Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-144: “Slipped Disc”

20/12/2013

5 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Yang dimaksud dengan disc di sini adalah cakram jaringan tulang rawan di antara ruas tulang punggung yang berfungsi sebagai peredam kejut (shock absorber). Sementara slipped maksudnya adalah kondisi cakram tersebut yang tidak pada semestinya, di mana bisa terjadi pergeseran atau robek. Bila ini terjadi, bagian dalam dari cakram berupa gel dapat keluar yang disebut sebagai hernia nucleus pulposus.  Kondisi ini akan mengakibatkan tekanan pada susunan syaraf di tulang punggung mengakibatkan rasa nyeri, kebas, lemah, dan kehilangan fungsi dari syaraf yang tertekan tersebut.

Fakta Tentang Slipped Disc
  • Dapat terjadi pada semua umur, pria dan perempuan dengan kejadian yang sama pada semua ras dan golongan.
  • Dapat terjadi pada setiap ruas di tulang punggung mulai dari leher sampai ke tulang ekor, dengan yang tersering terjadi pada bagian bawah.
  • Sebagian besar kejadian, merupakan kasus ringan dan bisa diatasi tanpa sampai harus menjalani tindakan operasi.
  • Efek berkurang atau hilangnya fungsi dari syaraf biasanya menjadi masalah yang lebih berat dari pada rasa nyeri atau tidak nyamannya.
Penyebab dan Faktor Resiko Slipped Disc
  1. Proses penuaan. Terjadi degenerasi pada jaringan cakram sehingga kehilangan elastisitasnya.
  2. Mengangkat beban yang terlalu berat, terutama bila sambil memutar badan.
  3. Pekerjaan fisik yang terlalu berat. Biasa terjadi pada olahragawan.
  4. Mengalami kecelakaan dengan trauma terjadi pada ruas tulang punggung.

Komplikasi Slipped Disc
  1. Gangguan aktivitas karena pergerakan terhalang akibat gangguan nyeri dan keluhan lain.
  2. Terjadi gangguan kontrol buang air besar dan atau buang air kecil.
  3. Terjadi gangguan disfungsi ereksi bila syaraf yang terkena adalah yang berfungsi untuk itu.
  4. Dapat sampai terjadi kelumpuhan pada alat lengan dan tungkai.

Tanda dan Gejala Slipped Disc
  • Banyak kasus seseorang tidak merasakan gejala apa pun saat terjadi.
  • Pada kejadian di tulang leher, keluhan dapat berupa kebas, kesetrum, kesemutan, lemah dan nyeri pada daerah bahu, leher, lengan atau tangan.
  • Pada kejadian di punggung bawah, keluhan dapat berupa kebas, kesetrum, kesemutan, lemah dan nyeri pada bokong sampai dengan lutut bahkan kaki. Kemudian terjadi juga kebas dan kesemutan pada sekitar anus dan genitalia.  Nyeri tambah terasa saat berjalan, batuk, dll.
  • Dapat juga terjadi gangguan kontrol buang air besar dan gangguan kontrol buang air kecil bila slipped disc terjadi di bagian punggung bawah, seperti bladder control problem dan inkontinensia urin.

Kapan Mencari Pertolongan Medis
  1. Bila pertama kali merasakan keluhan seperti di atas dan sudah terjadi dalam beberapa hari.
  2. Bila sudah pernah merasakannya dan dengan penanganan atau obat yang biasa sudah tidak banyak menolong dan keluhan semakin bertambah parah atau sudah menghambat aktivitas.
  3. Bila sudah ada gangguan kontrol buang air kecil atau buang air besar.
  4. Bila diiringi dengan demam atau sakit pada dada atau perut.
  5. Bila nyeri dirasakan setelah mendapatkan trauma seperti terjatuh atau kecelakaan.
Baca artikel lainnya pada blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
  1. Pencitraan. Di mulai dengan foto polos ruas tulang punggung, CT-Scan, sampai dengan MRI, sesuai kebutuhan.
  2. Bone scan.  Terkadang diperlukan, bila dokter membutuhkan melihat lebih detil struktur tulangnya.

Penanganan Slipped Disc
Dilakukan Sendiri
  1. Mengurangi aktivitas fisik dari biasanya, untuk memberikan waktu tulang punggung beristirahat. Tapi jangan bed rest, karena harus ada peregangan dan tarikan pada ruas tulang punggung dan ini dapat dilakukan sambil beraktivitas.
  2. Bila disebabkan oleh trauma, dapat dikompres dengan es segera setelah terjadi trauma, dan kemudian diganti dengan kompres panas bila nyeri akibat trauma sudah mulai berkurang.
  3. Meminum obat penahan nyeri dan atau anti inflamasi untuk mengatasi keluhan nyeri dan tidak nyaman.
  4. Melakukan gerakan fisioterapi yang telah diajarkan oleh therapist di klinik rehabilitasi medis. Termasuk di dalamnya gerakan Kegel exercise untuk memperkuat otot dasar panggul bila telah terjadi gangguan kontrol buang air besar dan atau buang air kecil.

Dilakukan Dokter
  1. Dokter juga akan memberikan obat anti nyeri dan atau anti inflamasi seperti ibuprofen, diclofenac, meloxicam, dll.
  2. Selain itu dokter akan mengatasi keluhan penyerta agar kualitas hidup tidak terganggu.  Misalnya mengatasi gangguan buang air kecil dan buang air besar.  Ada kemungkinan dokter menyarankan untuk menggunakan adult diapers selama keluhan belum hilang sempurna.
  3. Kemudian dokter akan menyarankan untuk dilakukan fisioterapi agar mempercepat proses penyembuhan.
  4. Bila kondisi tidak bisa dikoreksi dengan obat dan fisioterapi, mungkin dokter akan menyarankan untuk dilakukan operasi.

Operasi
  • Dilakukan bila setelah di-reevaluasi, kondisi tidak membaik atau malah memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
  • Operasi tidak akan dilakukan bila dikhawatirkan dapat terjadi kerusakan syaraf yang permanen.
  • Prinsip dari operasi adalah untuk menghilangkan jepitan atau tekanan pada syaraf dari cakram ruas tulang punggung yang bermasalah.
  • Pilihan operasinya mulai dari yang minimal invasive seperti PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression) sampai dengan open laminectomy atau operasi terbuka tulang punggung.
 
Pencegahan Slipped Disc
  1. Melakukan olah raga secara rutin dan teratur untuk mempertahankan kekuatan tulang punggung dan otot-otot yang menopangnya.
  2. Tidak memberikan beban pada tulang punggung seperti mengangkat atau mendorong beban berat, lebih dari pada kemampuannya.
  3. Menghindari segala kemungkinan terjebak dalam suatu kecelakaan.
  4. Untuk menghindari cedera ulangan, apa bila akan mengangkat atau memungut sesuatu dari lantai, hindari gerakan membungkuk, dengan memilih untuk menekuk lutut saat merendahkan tubuh.
  5. Lakukan pelatihan Kegel exercise untuk memperkuat otot dasar panggul agar tidak kekurangan fungsi kontrol buang air besar dan buang air kecil.
IKM 2013-12

5 Comments
novi
13/3/2014 19:46:30

Trimakasih sekali atas paparan ilmiah yg dokter kemukakan ttg topik ke 144 "slipped disc" sangat membantu sekali.

Suami saya usia 40th tinggi 175cm berat 65kg. beberapa hari yg lalu (10/3) mengalami cedera pinggang krn mengangkat beban berat, keluhannya kalau duduk agak lama harus ditumpu tangan & pinggang terasa nyeri, berbaring terlalu lama jg tdk nyaman, berdiri agak lama punggung terasa nyeri, kemudian tanggal (12/3) ke tukang urut disebutkan tulang pinggang bergeser, setelah itu menurut pengakuan suami saya pinggangnya sedikit ada perubahan meskipun belum pulih, Obat yg saat ini dikonsumsi adlh Cataflam 500mg & Aclonac gel. Pertanyaan saya: 1.Terapi yg bagaimanakah yg bs diterapkan agar mengurangi/menghilangkan rasa nyerinya?
2. Perlukah CT Scan atau MRI?

Atas jawaban & waktunya saya ucapkan terimakasih

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
20/3/2014 09:30:59

Dear Ibu Novi,

Terima kasih juga atas atensinya ya. :)

Kalau dari penjabaran yang Ibu berikan, memang ini sepertinya adalah masalah jepitan syaraf di ruas tulang punggung. Saran saya jangan dilakukan pemijatan oleh tukang urut biasa karena dikhawatirkan malah membuat kondisi bertambah buruk. Sementara obat hanya untuk mengatasi rasa nyeri dan inflamasinya saja.

Langkah pertama, sebaiknya Ibu periksakan ke dokter umum atau spesialis orthopedi. Nanti akan diberikan pengantar untuk pemeriksaan tambahan yang diperlukan, apakah CT Scan atau MRI (tergantung dari hasil pemeriksaan dokter).

Kalau hasilnya ringan, langkah kedua adalah fisioterapi yang dilakukan di RS di bawah pengawasan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi. Dan biasanya dapat sembuh sempurna.

Tapi kalau hasilnya berat, stelah dilakukan fisioterapi dan tidak memberikan hasil yang memuaskan, maka terbuka kemungkinan untuk tindakan operasi.

Jadi langkah pertamanya dulu ya Bu.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
datin haslina
12/11/2014 07:40:38

Dr. Setahun lepas saya operation L4 n L5.. saya rasa kurang selesa. Nk bersin pun sakit. Bila saya duduk terlalunlama utk saya bangun saya gagal berjalan dengan betol. Saya pwrlukan sokongn utk berjalan. Utk makluman saya telah buat suntikan dan awalnya pemotongan tulang rawan

Reply
-Dr. Indra K. Muhtadi-
1/12/2014 07:46:17

Dear Datin,

From your explanation about your concern, I understand that last year you had a laminectomy surgery to release the HNP. The result of this conventional surgery often show symptoms just like you experienced. Actually today we have already new form of surgery called PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression) which gives less side effects. Since it has already done, right now we have to concentrate on your pain. Usually we treat with series of physiotherapy twice a week for about 1 to 2 months. In my opinion you should see the specialist of Physical Medicine and Rehabilitation in the hospital for the programs.

If (only if) the physiotherapy failed, then we should consider the second surgery. But this time must be the PLDD.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
neneng ratnawati
23/11/2015 15:08:47

slamat siang,, setahun yg lalu saya telah melakukan operasi tulang blkg krn spondylolisthesis grade 1 pd L5--S1 dan L4-5 penonjolan difus ,,dan setelah itu timbul keluhan@ lain diantaranya baal pd pantat sebelah kanan , ada rasa kesetrum di bagian punggung atas sampae leher dan tdk bs berjalan normal setelah bangun dr duduk atw kaku di daerah pinggang ,, ini membuat sy ketakutan tdk bs normal lg Dok, apa yg terjadi pd sy ini dan hrs bgmna atau tidakan apa yg sebaiknya dilakukan ?? Makasih atas jawabannya.

Reply



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2013

    Medical Articles 2013

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT Anda harus SEHAT; click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2014. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2012. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2013
    November 2013
    October 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013
    June 2013
    May 2013
    April 2013
    March 2013
    February 2013
    January 2013

    Categories

    All
    Allergic Reaction
    Anemia
    Angina Pectoris
    Arteriosclerosis
    Asma
    Biang Keringat
    Bladder Control Problem
    Carpal Tunnel Syndrome
    Cholelithiasis
    Chronic Fatigue Syndrome
    Diagnosis Medis & Ekspektasi Pasien
    Disfungsi Urologi Setelah Menopause
    Epistaxis/Mimisan
    Flu Burung
    Ganglion
    Hernia
    Hipotensi
    Ikterik Pada Dewasa
    Inkontinensia Pada Pria & Wanita
    Keram Otot
    Kesemutan (Pins And Needles)
    Kista Ovarium
    Konstipasi/Constipation
    Memilih Dokter
    Metabolic Syndrome
    Mioma Uteri
    Nephrolithiasis
    Nocturnal Hyperhidrosis
    Palpitasi
    Pembesaran Prostat
    Physical Therapy And Rehab
    Repetitive Motion Injury
    Rheumatic Heart Disease
    Slipped Disc
    Tonsillitis/Amandel
    Trigliserida
    Ulcerative Colitis
    Urinary Incontinence


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge
    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index
Proudly powered by Weebly