Liver adalah sebuah organ yang besar terletak pada bagian atas kanan di bawah paru-paru kita. Fungsinya sebagai filter dari darah kita dari racun, zat kimia, dan bakteri. Liver juga berfungsi dalam membagikan nutrisi untuk tubuh dengan cara menyimpan dan melepaskan glukosa, serta memiliki hepatosit yang berfungsi memproduksi cairan empedu sebelum disimpan dalam kantung empedu.
Bila kita bicara tentang kanker liver, biasanya merupakan hasil metastasis dari kanker di lokasi lain di tubuh. Karena semua darah melalui liver, maka liver merupakan yang paling sering terkena metastasis kanker. Bila merupakan kanker primer disebut sebagai karsinoma hepatoseluler atau hepatoma.
Fakta tentang Kanker Liver
- Di Negara Barat, sebagian besar kasus kanker liver merupakan hasil metastasis.
- Sebagian besar pasien yang dideteksi terdapat hepatoma, sudah terjadi kerusakan pada livernya.
- Di AS kasus hepatoma naik menjadi 17 ribu kasus setiap tahunnya.
- Sebelum terjadi kanker sering terlebih dahulu terjadi sirosis pada jaringan liver. Sirosis adalah kondisi di mana jaringan liver benar-benar rusak.
- Yang paling banyak adalah kasus alkoholisme. 15% dari kasus alcoholic berakhir dengan kanker liver.
- Kemudian karena Hepatitis B. 15% dari penderita Hepatitis B dan C tidak dapat secara tuntas menghilangkan virus dari tubuhnya, dan beresiko 200 kali lebih besar untuk terkena kanker liver. Terutama yang terkena di usia muda.
- Karena Hepatitis C. Merupakan penyebab 75% kasus kanker liver di Jepang dan Eropa. Setelah terinfeksi Hepatitis C, 5% dari penderita dapat terkena kanker liver, rata-rata setelah 28 tahun dari terkena infeksi.
- Obesitas dan kencing manis juga dapat menyebabkan kanker liver. Obesitas dapat menimbulkan fatty liver pada jaringan liver, yang menyebabkan kerusakan pada jaringan liver. Setelah 10 tahun, resiko untuk kanker liver meningkat menjadi 3 kali lipat.
- Sementara di negara berkembang seperti Indonesia, kontaminasi makanan oleh karsinogenik menjadi penyebab yang tinggi juga.
Tanda dan Gejala Kanker Liver
Banyak sekali kanker liver telat terdiagnosis karena tanda dan gejalanya tidak spesifik dan mirip dengan gejala penyakit-penyakit lainnya. Gejalanya adalah sbb.:
- Lemah, lesu, turun berat badan, hilang selera makan,
- Kuning pada kulit, kuku, dan konjungtiva,
- Urin menjadi berwarna seperti teh,
- Bila kanker makin besar, maka perut terlihat membesar,
- Bila jaringan liver sudah rusak, akan terasa nyeri, demam, selalu mengantuk, dan gangguan mental.
Seringnya diagnosis kanker liver ditegakkan setelah pemeriksaan kesehatan rutin. Atau yang terkena penyakit penyebab kanker liver (seperti di atas), terdiagnosis saat dokter melakukan screening.
Setelah diagnosis ditegakkan, maka akan dilakukan pemeriksaan tambahan untuk menentukan tingkat kerusakan dan stadium kanker. Di antaranya: USG, CT Scan, MRI, laparoscopy, serta tumor marker (AFP dan CA19-9). Bila diperlukan dan diperkirakan aman dapat dilakukan biopsy jaringan liver.
Penanganan Kanker Liver
Pilihan terapi kanker liver beragam dan sangat individual karena penyebab, keluhan, dan tingkat kerusakan liver penderita akan sangat beragam. Sbb.:
- Pilihan utamanya adalah operasi, tapi hanya kurang dari 10% kasus yang dapat dilakukan operasi. Operasi dapat dilakukan dengan hanya membuang jaringan liver yang rusak/ditumbuhi kanker, atau juga digantikan dengan jaringan liver dari donor.
- Radiasi dan Chemotherapy. Namun juga tidak dapat dilakukan pada semua kasus kanker liver.
- Liver-directed therapy. Caranya adalah dengan menyuntikkan alcohol murni, cryotherapy dengan nitrogen cair, atau di bakar dengan sinar laser. Namun cara kedua ini masih dikerjakan hanya di negara maju.
Dari cara-cara di atas hanya operasi yang merupakan tindakan kuratif. Selebihnya masih merupakan pencegahan penyebarann dan masih pada taraf penelitian. Selain itu semua pilihan terapi di atas sangat mahal dan rata-rata tidak di-cover oleh asuransi kesehatan.
Prognosis Kanker Liver
Prognosis kanker liver sangat tergantung dari penyebab dan cepat tidaknya penyakit ini terdiagnosis. Setelah terdiagnosis, prognosis juga sangat tergantung dari kondisi fisik penderitanya dan ada atau tidaknya penyakit penyerta.
Seiring dengan meningkatnya ilmu kedokteran, maka prognosis kanker liver akan menjadi lebih baik, karena makin banyak ditemukan metoda dalam penatalaksanaan kanker liver. Dibandingkan dengan awal tahun 1990-an, prognosis kanker liver sudah meningkat menjadi 2 kali lipat.
Pencegahan Kanker Liver
- Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
- Menghindari diri dari infeksi Hepatitis B dengan cara vaksinasi. Vaksinasi hepatitis B dapat bertahan selama 6 tahun. Setelah 6 tahun, harus diperiksa kembali anti HBS-nya untuk memutuskan perlu tidaknya dilakukan penyuntikan booster. Penyuntikan booster ini sering dilupakan oleh banyak orang. Imunisasi hepatitis B terbukti menurunkan kasus kanker liver sebesar 50% di AS.
- Mencegah diri dari kondisi obesitas.
- Menghindari diri dari kondisi-kondisi pencetus kencing manis, dan bagi penderita DM, berusaha untuk selalu mengontrol gula darah agar tidak merusak jaringan liver.
- Sayangnya belum ada vaksin untuk Hepatitis C. Jadi pencegahannya adalah dengan memeriksakan rutin fungsi liver setiap tahun.