Perut kita dikelilingi oleh banyak otot untuk membuat lambung, usus, dll., tetap berada pada tempatnya. Saat organ-organ ini terselip pada bagian otot yang lemah atau lubang pada otot, maka terjadilah hernia. Secara definisi hernia artinya tonjolan dari organ melewati otot atau struktur lainnya di luar dari tempat yang biasa. Namun biasanya bila kita berbicara hernia yang kita maksudkan adalah hernia inguinalis atau turun bero’.
Fakta Tentang Hernia
- Hernia inguinalis merupakan yang tersering (75%); 25 kali lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita.
- Dapat terjadi pada semua usia.
- Ada kecendrungan hernia sering terjadi dalam satu keluarga, walau pun bukan merupakan penyakit yang diturunkan.
- Hernia pada abdomen sering tanpa gejala, namun dapat menimbulkan nyeri dari ringan sampai berat.
- Bila tonjolan tadi terjepit membuat pembuluh darah tertekan, maka suplai oksigen dan nutrisi dapat terhambat, menyebabkan kematian jaringan tersebut yang disebut. Ini merupakan kasus emergency.
1. Hernia Inguinalis. Terbagi menjadi 2 yaitu:
- Indirect: Terjadi pada saluran yang tadinya dipergunakan oleh testis untuk turun dari rongga perut ke dalam scrotum saat dalam kandungan. Saluran yang seharusnya tertutup sebelum lahir ini dapat menetap dan menyebabkan hernia. Jenis ini dapat terjadi pada semua usia
- Direct: Terjadi hampir pada lokasi yang sama hanya bukan pada saluran testis tadi. Hernia ini terjadi karena dinding perut pada bagian tersebut lebih tipis. Jenis ini biasa terjadi pada usia dewasa hingga tua.
2. Hernia Femoralis. Tempat lewatnya arteri, vena dan syaraf dari rongga abdomen menuju paha pada sebuah saluran (canal) dapat menjadi tempat terjadinya hernia. Jenis ini lebih sering terjadi pada wanita.
3. Hernia Umbilikalis. Terjadi sejak dalam kandungan, dan akan terdeteksi saat kelahiran, di mana terjadi tonjolan pada pusar. Rongga yang seharusnya tertutup menjelang lahir gagal untuk menutup. Pada hernia yang kecil dapat hilang saat menginjak usia 2 tahun. Beberapa kasus dapat terjadi setelah dewasa yang biasanya pada wanita hamil saat tekanan dalam rongga perut semakin besar.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
- Terjadi sejak lahir karena adanya bagian pada otot atau saluran yang seharusnya menutup menjelang lahir tapi gagal untuk menutup.
- Terjadi setelah dewasa. Faktor yang dapat mencetus hernia setelah dewasa adalah: obesitas, angkat berat, batuk, dan cairan pada rongga perut karena suatu penyakit.
Gejala dan Tanda Hernia
- Tanda umum hernia adalah tampak dengan mata dan teraba dengan tangan adanya tonjolan.
- Bisa terjadi tanpa terasa nyeri, namun dapat juga menjadi sangat nyeri.
- Tonjolan dapat bertambah besar pada posisi berdiri, saat mengedan, saat tertawa, atau saat batuk.
- Ada hernia yang dapat dimasukkan kembali tonjolannya, tapi ada juga yang tidak.
- Bila tidak dapat dimasukkan kembali dan terjadi penekanan pada pembuluh darah (inkarserata), dapat terjadi mual dan muntah.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Harus segera ke dokter sejak pertama kali menemukan adanya tonjolan hernia, karena semua hernia berpotensi menjadi bahaya.
- Bila memang sudah tahu memiliki hernia, belum dioperasi, namun tiba-tiba terasa nyeri.
- Bila hernia yang selama ini bisa dimasukkan kembali, tiba-tiba menjadi tidak bisa, karena khawatir terjadi strangulasi yang harus ditolong maksimal dalam waktu 6 jam.
Penanganan Hernia
Dilakukan Sendiri
- Bila belum dioperasi dengan alasan medis atau pun bukan, maka dapat memakai ikat pinggang atau celana supporter karet. Namun tidak dapat dipakai pada hernia femoralis
- Hindari aktivitas mengedan, mengangkat, batuk dan tertawa terlalu keras atau aktivitas lain yang dapat meningkatkan tekanan dalam rongga perut.
Dilakukan Dokter
Dokter akan menyarankan untuk dilakukan tindakan koreksi secara bedah yang lebih cepat dilakukan akan lebih baik. Namun akan dilihat kasus per kasus. Bila memang bukan hernia yang bersifat emergency dan resiko operasi lebih besar, maka operasi bisa saja tidak boleh dilakukan. Operasi dilakukan untuk dua tujuan. Yang pertama adalah untuk melihat kondisi usus yang mungkin sudah terjepit terlalu lama, dan kedua untuk menarik usus kembali serta menutup lubang yang menyebabkan hernia.
Prognosis Hernia
- Lebih cepat dikoreksi dengan cara operasi, lebih baik prognosisnya. Makin lama hernia dibiarkan, makin besar kemungkinan untuk terjadi strangulasi.
- Resiko terjadinya komplikasi strangulasi juga tergantung dari lokasi terjadinya hernia, besar kecilnya lubang, serta sedikit banyaknya bagian usus yang menonjol.
- 7% pasien setelah dioperasi, hernianya timbul kembali. Bukan karena kegagalan operasi, tapi karena memang otot perutnya yang lemah. Kasus seperti ini dapat dioperasi kembali dengan aman.
Pencegahan Hernia
- Hernia merupakan kondisi medis yang susah untuk dicegah, karena kelemahan yang terjadi pada otot perut sehingga menimbulkan hernia, sudah dimiliki sejak lahir.
- Tapi minimal, bila memang sudah ada tanda awal hernia, hindarilah aktivitas mengangkat-angkat yang berat.
- Begitu juga bila memiliki keturunan yang juga memiliki hernia, harus lebih berhati-hati lagi.