Flu burung atau nama kerennya Avian Influenza adalah penyakit dari unggas liar, unggas ternak, dan unggas peliharaan. Pada unggas gejala yang terlihat amat minimal atau hampir tidak ada, sampai terjadi suatu endemi pada unggas dan terdapat kematian dalam jumlah besar. Jenis virusnya termasuk tipe virus Influenza A yang sebenarnya susah untuk menulari manusia. Tapi sejak akhir 1990-an, karena proses mutasi, strain baru dari flu burung lahir (H5N1) yang menyebabkan flu berat pada unggas dan pertama tertular pada manusia pada tahun 1997.
Fakta Tentang Flu Burung
- Dalam sejarahnya flu burung sudah membunuh jutaan ekor unggas seluruh dunia. Menyebar melalui ludah, sekret hidung dan kotoran unggasnya.
- Penularan ke manusia tergolong jarang namun fatal, dengan mortalitas 60%. Terjadi karena adanya mutasi material genetik virus (antigenic shift) sehingga dapat menginfeksi manusia.
- Pada tahun 2013 ini tercatat sudah 622 orang di dunia yang positif terinfeksi H5N1, 370 orang meninggal. Kasus tertinggi di Asia Daratan dan Asia Tenggara.
- Pemerintah Cina mengumumkan Maret lalu telah lahir lagi strain baru yang disebut sebagai strain H7N9 Flu Burung Cina. Dan sampai dengan tgl. 7 April kemarin sudah 21 orang terinfeksi, 6 di antaranya meninggal.
- Belum ada bukti H7N9 dapat tertular antar manusia.
- Pandemic. Adalah KLB (Kejadian Luar Biasa) yang terjadi seluruh dunia, dengan sudah terjadi transmisi antar manusia. Biasanya disebabkan oleh strain baru, seperti yang terjadi pada tahun 2009 oleh strain H1N1 (flu babi). Pandemic influenza terakhir terjadi pada tahun 1918 yang dikenal sebagai flu Spanyol (walau pun bukan terjadi di Spanyol) dan membunuh jutaan orang seluruh dunia.
- Epidemic. Kejadian KLB dengan penyebaran yang cepat, musiman, dan terjadi regional. Epidemic bisa menjadi Pandemic. Biasanya terjadi saat kasus mengenai unggas domestic seperti ayam atau burung peliharaan.
Virus Influenza Penyebab Flu Burung
Flu burung disebabkan oleh virus Avian Influenza tipe A. Virus influenza memiliki banyak tipe yang biasa terlokalisasi pada spesies tertentu seperti flu burung, flu babi, flu kuda, dll. Tapi mereka dapat bermutasi untuk akhirnya dapat menular antar spesies termasuk ke manusia. Flu burung dengan strain H5N1 dan H7N9 merupakan hasil mutasi yang membuat mereka bisa menulari manusia.
Penamaan H dan N merupakan istilah untuk protein Hemagglutinin dan Neuraminidase. Tipe dari protein ini lah yang menjadi dasar pengkodean untuk strain virus influenza tipe A. Setelah sistem kekebalan tubuh manusia terkena oleh 2 tipe protein ini, maka akan terbentuk memori yang dapat menyetop proses infeksi ulangan. Paparan ini dapat terjadi karena infeksi sebenarnya atau karena vaksinasi. Tapi karena mudahnya virus influenza ini bermutasi, maka perubahan minor dari komponen H atau N dapat mengalahkan sistem kekebalan tubuh manusia. Perubahan minor ini hampir terjadi setiap tahun. Lahirnya strain dengan komponen H-N baru disebut sebagai antigenic drift.
Gejala Flu Burung pada Manusia
Gejala awal dari flu burung pada manusia adalah demam, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit-sakit otot. Namun dapat juga terjadi conjunctivitis (infeksi mata), mual, muntah, dan diare. Setelah gejala awal, 9-10 hari kemudian penyakit dapat berkembang menjadi viral pneumonia dan ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome). Viral pneuminia dan ARDS ini dapat menyebabkan kematian.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
- Bila terjadi seperti gejala awal di atas dan sebelumnya mengalami kontak dengan unggas yang sakit.
- Bila terjadi seperti gejala awal di atas dan sebelumnya berkunjung ke daerah endemi.
- Belum mengalami gejala di atas, tapi sering kontak dengan unggas atau akan bepergian ke daerah endemi. Tujuannya untuk mendapatkan vaksinasi.
Pemeriksaan Penunjang Flu Burung
Bila dicurigai dan penderita diisolasi, maka akan dilakukan tes dengan pengambilan sampel dari apus tenggorok atau hidup, yang kemudian dikirim ke laboratorium. Pemeriksaan rapid dapat dilakukan dalam 30 menit tapi hanya dapat mendeteksi virus influenza A saja. Semua pemeriksaan ini dilakukan di sarana pemerintah dan tidak tersedia pada laboratorium swasta. Ilmuan di Cina sekarang tengah mengembangkan pemeriksaan untuk lebih cepat dapat mendeteksi H7N9. Pemeriksaan penunjang lainnya adalah bronchoscopy dan darah lengkap.
Penanganan Flu Burung
Dilakukan Sendiri
Setiap kali Anda flu (tidak hanya flu burung), yang dapat dilakukan sendiri adalah sebagai berikut:
- Bed rest dab hindari aktivitas fisik berat.
- Hindari alkohol dan asap rokok.
- Minum banyak cairan seperti air, jus, dan elektrolit.
- Jauhi orang yang sedang menderita flu, gunakan masker.
- Atasi demam dengan obat-obat penurun demam.
- Kurangi keluhan batuk dengan obat-obat yang juga dijual bebas.
- Bila bersin atau batuk, gunakan tisu dan langsung dibuang. Jangan ke tangan, karena dapat menyentuh sesuatu dan menularkannya pada orang lain.
Dilakukan Dokter
- Selain juga menangani gejala seperti di atas, tapi dengan obat-obatan ethical tentunya.
- Memberikan antiviral khusus flu burung (oseltavmivir) dengan merk dagang Tamiflu. Atau zanamivir dengan merk dagang Relenza. Oseltamivir dan zanamivir adalah inhibitor protein N dari virus influenza. Lebih efektif bila diberikan saat infeksi baru terjadi dan virus belum terlalu banyak dalam tubuh.
- Pada kasus resistensi terhadap dua obat tersebut, dokter bisa memberikan ribavirin (Copegus/Rebetol) atau amantadine (Symmetrel).
- Namun semua obat-obat ini belum terbukti untuk mengatasi infeksi karena AI H7N9 yang baru itu.
Pengembangan Vaksin Flu Burung
Setiap ada strain baru dari virus influenza, peneliti di dunia langsung berusaha untuk membuat vaksinnya. Seperti epidemi H1N1 (flu babi) tahun 2009 lalu, pada tahun 2011 sudah ada vaksinnya dan sudah tersedia luas. Untuk H5N1 vaksinnya baru selesai dikembangkan dan sudah mendapat persetujuan FDA, namun hingga saat ini belum dapat kita nikmati. Karena masih ada keragu-raguan terhadap efektifitasnya yang disebabkan oleh sifat H5N1 yang termasuk strain yang sangat aktif untuk bermutasi. Sementara untuk H7N9, belum ada sama sekali vaksin yang tersedia.
Dunia kedokteran masih terus berusaha mengembangkan vaksin influenza yang lebih kuat dan lebih efektif lagi dan ada harapan bisa kita nikmati pada beberapa tahun ke depan. Pada tahun 2013 ini sudah ada hasil yang memuaskan pada uji unggas, tapi belum diujikan pada manusia.
Pencegahan Flu Burung
- Vaksin untuk flu burung belum tersedia, tapi untuk influenza tipe A sudah ada 2 strain yang terdapat vaksinnya yaitu H1N1 (flu babi) strain 2009 dan H3N2 (flu kuda) strain 2011, serta 1 strain untuk tipe B yaitu strain 2011. Namun dengan penyuntikan rutin setiap tahun, diharapkan terbentuk suatu cross protection terhadap strain lainnya.
- Mengolah makanan dengan benar. Mencuci dengan air bersih, menggunakan sabun dan antiseptik saat mencuci tangan, dan memasak sampai matang.
- Hati-hati bila berkunjung ke daerah endemi. Pastikan sudah divaksinasi, siapkan masker dan cairan antiseptik untuk tangan.
- Bila bersin atau batuk, gunakan tisu dan langsung dibuang. Jangan ke tangan.
Kontroversi Tentang Penelitian Virus Flu
Pada tahun 2011 ada dua penelitian, satu di AS dan satu di Belanda yang dapat mengembangkan di laboratorium virus influenza yang dapat menginfeksi antar manusia. Pengembangan ini secara tidak sengaja saat meneliti pembuatan vaksin H1N1. Hasil ini diumumkan pada 20 Februari 2012 yang lalu, namun data penelitiannya dirahasiakan dan tersimpan rapi. Tapi ada kekhawatiran bila datanya bocor dan jatuh ke tangan teroris, maka mereka dapat menjadikannya sebagai senjata biologis.
Bukan bermaksud menakut-nakuti, tapi hanya menginformasikannya saja. Tapi karena saat ini vaksin untuk H1N1 sudah tersedia, maka akan sangat bijaksana bila melengkapi diri dan keluarga setiap tahun untuk vaksin influenza ini.
*IKM-2013