Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-125: “Urinary Incontinence”

14/6/2013

9 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Urin adalah produk hasil metabolisme yang akan dibuang dari tubuh manusia. Ginjal sebagai organ yang bertugas menyaring darah menghasilkan urin dan mengalirkannya melewati ureter ke kantung kencing. Kantung kencing mengembang seiring dan terisi dengan urin sampai orang yang bersangkutan buang air kecil. Pada kasus urinary incontinence (inkontinensia urin), urine lolos dari kantung kencing tanpa diperintah oleh orang yang bersangkutan.

Fakta Tentang Urinary Incontinence
  • 13 juta orang di AS hidup dengan urinary incontinence.
  • Terjadi pada 10-35% orang dewasa seluruh dunia, dan 30-60% pada manula.
  • Lebih sering terjadi pada wanita.
  • Tapi 50-70% yang mengalaminya tidak mencari pertolongan medis, dan rata-rata hidup antara 6-9 tahun sebelum akhirnya pergi ke dokter.
  • Zat-zat dalam rokok dapat memperburuk kondisi urinary incontinence karena rokok merusak ginjal.
  • Kopi, teh, soda, coklat, makanan pedas dan asam dapat memperberatnya.
  • Dapat menyebabkan masalah higienitas dan masalah sosial bagi yang menderitanya.
  • Dapat juga menimbulkan penderita beresiko mengalami kulit sekitar inguinal merah dan lecet serta dapat terjadi infeksi saluran kencing
Patogenesis terjadinya Urinary Incontinence
  • Normalnya, saat kantung kencing terisi dengan urin dan mulai penuh, sistem saraf  yang sehat akan berespon dengan mengirim sinyal adanya keinginan untuk buang air kecil. Ini dilakukan dengan relaksasi dari otot sphincter dan kontraksi dari otot detrusor. Maka urin keluar tubuh melalui urethra.
  • Pada kasus urinary incontinence; kedua otot ini kurang bekerja maksimal. Otot sphincter kurang relaksasi dan atau otot detrusor kurang berkontraksi. Dapat juga terjadi otot sphincter tanpa disadari relaksasi dan atau otot detrusor tanpa disadari berkontraksi (instability).

Jenis dan Penyebab Urinary Incontinence
1.     Stress Incontinence (karena stress)
Terjadi saat stress atau aktivitas fisik seperti bersin, tertawa, bangun dari posisi duduk, dll. Masalahnya ada pada otot di daerah panggul. Seringnya terjadi pada wanita hamil, dan wanita menopause. Sering juga terjadi pada atlit yang tengah melakukan aktivitas fisik.

2.     Urge Incontinence (tidak dapat menahan)
Sering juga diistilahkan sebagai overactive bladder. Faktor resikonya: pembesaran prostat, konsumsi kopi, teh, cola, coklat, dan jus buah yang asam. Bisa terjadi pada orang normal dengan OAB dan pada penderita diabetes, stroke, Alzheimer, Parkinson dan multiple sclerosis. Jenis ini tidak dapat dicegah. Sering juga tercetus karena mendengarkan suara air mengalir atau sedang bekerja dengan air.

3.     Mixed Incontinence (jenis pertama dan kedua)
Terjadi karena lemahnya otot-otot yang mengontrol BAK.

4.     Reflex Incontinence (karena reflex atau tidak sadar)
Terjadi karena masalah di sistem saraf pusat (otak dan tulang punggung). Sering terjadi pada pasien stroke, Alzheimer, tumor otak, trauma tulang punggung, dan multiple sclerosis. Merupakan tipe yang paling susah untuk diatasi

5.     Overflow Incontinence (karena terlalu penuh)
Terjadi karena ada hambatan di saluran keluar, lemahnya otot detrusor atau ada masalah sistem syaraf. Pada pria terjadi pada kasus pembesaran prostat dan pada wanita terjadi pada prolapsed dari organ panggul (misalnya prolapsed uterus). Dapat juga terjadi pada kasus HNP dan diabetes.

6.     Functional Incontinence (tidak bisa BAK karena penyakit)
Terjadi saat seseorang gagal mencapai toilet tepat waktu karena masalah fisik seperti radang sendi yang parah, lumpuh jadi tidak bisa buka celana, Alzheimer, dll.
Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
apan Mencari Pertolongan Medis
  1. Bila sering saat bersin, tertawa, atau beraktivitas fisik berat tidak terasa urin keluar.
  2. Bila memiliki penyakit diabetes, pembesaran prostat, pasca stroke, Alzheimer, parkinson, multiple sclerosis, HNP, atau pernah cedra tulang punggung; kemudian merasa urin sering keluar tanpa terasa.
  3. Bila memiliki penyakit Overactive Bladder.
  4. Bila sudah menderita urinary incontinence, kemudian muncul komplikasi di kulit atau infeksi saluran kemih.

Penegakan Diagnosis Urinary Incontinence
  • Dokter akan memeriksa abdomen, rectum, genital, dan panggul.
  • Dokter juga sering menyuruh pasien untuk batuk, melihat adakah urin yang keluar tanpa sengaja.
  • Mungkin juga pasien diminta untuk membuat catatan berapa kali dan kapan saja dia BAK selama 24 jam.
  • Pemeriksaan lab untuk melihat penyakit penyebab dan penyakit penyertanya.
  • Serta pemeriksaan lain seperti post-void residual volume, uroflowmetry, cystometry, cystogram, cystoscopy, urethral pressure profilometry, abdominal leak point pressure, dan EMG yang tidak kita perdalam di sini.

Penanganan Urinary Incontinence
Akan amat sangat tergantung dari jenis, penyebab, serta hasil pemeriksaan yang didapat. Juga tergantung dari seberapa besar masalah ini mempengaruhi kehidupan pasien.

Dilakukan Sendiri
  • Jangan menahan kencing bila sudah terasa, dan buang air kecil secara teratur misalnya 2 jam sekali.
  • Melakukan Bladder training, Kegel exercise (pelvic floor exercise), Adalah latihan menahan kencing saat sedang BAK untuk beberapa saat, beberapa kali sehingga otot-otot BAK menjadi lebih kuat. Training seperti ini dapat menyembuhkan urinary incontinence sebanyak 12% dan memberikan perbaikan sampai 75% dalam 6 bulan.
  • Merubah gaya hidup dengan mengurangi atau menghindari meminum kopi, teh, soda, yang asam, dan alkohol, menghindari makanan pedas, serta berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain.
  • Menjaga agar tidak memiliki berat badan yang berlebih.

Menggunakan Alat Bantu
1.     Pads (alas)
Menggunakan alat bantu seperti pads dan popok dapat membantu memperbaiki kualitas hidup penderita. Selain tidak terganggu secara teknis karena harus “ngompol” juga menghindari ada lecet di kulit atau pun terkena infeksi saluran kemih. Jenis-jenis pads antara lain: perlak saat tidur, pant liners, washable pants, popok dewasa, atau yang jenis kombinasi. Berbeda dengan popok pada anak, produk untuk dewasa ini lebih didisain untuk menampung urin dalam jumlah besar, mengurangi bau, dan menjaga tetap kering.

2.     Uretheral Occlusive Devices
Adalah alat yang dipasang pada permukaan urethra yang bentuknya berbeda antara laki-laki dan perempuan. Berfungsi untuk merapatkan dan menekan urethra sehingga urin tidak mudah keluar. Cara ini lebih mahal dari cara pertama.

3.     Urinary Incontinence Catheters
Kateter yang dipasangkan agar urin yang masuk ke dalam kantung kencing langsung keluar dan ditampung dalam kantung khusus di luar tubuh.

Dilakukan Dokter
  • Dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi penyakit penyebab dan komplikasi dari pasien, sesuai dengan jenis inkontinensianya. Obat yang diberikan seperti bisa dari golongan sympathomimetic, estrogen, tricyclic antidepressant, antispasmodic, dan anticholinergic,
  • Kemudian dokter bisa saja meminta pasien untuk menjalani rehabilitasi medis untuk melatih otot-otot pengontrol BAK.  Pada sentra kesehatan yang canggih, rehabilitasi bisa menggunakan stimulasi listrik dengan sistem biofeedback untuk memperkuat otot panggul.

Tindakan Operasi
Tindakan operasi memiliki keberhasilan antara 75-95% untuk mengatasi masalah urinary incontinence secara lebih permanen, walau pun tidak semua dapat dilakukan tindakan operative.  Sangat tergantung kepada kondisi pasien dan tingkat keseriusan masalahnya.  Operasi tersebut antara lain:

1.     Suprapubic Catheterization
Pemasangan kateter dengan cara operasi langsung melalui dinding perut bawah (suprapubis). Cara ini diambil bila kateter direncanakan untuk waktu yang panjang. Kateter diganti sebulan sekali.

2.     Bladder Neck Suspension
Tujuannya untuk menstabilkan kantung kencing dan urethra dengan cara mengikat tendon dan ligamen untuk mensuport organ-organ panggul.

3.     Cara operasi lain seperti yang tidak dibahas lebih jauh di sini seperti; Sling Procedure, Anterior Vaginal Repair, Artificial Urinary Sphincter, dan Collagen Injection.

Pencegahan Urinary Incontinence
  • Urinary Incontinence dapat terjadi pada setiap orang, terutama pada manula. Untuk mencegahnya, yang terpenting adalah menghindari agar tidak terkena penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan urinary incontinence seperti yang telah di bahas di atas.
  • Selain itu menghindari faktor-faktor pencetus seperti berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain. Kemudian jangan suka menahan untuk buang air kecil, serta harus menjaga kesehatan ginjal.
  • Bila sudah terkena, jangan menunggu lama untuk mencari pertolongan medis, karena makin lama, akan semakin sulit untuk menanganinya.
  • Bila sudah terkena, maka cobalah untuk mengurangi konsumsi zat-zat yang bersifat diuretik seperti kopi, teh, soda, minuman dan makanan asam, makanan pedas, dll.
  • Bila sudah terkena, untuk meningkatkan kualitas hidup, coba lah menggunakan alat-alat bantu seperti yang sudah dibahas di atas yang dapat Anda beli bebas di toko-toko alat kesehatan dan apotek.
IKM 2013-06

9 Comments
Yayat Sudrajat
10/5/2014 00:59:58

Assalamualaikum..
Dok saya mu tanya tentang ngompol pada balita, anak saya umur 4 taun perempuan ,
1.tiap malam ngompol bisa sampai 3 kali,padahal rblm tidur suka d suruh pipis dulu
dulu,
2. Siang hari juga beser, bisa 3 kali dlm rentang waktu 1 jam apa lagi kalau habis minum, apalagi kalu minum yg manis manis, terkadang kebelet pipis, mau pipis bilang tapi sudah ngeces d clana sedikit,
yang mau saya tanyakan :
1. Apa normal,
2.kemana saya harus konsultasi
Atas waktu nya saya ucap kan trima kasih
Wassalamualaikum

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
12/5/2014 08:52:31

Wa'alaikum salam Pak Yayat,

Buang air kecil saat terjaga normalnya itu sampai 8 kali, dan tidak terjadi saat tidur. Yang terjadi pada anak Bapak sepertinya harus kita teliti lebih jauh. Paling sering pada anak kecil yang sering buang air kecil, apa lagi seorang perempuan, adalah adanya infeksi di saluran kemihnya.

Jadi saran saya, di bawa saja ke dokter umum atau dokter spesialis anak untuk memastikan dan mengobatinya.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
riris
13/8/2014 16:04:12

dok, saya sering kali saat berolahraga lompat/loncat n batuk keluar pipis. Hal ini saya alami sejak saya duduk di bangku SMP. Sekarang saya sudah berusia 24 tahun dan sedang hamil. Pipis tanpa sadar ini semakin menjadi-jadi saat saya batuk n tertawa. Apa yang harus saya lakukan? Saya takut apabila saya latihan menahan pipis, saya kena infeksi..krn bulan lalu saya periksa ke dokter kandungan karena "anyang-anyangen" dan dokter kandungan bilang itu infeksi saluran kemih. Apabila saya harus periksa ke dokter, dokter spesialis apa yang harus dituju?

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
2/9/2014 00:28:24

Dear Riris,

Masalah yang Riris alami semuanya berawal dari lemahnya otot bawah panggul. Awalnya sering terjadi urin keluar tidak pada saat yang tepat dan lama-kelamaan akhirnya terjadi anyang-anyangan yang merupakan suatu ISK.

Bila memang sedang terjadi ISK, maka pertama-tama kita harus mengobati ISK-nya dulu. Nanti bila ISK sudah sembuh baru kita mencoba mengatasi kelemahan otot bawah panggulnya.

Untuk mengobati ISK bisa ke dokter umum atau spesialis penyakit dalam. Nanti untuk mengatasi kelemahan otot bawah panggul harus melakukan fisioterapi pada bagian rehabilitasi medis di RS yang ditangani oleh dokter spesialis KFS (Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi).

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
nn
20/1/2015 11:42:43

Dok, sy seorang wanita usia 25tahun. Di usia sy ini, terkadang sy msh mengompol (tidak sering, kdg terjadi sebulan sekali atau dua minggu). Apakah kebiasaan sy tersebut termasuk inkontinensia? lalu bagaimanakah cara penanganan dan pengobatannya sehingga sy benar sembuh dr kebiasaan tersebut. Apabila ke dokter, dokter apakah yg harus sy tuju?
Terimakasih

Reply
K
19/1/2016 17:53:00

dokter.. saya gadis berusia 22 tahun.. saya mengalami gangguan mengompol pada malam hari. tidak setiap hari, namun saya tidak tahu kapan atau apa saja penyebabnya.

ini sudah berlangsung 7 tahun, karena saya pernah operasi besar di kepala akibat pendarahan otak karena jatuh dari ketinggian lebih dari 15 meter.

saya jadi takut menikah dokter. apa yang saya harus lakukan? mohon saya dibantu penjelasannya dokter. terima kasih banyak dokter, semoga pesan saya ini dapat dijawab oleh dokter sehingga saya mendapatkan pencerahan. terima kasih banyak.

Reply
K
19/1/2016 18:02:14

saya hanya mengompol di malam hari tanpa setelah kecelakaan dokter. sebelumnya tidak pernah. saya pernah eriksakan ke dokter saraf 6 tahun yang lalu dan diberitahu bahwa nantinya akan sembuh, tp sudah 7 tahun belum sembuh dokter.

saya sudah berusaha untuk tidak minum air putih menjelang waktu tidur, dan tidak makan dan tidak sedang lelah atau stress sebelum tidur tapi saya tetap mengompol. dan setiap sesudah mengompol kepala saya sakit sekali ketika bangun.

ada kalanya saya minum banyak, sedang lelah atau kecapekan pikiran dan belajar sehingga saya pakai pads berjaga2 malam hari mengompol, namun malam itu saya tidak mengompol.


ketika malam hari saya tipe deep sleep dokter, tidak sadar apa2 sehingga alarm pun tak mempan.

dan mengompol hanya terjadi pada malam hari, sedankan siang hari meski tidur panjang akibat sakit, kecapekan dan sakit kepala tetap saja tidak mengompol.

mohon bantuan penjelasannya dokter. terima kasih banyak

Reply
akhmad fauzi
5/3/2016 14:03:18

saya seorang ayah dari satu orang putra, berumur 42 tahun, sydah cukup lama menderita ISK, pernah saya berobat ke dokter spesialis urologi, tapi tidak ada perubahan, kemudian saya beralih ke dokter spesialis Radiologi, ternyata sama tidak ada perubahan, yang saya rasakan setiap hari adalah nyeri yang tidak berkesudahan, aktifitas rasanya sangat terganggu, tolong dok, apa yang harus saya lakukan

Reply
tt
7/8/2017 09:09:06

Sya gadis umr 22 thn dan sya msih mengalami gangguan mengompol saat malam hari, tdk setiap hari.. Namun pda saat malam dingin sangat sering mengompol..
Bagaimana cara mengatasinya dok..?

Reply



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2013

    Medical Articles 2013

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT Anda harus SEHAT; click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2014. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2012. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2013
    November 2013
    October 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013

    Categories

    All
    Allergic Reaction
    Anemia
    Angina Pectoris
    Arteriosclerosis
    Asma
    Biang Keringat
    Bladder Control Problem
    Carpal Tunnel Syndrome
    Cholelithiasis
    Chronic Fatigue Syndrome
    Diagnosis Medis & Ekspektasi Pasien
    Disfungsi Urologi Setelah Menopause
    Epistaxis/Mimisan
    Flu Burung
    Ganglion
    Hernia
    Hipotensi
    Ikterik Pada Dewasa
    Inkontinensia Pada Pria & Wanita
    Keram Otot
    Kesemutan (Pins And Needles)
    Kista Ovarium
    Konstipasi/Constipation
    Memilih Dokter
    Metabolic Syndrome
    Mioma Uteri
    Nephrolithiasis
    Nocturnal Hyperhidrosis
    Palpitasi
    Pembesaran Prostat
    Physical Therapy And Rehab
    Repetitive Motion Injury
    Rheumatic Heart Disease
    Slipped Disc
    Tonsillitis/Amandel
    Trigliserida
    Ulcerative Colitis
    Urinary Incontinence


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge
    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index
Proudly powered by Weebly