Kista mempunyai arti kantung yang berisi cairan. Berarti kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terdapat di dalam ovarium atau indung telur. Setiap wanita memiliki sepasang ovarium masing-masing seukuran kacang mede, terletak pada sisi kiri dan kanan uterus (rahim) yang berfungsi menyimpan dan melepaskan sel telur. Setiap bulan satu ovarium mengeluarkan satu sel telur yang mengikuti siklus menstruasi. Sebagian besar kista ovarium tidak berbahaya, tapi sebagian lagi dapat menimbulkan masalah seperti ruptur, perdarahan, dan nyeri.
Fakta Tentang Kista Ovarium
- Kista ovarium dapat terjadi pada wanita dewasa (setelah akhil baligh) pada semua tingkat usia.
- Tapi paling sering terjadi pada usia subur, karena adanya estrogen.
- 99% kasus merupakan kasus jinak.
- Pada kasus kista ovarium yang jinak, dapat hilang sendiri dalam hitungan minggu tanpa penanganan.
- Pengguna kontrasepsi pil lebih rendah insidensinya karena pil KB mencegah pematangan sel telur.
- Sering disalahartikan oleh awam sebagai penyakit yang diakibatkan oleh tingginya konsumsi protein hewani.
Sel telur tersimpan di dalam kantung yang disebut folikel. Satu sel telur setiap bulannya tumbuh dalam ovarium sampai hormon estrogen memberikan sinyal pada rahim untuk mempersiapkan dindingnya untuk sang telur. Bila terjadi pembuahan maka telur yang telah dibuahi akan tertanam dalam dinding rahim, maka terjadilah kehamilan. Bila tidak terjadi pembuahan, maka dinding rahim dan sel telur akan luruh pada proses menstruasi.
Ada kalanya terjadi kasus saat folikel tadi tidak pecah untuk mengeluarkan sel telur di dalamnya, maka akan terjadi akumulasi cairan, dan terjadilah sebuah kista. Kista yang terjadi dapat merupakan kista fungsional yang bersifat fisiologis dan tidak berbahaya serta hilang dengan sendirinya. Tapi dapat juga menjadi patologis dan menimbulkan masalah.
Faktor Resiko Pencetus Kista Ovarium
- Riwayat pernah terjadi kista ovarium sebelumnya
- Menstruasi pertama kali (menarche) pada usia < 11 tahun
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
- Asap rokok
- Hipotiroid
- Distribusi lemak tubuh bagian atas yang meningkat
- Infertilitas atau mandul
- Sedang menjalani terapi infertil yang diberikan hormon gonadotropin
- Sedang menjalani terapi kanker payudara yang diberikan Tamoxifen.
Tipe-Tipe Kista Ovarium
Diurutkan dari yang paling sering ke yang jarang terjadi.
1. Kista Folikuar (Follicular Cyst)
Merupakan kista yang sederhana terbentuk saat tidak terjadinya ovulasi atau saat folikel yang sudah matang collapses. Terbentuk pada waktu ovulasi atau 2 minggu sebelum menstruasi berikutnya. Kista ini dapat tumbuh hingga diameter 6 cm. Bila pecah dapat menimbulkan rasa sangat nyeri yang tajam yang disebut dengan mittelschmerz yang terjadi pada seperempat wanita yang mengalaminya, tapi pada tiga perempat kasus tidak bergejala. Kista folikuler ini dapat hilang dengan sendirinya dalam hitungan bulan.
2. Kista Corpus Luteum (Corpus Luteum Cyst)
Corpus luteum adalah cangkang kosong folikel setelah sel telur dikeluarkan. Bila tidak terjadi kehamilan, corpus luteum akan hilang sendiri. Tapi dapat terjadi kasus dia tidak menghilang dan terisi dengan cairan atau darah dan menjadi kista. Kista jenis ini biasanya tidak menimbulkan gejala dan dapat juga hilang dengan sendirinya dalam hitungan bulan.
3. Kista yang Berdarah (Hemorrhagic Cyst)
Adalah kista folikuler atau kista corpus luteum yang terisi dengan darah, kemudian pecah. Bila terjadi akan menimbulkan rasa nyeri pada perut terutama bagian bawah pada sisi ovarium yang bermasalah. Jenis ini harus mendapatkan pertolongan medis.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Merupakan kista yang sudah menjadi tumor namun jinak. Sering juga dikatakan sebagai kista teratoma yang matang (mature cystic teratoma). Terjadi pada wanita muda yang dapat mencapai ukuran diameter 15 cm. Di dalam kista jenis ini dapat tumbuh jenis jaringan yang tidak seharusnya ada di ovarium seperti jaringan lemak, rambut, serta tulang rawan. Kista jenis ini dapat teraba dari bagian luar perut, dapat meradang (inflamasi), dan menimbulkan nyeri yang amat sangat.
5. Kista Endometrioma/Endometrioid (Endometriomas/Endometrioid Cyst
Terjadi pada kasus endometriosis (tumbuhnya jaringan rahim di luar rahim), di mana terjadi pertumbuhan jaringan rahim di dalam ovarium. Nyeri dikeluhkan penderita terutama saat menstruasi. Kista dapat tumbuh hingga 20 cm dan dapat menyebabkan seorang wanita menjadi mandul. Karena terisi dengan darah berwarna coklat, ma sering disebut sebagai kista coklat (chocolate cyst).
6. Polycystic-appearing ovary (Ovarium dengan polikistik)
Merupakan kejadian di mana terdapat beberapa kista yang tumbuh saat bersamaan pada satu ovarium. Dapat pula terjadi pada wanita sehat, namun lebih sering terjadi pada wanita dengan gangguan hormon.
7. Cystadenoma
Tumor jinak yang terbentuk pada ovarium yang berbentuk kista. Berisi cairan lendir dan mencapai ukuran 30 cm atau sebesar bola sepak.
8. Kista Karena Kanker Ovarium (Ovarian Cancer)
Paling jarang terjadi, hanya 1% dari keseluruhan kasus kista ovarium. Kista ovarium jenis ini dapat terjadi karena adanya kanker pada ovarium.
Gejala Kista Ovarium
- Biasanya kista ovarium tidak bergejala dan kebetulan terdeteksi saat pemeriksaan USG.
- Makin besar kista, makin besar kemungkinan untuk menimbulkan gejala dan keluhan.
- Gejala yang paling umum adalah nyeri yang tajam pada perut bagian bawah yang dapat hilang timbul, tiba-tiba, dan dapat menjadi sangat nyeri.
- Terasa bertambah nyeri yang terjadi selama periode menstruasi.
- Nyeri setelah berhubungan.
- Perdarahan abnormal pada vagina.
- Rasa penuh pada perut bagian bawah dan panggul yang sering disertai oleh mual dan muntah.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Bila sering mengalami gejala-gejala di atas.
- Apa lagi bila disertai oleh demam, perasaan lemah, pusing, dan pingsan. Atau disertai dengan hipertensi.
- Bila siklus, frekuensi, dan volume menstruasi menjadi tidak teratur dan terjadi dua kali berturut-turut.
- Bila perut bagian bawah dirasakan membesar yang tidak normal. Atau malah merasakan ada benjolan.
Penarikan Diagnosis Kista Ovarium
- Paling umum adalah dangan USG dari dinding perut. Namun bila diperlukan dapat dilakukan USG endovaginal.
- CT Scan dan MRI
- Laparoscopy
- Pemeriksaan darah untuk tumor marker CA-125, hormon (LH, FSH, Estradiol)
Penanganan Kista Ovarium
Dilakukan Sendiri
- Hindari faktor resiko sehingga tidak bertambah parah (rokok dan bertambah gemuk)
- Rajin memeriksakan diri untuk follow up
- Minum obat yang diberikan oleh dokter.
Dilakukan Dokter
- Memantau besar dan jumlah kista dengan USG. Batasan aman untuk wanita subur < 10 cm. Batasan aman untuk post menopause < 5 cm
- Memberikan pil KB sebagai obat untuk mencegah pematangan sel telur, membuat mens teratur, dan menghambat pertumbuhan kista
- Penahan nyeri, bila nyeri dikeluhkan oleh pasien
Operasi
- Operasi Laparoscopy. Bisa dilakukan sekedar untuk mengidentifikasi kista, mengambil sampel, atau langsung mengangkat kista yang ada.
- Laparatomy. Operasi besar dengan membuka rongga perut dan mengangkat kista secara manual.
Pencegahan Kista Ovarium
- Bila pernah terjadi sebelumnya, rajin untuk kontrol ke dokter kandungan untuk checkup.
- Berhenti merokok atau jauhi asap rokok orang lain.
- Menangani penyakit hipotiroid sebaik-baiknya.
- Mencegah tubuh tidak menjadi gemuk.