Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-72: “Prostate Cancer”

24/12/2011

32 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Prostat adalah organ berbentuk kelenjar yang hanya terdapat pada pria, jadi hanya pria yang beresiko terkena kanker prostat.  Panjangnya sekitar 3 cm terletak pada leher dari kantung kemih, di depan rectum, mengelilingi urethra.  Prostat berfungsi memproduksi cement saat ejakulasi. Kanker terjadi bila sel normal bertransformasi dan tumbuh dengan tidak normal serta merusak jaringan sekitarnya.

Fakta Tentang Kanker Prostat
  • Pria lanjut usia dapat mengalami kondisi prostat yang membesar namun tidak bersifat kanker yang disebut sebagai BPH (benign prostate hyperplasia).
  • Di AS, kanker prostat merupakan kanker nomor dua pada pria setelah kanker paru.
  • Sekitar 192.000 kasus baru terdiagnosis setiap tahunnya, dan 27.000 penderita meninggal karenanya.
  • Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, sekitar 2 juta pria AS masih hidup setelah didiagnosis kanker prostat.
Penyebab Kanker Prostat
Penyebab kanker prostat tidak diketahui, tetapi beberapa faktor dipercaya memegang peranan dalam insidensinya yaitu: hormonal, genetic, lingkungan, dan diet.

Faktur Resiko Kanker Prostat
  1. Usia.  Insidensi kanker prostat terjadi pada 1 dari 100 ribu pria berusia 40 tahun, meningkat menjadi 1.146 dari 100 ribu pria pada usia 85 tahun.  Lebih 80% kasus terdiagnosis pada pria di atas 65 tahun. 70% pria di atas 90 tahun, memiliki setidaknya satu region kanker pada prostatnya.
  2. Ras.  Negroid memiliki resiko 1,6 kali lebih besar dari pada Caucasoid.  Mongoloid memiliki resiko yang paling rendah.  Namun ini dipercaya dipengaruhi oleh faktor lingkungan, diet, dan gaya hidup.
  3. Genetik.  Yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker prostat, apa lagi ayah atau abang/adik, memiliki resiko 2-3 kali lebih tinggi.  Bila ayah atau abang/adik terdiagnosis kanker prostat pada usia <60 tahun, maka aka ada satu keluarga lagi yang juga terkena kanker prostat.
  4. Infeksi.  Infeksi penyakit menular seksual (PMS), meningkatkan resiko 1,4 kali lebih besar.
  5. Diet.  Diet tinggi lemak akan meningkatkan resiko terkena kanker prostat.  Orang dengan obesitas, juga beresiko lebih tinggi terkena kanker prostat.
  6. Zat Kimia.  Terekspose dengan cadmium akan meningkatkan resiko. Asap rokok juga dipercayai dapat mencetus kanker prostat.

Gejala Kanker Prostat
Banyak dari kasus awal kanker prostat tidak ada gejalanya.  Bila ada gejala, pasien akan mengeluh adanya kesulitan untuk memulai dan berhenti kencing, nyeri saat kencing, dan meningkatnya frekuensi kencing.  Gejala yang lebih jarang adalah terdapatnya darah dalam urin, nyeri saat ejakulasi, dan gangguan ereksi.  Bila kanker berkembang, pasien akan lebih gampang terkena infeksi saluran kemih.

Baca juga artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi 
Kapan Mencari Pertolongan Medis
  1. Sulit untuk memulai atau berhenti kencing,
  2. Frekuensi kencing jadi meningkat dengan kondisi minum yang tidak berbeda dari biasanya,
  3. Perasaan tidak puas dan masih ada sisa setiap setelah selesai kencing,
  4. Kencing sedikit walau pun minum banyak,
  5. Sering terkena infeksi saluran kencing,
  6. Nyeri saat kencing,
  7. Nyeri saat ejakulasi,
 
Pemeriksaan Penunjang
  1. PSA (Prostate Specific Antigen).  Enzim yang diproduksi oleh prostat.  Pada kondisi infeksi dan kanker prostat, angkanya akan meningkat.
  2. USG prostat
  3. CT scan atau MRI
  4. Biopsi; yang dilakukan bila ada kecurigaan ke arak kanker.

Penanganan Kanker Prostat
Pilihan terapinya akan tergantung dari usia, keadaan umum kesehatan, dan stadium dari kanker.
  1. Operasi.  Dilakukan dengan mengangkat seluruh organ prostat.  Hanya bisa dilakukan bila kanker belum menyebar atau stadium dini.
  2. Radiasi. Dapat mengeradikasi dan menghambat pertumbuhan kanker prostat, namun dapat menyebabkan impotensi, inkontinensia urin (tidak mampu menahan kencing).
  3. Hormonal.  Dilakukan bila kanker sudah menyebar ke organ lain.  Tujuannya untuk menekan kadar hormone testosterone.  Selain dengan obat minum, caranya juga dapat dengan dilakukan kastrasi.
  4. Chemotherapy.  Cara terakhir dalam memerangi kanker prostat.
  5. Kombinasi; dari empat di atas.

Prognosis
  • Prognosis akan tergantung dari stadium dari kankernya,
  • 92% pasien dapat bertahan hidup hingga 5 tahun,
  • 67% pasien dapat bertahan hidup hingga 10 tahun,
  • Banyak pasien terdiagnosis kanker prostat akhirnya meninggal karena penyebab medis lainnya
 
Pencegahan Kanker Prostat
Karena penyebab pasti kanker prostat tidak diketahui, maka sulit untuk menentukan langkah pencegahan agar  terhindar darinya.  Namun karena kita tahu faktor resikonya, maka cara yang bijaksana adalah memaksimalkan cara untuk menjauhkan diri dari faktor-faktor resiko tersebut.  Sbb.:
  • Mengurangi makanan yang berlemak dan meningkatkan konsumsi sayuran dan buah-buahan,
  • Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung antioksidan,
  • Menjaga berat badan agar tidak berlebih apa lagi obesitas,
  • Olahraga secara teratur,
  • Stop merokok, dan jauhi asap rokok orang lain,
  • Hindari semua karsinogenik lainnya yang ada di sekitar kita.
Picture
32 Comments
gunadi
23/6/2012 12:47:05

Pak Indra, apakah pria lajang yang belum menikah di usia kepala tiga, lebih beresiko terkena penyakit prostat ketimbang yang menikah?
Terima kasih,
Gunadi

Reply
Indra K. Muhtadi
26/6/2012 04:02:18

Dear Mas Gunadi,

Belum ada penelitian yang melaporkan penyebab pasti besarnya kelenjar prostat atau BPH. Tapi memang ada penelitian-penelitian kecil yang melaporkan insidensi BPH yang dikaitkan dengan aktivitas sexual seseorang.
Aktivitas sexual di sini maksudya bisa aktif (berhubungan sex, mengeluarkan sendiri) atau secara pasif (karena mimpi). Di laporkan bahwa yang rutin sejak muda (sekitar 2x seminggu) ejakulasi, akan memiliki resiko terkena BPH lebih rendah, dan pada akhirnya juga dapat menurunkan insidensi terkena kanker prostat.
Silakan di-google saja di Internet, pasti ketemu penelitiannya.

Demikian jawaban dari saya, semoga Mas Gunadi puas.

Regards,
-Indra K. Muhtadi-

Reply
erwin
19/10/2012 09:47:13

sore dok, umur saya pria 36th, saya ada keluhan terasa anyang anyangan dan panas setelah kencing, kemarin saya usg abdomen dan prostat, dan hasilnya ada batu ginjal ukuran 1cm di kandung kemih, dan hasil usg prostat di uretra prostat ada kalsifikasi, ukuran prostat normal tdk ada sol.. apakah sy perlu tes PSA? thanks

Reply
Indra K. Muhtadi
22/10/2012 01:03:25

Dear Pak Erwin,
Kalau pertanyaannya perlu atau tidak periksa PSA, jawabannya adalah perlu-perlu saja, tapi tidak harus. Akan tetapi, memang lebih baik diperiksa 5 tahun sekali, agar kita tidak "kecolongan".
Kalsifikasi di uretra prostat itu sepertinya merupakan bagian dari penyakit urolithiasis (batu di saluran kemih) yang tengah Bapak derita dan mungkin bukan suatu arah ke BPH apa lagi Ca Prostat.
Segeralah mentuntaskan pengobatan batunya Pak, agar tidak bertambah parah dan sampai mengganggu fungsi ginjal. Semoga cepat sembuh ya Pak Erwin,

Rgds,
Indra K. Muhtadi

Reply
Dany Winata
28/11/2012 02:05:01

Pagi dok. Hasil USG prostat: size and shape are normal, density parencymal is homogen normal. No mass/cyst/nodul. There is calcification lesion on inside.
PSA total 2.44 ng/ml, AFP 1.06 ng/ml.
Both kidney: size & shape are normal, no ectasis of pelviocalyceal system, density parencymal is normal, no mass/cyst/nodul/stone. Cortex & medulla are clear.

Pertanyaan saya, apakah saya termasuk mengidap BPH atau kanker prostat? Thanks.

Reply
Indra K. Muhtadi
29/11/2012 02:03:41

Dear Pak Dany,
Dari angka-angka yang diberikan oleh Bapak, berarti Bapak tidak mengidap BPH atau pun Kanker Prostat. Karena semua angka tadi masih dalam batas normal.
Kalau pun Bapak mengalami keluhan yang mungkin seperti uraian di atas, berarti bukan masalah yang berasal dari prostat.
Rgds,
-Indra K. Muhtadi-

Reply
lisa
20/7/2013 06:16:56

Siang dok, ayah saya 66tahun, keluhan sakit kencing saat ini tidak ada, hanya banyak minum, kencing sedikit. Usg prostat nya ada kalsifikasi, disertai protrusio prostat intravesica, gambaran cystitis, ukuran prostat 25ml, parenkim inhomogen, psa 0,42. Apa diagnosisnya ya dok? Trimakasih dok

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
23/7/2013 01:34:46

Dear Mbak Lisa,

Diagnosisnya adalah BPH (Benign Prostat Hyperplasia). Mbak Lisa bisa baca artikel pada link berikut: (http://indramuhtadi.weebly.com/6/post/2013/02/topik-ke-113-pembesaran-prostat.html)

Silakan copy-paste pada browser dan dibaca. Nanti kalau masih ada pertanyaan, Mbak Lisa bisa tanyakan lagi.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
nyoto suroso
6/8/2013 11:35:31

Dr. Indra K, Muhtadi Yth.
As.Wbr. Saat ini saya berumur 68 tahun, tahun 2007 telah operasi prostat kena BPH di RS Pelni Jakarta, beberapa hari ini kalau kencing panas dan tidak lancar bahkan diikuti demam (sudah ke doker, namun bukan ahli Urologi), pertanyaannya Dok, kalau sudah pernah operasi postat, apa masih bisa kena kanker prostat. Was.Wbr..nyoto suroso.

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
13/8/2013 09:13:48

Wa'alaikum salam Pak Nyoto,

Kalau buang air kecil terasa panas, tidak lancar, dan diikuti demam kemungkinannya adalah infeksi saluran kemih (ISK) Pak. Coba Bapak baca artikel saya pada link ini (copy-paste ke browser): http://indramuhtadi.weebly.com/4/post/2012/12/topik-ke-105-infeksi-saluran-kemih.html

Antara pembesaran prostat karena BPH dan kanker prostat itu sejak awalnya adalah 2 proses yang berbeda. Jadi kalau sejak awal BPH, kecil sekali kemungkinan untuk menajadi kanker prostat. Untuk memastikannya Bapak bisa follow up nilai PSA. bila senantiasa rendah, berarti jauh dari kanker prostat.

Untuk ISK-nya semoga cepat sembuh ya Pak.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
aditia
21/8/2013 08:33:18

pak, apakah kalsifikasi pada prostat dapat menyebabkan kanker prostat, tapi dr hasil usg, adanya kalsifikasi , dok.
thanks

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
22/8/2013 08:45:14

Dear Pak Aditia,

Kalsifikasi pada prostat dapat terjadi pada kasus BPH (pembesaran prostat non kanker) dan bisa juga pada kanker prostat. Jadi diagnosis dari dokternya apa dulu ya? Kalau dia katakan BPH, berarti bukan kanker dan kalsifikasi tersebut tidak bisa menyebabkan kanker, karena BPH berbeda dengan kanker prostat. Tapi kalau memang ada kecurigaan suatu keganasan, maka kalsifikasi bisa jadi suatu peroses perkembangan kankernya.

Jadi sebaknya Anda ke dokter untuk diperiksa klinis dan dibaca hasil pemeriksaan USG oleh dokternya. Untuk sementara, tidak perlu terlalu khawatir ya. Dan silakan baca artikel saya yang membahas BPH. Copy-paste link berikut pada browser Anda (http://indramuhtadi.weebly.com/6/post/2013/02/topik-ke-113-pembesaran-prostat.html)

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
aditia
24/8/2013 05:22:06

salam pak dokter.
terimakasih telah menjawab pertanyaan saya, pak dari hasil USG saya, Prostat : Ukuran dan Ekoparenkim normal, tampak kalsifikasi tak tampak ascites/effusi pleura. pak dari hasil USG ini apakah saya menyidap infeksi di prostat atau apa, dokter.
bisanya untuk penderita sakit ini apakah harus di operasi?
berapakah biayanya?
mohon konfirmasinya

terimakasih. salam

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
17/9/2013 07:45:41

Dear Pak Aditia,

Yang jelas, bapak tidak sedang menderita kanker prostat atau pun infeksi prostat. BPH lebih tepat ditarik sebagai diagnosisnya. Sekarang yang kita butuhkan di sini adalah informasi berapa besar postat Bapak saat di USG (dimensinya ya Pak). Setelah tahu ukurannya baru bisa kita susun rencana untuk terapi, apakah bisa dengan obat saja atau harus diperasi. Kalau pun dioperasi metodanya pun ada beberapa macam dan kembali lagi kepada ukurannya. Satu lagi yang kita butuhkan adalah usia Bapak. Bila masih di bawah 45 tahun, mungkin akan kita coba dengan obat dulu.

Regards,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
tia
26/10/2013 18:08:23

salam pak dokter.
saya mau bertanya apakah sering melakukan onani dengan jangka waktu yang sering dan lama dapat menyebabkan kanker prostat?
terimakasih
salam

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
9/11/2013 22:55:11

Dear Tia,

Faktor predisposisi semua kanker dan termasuk kanker prostat yang utama adalah zat karsinogenik yang masuk, termakan, dan terpapar oleh tubuh kita. Silakan baca artikel tentang zat karsinogenik ini di artikel saya. Copy-paste di browser link berikut: http://indramuhtadi.weebly.com/4/category/carcinogenic/1.html

Sementara untuk kanker prostat, faktor predisposisi khususnya seperti yang ada pada artikel di atas. Onani bukan merupakan suatu faktor predisposisi kanker prostat dan tidak ada hubungannya antara onani dan kejadian suatu kanker prostat.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
yudi
29/11/2013 23:24:18

yth pak dok, saya umur 58 th dua bulan lalu operasi prostat (BPH) tapi sampai hari ini masih sering anyang anyangan. apa yg harus saya lakukan sendiri pak dok agar tdk lagi anyang anyangan. terima kasih

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
21/12/2013 10:18:12

Dear Pak Yudi,

Anyang-anyangan setelah operasi prostat amat sangat lumrah terjadi, dan terkadang terjasi sampai beberapa bulan setelahnya. Ada obat yang dapat kita berikan untuk menghilangkan keluhan ini. Hanya saya tidak dapat meresepkannya di sini dan harus diperiksa terlebih dahulu, karena harus dipastikan bukan karena suatu infeksi pada saluran kemihnya.

Jadi saran saya, silakan kembali ke dokter yang dulu mengoperasi, agar lebih optimal penanganannya.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi

Reply
Husin
3/1/2014 06:39:45

Met sore Dokter,

Usia saya 38 th. Dari hasil medcheck, saya dinyatakan memiliki kalsifikasi prostat. Saya berencana utk cek kadar PSA ke lab. Berapa kadar PSA yang normal?
Berapa lama sekali pemeriksaan kadar PSA harus dilakukan?
Apakah bersepeda dapat meningkatkan kemungkinan menderita BPH atau Ca Prostat?
Thanks.

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
6/1/2014 03:42:22

Dear Pak Husin,

Nilai normal PSA adalah di bawah 4 ng/mL.
PSA merupakan suatu tumor marker. Setiap tumor marker bersifat sensitif tapi tidak spesifik. Artinya kalau negatif sudah pasti negatif keganasan, tapi bila positif masih belum tentu suatu keganasan.

Berarti, bila hasilnya negatif, tidak usah diperiksa ulang. Dan berarti kalsifikasi terjadi bukan karena suatu keganasan. Untuk kasus ini yang harus di-follow up adalah USG-nya untuk memantau besarnya kelenjar prostat agar tidak sampai membesar dan mengganggu.

Tapi bila hasilya positif, biasa kita minta ulang setelah 6 bulan. Bila tetap tingi, kemungkinan suatu kegasanan lebih besar. Bila tetap positif tapi angkanya turun, kemungkinannya bukan suatu keganasan, tapi harus diperiksa lagi dalam 6 bulan sampai negatif. Begitu seterusnya. Namun bila hasilnya menjadi negatif, maka sama seperti di atas, follow up USG yang dilakukan.

Kemungkinan untuk menjadi BPH sangat bisa, jadi harus Anda follow up rutin, mungkin 1 tahun sekali setiap general check up. Sementara kemungkinan keganasan Ca prostat harus kita periksa PSA nya dulu.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
Yadi
4/2/2014 00:09:48

Dr.Indra yang baik. Usia saya 68th menderita BPH sejak 2008 hasil BIOPSI 11 Juli 2013 tidak tampak tanda ganas dan vol prostat 55 ml. Sy mendapat obat harnal ocas dan urinter. Selama 3 bln ditambah avodart,hasil USG 14Jan 2914 vol prostat 50ml dan sisa urine setelah kencing masih 108ml.Saya disarankan operasi karena sisa urine lebih besar dari 100ml. Sy biasa tidaur jam 10 dan bangun karena ingin kencing sekitar jam 1.30 Bangun pagi jam 4. Mohon petunjuk apa sy harus ooperasi. Terima kasih..

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
6/2/2014 00:56:25

Dear Pak Yadi,

Yang penting diagnosisnya bukan suatu keganasan tapi suatu pembesaran saja atau (BPH = benign prostate hyperplasia). Sebenarnya indikasi untuk operasi itu adalah bila volume prostat sudah di atas 20 cc dengan adanya keluhan buang air kecil (salah satunya urin tersisa). Sampai dengan volume prostat 40 cc opererasinya merupakan operasi minor, tapi bila sudah lebih dari 40 cc maka merupakan operasi besar Pak Yadi.

BPH tidak pernah menjadi ganas, jadi operasi kita lakukan untuk menghilangkan ganjalan dan gangguan buang air kecil tersebut. Dan untuk kasus Bapak yang sudah ada gangguan kencing tersisa, dengan penurunan memakai obat hanya 5cc dalam 6 tahun, saya setuju dengan dokter yang menangani Bapak, bahwa ini sebaiknya kita operasi saja.

Silakan Bapak copy-paste link berikut di browser untuk membaca lebih banyak tentang BPH: http://indramuhtadi.weebly.com/6/post/2013/02/topik-ke-113-pembesaran-prostat.html

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
heru
26/10/2014 08:01:51

dok,umur saya 20 tahunan. ayah saya terkena terdiagnosis prostat umur 50an.saya cukup sering melakukan aktivitas seksual. apakah dengan demikian saya bisa terkena prostat??

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
11/11/2014 04:04:44

Dear Heru,

Antara pembesaran prostat biasa (BPH) dengan kanker prostat merupakan dua kasus yang berbeda, di mana bila memang suatu BPH tidak bisa berubah menjadi kanker. Saya yakin yang diderita ayahnya Heru suatu BPH, karena kalau kanker pasti sudah dikemoterapi atau diradiasi. Penyebab pasti BPH belum bisa ditentukan, tapi bila dikaitkan dengan frekuensi aktivitas seksual, justru BPH terjadi pada mereka yang sudah tidak aktif lagi melalukan aktivitas seksual.

Walau pun demikian, karena Heru memiliki faktor resiko keturunan, tidak ada salahnya nanti di usia 35 tahunan, dilakukan USG prostat pada saat melalukan medical check up di laboratorium, sekedar untuk screening dan melihat kecendrungannya.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
Joko
21/1/2015 01:28:32

Saya pria umur 35 tahun. Saya didiagonosa terkena infeksi kemih, strikture uretra dan klasifikasi prostat. Setelah 2 bulan operasi strikture uretra, kalsifikasi prostat saya sudah hilang. Tapi kenapa pipis saya belum lancar dan frekuensi pipis saya masih terlalu sering ya Dok ( 14 kali sehari) ?

Reply
Teguh Wahyudi
6/11/2020 12:02:05

Sama, sy juga abiz operasi striktur uretha udah hampir setahun, selain sering kencing,sy juga gk bs nahan keluarnya

Reply
Sari
11/2/2015 15:44:35

Dear Dokter Indra,

Ayah saya 65 tahun, mengalami keluhan sering buang air kecil dan terasa tidak tuntas, terutama di malam hari. Ketika ke dokter, hanya dilakukan tes urin dan hasilnya terdapat sisa urin 100ml dgn waktu pipis 2 menit. Dokter tidak melakukan pemeriksaan USG terhadap ayah saya, dan juga tidak melakukan colok dubur karena mnrt dokter tsb ukuran prostat bukan merupakan sebuah patokan tingkat keparahan sakit prostat. Dengan kondisi ayah sya yg sperti itu, apakah perlu dilakukan operasi dok ? Dan dokter Indra praktek dimana ya Dok?

Terimakasih atas informasinya,

Reply
Susi
17/2/2016 19:18:47

Dok, d thn 2013 suami saya melakukan medical check up n dr hasil USGnya d tulis klasifikasi prostate (+). Itu artinya apa ya dok? Terus kemarin sore suami saya kencingnya berdarah sampai pagi hari masih ada bercak2 darah. Tapi kencing2 selanjutnya tidak berdarah terapi berasa tidak tuntas seperti anyang2an. Sebaiknya apa yg harus saya dan suami lakukan ya dok. Terima kasih.

Reply
Novy
18/2/2016 09:08:16

Dr. Indra,

ayah saya kemaren sudah USG prostate hasilnya adalah :
Ginjal : besar dan bentuk kedua ginjal masih baik, korteks menipis. Diferensiasi cortex-medula normal. Tak tampak batu/SOL/tanda-tanda bendungan
Buli-buli : Besar dan bentuk normal, dinding tak menebal tak tampak batu/SOL
Prostate : ukuran vol 11 cc. Parenkim inhomogen. Tampak klasifikasi

diagnosanya apa ya dokter?
ada kesan : ckd awal kedua ginjal - maksudnya bagaimana, terlihat dari hasil usg yang mana mengatakan hal ini?

mohon penjelasannya dan terimakasih.

Reply
Trulicity lawsuit link
2/6/2024 19:49:10

I've got not long ago started off some sort of blog site, the internet people produce here possesses served everyone enormously. Appreciate it intended for all of your current time period & do the job.

Reply
Trulicity lawsuit link
1/7/2024 17:14:30

I'd state which this can be a an excellent publish of the excellent individual, i am very happy to observe this particular.

Reply
universitas telkom link
27/5/2025 10:58:45

Mengapa pasien meningitis bakteri sering dirawat di ICU?

Reply



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2011

    Medical Articles 2011

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT Anda harus SEHAT; click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2012. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2010. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2011
    November 2011
    October 2011
    September 2011
    August 2011
    July 2011
    June 2011
    May 2011
    April 2011
    March 2011
    February 2011
    January 2011

    Categories

    All
    Acne Vulgaris
    Allergic Rhinitis
    Bacterial Pneumonia
    Breast Cancer
    Demam Tifoid
    Depresi
    Dermatitis Seboroik
    Flu Pada Orang Dewasa
    Hair Loss
    Hematuri
    Hemorrhoids-Wasir
    Hiccups
    Human Papilloma Virus
    Japanese Encephalitis
    Lower Back Pain (LBP)
    Measles Mumps Rubella
    Meningitis Pada Dewasa
    Nyeri Bahu & Leher
    Obesitas
    Otitis Media
    Overactive Bladder
    Paresthesia
    Paronychia
    Pilates
    Prostate Cancer
    Puasa & Kesehatan
    Resolusi Kesehatan Di Tahun Baru
    Scabies
    Sle
    Stroke
    Tetanus
    Tinea Corporis
    Tinnitus
    Tmj Disorder
    Vomiting & Nausea


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge
    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index
Proudly powered by Weebly