Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-115: “Asma”

22/2/2013

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Asma adalah penyakit pada cabang paru-paru yang disebut bronchioles yang disebabkan oleh peradangan kronis. Kondisi ini membuat saluran pernafasan tersebut pada penderita asma menjadi sensitif terhadap beberapa pencetus. Asma menyebabkan terjadinya obstruksi sehingga asma tergolong di dalam penyakit paru obstruksi yang kronis (COPD), di mana di dalamnya terdapat juga penyakit bronchitis dan emphysema. Bila dalam kondisi serangan, penderita akan kesulitan bernafas dan terdengar suara mengi saat meniupkan nafas.

Fakta Tentang Asma

  • Asma tidak dapat disembuhkan, tapi dapat dikontrol
  • Penanganan segera adalah kunci dalam menangani serangan asma
  • Tanpa penanganan yang baik dan benar, serangan asma dapat menjadi parah dan dapat menyebabkan kematian
  • Di AS saat ini dada 17 juta penderita asma, di mana dua pertiganya adalah orang dewasa
  • 5000 orang meninggal karena asma di AS
  • Asma dapat mengenai pria dan wanita pada semua usia, tapi lebih sering pada usia muda
  • Insidensi lebih tinggi di dapatkan pada orang dengan ras Negroid
  • Kecendrungan mengidap asma diturunkan dari orang tua ke anaknya dengan manifestasi alergi lainnya
  • Asma termasuk penyebab utama absensi di sekolah dan tempat kerja dan juga merupakan kasus sering untuk kunjungan ruang emergency yang menghabiskan 13 milyar dolar setiap tahun di AS.
Faktor Pendukung Meningkatnya Penderita Asma
  • Di zaman modern ini paparan infeksi lebih sedikit dari pada di zaman dulu, sehingga sistem imun menjadi lebih sensitif
  • Udara yang kita hirup lebih banyak polusi dibandingkan dahulu
  • Aktivitas lebih banyak indoor dari pada outdoor
  • Gaya hidup saat ini yang kurang aktivitas fisik dan tendensi untuk menjadi obes ditengarai sebagai pencetus asma.

Perjalanan Proses Serangan Asma
  • Saat inflamasi terangsang karena faktor pencetus, saluran pernafasan membengkak dan terisi lendir
  • Otot pada saluran pernafasan akan berkontraksi dan menyempatkan saluran nafas tersebut
  • Penyempitan ini akan membuat penderita kesulitan untuk bernafas terutama saat meniupkan nafas
  • Kesulitan bernafas ini yang disebut sebagai serangan asma

Penyebab Asma
  • Penyebab seseorang mengidap asma, sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun faktor genetik dan lingkungan ditengarai sebagai penyebabnya.
  • Dari proses terjadinya serangan asma termasuk ke dalam penyakit auto imun yang sama dengan terjadinya suatu reaksi alergi.
  • Faktor pencetus sangat subjektif dan berbeda-beda pada setiap penderita.
  • Tapi paling sering adalah karena: dingin, asap rokok, bau-bauan yang menyengat, debu, rambut dan bulu hewan, infeksi saluran pernafasan, sinusitis, stress, terlalu letih, GERD, dan menstruasi.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Gejala Asma
  • Saat saluran nafas teriritasi atau terinfeksi, serangan asma dapat muncul dalam hitungan menit, tapi dapat juga muncul setelah beberapa hari.
  • Gejala muncul ditandai dengan: bersin-bersin, hidung penuh dengan lendir, berbunyi mengik saat meniupkan nafas (wheezing), sesak sulit bernafas, batuk dan sulit berbicara, serta dada terasa berat atau terhimpit.
  • Bila muncul saat malam hari, dapat membuat penderita terjaga dan mengganggu tidur.

Pembagian Penderita Asma

  1. Mild intermittent: Serangan maksimal 2x seminggu saat siang dan maksimal 2x sebulan saat malam. Serta tidak ada gejala lain di antara serangan
  2. Mild persistent: Serangan lebih dari 2x seminggu, tapi tidak tiap hari saat siang, dan lebih dari 2x sebulan saat malam. Juga tidak ada gejala lain di antaranya.
  3. Moderate persistent: Serangan terjadi tiap hari saat siang, dan sekali seminggu saat malam. Bisa terjadi gejala lain di antara serangan.
  4. Severe persistent: Serangan terjadi sangat sering baik siang mau pun malam dengan gejala sisa di antara serangannya.

Kapan Mencari Pertolongan Medis
  1. Bila tidak punya penyakit asma, namun tiba-tiba mengalami gejala: nafas berbunyi wheezing, susah bernafas, nyeri dan sesak di dada, batuk-batuk, dan gejala makin parah saat malam hari.
  2. Bila sudah tahu memiliki asma, dan mengalami gejala yang lebih parah dari pada biasa.
  3. Bila obat asma yang biasa dipakai tidak dapat meringankan atau menghilangkan gejala serangan yang datang.

Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
  1. Spirometer & Peak flow meter: mengukur berapa jumlah udara yang bisa di keluarkan oleh paru-paru, untuk menilai tingkat keparahan dari obstruksi.
  2. Oximetry: Untuk mengukur saturasi oksigen di dalam peredaran darah. Alat dipasangkan pada ujung jari.
  3. Foto Rontgen dada: Untuk melihat ada tidaknya penyakit paru lain.
  4. Pemeriksaan darah: untuk melihat ada tidaknya infeksi yang dapat memperberat asma.
  5. Pada serangan berat, dapat diperiksa kadar O2 dan CO2 dalam darah; yang diambil dari darah arteri.

Penanganan Asma
Dilakukan Sendiri
  1. Kenali pencetus dan berusaha untuk senantiasa menghindari pencetus tersebut.
  2. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
  3. Ikuti saran dokter dan selalu siapkan obat-obat asma dan letakkan di tempat yang gampang ditemui. Jangan gunakan obat-obatan di luar saran dari dokter.
  4. Milikilah alat nebulizer sendiri dengan menggunakan obat yang diberikan oleh dokter.  Click di sini untuk melihat nebulizer yang dapat digunakan di rumah.
  5. Beri tahu dokter Anda bila ada gejala yang lebih berat dari pada biasanya.
  6. Saat kondisi dingin, usahakan agar badan senantiasa hangat. Gunakan heater yang portable, sehingga bisa di bawa ke mana Anda pergi.

Dilakukan Dokter
  1. Pada kasus ringan dokter akan hanya memberikan obat-obatan saja. Obat yang diberikan antara lain: anti histamin, kortikosteroid, bronchodilator, serta obat lain untuk mengatasi penyakit penyertanya.
  2. Pada kasus sedang, dokter mungkin akan meresepkan inhaler atau nebulizer yang dapat digunakan di tempat praktek dokter atau RS, tapi dapat pula digunakan di rumah. Nebulizer saat ini sudah makin canggih; dari yang tipe kompresor, ultrasonic, hingga system mesh.
  3. Pada kasus berat, dokter akan memberikan bantuan O2, dan segera diberikan terapi nebulizer. Obat-obatan pun diberikan intra vena.
  4. Penderita mungkin diminta untuk dirawat inap bila:
  • Terapi yang diberikan tidak memberikan hasil yang diinginkan,
  • Fungsi paru-paru sangat buruk
  • Saturasi O2 yang menurun
  • Meningkatnya kadar CO2 dalam darah
  • Ada penyakit lain seperti TBC, Pneumonia, dan Pneumothorax.

Pencegahan
Bila punya riwayat alergi dalam keluarga
Agar tidak terkena asma maka Anda harus:
  1. Menjauhi pencetus-pencetus classic asma seperti: asap rokok, bau-bauan menyengat, rambut dan bulu hewan, dll.
  2. Aktif berolahraga dan jangan malas beraktivitas fisik
  3. Jadilah orang yang outdoor
  4. Hindari stress

Bila sudah punya asma
Agar tidak sering mendapatkan serangan:
  1. Menjauhi pencetus yang pernah menyebabkan Anda mendapat serangan asma
  2. Stop merokok dan hindari asap rokok orang lain
  3. Sediakan selalu obat “emergency” Anda di tempat yang mudah ditemukan. Bila serangan muncul, segera gunakan jangan tunggu sampai menjadi lebih parah.

0 Comments



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2013

    Medical Articles 2013

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT Anda harus SEHAT; click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2014. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2012. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2013
    November 2013
    October 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013

    Categories

    All
    Allergic Reaction
    Anemia
    Angina Pectoris
    Arteriosclerosis
    Asma
    Biang Keringat
    Bladder Control Problem
    Carpal Tunnel Syndrome
    Cholelithiasis
    Chronic Fatigue Syndrome
    Diagnosis Medis & Ekspektasi Pasien
    Disfungsi Urologi Setelah Menopause
    Epistaxis/Mimisan
    Flu Burung
    Ganglion
    Hernia
    Hipotensi
    Ikterik Pada Dewasa
    Inkontinensia Pada Pria & Wanita
    Keram Otot
    Kesemutan (Pins And Needles)
    Kista Ovarium
    Konstipasi/Constipation
    Memilih Dokter
    Metabolic Syndrome
    Mioma Uteri
    Nephrolithiasis
    Nocturnal Hyperhidrosis
    Palpitasi
    Pembesaran Prostat
    Physical Therapy And Rehab
    Repetitive Motion Injury
    Rheumatic Heart Disease
    Slipped Disc
    Tonsillitis/Amandel
    Trigliserida
    Ulcerative Colitis
    Urinary Incontinence


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge
    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index
Proudly powered by Weebly