Sepanjang hidup kita, kita mengalami episode stress, ketidaksenangan, kesedihan atau penyesalan hingga kita bisa merasa tertekan. Dalam hitungan hari atau minggu, mayoritas orang dapat mengatasinya dan kembali ke aktivitas normal mereka. Namun saat kondisi ini menetap berminggu-minggu, maka ini lah yang disebut sebagai depresi klinik. Depresi klinik bukan hanya sekedar perasaan tapi sudah mengganggu kemampuan seseorang untuk kegiatan rutin harinya. Depresi klinik harus mendapat perhatian medis dan bila terdiagnosis sejak dini dapat ditangani dengan efektif.
Fakta tentang Depresi
- Di AS 19 juta orang mengalami depresi klinik / tahun
- Merupakan penyebab 50% dari kasus bunuh diri.
- Depresi tidak terkait ras, usia, strata sosio-ekonimi, mau pun latar belakang budaya.
- Kejadiannya 2x lebih banyak pada wanita dr pada pria
- Setidaknya sekali seumur hidup 5-10% wanita dan 2-5% pria mengalami depresi dalam hidupnya.
- Kejadiannya 3-5 x lebih banyak pada orang tua dari pada orang dewasa muda.
1. Depresi Mayor
Episode perubahan mood yang bertahan berminggu-minggu sampai berbulan-bulan. Merupakan depresi yang paling berat. Mempengaruhi fungsi keseharian dan kadang muncul gejala pada fisik. Biasanya episode dapat berulang di sepanjang hidup penderitanya.
2. Dysthemia / Melancholy
Lebih ringan dari depresi mayor tapi bisa bertahan pada periode waktu yang lebih panjang sampai dengan beberapa tahun. Ditandai dengan seringnya penderita mengalami perubahan mood, namun tidak sampai mengganggu kesehariannya.
3. Bipolar Disorder
Di dalamnya ada episode depresi berat yang diselingi oleh episode mania atau marah-marah (manic depression). Bila tidak diselingi oleh episode mania, disebut sebagai unipolar depression.
4. Depresi Musiman / Gangguan afeksi musiman
Depresi yang terjadi hanya pada waktu tertentu dalam setahun. Biasanya saat musim dingin atau hujan, saat tidak banyak cahaya matahari.
5. Depresi Psikotik
Bila depresi disertai dengan halusinasi dan delusi, sehingga penderita keluar dari realitas hidupnya. Bila berlanjut dapat menjadi schizophrenia yang terjadi karena tidak seimbangnya aktivitas dopamine dalam otak.
Penyebab Depresi
Penyebab depresi sangat kompleks; genetic, factor biologis dan factor lingkungan dapat memperberat kejadiannya. Jumlah penyebabnya pun dapat hanya satu atau berbagai penyebab terjadi pada satu penderita.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya depresi; seperti:
- Keturunan
- Kepribadian (fikiran negative, pesimisme, PD yang rendah, dll.)
- Situasi (masalah dalam hidup)
- Perubahan besar dalam hidup (hamil, melahirkan, menopause)
- Masalah medis (penyakit jantung, stroke, DM, kanker, thyroid, alergi)
- Obat-obatan (prednisone, obat tekanan darah tinggi, obat tidur, obat KB)
- Zat kimia lain (alcohol, narkoba)
- Kekurangan vitamin B-12 dan asam folat
- Masalah kejiwaan lain (ADHD)
- Obesitas
Gejala dan Tanda-Tanda Depresi
Kondisi stress, ketidaksenangan, kesedihan atau penyesalan yang bertahan lama hingga mingguan, bulanan, bahkan tahunan; sampai tidak dapat melakukan aktivitas harian secara normal, seperti malas bangun tidur, malas berpakaian rapi, malas bekerja sampai malas bersosialisasi.
Pada orang dewasa dapat terjadi gejala lainnya seperti: gampang menangis, nafsu makan naik atau turun dari biasanya, naik atau turun berat badan, perubahan pola tidur, sering merasa lemas, susah berkonsentrasi, sampai terlintas fikiran untuk bunuh diri.
Pada anak dapat terjadi gejala tambahan seperti; turun prestasi di sekolah, sering mengeluh sakit kepala dan sakit perut, serta perubahan pola makan dan berat badan. Pada remaja sering terjadi kelakuan yang beresiko dan mengancam jiwa.
Pada orang tua dapat terjadi gejala masalah daya ingat yang terjadi pada 10% kasus depresi pada orang tua.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
- Bila Anda atau Anda melihat orang-orang terdekat Anda mengalami gejala: perasaan tidak berguna, perasaan bersalah yang terlalu besar, perasaan tidak berdaya, dan terlintas niat untuk bunuh diri.
- Bila kondisi stress, ketidaksenangan, kesedihan atau penyesalan bertahan hingga mingguan.
- Bila sampai mengganggu keseharian dan tidak ada yang membantu penderita.
- Bila timbul masalah kesehatan lainnya
Penegakan Diagnosis
Dilakukan dengan wawancara dan mengisi questionnaire. Bila dicurigai karena kondisi medis lainnya, maka bisa dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Penanganan Depresi
Dilakukan Sendiri
- Cobalah merubah gaya hidup yang dapat membuat Anda lebih merasa tertekan.
- Lakukan aktivitas yang menyenangkan dan membuat merasa lebih baik.
- Jangan mengisolasi diri, lakukan aktivitas bersama orang banyak.
- Cari orang yang dapat Anda ajak curhat
- Berolah raga teratur
- Makan dan tidur teratur
- Hindari alcohol.
Dilakukan Dokter
Dokter akan memfokuskan pada penyebab medis dari depresi (bila ada). Kemudian disarankan untuk merubah gaya hidup, kebiasaan buruk. Penanganan depresi dapat mencapai 6 bulan sampai setahun.
Obat-obatan yang biasa diberikan adalah: selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), tricyclic antidepressants (TCA), monoamine oxidase inhibitor (MAOI). Obat-obatan yang diberikan dokter untuk mengatasi depresi tidak boleh dihentikan kecuali atas petunjuk dari dokter.
Selain dengan obat-obatan penanganan depresi harus dikombinasikan dengan psikoterapi atau “ngrobrol” dengan dokter ahli jiwa. Dalam psikoterapi dokter biasanya menjelaskan tentang depresi kemudian bersama dengan penderita mencari sumber dari depresinya. Terkadang hipnotis juga dilakukan oleh dokter untuk membuat penderita lebih focus
Untuk kasus yang sangat berat dokter dapat melakukan electroconvulsive terapi yang dapat lebih cepat menghilangkan gejala pada penderita. Namun ECT masih banyak diperdebatkan.
Selama masa terapi dokter akan tetap meminta penderita untuk merubah gaya hidupnya ke arah yang lebih baik seperti makan yang sehat, olahraga, relaksasi, aroma terapi, dll.
Pencegahan Depresi
Mereka yang memiliki factor resiko, harus secara rutin di-screening. Bila teridentifikasi sejak dini, penanganannya akan lebih cepat dan efisien.
Namun yang lebih penting adalah menjaga gaya hidup tetap sehat, baik dari sisi apa yang dikonsumsi, memilih lingkungan yang sesuai dan disenangi, belajar untuk pasrah dan menerima apa yang ditakdirkan oleh Tuhan, dan belajar untuk selalu bersyukur atas apa yang terjadi pada kehidupan kita.
Prognosis Depresi
- Dua per tiga penderita dapat kembali ke kehidupan normalnya.
- 25% penderita sering mengalami kekambuhan dari gejala depresinya dari sedang hingga berat dalam kurun waktu bulanan sampai 2 tahun.
- 10% penderita mengalami kekambuhan gejala sampai lebih dari 2 tahun bahkan lebih.