Narcolepsy adalah suatu sleep disorder yang menyebabkan rasa kantuk yang luar biasa di siang hari. Rasa kantuk ini dapat terjadi pada tempat dan waktu yang tidak semestinya. Serangan rasa kantuk dapat terjadi dengan atau tanpa tanda-tanda terlebih dahulu dan dapat terjadi berulang-ulang di satu hari. Orang dengan narcolepsy memiliki pola tidur malam terpotong-potong dengan sering terjaga.
Fakta Tentang Narcolepsy
- Seringnya, narcolepsy tidak diketahui oleh penderita sampai tahunan, bahkan ada yang sampai 10 tahun.
- 50% dari penderita, mengaku memiliki gejala awal sejak masa remaja (usia 15-30 tahun).
- Jarang terjadi pada anak-anak <10 tahun (6%).
- Merupakan penyakit yang diturunkan secara genetik.
- Narcolepsy dapat menjadi masalah di lingkungan sosial dan pekerjaan. Banyak penderita sampai mengalami disfungsi sexual.
- Penderita narcolepsy bila mengendarai kendaraan sering mengalami kecelakaan lalu lintas.
- Sering penderita dianggap oleh orang awam sebagai pengguna narkoba.
- Narcolepsy dapat ditangani dan diobati, dan dengan penanganan yang tepat penderita dapat menjalani hidup yang produktif sebagaimana mestinya.
Penyebab narcolepsy baru teridentifikasi oleh ilmu kedokteran pada beberapa tahun ke belakang. Di dalam otak orang dengan narcolepsy ditemukan kadar hypocretin sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Hypocretin adalah suatu neurotransmitter yang berfungsi memodulasi aktivitas dalam hypothalamus (tempat letaknya pusat tidur manusia).
Gejala Utama Narcolepsy
- Rasa kantuk yang luar biasa di siang hari (90%).
- Cataplexy, hilangnya kekuatan otot sementara yang tiba-tiba. Biasa dicetuskan oleh emosi seperti tertawa (75%).
- Mimpi yang sangat jelas ketika sedang tidur atau saat terjaga terasa seperti sedang mimpi (30%).
- Sleep paralysis, tidak dapat bergerak saat mulai tertidur atau beberapa menit setelah terbangun (25%).
- Memiliki keempat gejala di atas (15%).
Gejala Tambahan Narcolepsy
- Sering terjaga di tengah malam, saat tidur malam.
- Sangat gampang jatuh tertidur (sleep latency), yang kurang dari 5 menit.
- Susah berkonsentrasi, dan perasaan sering melayang/melamun. Sampai kadang terasa sedang bermimpi.
- Gampang sekali lupa akan sesuatu.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Bila memiliki salah satu dari gejala di atas.
- Bila memiliki keluarga sedarah yang menderita narcolepsy, dan Anda mulai merasa memiliki gejala seperti di atas.
- Bila Anda ingat sejak masa usia sekolah menengah sudah sering mulai terasa rasa kantuk di siang hari, walau pun tidur malamnya dirasa cukup.
- Bila Anda sering mengantuk di siang hari, yang sudah mengganggu aktivitas dan interaksi sosial atau pekerjaan Anda.
1. Epworth Sleepiness Scale
Suatu kuesioner untuk mengukur rasa kantuk. Diciptakan tahun 1991 berisi 8 pertanyaan. Score 0-24, dengan score >10 harus dilakukan investigasi.
2. Polysomnography
Dilakukan pada laboratorium khusus meneliti tidur untuk melihat pola tidur seseorang. Sebelum pengetesan, harus melakukan kebiasaan sehari-hari yang normal, kemudian tidurnya direkam. Yang direkam adalah EEG, EKG, EMG, gerakan bola mata, dan respirasi. Orang dengan narcolepsy akan memiliki waktu sleep latency (mulai tertidur) yang singkat (<5 menit) dan memiliki REM’s sleep yang berulang sangat singkat (bisa 5 menit sekali).
3. Multiple Sleep Latency Test
Dilakukan siang hari setelah tes kedua. Pasien diminta tidur di pagi harinya selama 4-5 menit setiap 2 jam. Orang normal akan tertidur 10-20 menit, tapi yang narcolepsy akan gampang sekali untuk jatuh tertidur. Setelah test ini selesai, pasien diberikan sleep diary untuk mencatat pola tidur-terjaganya selama sehari semalam untuk waktu 2 minggu.
4. Mengukur kadar Hypocretin pada cairan cerebrospinal. Pemeriksaan ini belum rutin dilakukan. Orang narcolepsy memiliki kadar hypocretin yang rendah, atau tidak ada sama sekali.
Penanganan Narcolepsy
Dilakukan Sendiri
- Tidur secara sehat, rutin, dan teratur. Tidur malam 7-8 jam dalam kondisi yang nyaman dan tenang, pada jam yang selalu sama setiap malam, dan dilakukan terus menerus.
- Tidur pada siang hari, sebanyak 2 kali, masing-masing 15 menit.
- Jangan makan berat 3 jam sebelum tidur malam.
- Jangan minum kopi 6 jam sebelum tidur malam.
- Stop dan hindari asap rokok, karena rokok akan memperburuk kualitas tidur.
- Hindari menyetir dan mengendalikan alat-alat bermesin.
Dilakukan Dokter
- Memberikan obat golongan stimulant untuk menghilangkan rasa kantuk. Seperti methylphenidate yang berhasil untuk sekitar 65-85% pasien narcolepsy. Tapi memiliki efek samping sakit kepala, cemas, gampang marah, dan gangguan pencernaan. Dan efek obat akan menurun untuk pemakaian jangka panjang.
- Memberikan obat modafinil untuk mengaktifasi sel yang memproduksi hypocretin.
- Memberikan obat antidepressant untuk menghilangkan katapleksi. Contohnya clomipramine, imipramine, fluoxetine dan sodium oxybate.
Pencegahan Narcolepsy
Karena penyebabnya adalah berkurang atau hilangnya neurotransmitter hypocretin di otak seseorang, maka relatif tidak ada pencegahan untuk tidak terkena narcolepsy. Tapi bila sudah menderita, maka pencegahan agar tidak menjadi buruk penderita harus melakukan tindakan penanganan penyakit ini untuk yang bisa dilakukan sendiri seperti yang telah dijelaskan di atas