Tinea Corporis adalah penyakit infeksi pada kulit tubuh yang disebabkan oleh jamur. Jamur kulit ini tumbuh pada bagian kulit yang terluar. Bentuknya khas seperti bentuk lingkaran-lingkaran berwarna merah.
Fakta Tentang Tinea Corporis
- Jamur pada kulit ini tidak akan bisa masuk ke dalam tubuh
- Di luar negeri dikenal dengan sebutan “ring worm” atau cacing cincin. Penamaan ini berdasarkan dari bentuk khasnya dan tidak ada sama sekali hubungannya dengan sejenis cacing.
- Dapat menginfeksi semua orang dan dapat terjadi setiap saat.
- 6% dari anak sekolah terkena Tinea Corporis
- 20-30% orang yang terinfeksi hidup seumur hidup dengan Tinea Corporis
- Seperti jamur pada umumnya, dapat tumbuh di kulit karena kondisi yang lembab.
Infeksi Tinea Corporis sangat-sangat menular. Penularan terjadi lebih mudah pada kondisi yang lembab dan panas. Kemudian ditularkan dari kontak dengan lesi yang aktif pada seseorang yang lebih dahulu terkena. Dapat juga tertular dari hewan peliharaan, tanah atau air yang mengandung spora jamur, dll.
Kondisi lemahnya sistem imun seperti pada orang yang sedang mendapatkan therapi steroid, diabetes, dan AIDS; dapat juga mempermudah penularan dari Tinea Corporis ini.
Tanda dan Gejala Tina Corporis
- Gatal terutama bila terkena keringat
- Merah dan menonjol
- Secara perlahan dapat dilihat pertumbuhannya
- Bentuknya melingkar
- Bagian tengah dari cincin dapat kemudian menjadi kulit sehat kembali
- Dalam kasus yang kronis dapat terasa nyeri.
- Bila banyak, masing-masing lesinya akan kurang dari 5 cm dan berkelompok yang terdiri dari 3 sampai 4 lingkaran.
- Biasanya terdapat pada tubuh, tungkai, lengan, leher, dan muka.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Infeksi Tinea Corporis biasanya tidak bersifat emergency
- Namun bila penyakit tidak sembuh dengan obat-obatan anti jamur yang dijual bebas lebih dari satu minggu, maka harus dipastikan kembali oleh dokter.
- Bila terjadi demam dan rasa nyeri bertambah parah, juga harus diobati oleh dokter
- Bila lesinya membengkak dan berisi cairan; karena bisa merupakan tanda adanya infeksi sekunder oleh bakteri.
Diagnosis biasanya ditegakkan hanya dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Namun untuk memastikan diagnosis, dokter juga sering meminta untuk pemeriksaan lab.
Penanganan Penyakit
Dilakukan Sendiri
- Jagalah agar area kulit yang terinfeksi selalu bersih.
- Dapat memakai cream anti jamur. Cara pemakaian yang benar adalah dioleskan melebihi dari tepi Lingkaran/cincin sampai kira-kira 2.5 cm. Dipakai 2x sehari selama minimal 2 minggu sampai seminggu setelah gejala hilang.
- Isi obat-obataan yang dijual OTC di Apotek adalah:
- Miconazole 2% dalam bentuk cream atau bubuk
- Clotrimazole 1%
- Butenafine 1%
- Terbinafine 1%
- Kemudian jagalah agar daerah yang terinfeksi selalu bersih
- Hindari memegang atau menggaruk lesi yang sedang meradang
- Mencuci sarung bantal dan seprai orang yang sakit dan jangan memakai handuk bersama orang sakit
- Jangan melakukan olahraga kontak kulit sampai benar-benar sembuh
Di Praktek Dokter
Bisanya dokter menambahkan dengan obat anti jamur oral bila dengan pengobatan topikal tidak ada kemajuan. Infeksi jamur tidak boleh diberikan kortikosteroid karena akan membuat jamur menjadi lebih subur. Pada infeksi yang disertai infeksi sekunder oleh bakteri, dokter juga akan memberikan antibiotik.
Pencegahan
Mencegah tetap lebih baik dari pada mengobati; dengan cara:
- Memakai pakaian yang tidak menempel di kulit
- Hindari memakai pakaian bersama orang lain
- Setelah mandi, keringkanlah badan dengan sempurna dan jemurlah handuk sampai kering
- Telitilah seluruh keluarga; bila terdapat yang terkena Tinea Corporis segera diobati sebelum menular ke anggota keluarga lainnya.
Prognosis
- Dengan penanganan yang benar, infeksi biasanya akan membaik dalam 4 minggu.
- Bila infeksi bersama dengan bakteri maka akan lebih lama lagi.
- Tidak ada laporan angka kematian dari insidensi Tinea Corporis.