Setiap saat kita menggunakan otot kita, dan setiap saat itu juga otot kita berkontraksi dan berelaksasi pada setiap gerakan yang kita lakukan. Tidak terbatas pada otot lengan dan kaki yang kita sadar menggerakkannya, bahkan untuk duduk dan berdiri juga sebenarnya banyak otot yang bekerja pada tubuh kita. Pada saat tanpa kita perlukan terkadang otot berkontraksi, dan ini lah yang disebut sebagai spasm atau mengeras. Saat kontraksi tadi sangat kuat dan tidak kunjung mengendur, ini lah saat seorang terkena muscle cramps atau keram otot. Otot yang tengah mengalami keram akan dapat terlihat dengan kasat mata.
Fakta Tentang Keram Otot
- Hampir setiap orang pernah mengalami keram otot.
- Lebih sering terjadi pada orang dewasa dan cendrung bertambah sering seiring bertambahnya usia.
- Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita.
- Setiap otot skeletal dapat mengalami keram.
- Keram dapat mengenai sebagian otot, seluruh otot, bahkan beberapa set otot.
- Paling sering terjadi pada otot betis (naik betis), dan pada jari kaki yang sering terjadi saat beristirahat atau bahkan ketika tidur.
- Keram otot dapat terjadi dari beberapa detik sampai seperempat jam, bahkan lebih.
- Saat terjadi sering datang dengan serangan yang hilang-timbul.
Keram otot terjadi karena syaraf memberikan stimulasi berlebih kepada otot untuk berkontraksi. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa kondisi sbb.:
- Setelah kejadian trauma pada syaraf, otot, dan patah tulang
- Dehidrasi
- Kadar calcium, magnesium, dan kalium yang rendah dalam darah. Terutama kalium, karena sangat dibutuhkan bagi sel untuk berkomunikasi dengan jaringan saraf.
- Kekurangan vitamin B1, B5 dan B6
- Karena pengaruh obat-obat tertentu (furosemide, nifedipine, terbutaline, atorvastatin, lovastatin, dll.)
- Kondisi medis seperti kencing manis dan saat hamil, dapat memicu untuk terjadi keram otot.
Pembagian Keram Otot
- True cramp, atau keram sebenarnya. Adalah keram otot yang terjadi setelah melakukan aktivitas atau setelah melakukan aktivitas. Merupakan tipe yang paling sering.
- Rest cramp, atau keram saat istirahat. Adalah keram otot yang terjadi saat istirahat, atau bahkan ketika sedang tidur.
- Tetanic cramp, adalah keram dengan episode panjang dan berulang seperti kejang namun kejadiannya lokal pada otot atau kelompok otot tertentu. Penyebabnya adalah karena kekurangan beberapa elektrolit dalam darah.
- Dystonic cramp, adalah keram yang terjadi pada bagian otot yang berlawanan dari gerakan yang sedang dilakukan atau telah dilakukan. Sering terjadi pada kelopak mata, rahang, leher, dan kerongkongan.
Saat terjadi akan terasa nyeri dan mengerasnya otot yang keram. Karena nyerinya, maka gerakan normal menjadi terganggu seperti berjalan bila terjadi pada tungkai, dan bila terjadi pada tangan dapat terjadi kesulitan untuk menulis misalnya. Bila terjadi saat cuaca atau kondisi tengah panas, makan keram otot tersebut sering merupakan tanda telah terjadinya suatu heat stroke.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Keram otot biasanya akan hilang dengan sendirinya untuk beberapa waktu tertentu. Tapi bila kejadiannya menjadi sering atau terjadi sangat lama, maka itu lah saatnya untuk mencari pertolongan medis
Pemeriksaan Penunjang untuk Keram Otot
- Pemeriksaan darah untuk memeriksa enzim-enzim CPK, aldolase, LDH, ALT, AST) untuk melihat ada tidaknya otot yang rusak karena suatu cedera.
- Pemeriksaan kadar calcium, magnesium, dan kalium darah.
- Electromyogram (EMG) dan Nerve conduction velocity (NCV).
Penanganan Keram Otot
Dilakukan Sendiri
- Inti dari penanganan keram otot adalah mengistirahat-kan otot yang keram dan membuatnya relax dengan cara stretching. Hampir semua keram otot dapat dihilangkan dengan stretching.
- Untuk kasus keram betis, misalnya dapat dilakukan menarik kaki ke arah depan dengan posisi tungkai lurus. Untuk kasus keram lengan dapat dilakukan dengan menekan telapak tangan ke dinding dengan posisi sendi pergelangan tangan tertekuk maksimal. Untuk kasus keram jari kaki, dapat dilakukan penarikan jari kaki dengan telapak tangan ke arah atas. Dll.
- Setelah itu lakukan pemijatan dan kompres hangat.
- Atasi dehidrasi dengan banyak minum, dan tambah asupan elektrolit seperti calcium, magnesium, dan kalium. Elektrolit seperti ini banyak terdapat di dalam madu, tomat, dan buah-buahan seperti pisang.
- Kurangi asupan Natrium (garam, vetsin, kerupuk, dll.).
Dilakukan Dokter
- Melakukan hal yang sama dengan cara Fisioterapi.
- Memberikan obat pelemas otot (cyclobenzaprine, orphenadrine, dll.).
Pencegahan Keram Otot
- Sebelum melakukan aktivitas fisik dan olah raga, pastikan sudah dilakukan pemanasan dan stretching.
- Cukupkan minum dan asupan elektrolit, terutama sebelum melakukan aktivitas fisik berat atau olah raga.
- Untuk mencegah keram di malam hari, minum cukup elektrolit sebelum tidur.
- Bila sering terkena keram pada jari kaki, lakukan stretching secara rutin lima menit sebelum tidur.
- Dari semuanya adalah cukupkan asupan kalium dengan sering mengkonsumsi madu, kurma, pisang, dan tomat.
IKM - April 6, 2013