Seorang motivator dan konsultan, John C. Maxwell Certified
Temporomandibular Joint adalah sendi yang menghubungkan rahang bawah dengan tengkorak pada sisi depan dari telinga kiri dan kanan. TMJ merupakan system yang terdiri dari otot, pembuluh darah, saraf dan tulang. Sementara TMJ Disorder adalah suatu sindroma di mana penderita merasakan nyeri pada sendi rahang tersebut yang dapat disebabkan oleh beberapa kondisi. Nyeri dapat dirasakan pada bagian tengkuk, leher, muka, telinga dan sakit kepala. Dapat terjadi gangguan gerakan membuka rahang dan mengunyah dan dapat mengeluarkan suara click atau pop saat penderita menggerakkan sendi rahangnya.
Fakta tentang TMJ Disorder
- Penderita TMJ Disorder akan sangat tersiksa karena dapat mengganggu aktivitas bicara, makan, bicara, bahkan menguap.
- Terjadi lebih sering pada wanita dibanding pria.
- Sering terjadi pada orang dengan kebiasaan menggemeretukkan gigi atau menggigit-gigit benda seperti pensil, kuku jari, atau permen karet.
- Sering terjadi pada orang yang menjepit telepon antara kepala dan bahunya.
- Sering disalahartikan sebagai masalah pada telinga
1. Trauma
Penyebab tersering adalah trauma. Trauma pada TMJ terbagi 2 yaitu trauma mikro dan makro. Trauma mikro yang terjadi ketika seseorang mempunyai kebiasaan buruk menggemeretukkan gigi (bruxism)atau selalu pada kondisi mengunyah sesuatu seperti permen karet, pensil atau kuku jari (clenching). Trauma mikro dapat menyebabkan pergeseran pada garis oklusi gigi. Trauma makro dapat terjadi karena posisi kepala tertahan lama seperti saat menelepon yang dijepit antara kepala dan bahu. Lebih berat bila terjadi saat seseorang terjatuh atau dipukul tepat pada bagian sendi rahangnya. Kerusakan karena trauma makro dapat terjadi pada tulang, otot, atau rawan sendi. Trauma makro juga terjadi saat seorang membuka mulut terlalu lama saat berkunjung ke dokter gigi.
2. Osteoarthritis
Seperti sendi lainnya pada tubuh kita, sendi rahang juga rentan terkena radang sendi. Biasanya karena suatu proses degenerasi atau penuaan. Pada OA, akan terjadi hilangnya tulang rawan pada sendi sehingga terjadi TMJ disorder. Kejadiannya akan bertambah tinggi bila juga disertai adanya trauma baik mikro mau pun makro.
3. Rheumatoid arthritis
RA akan menciptakan suatu inflamasi atau peradangan pada sendi dapat menimbulkan TMJ disorder. Dalam prosesnya juga akan merusak tulang rawan pada sendi tersebut.
Gejala TMJ Disorder
- Nyeri pada otot muka dan sendi rahang yang menjalar ke leher dan bahu. Nyeri jelas terasa saat bicara, mengunyah, atau menguap. Akhirnya dapat mencetuskan sakit kepala, migrain, dan vertigo serta muntah.
- Nyeri pada telinga. Dapat juga disertai oleh tinnitus bahkan penurunan pendengaran. Sehingga sering disalahartikan sebagai suatu masalah pada telinga.
- Terdengar suara saat menggerakkan rahang. Suara dapat berupa click, gesekan, atau popping. Orang lain pun terkadang dapat mendengarkan suaranya.
- Bengkak di muka dan mulut pada bagian yang sakit.
- Saat membuka rahang bawah, terjadi gerakan membuka ke samping.
- Gigi tidak dapat tertutup rapat sempurna dan bahkan bila parah, rahang bawah sudah tidak dapat tertutup dan terjadi dislokasi.
- Nyeri sudah beberapa kali terjadi pada sendi rahang terutama saat mengunyah, berbicara, atau menguap.
- Bila sudah terjadi gangguan aktivitas harian karena sudah berkembang menjadi sakit kepala, migraine, vertigo, dan muntah.
- Bila rahang tidak dapat tertutup atau tidak dapat terbuka secara sempurna.
Penegakan Diagnosis TMJ Disorder
- Dari anamnesis; Jenis sakit pada daerah muka dan rahang. Nyeri terasa bertambah saat bicara, mengunyah, atau menguap. Ada kebiasaan menggemeretukkan gigi atau kebiasaan mengunyah-ngunyah benda.
- Pemeriksaan Fisik; Diperiksa kepala, leher, muka, sendi rahang mencari tanda-tanda peradangan dan suara-suara tambahan.
- Pemeriksaan Rontgen, CT Scan, atau MRI; Untuk melihat lebih jelas sendi rahang yang bermasalah.
Penanganan TMJ Disorder
Dilakukan Sendiri
- Rahang tidak dipakai terlalu berat; tidak berbicara bila tidak perlu, mengurangi kegiatan mengunyah, menahan menguap tidak terlalu besar. Dengan begini saja dalam 2 minggu biasanya hilang dengan sendirinya.
- Makan makanan yang lunak-lunak, hindari mengunyah permen karet.
- Kompres hangat pada lokasi sendi yang nyeri selama masing-masing 20 menit, diulang 3-5 kali sehari, selama 2-4 minggu.
- Memberikan pemijatan ringan pada daerah yang sakit.
- Menggunakan obat anti nyeri yang dijual bebas (OTC), seperti paracetamol, ibuprofen atau aspirin.
Dilakukan Dokter
- Dokter mungkin akan menyarankan penderita untuk memakai splint atau bite plate. Sejenis plastic yang mengunci antara gigi atas dan bawah seperti yang digunakan oleh petinju. Diberikan untuk penderita yang memiliki kebiasaan menggemeretukkan gigi saat tidur malam.
- Dokter dapat menyuntikkan steroid sebagai anti inflamasi yang dapat menghilangkan nyeri dengan segera.
- Melalui cara orthodontia, untuk meluruskan oklusi (garis gigitan) dengan pemasangan kawat pada gigi. Dapat juga dikombinasikan dengan menggrinda gigi bawah agar garis gigitan lurus.
- Dengan bius lokal, dokter akan “mencuci” TMJ dengan cara memasukkan 2 buah jarum. Jarum pertama berisi cairan pencuci, kemudian keluar dari jarum lainnya. Terkadang, cairan juga dicampur dengan obat penahan nyeri dan anti inflamasi.
- Pilihan terarkhir adalah operasi, yang harus menjadi pilihan terakhir. Dengan mengganti rahang dengan implant atau tiruan. Hanya 1% dari seluruh kasus yang sampai harus dilakukan operasi penggantian sendi rahangnya.
Pencegahan TMJ Disorder
- Bila Anda memiliki kebiasaan menggemeretukkan gigi saat tidur, datang lah ke dokter gigi untuk dibuatkan splint.
- Hilangkan kebiasaan menggigit-gigit benda seperti pensil dan kuku jari.
- Hindari tertawa terlalu lebar dan menguap terlalu besar.
- Bila sudah mulai berasa nyeri pada sendi rahang, hindari mengunyah permen karet, dan tahan rahang bawah dengan tangan saat menguap.