Kanker terjadi bila sel normal mengalami transformasi sehingga membelah dan tumbuh tidak terkendali. Kanker berbahaya karena merampok oksigen dan nutrisi dari sel tubuh yang sehat dan dapat menghancurkan sel tubuh yang sehat tersebut.
Kanker paru dibagi menjadi 2 grup besar berdasarkan besar sel kankernya, yaitu small cell lung cancer (SCLC) dan non-small cell lung cancer (NSCLC). SCLC lebih jarang (5%) tapi berkembang lebih cepat. Sementara NSCLC yang tersering adalah Adenocarcinoma (30-40%) biasanya berupa Bronchoalveolar carcinoma yang memberikan gambaran seperti pneumonia pada foto Rontgen dada. Yang tersering kedua adalah Squamous cell carcinoma (30%).
Fakta Tentang Kanker Paru
- Hampir semua kanker paru bersifat ganas.
- Kanker paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di dunia.
- Jumlah kematian karena kanker paru lebih besar dari pada jumlah kematian gabungan akibat kanker usus, kanker payudara, dan kanker prostat.
- Di AS pada tahun 2010, sebanyak 157.300 orang diprediksikan meninggal karena kanker paru.
- 49% dari yang terdiagnosis kanker paru bertahan hidup 5 tahun atau lebih, tapi hanya 2% saja yang bertahan hidup 5 tahun bila kanker sudah bermetastase.
- Orang yang pernah kanker paru, sering terkena kanker paru yang kedua dalam 1 tahun pertama.
- Sejak tahun 1950an telah disimpulkan bahwa rokok adalah penyebab utama kanker paru yaitu sebesar 90% dari kasus. Rokok memiliki lebih dari 4.000 zat kimia yang semuanya tidak baik untuk kesehatan . 50 di antaranya sudah terbukti bersifat karsinogenik. Merokok satu bungkus atau lebih sehari meningkatkan resiko terkena kanker paru sebesar 20 sampai 25 kali lipat disbanding yang tidak merokok. Bila berhenti resikonya akan berkurang secara perlahan dengan catatan kankernya belum muncul. Yang mempengaruhi besar kecilnya resiko:
- Banyaknya rokok yang dikonsumsi per hari
- Usia awal seseorang mulai merokok
- Lamanya dia merokok sebelum berhenti
- Penyebab ke-2 kanker paru adalah perokok pasif. Sebanyak 3.000 kasus kematian karena kanker paru di AS dialami oleh perokok pasif.
- Yang ke-3 adalah polusi udara karena asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dll.
- Penyakit paru seperti TBC, Bronkhitis. Orang dengan bronchitis beresiko 4 – 6 kali lebih besar untuk terkena kanker paru.
- Uap hydrocarbon; seperti uap bensin, perekat, asap aspal panas, dll.
- Asbestosis.
- Radio aktif.
- Paparan terhadap arsenic, chromium, nickel.
Tanda dan Gejala Kanker Paru
Seperempat dari penderita kanker paru tidak bergejala dan tidak mengeluhkan apa-apa. Biasanya terdeteksi saat pemeriksaan rutin kesehatan yang memeriksakan Rontgen dada. Tiga perempatnya lagi bergejala antara lain; batuk dengan atau tanpa darah, nyeri dada, dan nafas yang pendek.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Seorang perokok yang tiba-tiba menjadi batuk-batuk,
- Batuk yang tidak kunjung sembuh atau makin parah,
- Batuk berdarah,
- Nyeri dada yang terus-menerus dan terasa dalam,
- Nafas terasa pendek dan tertahan,
- Nafas berbunyi dan kadang mendengkur,
- Sering terkena infeksi pada paru-paru,
- Turun berat badan,
- Badan selalu terasa lemas.
Karena sulit menarik diagnosis hanya dari gejala, maka bila ada kecurigaan dokter akan meminta untuk dilakukan pemeriksaan Rontgen dada, selain dilakukan pemeriksaan darah dan tes fungsi paru. Bila memungkinkan dan dibutuhkan akan juga dilakukan pemeriksaan CT Scan kemudian MRI.
Bila terbukti ada tumor di paru-paru, dapat dilakukan pemeriksaan dahak, penyedotan cairan (bila terdapat cairan) atau biopsy; yang semua dilakukan untuk menentukan stadium dari kanker.
Penatalaksanaan Kanker Paru
Pilihan penanganan yang diambil tergantung dari jenis kankernya (SCLC atau NSCLC), stadium dari kanker, dan kondisi pasien. Karena ada kecendrungan kanker akan timbul lagi dalam dua tahun pertama, maka apa pun pilihan terapinya maka tindakan follow-up harus dilakukan.
- Chemotherapy and radiation therapy; Kemoterapi dan radiasi dapat menyembuhkan hanya pada sebagian kecil pasien. Namun untuk meringankan keluhan pilihan terapi ini sangat membantu. Dilakukan pada kasus SCLC stadium dini.
- Operasi; Operasi merupakan pilihan utama untuk kanker golongan NSCLC. Yang sudah bermetastasis tidak dapat dilakukan operasi.
- Terapi Palliative; Maksudnya adalah terapi yang hanya bertujuan untuk meringankan keluhan pasien. Karena hanya sebagian kecil saja yang sembuh, maka terapi Palliative ini sering menjadi pilihan utama.
Pencegahan Kanker Paru
- Memilih untuk tidak merokok, atau memutuskan untuk berhenti merokok. Termasuk di dalamnya menjauhi orang yang merokok agar terhindar menjadi perokok pasif.
- Screening foto Rontgen thorax secara rutin, terutama bagi mereka yang beresiko tinggi.
- Menghindari diri dari infeksi paru-paru, salah satunya dengan melengkapi vaksinasi dewasa.
- Menjauhi uap-uap hydrocarbon.
Prognosis Kanker Paru
- Saat ini dengan segala teknologi dan kesadaran masyarakat dunia, 16% penderita kanker paru dapat bertahan hidup hingga 5 tahun.
- Penderita dengan stadium awal NSCLC dan dioperasi, 60-70% dapat bertahan hidup sampai di 5 tahun pertama.
- Penderita dengan NSCLC yang mendapatkan kemoterapi atau radiasi, 20-30% dapat bertahan sampai dua tahun, 10-15% sampai lima tahun.
- Penderita yang tidak dapat dilakukan operasi, rata-rata hanya bertahan hidup selama 9 bulan atau kurang.