Pendahuluan kita singkat saja. Ada lebih dari 4000 zat dalam rokok. Tidak satu pun yang bermanfaat, bahkan seluruhnya berbahaya bagi tubuh manusia. Sehingga dilihat dari kaca mata apa pun (ekonomi, social, budaya, dll.), rokok sangat amat merugikan sekali.
Bagi yang tidak suka dengan topik ini, silakan untuk tidak melanjutkannya. Dengan tanpa mengurangi rasa hormat bagi mereka yang beraktivitas pada industri rokok, saya sebelumnya menyampaikan permohonan maaf.
Fakta Tentang Rokok
- Merokok, masih tetap menjadi penyebab utama kematian karena sakit di AS. Setiap tahun sekitar 440 ribu orang meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh rokok.
- Ini sama dengan 20% dari seluruh kematian, mengalahkan jumlah kematian yang disebabkan oleh gabungan dari seluruh kematian karena kecelakaan lalu lintas, bunuh diri, pembunuhan, OD, dan AIDS.
- Tahun 2011 biaya kesehatan untuk penyakit karena rokok di AS mencapai $100 milyar, dan di Indonesia mencapai > Rp8 triliun.
- Penyakit yang sering terdiagnosis terkait rokok adalah kanker paru, kanker pancreas, bronchitis kronis, dan emphysema, yang memegang porsi 19.3% dari seluruh penyakit.
- Di AS 19.3% (45.3 juta) orang merokok. 22%-nya adalah kelompok usia produktif. 20% anak SMA di AS merokok.
- 126 juta orang di AS saat ini adalah perokok pasif. Mereka memiliki resiko yang sama dengan perokok.
- Zat karsinogenik dari rokok dapat menempel pada pakaian, karpet, jok mobil, dll. Zat tersebut dapat masuk melalui kulit yang dapat menyebabkan bahaya yang sama, terutama pada bayi dan anak.
- Kampanye kesehatan karena rokok di AS dimulai sejak 1964, dengan angka-angka yang masih seperti di atas. 1 juta orang di AS berhenti merokok setiap tahun. Sejak 1964 tersebut perokok menurun 42.4%. Indonesia bahkan belum memulainya!
- 9 dari 10 orang berhenti merokok setelah sakitnya datang, hanya 1 sisanya saja yang berhasil berhenti merokok sebelum sakit.
Seperti yang telah disinggung pada pendahuluan, ada lebih dari 4000 zat dalam rokok yang semuanya berbahaya. Bahkan 50 di antaranya merupakan zat karsinogenik. Akan dibahas di sini 3 yang paling berbahaya:
- Nicotine – zat addictive sekuat cocaine or heroin. Bekerja di otak dan mempengaruhi perilaku dan mood seseorang. Juga terdapat dalam insecticides. Nicotine sangat beracun, nyatanya satu drop nikotin murni pada kulit bisa membunuh seseorang kurang dari satu jam. Nikotin dapat mempercepat denyut jantung, penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
- Tar – Yang paling berbahaya, merupakan karsinogenik yang dapat merusak fungsi paru-paru. Merupakan zat yang dipakai pada aspal jalan. Hitam lengket yang menutupi paru-paru.
- Carbon monoxide – Gas yang dapat mengalahkan O2 dalam tubuh. Sehingga menurunkan kemampuan tubuh untuk mengedarkan O2. Merupakan zat beracun, yang ditemukan dalam asap kendaraan bermotor.
Resiko dari Rokok
Bagi Perokok
- 14 kali lebih beresiko untuk meninggal karena penyakit kanker paru, tenggorokan, mulut, dan pancreas.
- 4 kali lebih beresiko untuk meninggal karena penyakit kanker esophagus.
- 2 kali lebih beresiko untuk terkena kanker kantung kencing.
- 2 kali lebih beresiko untuk meninggal karena serangan jantung.
Bagi Orang Lain
Asap rokok itu ada 2 jenis; mainstream dan side stream. Main stream yang tehisap oleh perokok, side stream yang berasal dari ujung rokok yang terbakar. Bagi perokok, akan menghirup dua-duanya. Tapi bagi orang lain yang merupakan perokok pasif, cendrung akan menghirup yang side stream, karena asap side stream memiliki partikel lebih halus. Partikel ini akan lebih mudah masuk sampai ke relung paru-paru dan masuk melalui kulit.
Sehingga orang lain yang tidak merokok pun akan beresiko sama dengan orang yang merokok. Alangkah tidak adil bagi mereka yang merupakan keluarga, anak, teman, atau sekedar orang yang tidak dikenal ikut harus menderita terkena resiko dari asap yang berasal dari orang yang merokok.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
- Kanker (paru, pancreas, tenggorokan, mulut, esophagus, kantung kencing, ginjal, leher rahim, ovarium, dll.),
- Penyakit jantung,
- Stroke,
- Penyakit metabolisme lainnya (hipertensi, kencing manis, asam urat, dll.)
- Penurunan fungsi ginjal, sampai dengan gagal ginjal,
- Penyakit paru lainnya (bronchitis, emphysema, pneumonia, dll.),
- Kulit lebih cepat berkerut dan wajah lebih cepat terlihat tua,
- Ulkus peptikum, dlsb.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Sesak nafas dan sakit dada (tanda dari penyakit paru atau jantung),
- Kesulitan menelan (tanda dari kanker di daerah mulut),
- Merasa lemas atau lumpuh separuh badan (tanda dari stroke),
- Sakit dan ada darah saat kencing (tanda dari kanker di saluran kencing),
- Batuk yang tidak kunjung berhenti,
- Batuk mengandung darah atau dahak yang berwarna hijau/kuning,
- Sering dan tidak kunjung sembuh dari ISPA,
- Sering dan tidak kunjung sembuh sakit perut,
- Mudah sekali merasa capek,
- Berat badan yang terus turun,
Penanganan Penyakit Terkait Rokok
Kunci dari keberhasilan penanganan penyakit yang terkait rokok didahului oleh keberhasilan pasien untuk bisa berhenti merokok. Selama belum bisa berhenti merokok 100%, sesungguhnya segala usaha hanya sia-sia belaka. Kemudian keberhasilannya ditentukan oleh usaha yang terintegrasi seperti diuraikan di bawah ini.
Dilakukan Sendiri
- Harus mau melibatkan dokter, keluarga, pasangan, teman, bahkan semua orang terdekat Anda untuk berusaha berhenti merokok,
- Menggunakan produk nicotine replacement therapy seperti permen karet, lozenges, dan koyok yang banyak dijual di apotek. Untuk inhaler dan nasal spray harus dengan resep dokter.
Dilakukan Dokter
- Memberikan tambahan obat seperti varenciline (Chantix) agar lebih mudah berhenti merokok. Namun di Indonesia produk ini belum ada, semuanya import. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi nicotine untuk menempel pada reseptor di otak. Biasa dipakai 7 hari sampai 12 minggu.
- Meresepkan antidepressant seperti bupropion yang membantu pasien berhenti merokok. Namun di Indonesia juga jarang ditemukan.
- Baru kemudian dokter menangani penyakit-penyakit yang diderita pasien tersebut.
Prognosis Penyakit Terkait Rokok
- Kalau belum berhasil berhenti merokok, prognosisnya pasti buruk.
- Prognosis juta tergantung dari keparahan penyakit yang didapat dan lama serta frekuensi kebiasaan merokok.
- Tekanan darah tinggi dan kencing manis adalah 2 penyakit yang hampir pasti kena kepada orang yang merokok bila tidak kunjung berhenti.
- Setelah berhenti 15 tahun (tanpa remisi) baru resiko untuk terkena penyakit jantung sama dengan orang yang tidak merokok.
- Yang berhasil berhenti merokok < 50 tahun, memiliki resiko setengah lebih rendah untuk meninggal dalam 15 tahun atau terkena kanker dibandingkan dengan yang tidak berhenti merokok.
- Perokok > 10 tahun sepanjang hidupnya baik terus menerus atau pun putus nyambung, rata-rata usia hidupnya 13 tahun lebih rendah untuk pria dan 14 tahun lebih rendah untuk wanita.
Pencegahan Agar Tidak Merokok atau Kambuh Merokok Kembali
- Jangan pernah mencoba rokok – Setiap hari 3000 anak belasan tahun di AS memulai menjadi perokok.
- Dimulai dari rumah – Peran orang tua sangat penting agar anak tidak merokok. Akan jadi sangat sulit bila orang tua juga merokok.
- Lingkungan – Hindari lingkungan yang banyak perokok. Pengaruh lingkungan untuk suatu yang addictive seperti rokok sangat besar sekali.
- Pemerintah – Harus lebih tegas untuk mencegah anak di bawah umur bisa membeli rokok. Kemudian mempertegas peraturan bebas asap rokok di tempat umum. Yang akhirnya mempertegas larangan untuk merokok sama sekali. Dengan tidak diiklankan saja, di AS rokok masih menjadi produk dengan penjualan sangat tinggi di pasar.
- Niat dan Mindset – Bagi yang sudah berhenti, senantiasa lah memperbaharui niat dan menyegarkan kembali mindset. Hanya dengan cara itu bisa terhindar atau minimal mengurangi resiko untuk terkena penyakit terkait rokok.