Infeksi HPV (Human Papilloma Virus) dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada manusia karena virus ini merupakan salah satu penyebab yang umum dijumpai dalam PMS (Penyakit Menular Seksual) dan diduga berperan dalam proses kejadian kanker. HPV penyebab utama kanker serviks dan sering dihubungkan dengan beberapa jenis kanker lainnya.
Fakta Tentang HPV
- Sekitar 130 tipe HPV sudah berhasil diidentifikasi. > 30 tipe ditularkan melalui hubungan seksual dan menginfeksi daerah anogenital (dubur dan alat kelamin).
- Menyerang laki-laki dan perempuan.
- Prevalensi di dunia 2% sd. 44%
- Kurang lebih 20 juta penduduk AS terinfeksi HPV
- HPV terdeteksi pada 99.7% Ca Cervix
- Ca Cervix menempati urutan kedua pada wanita di dunia setelah Ca payudara; Di Indonesia menempati urutan pertama.
- Di dunia setiap 2 menit seorang wanita meninggal karena Ca Cervix; Di Indonesia setiap 1 jam.
- Sekitar 48 juta wanita Indonesia beresiko mengidap Ca Cervix.
HPV merupakan virus yang menginfeksi kulit dan membran mukosa (oral, esophagus, laring, trakea, konjungtiva, genital, dan anus). Ditularkan terutama melalui hubungan seksual (oral, anal, dan hand sex). Dapat menular melalui pemakaian bersama alat-alat yang terkontaminasi (handuk, sarung tangan, pakaian).
Virus menular melalui kontak langsung dengan lesi yang telah terinfeksi. Masa inkubasi 3-4 bulan, namun dapat terjadi dalam 1 bulan atau hingga 2 tahun.
Terdapat sekitar 130 tipe dari HPV, Untungnya hanya 29 tipe yang dapat menyebabkan kanker. Berdasarkan kemampuannya dalam menginduksi kanker, HPV dibagi menjadi 3 kelompok; resiko tinggi (12 tipe), resiko sedang (6 tipe), dan resiko rendah (11 tipe).
Faktor Resiko Berkembangnya HPV menjadi Kanker
- Pada wanita: Usia muda, kebiasaan merokok, lebih dari 1 sex partner, pasangan tidak di sunat, dan pengguna kontrasepsi hormonal (pemakaian lebih dari 10 tahun meningkatkan resiko 2x).
- Pada Pria: Usia muda, memiliki pasangan sex lebih dari satu, tidak disunat.
Gambaran Klinis
Beberapa orang sudah terinfeksi HPV namun tidak bergejala. Bila menimbulkan gejala, adalah: Kutil yang timbul pada wajah, lengan, kaki, dada, alat kelamin. Pada pemeriksaan pap smear ada perubahan sel menjadi pre kanker pada vulva, anus, atau penis. Kutil kelamin biasanya berwarna merah muda, lunak, berjumlah lebih dari satu, sering berbentuk seperti bunga kol kecil. Rasanya gatal.
Bila telah menjadi kanker akan menimbulkan gejala: Nyeri pada panggul dan dispareni (nyeri saat berhubungan sex), perdarahan vagina yang tidak normal, perdarahan saat berhubungan sex, perdarahan pasca menopause, perdarahan di luar siklus haid, keputihan seperti nanah dan berbau.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Lesi pada kulit terutama sekitar kelamin dapat menjadi petunjuk awal. Kemudian keluhan-keluhan dari gejala klinis di atas, harus ditanyakan pada pasien.
Metoda screening VIA (Visual Inspection with dilute solution of Acetic acid) atau lebih baik Papanicolaou (Pap) Smear.
Terapi
Terapi dilakukan hanya untuk mengurangi gejala klinis dan keluhan pasien. Karena merupakan penyakit karena infeksi virus, maka yang lebih utama adalah pencegahan.
Pencegahan
Pencegahan Primer
Edukasi mengenai praktek seksual yang sehat; memiliki pasangan tetap, monogamy, dan vaksin sedini mungkin.
Pencegahan Sekunder
Melakukan pemeriksaan Pap Smear à 2x negatif dalam 2 tahun berturut-turut, kemudian diulang setiap 3 tahun sekali, kecuali dirasakan perlu oleh dokter.
Vaksinasi
- Vaksin akan membantu memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe HPV. Karena sejauh ini jangkauan vaksinasi hanya mencapai 89% saja; maka edukasi tentang vaksinasi sangat penting.
- Saat ini di Indonesia terdapat 2 macam vaksin HPV; Quadrivalen (HPV tipe 6, 11, 16, 18) merk Gardasil dari MSD, dan Bivalen (HPV tipe 16 dan 18) merk Cervarix dari GSK.
- Vaksinasi HPV dapat diberikan pada anak atau remaja putrid usia 9-26 tahun, karena penting diberikan sebelum melakukan hubungan sex pertama kali. Dapat memberikan proteksi hampir 100% pada penyakit yang disebabkan oleh keempat jenis HPV.
- Vaksin dapat diberikan juga pada laki-laki untuk mengurangi kejadian kutil kelamin dan lesi prekanker yang dapat berkembang menjadi kanker penis dan anus.
- Juga dianjurkan diberikan pada kaum homoseksual.
- Diberikan dalam 3 dosis; dengan waktu 0 bulan, kemudian 1 bulan (bivalen) atau 2 bulan (quadrivalen), kemudian 6 bulan setelah pemberian pertama. Tidak diberikan untuk wanita hamil namun bisa untuk wanita menyusui.