Anemia bisa menjadi sesuatu yang sangat membahayakan, merupakan suatu istilah yang menggambarkan kondisi rendahnya jumlah sel darah merah di dalam tubuh seseorang, yang di Indonesia dikenal dengan istilah kurang darah. Orang yang anemia disebut anemic. Darah terdiri dari dua bagian yaitu plasma dan sel. Bagian sel terdiri dari berbagai tipe sel di mana salah satunya adalah sel darah merah. Fungsi utama sel darah merah adalah sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, yang dimungkinkan karena sel darah merah memiliki molekul hemoglobin. Sel darah merah diproduksi dalam sumsum tulang dengan melalui proses yang spesifik dan kompleks. Untuk dapat diproduksi secara sempurna ada beberapa bahan yang harus tersedia di antaranya adalah zat besi, asam folat, vitamin B12 dan enzim erythropoietin yang disekresikan oleh ginjal.
Fakta Tentang Anemia
- Untuk menjaga jumlah sel darah merah yang normal di dalam darah dibutuhkan kerja sama antara ginjal, sumsum tulang, dan nutrisi.
- Sel darah merah hidup selama 100 hari, sehingga setiap hari ada proses pembuatan sel darah merah.
- Anemia pada dasarnya adalah tanda dari suatu proses penyakit.
- Di AS 2-10% orang menderita anemia, di negara berkembang seperti Indonesia atau yang kurang berkembang angkanya dipastikan lebih tinggi.
- Anemia dapat terjadi pada semua umur, tapi pada manula biasanya diiringi dengan masalah medis lain.
- Tidak masalah seseorang itu gemuk atau kurus, karena anemia dapat terjadi pada semua golongan berat badan. Orang gemuk biasanya mengkonsumsi makanan berkalori tinggi, tapi sering tidak memperhatikan kandungan gizinya, sehingga tetap dapat menderita anemia.
- Wanita muda beresiko 2x lebih besar untuk terkena anemia karena faktor menstruasi dan kehamilan serta persalinan.
- Anemia pada kehamilan dan persalinan merupakan suatu kejadian yang hampir selalu terjadi, sehingga amat penting bagi wanita muda memiliki kadar Hb normal sebelum memutuskan untuk hamil. Karena anemia pada kehamilan sebenarnya dimulai sejak saat sebelum hamil atau malah sejak masa remaja.
- Microcytic Anemia. Bila ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal, yang disebabkan oleh defisiensi zat besi dan thalassemia.
- Normocytic Anemia. Bila ukuran sel normal, yang disebabkan oleh penyakit ginjal atau karena perdarahan.
- Marcocytic Anemia. Bila ukuran sel darah merah lebih besar dari normal, yang disebabkan oleh konsumsi alkohol.
Penyebab Anemia
Anemia terjadi karena tubuh kekurangan haem dan globin. Di dalam Haem terdapat Fe (zat besi), asam folat, dan vitamin B12. Tapi tetap yang dominan adalah unsur proteinnya (globin). Jadi selain terjadi karena kekurangan Fe, asam folat, dan B12, anemia bisa terjadi karena kekurangan protein (asam amino) dan juga energi yang dibutuhkan untuk memproses pembuatan Hb tersebut. Berikut adalah kondisi yang dapat menyebabkan anemia:
- Perdarahan. Terjadi karena adanya luka terbuka, menstruasi yang banyak, ulkus di lambung atau usus, dan kanker.
- Defisiensi zat besi. Zat besi atau Fe merupakan bahan dasar pembuat sel darah merah sebagai struktur dari hemoglobin. Bisa terjadi karena asupan gizi yang kurang atau karena tidak terserap akibat ada masalah pada pencernaan. Dapat juga terjadi karena Fe lepas keluar tubuh karena adanya kanker usus besar, kanker uterus, polyp pada usus, wasir, dll.
- Defisiensi asam folat dan vitamin B12. Bisa terjadi bila tidak memperhatikan diet yang didapat dalam makan sehari-harinya.
- Kekurangan protein dan karbohidrat. Protein sebagai sumber asam amino dibutuhkan sebagai pembentuk globin di dalam Hb, sedangkan karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi untuk memproses pembuatan Hb tersebut.
- Penyakit Kronis. Penyakit yang terjadi dalam waktu lama seperti infeksi kronis (TBC misalnya) serta kanker dapat merusak metabolisme dan mempengaruhi kerja sumsum tulang.
- Penyakit Ginjal. Saat ginjal sakit atau rusak, ginjal dapat gagal mensekresi erythropoietin dan membantu sumsum tulang memproduksi sel darah merah. Pada mereka dengan GGT atau Gagal Ginjal Terminal (ESRD = End Stage Renal Disease), hormon ini bisa tidak diproduksi sama sekali.
- Kehamilan. Terjadi karena bertambahnya volume cairan pada tubuh wanita hamil sehingga konsentrasi darah menjadi rendah, tercipta lah suatu kondisi seperti anemia.
- Gizi Buruk. Selain Fe, dibutuhkan zat lain seperti asam folat dan vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah. Bila asupan nutrisi buruk, biasanya asupan Fe, asam folat, dan vitamin B12 juga menjadi buruk.
- Masalah Penyerapan Vitamin B12. Disebut sebagai Pernicious Anemia, yang dapat terjadi bila ada masalah pada pencernaan terutama lambung.
- Sickle Cell Anemia. Merupakan anemia karena kesalahan produksi sehingga bentuk sel darah merah menjadi seperti bulan sabit. Merupakan penyakit turunan terutama untuk orang Afrika, Timur Tengah, dan Mediterranean. Dapat diketahui sejak usia anak-anak.
- Thalassemia. Terjadi karena tidak adekuatnya produksi sel darah merah. Juga merupakan penyakit keturunan untuk orang Afrika, Mediterranean, dan Asia Tenggara.
- Alcoholism. Alkohol bersifat toksik untuk sumsum tulang.
- Penyakit Sumsum Tulang. Seperti Leukemia atau lymphoma.
- Anemia Aplastic. Terjadi karena infeksi virus atau tengah menjalani kemoterapi.
- Anemia Hemolitik. Terjadi karena sel darah merah hancur sebelum waktunya. Penyebabnya bisa karena penyakit turunan seperti spherocytosis, elliptocytosis, atau kekurangan zat G6PD dalam tubuh.
- Pengobatan. Obat yang dapat mencetus anemia di antaranya obat anti kejang, obat HIV, obat malaria, dan beberapa antibiotik (penicillin dan chloramphenicol), anti jamur, dan antihistamin.
- Penyebab Lain. Seperti masalah thyroid, penyakit liver, keracunan timbal, keracunan insektisida, infeksi cacing, AIDS, dll.
- Gejala anemia bisa sangat beragam dan dapat menjadi gejala untuk penyakit penyerta atau penyakit lainnya.
- Tapi anemia bisa tanpa gejala yaitu bila anemianya ringan, atau malah anemia yang bersifat kronis karena tubuh sudah beradaptasi. Sehingga terkadang gejala timbul saat anemianya sudah sangat parah.
- Bila ada gejala yang dapat timbul untuk anemia yang akut antara lain: lemah, lesu, tidak bertenaga, nafas pendek, sakit kepala, jantung berdebar, pucat, tekanan darah turun.
- Sedangkan untuk anemia yang kronis antara lain: ikterik (kuning), sakit dada, pembengkakan limpa, gangguan irama jantung, serangan jantung, pingsan, bahkan dapat mencetus kematian.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Bila mengalami gejala seperti di atas, baru atau pun sudah lama dan gejala tidak kunjung hilang.
- Bila sudah memiliki penyakit atau pada kondisi yang dapat menyebabkan anemia (seperti di atas), kemudian mengalami gejala-gejala anemia.
- Bila terjadi perdarahan yang tidak kunjung berhenti atau mengenai pembuluh arteri.
- Untuk manula; bila telah memiliki penyakit jantung, penyakit paru atau penyakit kronis lainnya kemudian mengalami gejala seperti di atas.
- Bila senantiasa memiliki tekanan darah yang rendah, karena boleh jadi merupakan kondisi anemia yang sudah kronis.
Pemeriksaan Penunjang Anemia
- Pemeriksaan darah rutin atau lengkap.
- Pemeriksaan hapus darah, untuk menentukan jenis anemia.
- Pemeriksaan kadar Fe, transferrin, ferritin, asam folat, dan vitamin B12.
- Pemeriksaan Urine dan Feses.
- Biopsi sumsum tulang.
- Pemeriksaan-pemeriksaan lain untuk mencari penyebab anemia.
Penanganan Anemia
Dilakukan Sendiri
- Menjaga agar kondisi tubuh tidak bertambah buruk dan menangani penyakit penyerta sebaik mungkin.
- Memperhatikan gizi agar cukup asupan Fe, asam folat, dan vitamin B12.
- Juga memperhatikan asupan protein sebagai sumber asam amino dan asupan karbohidrat dalam diet sehari-hari.
Dilakukan Dokter
- Akan sangat tergantung dari penyebab anemia yang ditemukan.
- Untuk kasus berat, harus diberikan transfusi darah.
- Bila penyebabnya karena masalah perdarahan di usus yang susah untuk diatasi, prosedur operasi mungkin dilakukan untuk membuang segmen usus yang bermasalah.
- Dokter juga akan mengatasi gejala dan keluhan yang disampaikan oleh pasien.
Prognosis Anemia
- Akan sangat tergantung juga kepada jenis dan penyebab anemia. Makin ringan, berarti prognosisnya juga akan baik, demikian sebaliknya.
- Orang muda akan memiliki prognosis lebih baik terhadap kesembuhan anemia di bandingkan manula.
Pencegahan Anemia
- Menghindari diri sebisa mungkin untuk terhindar dari penyakit yang dapat mencetus anemia.
- Menghindari konsumsi alkohol.
- Rutin melakukan pemeriksaan laboratorium, terutama untuk manula agar bila ada masalah dapat ditangani sedini mungkin.
- Memastikan asupan gizi baik dengan tercukupinya asupan zat besi (Fe), asam folat, dan vitamin B12.
Makanan sumber zat besi (Fe)
- Dari hewan: telur, daging sapi, dan ikan sarden, ikan salmon, ikan baronang.
- Dari sayuran: bayam, caisin, pokcoy, kulit kentang dan kentang, jagung, kangkung.
- Dari buah-buahan: apricot, bit hijau, jeruk, prune.
- Dari kacang-kacangan: kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang lentil, beras merah.
- Dari makanan olahan: roti gandum, sereal, kismis, buah kering, yoghurt,
Makanan sumber asam folat
- Biji bunga matahari, biji almond, biji rami.
- Kacang-kacangan: kacang koro, kacang garbanzo, kacang hijau.
- Daging dan kuning telur.
- Sayuran: Bayam, asparagus, brokoli, blumkol, seledri, wortel, labu,.
- Buah-buahan: alpukat, papaya, jeruk, jeruk bali, stroberi, raspberi.
Makanan sumber vitamin B12
- Kerang, remis, tiram, ikan kakap, ikan salmon, ikan forel, ikan haring, udang, kepiting.
- Hati anak sapi, daging rusa, daging sapi, daging kalkun, telur.
- Rumput laut, ganggang hijau biru, tempe.
- Keju, susu, yoghurt.