Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-131: “Konstipasi”

16/8/2013

2 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Constipation atau konstipasi di Indonesia lebih dikenal dengan sembelit. Adalah istilah untuk menggambarkan berkurangnya frekuensi pergerakan usus besar dalam mengangkut stool (kotoran).  Konstipasi merupakan suatu gejala, bukan suatu nama penyakit. 

Fakta Tentang Konstipasi
  • Sering disalahartikan oleh masyarakat bila tidak BAB, maka racun akan terserap kembali dan dapat menimbulkan penyakit.
  • Merupakan satu dari keluhan sistem pencernaan yang tersering di AS, dan kota-kota besar.
  • Lebih dari 4 juta orang di AS mengalami konstipasi secara rutin.
  • Sekitar 725 juta USD per tahun dihabiskan penduduk di AS untuk beli obat pencahar.
  • Penyebab 2,5 juta kunjungan sakit ke dokter.
  • 5 kali lebih sering pada manula (> 65 tahun ke atas).
  • Lebih sering pada wanita dan lebih tinggi kasusnya saat hamil dan setelah melahirkan.
Penyebab Konstipasi pada Dewasa
  1. Diet yang buruk. Makan terlalu banyak lemak hewan (daging, telur, susu), tinggi gula, tapi kurang serat akan menyebabkan feses menjadi keras sehingga susah untuk dikeluarkan.
  2. Kurang minum. Akan berefek feses kurang kandungan airnya sehingga menjadi keras.
  3. Caffeine dan alkohol. Dapat meningkatkan kencing, sehingga bila disertai dengan kurang minum, akan membuat feses menjadi keras.
  4. Kebiasaan menahan BAB. Akan membuat rangsangan dan rasa untuk BAB menjadi berkurang.
  5. Obat-obatan. Beberapa jenis obat-obatan berefek mengeraskan feses; seperti antacid (obat maag), antispasmodic, antidepressant, zat besi, anti kejang, diuretik, penahan nyeri, dan obat yang mengandung narkotika.
  6. IBS (Irritable Bowel Syndrome). Yang biasa dikeluhkan oleh para perokok.
  7. Terlalu sering menggunakan pencahar, sehingga menjadi ketergantungan sampai akhirnya tidak ada efek terhadap pencahar dan membuat tidak bisa BAB sama sekali.
  8. Kehamilan. Dapat terjadi karena tertekan oleh rahim yang membesar, perubahan hormonal, perubahan pola diet, dan karena terjadi wasir.
  9. Penyakit dan masalah sumbatan pada usus.  Seperti diverticulitis, IBD (Irritable Bowel Disease), kanker usus, batu empedu, usus yang terpuntir (volvulus), usus menggulung ke dalam (intussusception), perlengketan pasca operasi.
  10. Kerusakan saraf pada usus karena masalah pada tulang punggung.
  11. Gangguan thyroid yang kurang memproduksi thyroxin.
  12. Keracunan timbal

Gejala dan Tanda Konstipasi
Gejalanya akan berbeda antara penderita karena tergantung dari kebiasaan buang air besar (BAB) masing-masing.  Frekuensi normal BAB itu dari 3 kali sehari sampai dengan 3 kali seminggu.  Sehingga sering ditarik kesimpulan bahwa konstipasi itu adalah bila tidak BAB dalam 3 hari berturut-turut.  Karena bila dalam 3 hari berutur-turut tidak BAB, feses akan menjadi keras dan akan berakibat pada kondisi medis lainnya seperti wasir, dll.  Gejala lainnya adalah perut yang menegang, mual, muntah, sakit kepala, lidah memutih, serta nafas bau (halitosis).

Lihat artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Kapan Mencari Pertolongan Medis
  1. Bila gejala dirasakan lebih dari tiga minggu.
  2. Bila konstipasi diselang-seling oleh mencret.
  3. Bila saat BAB anus sudah mulai sakit, tanda adanya wasir.
  4. Bila diiringi oleh gejala lain seperti kecapaian, lemah, dan tidak tahan dingin (merupakan tanda dari hypothyroidism).
  5. Bila gejala lebih dari dua minggu dan diiringi dengan rasa sakit di perut, sebagai tanda keracunan timbal.
  6. Bila diiringi dengan keluar darah, tanda adanya wasir juga dan mungkin suatu keganasan.

Pemeriksaan Penunjang Diagnosis Konstipasi
  • Bila dibutuhkan untuk melihat adanya penyakit penyebab konstipasi dokter bisa membutuhkan pemeriksaan darah, dan pemeriksaan fungsi thyroid.
  • Foto Rontgen perut juga bisa diperlukan untuk melihat adanya udara terperangkap dalam usus atau tidak sebagai tanda terjadi obstruksi/sumbatan di usus.
  • Atau foto Rontgen dengan kontras (barium enema) untuk melihat penyakit-penyakit di usus besar.
  • Pemeriksaan dengan kamera (sigmoidoscopy dan colonoscopy) bisa juga dipakai untuk melihat kelainan yang mungkin ada di usus besar.

Penanganan Konstipasi
Dilakukan Sendiri
  1. Memperbanyak serat dalam diet sehari-hari dan mencukupkan asupan cairan.  Serat bisa didapat di dalam sayuran, agar-agar, atau gandum (oat meal).
  2. Melakukan gerakan olah raga ‘jongkok berdiri’ selama 10-15 menit setiap hari. Gerakan ini dapat meningkatkan gerakan bowel dalam usus.
  3. Stop konsumsi alcohol dan caffeine.
  4. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
  5. Buat jadwal rutin untuk BAB agar tubuh terbiasa.
  6. Kalau menggunakan pencahar, jangan pakai untuk waktu yang lama.
  7. Menggunakan cara-cara tradisional yang dapat diterima oleh medis seperti mengkonsumsi lidah buaya, teh jati Cina, buah pepaya, dll.

Dilakukan Dokter
  • Dokter akan menanganai penyakit penyebab bila ada.
  • Dan akan memberikan solusi untuk melunakkan feses dengan menggunakan beberapa sediaan seperti:
  1. Polyethylene glycol, suatu pencahar osmotic yang tidak diserap oleh usus.
  2. Lubiprostone yang dapat menstimulasi cairan tetap berada dalam feses.
  3. Magnesium hydroxide atau sodium phosphate. Tapi tidak dapat digunakan untuk yang memiliki gangguan ginjal.

Pencegahan Konstipasi
  1. Ciptakanlah pola BAB yang teratur, seperti setiap pagi sebelum atau sesudah sarapan.
  2. Jangan tidak menghiraukan rasa untuk BAB, karena kalau bisa terjadi konstipasi bila sering menahan BAB.  Segeralah ke WC saat pertama terasa.
  3. Mengatur diet harian agar senantiasa terdapat serat yang cukup, terutama yang bersumber dari sayuran.
  4. Cukupkan minum dalam 24 jam, jangan sampai kurang cairan.
  5. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
  6. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi kopi dan alkohol.
  7. Menghindarkan diri dari penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan sembelit, seperti yang telah diuraikan di atas.
IKM 2013-08

2 Comments
Mali
23/8/2013 00:07:57

Banyak kasus seperti ini yang terjadi pada anak, terutama balita. Bagaimana kalu ada penanganan bust balita juga?

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
23/8/2013 00:18:21

Terima kasih atas masukannya dr. Mali,

Saya memberikan talk show di radio K-Lite memang hanya membahas kasus pada dewasa saja, karena untuk kasus anak sudah ditangani oleh dr. Prihardi Sp.A.
Bukan hanya artikel ini saja tentang sembelit, tapi untuk semua artikel yang saya tulis di blog ini merupakan pembahasan untuk kasus dewasa. Selain untuk lebih mengkhususkan, juga agar pembahasannya tidak terlalu luas.
Kecuali ada pembaca yang bertanya tentang kasus anak, baru saya jawab secara khusus.

Sekali lagi thanks atas atensinya.
Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2013

    Medical Articles 2013

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT Anda harus SEHAT; click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2014. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2012. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2013
    November 2013
    October 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013

    Categories

    All
    Allergic Reaction
    Anemia
    Angina Pectoris
    Arteriosclerosis
    Asma
    Biang Keringat
    Bladder Control Problem
    Carpal Tunnel Syndrome
    Cholelithiasis
    Chronic Fatigue Syndrome
    Diagnosis Medis & Ekspektasi Pasien
    Disfungsi Urologi Setelah Menopause
    Epistaxis/Mimisan
    Flu Burung
    Ganglion
    Hernia
    Hipotensi
    Ikterik Pada Dewasa
    Inkontinensia Pada Pria & Wanita
    Keram Otot
    Kesemutan (Pins And Needles)
    Kista Ovarium
    Konstipasi/Constipation
    Memilih Dokter
    Metabolic Syndrome
    Mioma Uteri
    Nephrolithiasis
    Nocturnal Hyperhidrosis
    Palpitasi
    Pembesaran Prostat
    Physical Therapy And Rehab
    Repetitive Motion Injury
    Rheumatic Heart Disease
    Slipped Disc
    Tonsillitis/Amandel
    Trigliserida
    Ulcerative Colitis
    Urinary Incontinence


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge
    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index
Proudly powered by Weebly