Arteriosclerosis adalah suatu kondisi terjadi klasifikasi pada dinding arteri sehingga arteri menjadi mengeras, sehingga bisa diterjemahkan bebas ke dalam bahasa Indonesia sebagai kondisi “Pengerasan Arteri”. Ini didahului oleh kejadian menyempitnya rongga arteri akibat dinding yang menebal oleh tumpukan lemak yang disebut atherosclerosis. Tumpukan lemak ini mengeras dan terjadilah arteriosclerosis. Semakin lama rongga arteri semakin menyempit sehingga menghambat suplai oksigen dan nutrisi, mengakibatkan terganggunya fungsi organ yang diperdarahi oleh arteri yang bersangkutan. Bila sampai tersumbat total dan terjadi pada arteri jantung, dapat mengakibatkan serangan jantung, dan bila pada otak dapat mengakibatkan serangan stroke; di mana keduanya dapat berujung pada kematian.
Fakta Tentang Arteriosclerosis
- Dapat terjadi pada semua arteri di tubuh dan dapat mempengaruhi kerja organ penting seperti jantung, otak, mata, ginjal, usus, tungkai, dll.
- Proses pengerasan arteri ini dapat dimulai sejak usia anak-anak. Dengan riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, arteri sudah dapat mengeras pada usia 20an dan menjadi tambah parah pada usia 40 atau 50an.
- Di AS, 11 juta orang didiagnosis dengan penyakit arteri di jantung, mengakibatkan 1.5 juta serangan jantung terjadi setiap tahun.
- 75% kematian karena penyakit jantung diakibatkan oleh arteriosclerosis.
- 30% orang berusia >50 tahun, memiliki arteriosclerosis pada arteri karotis-nya (arteri yang menyuplai darah ke otak), menyumbang 200 ribu kematian per tahun di AS.
Penyebab pasti arteriosclerosis tidak diketahui, tapi faktor resiko terjadinya sudah dapat ditentukan. Ada yang tidak dapat dimodifikasi, tapi lebih banyak yang dapat dimodifikasi.
1. Yang tidak dapat dimodifikasi
- Bertambahnya usia, semakin tua semakin beresiko.
- Laki-laki, karena lebih beresiko dibandingkan wanita.
- Wanita setelah menopause, resikonya menjadi tinggi.
- Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung, stroke, dan hypercholesterolemia.
2. Yang dapat dimodifikasi
- Tekanan darah tinggi
- Hypercholesterolemia (kolesterol tinggi dalam darah)
- Merokok baik aktif mau pun pasif
- Kencing manis
- Obesitas
- Kurang berolah raga
- Diet tinggi lemak, dairy product, telur, dan fast food sementara kurang sayuran dan kurang ikan
Tanda dan Gejala Arteriosclerosis
- Seringnya tidak bergejala sampai dengan arteri sudah sangat sempit atau benar-benar tersumbat.
- Gejala akan tergantung dari lokasi terjadinya.
- Bila terjadi pada arteri coronaria pada jantung; gejalanya adalah nyeri pada tengah dada (angina pectoris), nafas pendek, berkeringat, dan perasaan cemas. Gejala-gejala ini meningkat dengan aktivitas dan berkurang dengan istirahat. Bila angina terjadi juga saat istirahat, akan lebih bahaya dan ancaman terjadi serangan jantung. Tapi dapat terjadi tanpa gejala sama sekali, dan saat terjadi langsung terjadi kematian.
- Bila terjadi pada arteri di otak; gejalanya adalah stroke, dari yang ringan (TIA=transient ischemic attack), sampai stroke yang langsung terjadi kematian jaringan otak.
- Bila terjadi pada arteri carotis; gejalanya adalah kebas, lemah, susah untuk berbicara, susah menelan, kebutaan, atau lumpuh beberapa bagian dari tubuh.
- Bila terjadi pada arteri di ginjal; gejalanya adalah tekanan darah tinggi, sampai tanda-tanda kegagalan ginjal.
- Bila terjadi pada arteri di tungkai; gejalanya adalah rasa nyeri yang sangat di tungkai. Nyeri dirasakan bertambah saat berjalan dan berkurang saat istirahat. Pada kasus berat nyeri akan tetap terasa saat penderita tidur. Kondisi ini bisa sampai tungkai harus diamputasi.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Bila belum pernah melakukan medical checkup, dan memiliki faktor-faktor resiko di atas, dengan tujuan untuk deteksi dini.
- Walau pun pernah medical checkup dengan hasil baik semua, namun memiliki faktor-faktor resiko di atas; maka bila terjadi satu gejala seperti di atas harus mencari pertolongan medis.
- Bila sudah pernah didiagnosis dokter memiliki arteriosclerosis kemudian gejala kembali muncul atau bertambah parah.
Pemeriksaan Penunjang Arteriosclerosis
- Profil lemak (kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida)
- Gula darah dan Hb A1C
- EKG, yang mungkin dilanjutkan dengan treadmill dan echocardiogram
- Angiografi yaitu pencitraan dengan memasukkan kontras ke dalam arteri untuk melihat ada tidaknya sumbatan
- Tes nuklir yaitu pencitraan dengan memakai marker radioactive untuk melihat kerja otot jantung.
Penanganan Arteriosclerosis
Tujuan penanganan arteriosclerosis adalah mengurangi keluhan, pencegah kondisi menjadi lebih buruk, dan mengatasi sumbatan.
Dilakukan Sendiri
- Intinya adalah merubah gaya hidup
- Diet rendah lemak, tinggi serat
- Diet rendah natrium bila juga menderita hipertensi
- Lebih sering makan ikan laut yang mengandung omega 3
- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain
- Menurunkan berat badan bila berlebih atau obesitas
- Menjadikan fisik lebih aktif dari biasanya
Dilakukan Dokter
- Dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi penyakit pendamping seperti hipertensi dan diabetes.
- Juga akan memberikan obat penurun kadar lemak dalam darah seperti statin, fibrate, dll.
- Biasa diberikan aspirin untuk mengurangi resiko tersumbatnya arteri oleh bekuan darah akibat rongga arteri yang menyempit.
Operasi
- Balloon angioplasty. Memasang balon pada arteri yang menyempit atau tersumbat
- Stenting. Atau dikenal di Indonesia dengan istilah cincin. Yaitu memasang penahan permanen seperti silinder berbentuk jala pada rongga arteri yang menyempit.
- Bypass surgery. Biasa dilakukan pada arteri coronaria, tapi dapat juga dilakukan pada arteri carotis yang dikenal dengan endarterectomy.
Pencegahan Arteriosclerosis
- Mencegah semua penyakit yang menjadi faktor predisposisi seperti tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, Trigliserida darah tinggi, dan kencing manis.
- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain
- Menghindari berat badan berlebih dan obesitas
- Rajin berolah raga
- Mengatur diet, dengan mengurangi makanan berlemak tinggi, memperbanyak makan ikan laut, dan diet tinggi serat.