Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-136: “Hipotensi”

11/10/2013

2 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Hipotensi kalau diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah “tekanan darah rendah” dan low blood pressure dalam Bahasa Inggris.  Hipotensi bukan suatu penyakit, tapi melainkan suatu kondisi di mana tekanan darah lebih rendah dari normal. Sebagian besar kasus malahan bukan suatu masalah sama sekali dan hanya pada kasus yang menimbulkan keluhan atau gejala, baru lah harus mendapatkan perhatian medis. Karena bila terlalu rendah, organ-organ tubuh tidak akan mendapatkan cukup suplai darah yang mengangkut nutrisi dan oksigen.

Tekanan Darah
Tekanan darah manusia terdiri dari tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik atau yang biasa dikenal dengan tekanan atas adalah tekanan darah saat keluar dari jantung menuju ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik yang dikenal dengan tekanan bawah adalah tekanan darah saat kembali ke jantung. Kita tidak akan membahas tekanan darah tinggi, dan silakan membaca artikel tentang darah tinggi bila ingin mengetahui tentang hipertensi.

Banyak hal yang mempengaruhi naik turunnya tekanan darah manusia. Bila dianalogikan seperti sebuah sistem pompa air, maka naik turunnya tekanan darah bisa dikarenakan sistem pompanya (dalam hal ini adalah jantung), sistem pipanya (dalam hal ini pembuluh darah), volume cairan yang ada dalam sistem (darah dan zat terlarutnya), dan ada tidaknya kebocoran (misalnya terjadi luka).

Sistem tekanan darah manusia diatur oleh dua sistem syaraf autonomy yaitu simpatik dan parasimpatik. Kedua sistem saraf ini lah yang senantiasa mengatur hal-hal di atas sehingga tekanan darah dapat naik dan turun.
Fakta Tentang Hipotensi
  • Batas normal untuk tekanan darah serendah-rendahnya adalah 90 untuk sistolik dan 60 untuk diastolik, di bawahnya dikatakan sebagai hipotensi.
  • Lebih sering terjadi pada wanita (55 berbanding 45) dibandingkan pria.
  • Orang dengan postur kecil dan kurus cendrung memiliki tekanan darah lebih rendah.
  • Pada olahragawan dapat terjadi hipotensi, tapi merupakan kondisi sehat dan baik-baik saja.
  • Di kota besar, sering terjadi pada orang yang depresi dan tidak bersemangat menjalani hidupnya.
  • Hipotensi menjadi bahaya bila sudah timbul keluhan atau gejala yang merupakan manifestasi dari organ yang kurang mendapatkan suplai darah.
  • Hipotensi juga bahaya bila tekanan tersebut turun secara tiba-tiba. Hal ini dapat menimbulkan shock.

Penyebab Hipotensi
  1. Bangkit dari duduk atau berbaring secara tiba-tiba langsung berdiri. Ini dikatakan sebagai orthostatic hypotension.
  2. Berdiri dalam waktu lama (postural hypotension).
  3. Kekurangan cairan dalam tubuh (dehidrasi).
  4. Masalah kesehatan lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah seperti penyakit tiroid, infeksi yang parah, perdarahan dalam usus, atau penyakit-penyakit jantung.
  5. Luka terbuka dan luka bakar
  6. Obat-obatan yang dapat membuat tekanan darah turun seperti obat-obatan untuk penyakit cardiovascular.

Patogenesis Hipotensi
1.     Jantung
  • Jantung adalah suatu pompa listrik, yang bila terjadi masalah pada pompa atau kelistrikannya akan mempengaruhi tekanan darah.
  • Bila jantung memompa terlalu cepat, maka tekanan darah dapat turun karena tidak ada waktu yang cukup untuk mengisi pompanya di antara degupan.
  • Sebaliknya bila jantung memompa terlalu lambat, tekanan darah bisa juga turun karena beban menjadi berat saat darah kembali ke jantung.
  • Bila otot jantung rusak atau bermasalah misalnya pada kasus myocardial infarction, tekanan pompa menjadi rendah dan terjadi hipotensi. Paling sering terjadi pada seorang perokok, peminum alkohol dan yang menderita dislipidemi.
  • Katup-katup dalam jantung juga dapat menyebabkan hipotensi bila terjadi kerusakan atau kekakuan.
Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
2.     Jumlah Cairan dalam Pembuluh Darah
  • Kasus dehidrasi menurunkan volume darah membuat kondisi hipotensi. Dapat terjadi pada kasus muntah dan diare (GEA).
  • Kasus pneumonia sering membuat penderita menjadi dehidrasi dan terjadi hipotensi.
  • Infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan volume darah menjadi turun sehingga terjadi hipotensi.
  • Demikian juga dengan perdarahan, luka terbuka, luka bakar dan infeksi serius lainnya, bisa menyebabkan hipotensi.

3.     Pembuluh Darah
  • Diameter pembuluh darah dapat berubah-ubah dikarenakan kontraksi dan relaksasi otot pembuluh darah. Saat diameter melebar, dapat terjadi hipotensi.
  • Dapat terjadi bila ada kerusakan sistem syaraf simpatik saat terjadi kerusakan pada tulang punggung.
  • Dapat juga terjadi bila stimulasi nervus vagus terlalu tinggi yang disebut dengan vasovagal syncope.  Yang dapat menyebabkannya adalah stimulasi mendadak seperti patah tulang, emosi psikis yang terlalu berat, dll. Serta dapat juga terjadi bila terlalu keras mengedan saat buang air besar.

4.     Obat-Obatan
  • Diuretik, atau obat yang membuat menjadi banyak kencing, dapat mencetus hipotensi.
  • Beta blockers dan calcium channel blockers, juga menurunkan tekanan darah.
  • Viagra dengan kandungan sildenafil bila digabung dengan nitroglycerin, dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah dan mencetus hipotensi.

5.     Kehamilan. Suatu kondisi fisiologis yang membuat melebarnya pembuluh darah terutama pada trimester yang pertama dan kedua, sehingga mencetus hipotensi.

6.     Faktor Hormonal. Hipotensi dapat terjadi pada kasus hypothyroidism, kadar cortisone yang rendah, hyperglycemia pada penderita DM, dll.

7.    Reaksi Alergi. Bila sampai terjadi anaphylactic shock
 
Komplikasi Hipotensi
Komplikasi terjadi bila kondisi hipotensi tersebut sudah menyebabkan kerusakan organ. Yang bisa terjadi adalah bowel ischemia (sel-sel usus kurang mendapatkan oksigen), gagal jantung, gagal ginjal, sampai dengan kematian.
 
Tanda dan Gejala Hipotensi yang Berbahaya
Terjadi dikarenakan beberapa patofisiologi seperti di atas dan menimbulkan gejala:

pusing, lemas dan letih, sakit kepala ringan, nafas pendek dan memburu, nyeri dada, denyut jantung memburu dan tidak beraturan, mual dan muntah, sangat haus, merasa badan dingin dan berkeringat, pandangan kabur, bingung dan sulit konsentrasi, demam, sampai dapat terjadi pingsan.

Kapan Mencari Pertolongan Medis
  • Selama hipotensi hanya terdeteksi dengan sphygmomanometer dan tanpa menimbulkan keluhan, adalah suatu yang normal, tidak bahaya, dan tidak perlu mendapatkan pertolongan medis.
  • Tapi bila sudah menimbulkan gejala seperti di atas, malah harus segera mencari pertolongan medis, apa lagi bila memang sudah diketahui memiliki masalah medis seperti di atas.
  • Bukan untuk menaikkan tekanan darah, tapi untuk mengatasi penyakit atau kondisi medis yang menjadi penyebabnya.

Penanganan Hipotensi
Dilakukan Sendiri
  1. Perbanyak asupan cairan terutama air minum.
  2. Tambahkan lebih banyak garam dalam makanan, kecuali sudah kondisi lain yang tidak membolehkannya.
  3. Teratur berolah raga untuk membuat kondisi jantung dan pembuluh darah menjadi lebih sehat.
  4. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.

Dilakukan Dokter
  1. Dokter akan mencari penyebab dari hipotensi yang sampai menimbulkan gejala tersebut, berdasarkan dari gejala yang ada, dengan mengatasi kondisi medis yang menjadi penyebabnya.
  2. Bila kondisi dapat menjadi bahaya, dokter dapat meminta untuk dipasang infus dengan tujuan rehidrasi, untuk menaikkan tekanan darah.  Sehingga ada kemungkinan untuk dirawat inap.

Pencegahan Hipotensi
  1. Hindari diri dengan bergaya hidup sehat, dari penyakit serta kondisi yang dapat menimbulkan hipotensi yang patologis.
  2. Hindari terjadinya kondisi dehidrasi dengan memastikan asupan cairan sepanjang hari.
  3. Rajin dan teratur berolah raga untuk mengoptimalkan metabolisme dan kerja jantung dengan sistem pembuluh darahnya.
  4. Jangan minum alkohol
  5. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
IKM 2013-10

2 Comments
Winar Win link
30/4/2015 00:24:29

informatife artikel nya. jadi semakin paham tentang hipotensi..

Reply
Mia LK
12/11/2015 20:11:39

mkasih bgus bgt blog nya,sangat membantu. lengkap bgt artikel2nya,, brmanfaat bgt buat saya dan teman2.GBU,

Reply



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2013

    Medical Articles 2013

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT Anda harus SEHAT; click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2014. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2012. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2013
    November 2013
    October 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013

    Categories

    All
    Allergic Reaction
    Anemia
    Angina Pectoris
    Arteriosclerosis
    Asma
    Biang Keringat
    Bladder Control Problem
    Carpal Tunnel Syndrome
    Cholelithiasis
    Chronic Fatigue Syndrome
    Diagnosis Medis & Ekspektasi Pasien
    Disfungsi Urologi Setelah Menopause
    Epistaxis/Mimisan
    Flu Burung
    Ganglion
    Hernia
    Hipotensi
    Ikterik Pada Dewasa
    Inkontinensia Pada Pria & Wanita
    Keram Otot
    Kesemutan (Pins And Needles)
    Kista Ovarium
    Konstipasi/Constipation
    Memilih Dokter
    Metabolic Syndrome
    Mioma Uteri
    Nephrolithiasis
    Nocturnal Hyperhidrosis
    Palpitasi
    Pembesaran Prostat
    Physical Therapy And Rehab
    Repetitive Motion Injury
    Rheumatic Heart Disease
    Slipped Disc
    Tonsillitis/Amandel
    Trigliserida
    Ulcerative Colitis
    Urinary Incontinence


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge
    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index
Proudly powered by Weebly