Stroke adalah “serangan otak”; seperti serangan jantung tapi terjadi di otak dan seperti serangan jantung, stroke adalah suatu kasus kegawatdaruratan medis. Secara definisi adalah kondisi di mana suplai darah ke otak terputus atau sangat berkurang. Jika dalam 4 menit otak tidak dapat suplai darah, maka sel otak akan rusak dan akan mati bila tidak dapat suplai darah dalam beberapa jam.
Ada istilah stroke ringan atau stroke mini yang di medis di kenal sebagai TIA (Transient Ischemic Attack). Adalah kejadian seperti stroke namun gejalanya hilang sempurna dalam 24 jam. Orang yang sudah terkena TIA, akan besar kemungkinannya untuk kena stroke sebenarnya.
Fakta Tentang Stroke
- Penanganan yang cepat akan memberikan perbedaan besar dari hasil akhir orang yang terkena stroke.
- Sekitar 750 ribu kasus stroke baru terjadi di AS setiap tahun.
- 30% dari orang yang terkena stroke meninggal.
- Merupakan penyebab kematian ketiga setelah serangan jantung dan kanker.
- Dapat terjadi pada setiap umur termasuk anak-anak; namun paling sering terjadi pada manula.
- Bila pernah mengalami stroke, maka kecenderungan serangan ulang akan lebih besar.
1. Stroke Iskemik
Stroke iskemik memegang porsi 80-85% dari keseluruhan kasus stroke. Yang terjadi adalah pembuluh darah di otak tersumbat, sehingga tidak cukup untuk mensuplai darah ke sel otak. Penyebab terseringnya adalah plak yang berasal dari kolesterol dan lemak yang menggumpal membentuk sebuah arteriosklerosis pada dinding pembuluh darah sehingga membuatnya menyempit. Tekanan darah tinggi, kencing manis dan rokok juga dapat menyebabkan terjadinya arteriosklerosis pada pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan stroke.
2. Stroke Perdarahan
Stroke perdaharan terjadi karena pembuluh darah di otak bocor atau pecah. Stroke perdarahan lebih bahaya dari pada stroke iskemik. Karena darah yang bocor tadi dapat merusak sel otak. Selain itu bila jumlah darahnya terlalu banyak, akan dapat meningkatkan tekanan tinggi dalam tengkorak dan akan menekan bagian otak yang tadinya tidak rusak menjadi ikut rusak.
Gejala Stroke
Gejala stroke akan tergantung pada lokasi otak tempat terjadinya stroke. Mulai dari gejala ringan seperti kesulitan untuk bergerak, berbicara, kelumpuhan, hingga kematian. Namun secara umum gejala stroke dapat dibahas sebagai berikut:
- Gejala biasanya datang dalam beberapa menit hingga satu jam.
- Biasanya tidak ada nyeri yang menyertai gejala.
- Gejala dapat hilang timbul, hilang sama sekali, atau menjadi tambah parah dalam beberapa jam.
- Bila hilang sama sekali dalam 24 jam disebut sebagai TIA.
- Sepertiga kasus dan gejala stroke timbul ketika pasien sedang tertidur dan baru ketahuan setelah bangun.
Gejala stroke tersebut dapat terjadi sebagai berikut:
- Lemah pada lengan dan atau kaki pada satu sisi tubuh. Ini bervariasi mulai dari kelumpuhan ringan sampai total.
- Lemak pada otot di muka. Otot muka dapat terlihat jatuh atau mencong ke satu sisi dan menjadi susah mengontrol pergerakan bibir.
- Kesulitan bicara. Mulai dari kesulitan bicara sampai tidak dapat bicara sama sekali. Atau dapat bicara namun orang tidak dapat mengerti apa yang dibicarakan.
- Memiliki masalah sampai dengan kehilangan koordinasi gerakan tubuh atau berjalan.
- Dapat dirasakan pusing dan sulit untuk menelan
- Sakit kepala mendadak yang sangat berat, hingga orang menyebutnya sebagai sakit kepala terburuk dalam hidupnya.
- Mengalami gangguan penglihatan. Mulai dari penglihatan menjadi double, menjadi gelap pada satu bagian dari pandangan sampai terjadi kebutaan.
- Hilang kesadaran. Mulai dari linglung, pingsan sampai dengan kematian.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Karena stroke adalah kasus kegawatdaruratan medis, maka bila merasa salah satu gejala seperti di atas harus langsung mencari pertolongan medis, dan sebaiknya ke unit gawat darurat di rumah sakit.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Dilakukan di Sendiri
Ingat bahwa ini adalah kasus kegawatdaruratan medis. Menjelang sampai pada UGD, ada beberapa hal yang harus diingat:
- Jangan menunggu dan berharap gejalanya akan hilang dengan sendirinya,
- Jangan meminum obat penahan atau penghilang nyeri seperti obat sakit kepala.
- Jangan menyetir kendaraan sendiri ke UGD
Dilakukan oleh Dokter
Pertama dokter akan memeriksa fisik untuk memastikan penyebab stroke, seperti tekanan darah, denyut nadi, kondisi jantung dan paru-paru di tambah dengan pemeriksaan fungsi-fungsi saraf.
Bila dibutuhkan dan memungkinkan dokter akan meminta dilakukan pemeriksaan tambahan seperti Rontgen, EKG, dan pemeriksaan darah untuk melihat kadar gula darah, fungsi ginjal, keseimbangan garam dalam darah, dll.
Kemudian dokter sering meminta pemeriksaan CT scan kepala. Namun biasanya perbedaan akan muncul dalam CT scan bila stroke sudah berlangsung lebih dari 12 sampai 24 jam. Bila ada MRI, maka MRI akan memberikan gambaran lebih baik dari pada CT scan
Pengobatan
Pengobatan awal untuk stroke adalah suportif. Untuk kasus stroke baru, hanya satu yang akan diberikan yaitu anti penggumpalan yang disebut sebagai tissue plasminogen activator (t-PA) yang harus diberikan dalam 3 jam dari serangan awal. Bila terjadi pada bangun tidur, maka dianggap awal gejala adalah saat mulai tertidur. Pemberian t-PA dapat mencegah kecacatan karena stroke sebesar 30%. Tidak semua pasien diberikan t-PA. Bila karena perdarahan, maka kontra indikasi diberikan t-PA.
Setelah masa kritis terlewati, maka obat-obat yang diberikan dokter bersifat mencegah agar penyakit penyebab stroke tidak menyerang kembali.
Pencegahan
Stroke dapat dicegah. Berikut adalah yang dapat dilakukan untuk dapat terhindar dari serangan stroke:
- Rutin memeriksakan tekanan darah ke dokter. Tekanan darah tinggi grade 1 saja sudah dapat mencetus stroke.
- Jaga kolesterol dengan diet, olahraga, dan obat bila memang diresepkan oleh dokter. LDL yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dengan membuat dinding pembuluh darah menebal.
- Bila memiliki DM, maka harus tetap menjaga diet, olahraga dan gaya hidup agar gula darah terkontrol.
- Jangan atau berhenti merokok, dan hindari asap rokok orang lain.
- Bila dokter meresepkan aspirin, maka harus selalu diminum. Secara umum tidak semua kasus aspirin dapat mencegah insidensi stroke, hanya pada pasien tertentu saja.
- Kenali tanda-tanda stroke agar dapat segera ke UGD bila ternyata serangan itu tetap datang.
Pasca Stroke
Banyak orang yang sembuh sempurna dari stroke, tapi bagi sebagian lain dapat memakan waktu bulanan untuk sembuh dari stroke. Terapi fisik, dan metoda-metoda training lainnya pada pusat rehabilitasi, terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup pasien pasca stroke.