Infeksi pada telinga dapat terjadi pada liang telinga yang disebut sebagai otitis eksterna, pada gendang telinga, dan pada telinga bagian dalam atau disebut otitis media. Yang kita bahas di sini adalah otitis media atau yang biasa disebut dengan istilah congek di Indonesia. Otitis media dapat merupakan infeksi yang akut atau pun kronis.
Fakta tentang Otitis Media
- Paling banyak penyebab infeksi pada telinga termasuk otitis media adalah trauma pada telinga.
- Tipe akut terjadi pada 75% anak sebelum usia 3 tahun.
- Infeksi biasanya karena bakteri Streptococcus pneumonia, Hemophilus influenzae dan Moraxell yang memegang porsi 85% dari seluruh kasus. Penyebab 15% lainnya adalah karena virus.
- Dilaporkan ada lebih dari 30 juta kunjungan ke dokter karena infeksi pada telinga selama setahun di Amerika Serikat.
- Pecahnya gendang telinga karena tekanan keras seperti tamparan yang mengenai telinga, meniup telinga terlalu keras, atau suara yang terlalu keras seperti suara ledakan.
- Gendang telinga juga bisa pecah saat melakukan olah raga scuba diving.
- Sering mencongkel lubang telinga dengan lidi yang tajam dan tidak bersih.
- Sebuah sinusitis yang menjalar ke telinga tengah.
- Sebuah infeksi yang didahului oleh otitis eksterna (infeksi telinga bagian luar).
- Merokok dan terpapar asap rokok orang lain.
Perjalanan Penyakit
Otitis media dapat merupakan penyakit akut atau kronis. Otitis media akut terjadi dalam waktu yang tidak lama, ditandai dengan adanya cairan nanah pada telinga tengah. Sementara otitis media kronis merupakan peradangan yang menetap yang dapat terjadi hingga sebulan. Dapat terjadi kerusakan permanen dari gendang telinga sehingga terjadi penurunan pendengaran. Bila terjadi kerusakan pada gendang telinga, lubang dapat terbentuk sehingga nanah mengalir ke luar dari telinga. Setelah cairan keluar, pendengaran dapat membaik sedikit, namun dapat memburuk kembali bila peradangan terus terjadi. Seluruh proses peradangan dan infeksi harus terlebih dahulu teratasi sebelum usaha mengembalikan kualitas pendengaran dilakukan. Bila tidak maka akan gagal dan sia-sia saja.
Gejala Otitis Media
- Yang pertama kali terasa oleh pasien adalah rasa nyeri di telinga, yang menandakan adanya infeksi pada telinga.
- Kemudian rasa penuh pada telinga
- Penurunan pendengaran sampai hearing loss
- Tinnitus
- Ada cairan keluar dari telinga, biasanya nanah
- Mual sampai dengan muntah
- Vertigo dan sakit kepala
- Dapat terjadi demam
- Kadang gejala seperti terkena flu
- Beberapa orang mengeluhkan tidak tahan bila terkena cahaya matahari.

- Untuk kasus infeksi telinga terutama otitis media, pertolongan medis harus segera didapatkan sejak mulai terasa nyeri pada telinga.
- Apa lagi bila sudah keluar cairan kuning yang berbau dari telinga.
- Bila memiliki tekanan darah tinggi, maka pertolongan medis harus lebih segera lagi.
Penanganan Otitis Media
Dilakukan Sendiri
- Istirahat, dan menghindari batuk dan bersih terlalu keras.
- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
- Jangan berenang sampai dipastikan gendang telinga sudah sembuh dan tertutup.
- Untuk menghilangkan rasa sakit, bisa menggunakan obat-obat yang dijual bebas di apotek.
Dilakukan Dokter
- Dokter akan memberikan obat untuk mengatasi rasa sakit.
- Juga akan memberikan pseudoephedrine untuk mengurangi rasa penuh di telinga selama 2-3 hari; kecuali yang memiliki tekanan darah tinggi.
- Pada kasus otitis media kronis, akan diberikan antibiotik golongan neomycin, penicillin, quinolone. Antibiotik dapat diberikan dalam bentuk tetes atau minum, atau keduanya. Pilihan pertama antibiotik untuk otitis media adalah amoxicillin yang diberikan selama 10 hari.
Operasi
- Biasanya setelah sembuh, gendang telinga akan tetap bolong, dan untuk memperbaikinya dilakukan operasi tympanoplasty atau cangkok gendang telinga. Bahan cangkoknya diambil dari lapisan di atas kedua tulang mastoid di mana terdapat 3 lapis pada setiap sisi.
- Terkadang operasi harus dilakukan pasca penyembuhan otitis media yang kronis untuk memperbaiki ruangan pada telinga tengah. Tujuannya adalah untuk memastikan gendang telinga tidak lengket dan menjadi tidak berfungsi. Bila tidak dilakukan, maka walau pun infeksi sudah teratasi, pendengaran akan masih buruk.
Pencegahan Otitis Media
- Menjaga diri dari trauma yang terjadi pada telinga.
- Bila berenang dan scuba diving pastikan, agar tidak terjadi trauma dan sakit pada telinga dengan menggunakan ear plug.
- Tangani infeksi dan peradangan di daerah saluran pernafasan atas lainnya seoptimal dan sedini mungkin.
- Hindari untuk mencongkel-congkel telinga dengan lidi apa lagi yang tidak bersih. Percayakan saja ke dokter untuk membersihkan kotoran telinga yang dapat dilakukan 6 bulan sekali.
- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.