dll.
- Rontgen dengan kontras fluoroscopy untuk melihat ada tidaknya ulkus.
- CT-Scan untuk lebih memperjelas setelah pemeriksaan Rontgen dengan fluoroscopy.
- Colonoscopy untuk melihat menggunakan kamera yang dimasukkan melalui anus. Saat colonoscopy dilakukan dokter dapat juga melakukan biopsi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penanganan Ulcerative Colitis
Dilakukan Sendiri
- Memperbanyak intake cairan untuk menghindari dehidrasi
- Hindari produk susu, dan makanan berminyak
- Hindari makanan pedas dan makanan tinggi serat
- Hindari asap rokok, kopi, minuman bersoda dan minuman energy
- Membuat catatan setiap makanan yang dikonsumsi
- Makan dengan porsi kecil tapi sering
- Mengkonsumsi suplemen agar tidak terjadi kekurangan nutrisi karena pola makan diperketat
- 20% penderita sering mencari pengobatan alternatif dengan mengkonsumsi probiotic dan minyak ikan, serta menjalani therapi akupunktur. Walau pun belum ada penelitian yang mendukungnya.
- Kontrol rutin ke dokter dan screening rutin untuk kanker colon.
Dilakukan Dokter
Terapi paripurna dari ulcerative colitis adalah dengan operasi membuang segmen colon yang bermasalah. Dalam perjalanan penyakitnya, dokter akan menangani ulcerative colitis sesuai dengan keluhan dan gejala yang dialami oleh pasien. Obat-obatan yang diberikan biasanya golongan anti inflamasi, imunosupresif dan antibiotik. Obat dapat diberikan per oral atau melalui infus bila pasien harus dirawat di RS.
Operasi
Tidak semua kasus dapat atau harus dilakukan tindakan bedah, hanya 25-40% kasus yang akhirnya harus menjalani operasi. Dokter lah yang akan memutuskannya dan biasa disarankan untuk pasien yang tidak berhasil dengan obat-obatan, pasien dengan perdarahan yang masif, terjadi ruptur (jebol) pada colonnya, atau sudah beresiko terjadi kanker colon.
Pencegahan Ulcerative Colitis
- Menjaga pola makan agar teratur dan tidak mengandung racun serta food additive yang berbahaya.
- Menjaga agar makanan yang dikonsumsi tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme.
- Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain.
- Bila sudah terkena, agar terhindar dari kanker, harus rutin kontrol ke dokter dan screening kanker colon.