Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-126: “Epistaxis”

21/6/2013

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Epistaxis atau epistaksis dalam bahasa Indonesia adalah mimisan. Setiap ada darah pada muka termasuk di dalamnya mimisan, pasti membuat orang yang mengalami atau melihatnya menjadi khawatir.  Pembuluh darah dalam hidung kita berfungsi sebagai penghangat udara sebelum masuk ke dalam paru-paru. Karena fungsi ini lah, maka perbatasan antara dinding pembuluh darah dan rongga hidung tersebut cukup tipis.  Bila sesuatu terjadi sehingga membuat dinding pembatas tersebut robek atau rusak, maka pembuluh darah di dalamnya bisa ikut robek dan terjadi lah mimisan.

Fakta Tentang Epistaxis
  • Hampir semua mimisan tidak bersifat serius dan biasanya dapat ditangani sendiri di rumah.
  • Satu dari tujuh orang di dunia pernah dan akan mengalami mimisan dalam hidupnya.
  • Mimisan dapat terjadi pada semua usia, tapi paling sering pada usia 2 – 10 tahun dan manula 50 – 80 tahun.
  • Mimisan akan lebih sering terjadi bila cuaca dingin dan kering.  Dan lebih sering terjadi pada pagi hari.
  • Lebih banyak mimisan yang diketahui penyebabnya dari pada yang dapat ditentukan sebabnya.
Pembagian Epistaxis
  1. Epistaxis Anterior. Seperti namanya sumber perdarahan terjadi pada bagian lebih ke depan di dalam hidung.  90% kasus mimisan merupakan jenis ini.  Perdarahan bersumber dari pembuluh darah pada rongga hidung tempat bermuaranya beberapa pembuluh darah yang disebut Plexus Kiesselbach.  Jenis ini biasanya mudah untuk diatasi.
  2. Epistaxis Posterior. Lebih jarang terjadi dengan sumber perdarahan terjadi pada bagian lebih belakang di dalam hidung. Lebih sering terjadi pada manula. Perdarahan bersumber dari pembuluh darah arteri sehingga lebih sulit untuk di atasi dan terkadang pasien sampai harus dirawat inap di rumah sakit.

Penyebab Epistaxis
Karena penyebab mengapa seseorang sering mimisan susah untuk ditentukan, maka yang lebih diperhatikan adalah faktor predisposisi seseorang lebih rentang untuk terkena mimisan dan mimisan yang berulang. 
Faktor predisposisi tersebut antara lain:
  1. Terpapar dengan kondisi cuaca yang panas dan lembab atau dingin dan kering untuk waktu yang cukup lama.
  2. Trauma benturan di hidung atau muka.
  3. Terdapat benda asing yang masuk ke dalam rongga hidung.
  4. Membuang ingus dengan tekanan cukup keras. Atau bersin terlalu keras.
  5. Pasca operasi di bagian hidung.
  6. Pemakai obat narkoba yang dihisap dari hidung.
  7. Merokok dan menghisap asap rokok orang lain.

Selain itu ada kondisi medis yang dapat menyebabkan seseorang bisa terkena mimisan, antara lain:
  1. Ada infeksi di sinus (sinusitis) dan hidung (rhinitis).
  2. Memiliki riwayat alergi rhinitis.
  3. Penyakit organ seperti penyakit liver yang sirosis karena konsumsi alkohol dan penyakit-penyakit ginjal.
  4. Tekanan darah tinggi.
  5. Leukemia.
  6. Malformasi pembuluh darah dalam hidung.
  7. Masalah pembekuan darah karena obat-obatan seperti warfarin, clopidogrel, NSAID, dll
  8. Memakai obat-obatan per nasal.
  9. Tengah menjalani chemotherapy.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Gejala & Tanda Epistaxis
  • imisan biasanya terjadi hanya dari satu lubang hidung.  Bila terlalu banyak darahnya, maka bisa luber sampai ke tenggorokan dan keluar dari lubang sebelahnya.
  • Darah dapat terasa tertelan dan masuk ke saluran pencernaan, sehingga terkadang memancing muntah.
  • Walau pun sangat jarang, bila darah yang keluar cukup banyak, maka tanda berikut dapat muncul sebagai tanda perlunya cairan diganti per infus: pusing, lemas, bingung, dan pingsan.

Kapan Mencari Pertolongan Medis
  1. Bila merupakan kejadian pertama, namun setelah 10-20 menit dengan usaha sendiri, mimisan tidak berhenti.
  2. Bila mimisan terjadi berulang dan makin sering.
  3. Bila mimisan menyebabkan pusing, dan pingsan.
  4. Bila mimisan kemudian diikuti dengan jantung berdebar keras atau kesulitan bernafas.
  5. Bila mimisan terjadi dengan demam tinggi (> 38.5°C).
  6. Terjadi perdarahan spontan juga selain mimisan seperti adanya darah dalam urin dan atau dalam feses.
  7. Mimisan juga disertai dengan kulit yang mudah menjadi lebam seperti terbentur benda keras.
  8. Bila mimisan terjadi setelah meminum obat-obatan, maka kembali lah ke dokter yang meresepkannya.
  9. Jika sudah memiliki penyakit-penyakit seperti di atas kemudian terjadi mimisan.
  10. Bila mimisan terjadi pada mereka yang tengah menjalani chemotherapy.

Pemeriksaan Penunjang Diagnosis Epistaxis
Pemeriksaan ditujukan untuk mencari kondisi medis penyebab mimisan yang dilakukan bila dokter masih mengkhawatirkan adanya penyebab medis tersebut.  Awalnya akan dilakukan pemeriksaan darah, yang mungkin akan diteruskan dengan pemeriksaan pencitraan seperti USG, CT Scan, MRI, dll. bila dibutuhkan.

Penanganan Epistaxis
Dilakukan Sendiri
  • Tetap tenang.
  • Duduk tegak akan sedikit condong ke depan.
  • Bernafas dari mulut, tekan lubang hidung dari luar dengan ibu jari dan telunjuk selama minimal 10 menit.
  • Sebisa mungkin jangan menelan darah, yang terdapat di mulut segera dikeluarkan agar tidak merangsang muntah.
  • Setelah mimisan berhenti, hindari iritasi lanjutan di hidung seperti jangan menyongkel-nyongkel lubang hidung, hindari bersin, membuang ingus, dll. untuk 24 jam.
  • Setelah 24 jam, dapat menggunakan cairan NaCl untuk melumasi rongga hidung agar terhindar dari iritasi dan mempercepat penyembuhan jaringan.
  • Pakailah AC dan atau Air humidifier untuk membuat kondisi udara ruangan ideal.

Pendapat yang Salah
  • Menengadahkan kepala; hanya akan membuat darah tertelan dan tidak akan menghentikannya.
  • Kompres es pada hidung; tidak akan menghentikan mimisan.

Dilakukan Dokter
  • Jika jenis mimisan diduga merupakan epistaxis anterior, dokter hanya akan menghentikan perdarahan dengan cara-cara mekanik, kecuali bila perdarahan tidak berhenti atau sangat banyak baru akan dilakukan:
  1. Tampon dengan kassa yang sudah dibasahi dengan adrenalin
  2. Balloon nasal packs
  3. Synthetic sponge packs, dll.
  • Untuk epistaxis anterior yang lebih sulit, cara lain adalah dengan melakukan kauterisasi.
  • Bila dilakukan tampon atau kauterisasi dokter akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi.
  • Jika mimisan merupakan epistaxis posterior, pasien lebih baik di rawat inap.  Untuk kasus ini dokter akan langsung memasangkan tampon. Namun karena akan ditekan sampai jauh ke dalam hidung, maka akan diberikan sedative dan penahan nyeri.
  • Bila sampai 72 jam tidak menghentikan perdarahan, maka akan dilakukan tindakan operasi untuk mengingat pembuluh darah yang pecah tersebut.

Pencegahan Mimisan
  1. Bila memang rentan terkena mimisan, maka yang bersangkutan harus berusaha menghindari udara yang terlalu dingin dan kering atau terlalu panas dan lembab.
  2. Selain itu dapat mempersiapkan nasal spray bila sudah mulai terasa seperti akan mimisan, agar rongga hidung tidak terlalu kering.
  3. Hindari untuk tidak mencongkel hidung terlalu dalam dan hindari untuk tidak membuang ingus terlalu keras.
  4. Memakai helm atau alat proteksi diri lainnya agar terhindar dari benturan pada hidung saat melakukan aktivitas tertentu.
  5. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
  6. Jika mimisan terjadi karena penyakit lain, maka cara menghindarinya adalah dengan menangani penyakit tersebut semaksimal mungkin.
IKM 2013-06
0 Comments



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2013

    Medical Articles 2013

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT Anda harus SEHAT; click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2014. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2012. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2013
    November 2013
    October 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013

    Categories

    All
    Allergic Reaction
    Anemia
    Angina Pectoris
    Arteriosclerosis
    Asma
    Biang Keringat
    Bladder Control Problem
    Carpal Tunnel Syndrome
    Cholelithiasis
    Chronic Fatigue Syndrome
    Diagnosis Medis & Ekspektasi Pasien
    Disfungsi Urologi Setelah Menopause
    Epistaxis/Mimisan
    Flu Burung
    Ganglion
    Hernia
    Hipotensi
    Ikterik Pada Dewasa
    Inkontinensia Pada Pria & Wanita
    Keram Otot
    Kesemutan (Pins And Needles)
    Kista Ovarium
    Konstipasi/Constipation
    Memilih Dokter
    Metabolic Syndrome
    Mioma Uteri
    Nephrolithiasis
    Nocturnal Hyperhidrosis
    Palpitasi
    Pembesaran Prostat
    Physical Therapy And Rehab
    Repetitive Motion Injury
    Rheumatic Heart Disease
    Slipped Disc
    Tonsillitis/Amandel
    Trigliserida
    Ulcerative Colitis
    Urinary Incontinence


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge
    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index
Proudly powered by Weebly