SLE atau Systemic Lupus Erythematous merupakan satu dari beberapa jenis penyakit Lupus. Namun di sini kita hanya membahas satu saja yaitu SLE ini yang merupakan penyakit autoimun yang berarti tubuh dihancurkan atau dilawan oleh sistem pertahanan tubuhnya sendiri, sehingga tercetuslah berbagai peradangan di tubuh penderitanya yang bersifat sistemik. Lupus artinya serigala, sedang erythema artinya kemerahan. Sejarah kenapa dipakai nama Lupus tidak terlalu jelas. Pada zaman dahulu kala, tepatnya pada abad ke 12 Masehi, ada seorang ahli bedah bernama Rogerius Frugardi yang mengenali adanya luka pada kaki yang tidak dapat disembuhkan dan dia sebut sebagai LUPULA. Setelah pengetahuan semakin berkembang, akhirnya diketahui bahwa itu adalah bagian dari penyakit Lupus.
Fakta Tentang SLE
- Penyakit ini merupakan penyakit seumur hidup dan dapat menjadi sangat parah sampai menyebabkan kematian karena terjadi kerusakan organ.
- Lupus bisa mengenai pria dan wanita dengan perbandingan 1 : 9, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Namun terutama mengenai wanita usia subur (usia 15-45 tahun).
- Lupus tidak menular dan bukan penyakit menular. Tinggal serumah dan bersosialisasi dengan penderita lupus tidak akan membuat seseorang menjadi tertular.
- Bila seseorang memiliki keturunan penyakit Lupus, tidak berarti dia harus menderita Lupus. Harus ada faktor pencetus lain untuk timbulnya Lupus.
Seperti penyakit autoimun lainnya, sampai sekarang belum diketahui tentang sebab pasti dari Lupus. Tetapi telah diketahui bahwa kombinasi dari berbagai faktor yaitu, faktor lingkungan (misalnya sinar ultraviolet dan infeksi virus tertentu), faktor hormonal dan faktor keturunan (genetik) berperan untuk terjadinya penyakit ini. Faktor hormonal terutama adalah estrogen yang berperanan, oleh sebab itu maka lebih banyak wanita yang terkena. Belakangan juga diteliti bahwa merokok dan asap rokok orang lain juga dapat menjadi pencetus SLE.
Tanda dan Gejala SLE
- Penyakit SLE dikatakan sebagai great imitator, yang artinya memiliki banyak sekali gejala seperti penyakit-penyakit lain. Hal ini menyebabkan Lupus sering terlambat terdiagnosis.
- Gejala lupus dapat hilang dan timbul. Dapat menjadi parah, tapi kemudian hilang kembali. Bila kambuh sering dikatakan sebagai sebuah remisi.
- Gejala umumnya adalah rasa lelah yang sangat dan terdapat bengkak disertai nyeri pada beberapa persendian.
- Dapat juga terjadi skin rash yang khas untuk Lupus, terutama di bagian muka yang menyerupai lesi kupu-kupu sehingga dikatakan sebagai butterfly rash.
- Terkadang penderita mengeluhkan sensitif terhadap cahaya matahari, bila terkena lesi di kulit menjadi tambah parah.
- Terjadi vasculitis yaitu peradangan pembuluh darah di bawah kulit, sehingga terlihat membiru seperti terbentur pada permukaan kulit
- Hilang nafsu makan, dan penurunan berat badan terjadi saat Lupus menyerang (flare). Beberapa kelenjar getah bening juga bisa membesar saat ini terjadi.
- Rambut rontok, sampai dengan botak, dan ini bersifat permanen.
- Bisa disertai dengan demam karena pada dasarnya memang terjadi sebuah peradangan.
- Ada juga yang disebut sebagai Raynaud’s phenomenon yang mengenai pembuluh darah di tangan dan kaki dan menyebabkan penderita merasa baal, kesemutan, dan dingin saat tangan dan kakinya disentuh.
- Seiring dengan waktu, penderita Lupus dapat memiliki masalah pada organ lainnya seperti jantung, paru-paru, ginjal, system syaraf dan sel-sel darahnya.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Karena Lupus merupakan great imitator, periksakan diri Anda bila mengalami gejala yang tidak biasa, apa lagi bila gejala tersebut sering muncul.
- Bila mengalami gejala-gejala khas seperti di atas.
- Bila sampai terjadi sesak nafas, berkeringat banyak, mual dan muntah, kejang, dan pingsan.
- Bila sudah tahu menderita Lupus, kemudian gejala bertambah parah, atau obat-obatan yang biasa tidak banyak menolong.
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
- Tidak ada pemeriksaan pasti untuk menegakkan diagnosis Lupus. Tapi dokter dapat meminta beberapa pemeriksaan yang ada hubungannya dengan suatu peradangan, seperti di bawah.
- Pemeriksaannya bisa berupa pemeriksaan darah lengkap dan urinalisis.
- Kemudian diperiksa juga penanda peradangan seperti ESR (Erythrocyte Sedimentation Rate) dan CRP (C-reactive protein).
- Tes imunologi dengan memeriksa RF (Rheumatoid factor), ANA (Anti Nuclear Antibody).
Penanganan SLE
Dilakukan Sendiri
- Coba lah untuk beristirahat.
- Hindari terpapar dengan cahaya matahari dengan memakai pakaian yang menutup semua permukaan tubuh.
- Berolahraga ringan secara rutin untuk mencegah sendi menjadi kaku.
- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
- Mengganti metoda KB dengan cara yang bukan hormonal.
- Awasi tanda dan gejala yang ada pada penderita dan segera mencari pertolongan medis bila terjadi flare.
Dilakukan Dokter
- Dokter akan memberikan obat anti radang untuk menekan reaksi sistem imun yang sedang aktif.
- Dokter juga akan memberikan obat untuk mengatasi segala keluhan yang dikeluhkan oleh penderita.
Pencegahan SLE
- Tidak ada cara untuk mencegah terkena Lupus.
- Yang bisa dilakukan adalah menghindari faktor-faktor pencetus, apa lagi bila sudah memiliki beberapa di antara faktor pencetus tersebut.
- Jagalah hidup agar senantiasa sehat, diet yang sehat, istirahat yang cukup, berolahraga secara teratur, hindari stress yang berat, serta yang tak kalah penting berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
- Bila sudah memiliki Lupus, harus dijaga sedemikian rupa sehingga tidak terjadi flare atau serangan kambuhan.