Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-43: “Tetanus”

18/2/2011

1 Comment

 
Picture
Pendahuluan
Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh luka yang terkontaminasi bakteri yang biasanya ada di tanah.  Nama kumannya Clostridium tetani merupakan mikroorganisme yang dapat hidup bertahun-tahun di tanah dalam bentuk spora.  Pertama kali teridentiikasi pada tahun 1899 oleh S. Kitasato saat dia bekerja bersama R. Koch di Jerman.  Kitasato juga berhasil menemukan toksin yang bertanggung jawab terhadap perjalanan penyakit tetanus dan dia juga berhasil menciptakan vaksin pertama tetanus.

Fakta tentang Tetanus
  • Spora tetanus ditemukan di hampir seluruh lokasi
  • Biasanya pada media tanah atau kotoran hewan
  • Pada negara maju kasusnya jarang (hanya 40-50 saja setiap tahun)
  • Tapi di negara berkembang masih menjadi ancaman; di dunia terjadi rata-rata 1 juta kasus per tahun.
  • Kuman dapat tahan bertahun-tahun pada tanah dan kotoran hewan dan dapat tahan suhu yang ekstrim.
  • Makin cepat gejala muncul, makin parah penyakit tetanusnya.
  • Balita dan manula akan menunjukkan gejala yang lebih serius
  • 25-50% dengan generalized tetanus meninggal
Perjalanan Penyakit
Tetanus terjadi saat luka dimasuki oleh spora bakteri kemudian spora tersebut menjadi aktif dan tumbuh menjadi bakteri.  Bakteri ini kemudian terus bermultiplikasi dan menghasilkan toksin yang sangat kuat yang dapat merusak kontraksi otot. Pada dasarnya kuman dapat masuk dari setiap luka terbuka di tubuh dan dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Namun yang paling sering adalah:
  • Luka tusuk
  • Luka bakar
  • Luka bekas operasi
  • Abses
  • Pengguna narkoba suntik

Toksin yang dikeluarkan oleh bakteri ini dalam 2 bentuk eksotoksin: tetanolysin dan tetanospasmin; tapi tetanospasmin yang menyebabkan penyakit.  Toksin ini berikatan dengan saraf pengontrol gerakan otot.  Bila masuk ke aliran darah atau aliran kelenjar getah bening, dapat menyebar ke saraf-saraf lain di seluruh tubuh.

Manifestasi dari infeksi tetanus sangat buruk yang dapat menyebabkan kontraksi otot yang tidak terkendali.  Rahang dapat terkunci sangat kuat.  Pada kasus parah dapat menyebabkan otot pernafasan juga berhenti bekerja yang dapat menyebabkan kematian.

Ada 4 bentuk dari Tetanus:
  1. Generalized Tetanus: merupakan bentuk yang paling sering yang dapat mengenai seluruh otot skeletal
  2. Lokal Tetanus: manifestasi hanya pada otot sekitar luka
  3. Cephalic Tetanus: manifestasi pada beberapa otot di muka yang terjadi 1 sampai 2 hari.  Rahang dapat terkunci pada jenis ini dan dapat sangat mudah menjadi Generalized Tetanus.
  4. Neonatal Tetanus: sama seperti Generalized Tetanus tapi terjadi pada bayi yang baru lahir akibat buruknya perawatan luka tali pusat.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Gejala Tetanus
Gejala umum tetanus adalah kaku otot.  Pada generalized tetanus dapat terjadi:
  • Gelisah
  • Keram dan sakit otot
  • Perasaan lemah
  • Demam
  • Kesulitan menelan
  • Terjadi kaku di otot muka
  • Terjadi kaku pada rahang dan sulit dibuka
  • Kesulitan bicara
  • Kesulitan bernafas


Cara Perawatan Luka
  • Pada setiap luka terbuka yang kotor harus segera dibersihkan menggunakan sabun dengan air yang mengalir.
  • Hentikan perdarahan (bila ada) dengan kain yang bersih
  • Segera gunakan antiseptic seperti betadine, dll.

Kapan membutuhkan pertolongan medis
  • Luka terjadi pada kulit yang kontak dengan tanah atau dikhawatirkan ada kotoran hewan.
  • Luka sangat luas atau kotor
  • Bila setelah luka mulai dirasakan kaku dan keram pada otot sekitar luka
  • Bila setelah luka terjadi demam
  • Bila setelah luka mengalami kesulitan menelan dan atau kaku pada otot muka

Perawatan di RS
  • Luka akan dibersihkan dengan prosedur yang lebih baik lagi
  • Antibiotik diberikan untuk pencegahan infeksi
  • Diberikan booster tetanus
  • Bila sangat perlu diberikan antitoxin untuk menetralkan toksin
  • Pasang infus untuk mencegah dehidrasi akibat kontraksi otot yang terus menerus.
  • Memberikan obat-obatan penghilang nyeri
  • Sedative untuk mengontrol kontraksi otot
  • Bila sudah terjadi kesulitan bernafas, akan dipasangkan ventilator

Pencegahan
Dari semua infeksi yang paling utama adalah pencegahan.  Pencegahan pada tetanus adalah menjaga agar jangan sampai terjadi luka, tapi yang paling bijaksana adalah vaksinasi.

Pada dewasa yang belum pernah sama sekali mendapatkan vaksin DPT, direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin Tdap (tetanus and reduced amounts of diphtheria and acellular pertussis combination vaccine).  Dosis pertama dan kedua berjarak 4 hingga 8 minggu, kemudian dosis ke tiga 6 bulan setelah yang kedua. Booster diberikan 10 tahun sekali.

Pada dewasa yang sudah mendapatkan DPT diasumsikan belum mendapatkan booster maka diberikan booster tetanus.

Suntikan diberikan pada lengan atas bagian luar, dan akan merasakan pegal pada daerah suntikan.  Apa bila ada gejala lain seperti demam dll, tidak memerlukan pengobatan.
1 Comment
bambang
20/2/2011 02:54:04

biarpun ketinggalan siarannya,,,,tp masih bisa baca informasinya
makasih ya dok,jadi tambah ilmunya

Reply



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2011

    Medical Articles 2011

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT Anda harus SEHAT; click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2012. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2010. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2011
    November 2011
    October 2011
    September 2011
    August 2011
    July 2011
    June 2011
    May 2011
    April 2011
    March 2011
    February 2011
    January 2011

    Categories

    All
    Acne Vulgaris
    Allergic Rhinitis
    Bacterial Pneumonia
    Breast Cancer
    Demam Tifoid
    Depresi
    Dermatitis Seboroik
    Flu Pada Orang Dewasa
    Hair Loss
    Hematuri
    Hemorrhoids-Wasir
    Hiccups
    Human Papilloma Virus
    Japanese Encephalitis
    Lower Back Pain (LBP)
    Measles Mumps Rubella
    Meningitis Pada Dewasa
    Nyeri Bahu & Leher
    Obesitas
    Otitis Media
    Overactive Bladder
    Paresthesia
    Paronychia
    Pilates
    Prostate Cancer
    Puasa & Kesehatan
    Resolusi Kesehatan Di Tahun Baru
    Scabies
    Sle
    Stroke
    Tetanus
    Tinea Corporis
    Tinnitus
    Tmj Disorder
    Vomiting & Nausea


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge
    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index
Proudly powered by Weebly