Di Amerika Serikat angka perceraian cukup tinggi dan setelah diteliti ternyata penyebab dasarnya adalah tidak baiknya komunikasi antara kedua belah pihak dalam hal masalah-masalah yang dimiliki sejak sebelum menikah. Ini menyebabkan salah satu pihak merasa telah dibohongi karena ada hal negatif yang ditutup-tutupi yang pada akhirnya memancing konflik setelah pernikahan.
Itu di AS, tapi ternyata di Indonesia juga sudah mulai memiliki pola yang sama, walau pun bukan menjadi faktor pertama (karena di Indonesia faktor ekonomi menjadi faktor pertama). Salah satu hal negatif yang sering ditutup-tutupi sebelum menikah adalah kondisi kesehatan yang dimiliki, dan baru terungkap setelah menikah. Maka salah satu cara menghindari itu semua adalah melakukan screening tes kesehatan pasangan saat masih masa pacaran yang dikenal dengan premarital check up.
Esensi dasar dari premarital check up sendiri sebenarnya adalah: keterbukaan, kejujuran, dan tanggung jawab. Bila belum memiliki tiga esensi dasar ini, maka apa pun hasil yang didapat dari premarital check up tidak akan membawa manfaat yang besar.
Esensi keterbukaan dan kejujuran diperlukan, misalnya jujur dalam mengakui bahwa sebelum kenal dengan calon suami/istri dulunya pernah melakukan kehidupan sex yang bebas atau pernah menggunakan narkoba. Premarital check up dapat mengungkap rahasia kesehatan di masa lalu dan rahasia kesehatan keturunan keluarga sehingga kedua belah pihak harus sudah siap terbuka dan jujur.
Lebih dalam, esensi ketiga yaitu tanggung jawab harus dipertahankan saat membesarkan anak nantinya, karena ada kemungkinan adanya penyakit keturunan yang mungkin terungkap dan merupakan faktor biaya dalam membesarkan anak-anak.
Bila esensi dasar ini tidak dimiliki oleh kedua belah pihak, dan malah menonjolkan sifat defensive seperti egois, mudah tersinggung, agresif, dll.; maka bisa jadi bukan manfaat yang didapat, tapi malah masalah dan perselisihan yang muncul. Karena pada akhirnya hasil dari premarital check up menjadi dasar bagi kedua keluarga besar untuk memutuskan apakah pernikahan dapat dilanjutkan atau sebaiknya dibatalkan saja.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Tujuan dasar dari premarital check up ini adalah untuk Membina keluarga sehat dan bahagia. Saat ini banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan paket premarital check up. Hal utama yang perlu diperhatikan saat memilih adalah yang mencakup hal di bawah ini dengan harga yang paling kompetitif:
- Tes kesehatan umum seperti USG, X-ray, tes laboratorium; untuk mendeteksi penyakit jantung, hati, diabetes, dll.
- Tes penyakit menular seksual (STD),
- Tes persiapan kehamilan (TORCH dll.),
- Tes kesuburan,
- Tes genetika.
Banyak yang merasa sia-sia mengeluarkan dana untuk tes yang memang tidak sedikit tersebut. Tapi sesungguhnya biasa tersebut jauh lebih kecil dibanding biaya pesta nikah, foto prewedding, biaya bulan madu, dll., yang dapat mencapai ratusan juta rupiah. Lebih jauh, tes tersebut tidak seluruhnya diperlukan bila kedua belah pihak dapat jujur dan terbuka, sehingga dapat menekan biaya.
Pemilihan Pemeriksaan Premarital Check Up
- Calon pengantin wanita yang sering mengalami keputihan. Maka akan dilakukan tes mendeteksi penyakit menular seksual. Karena kalau sudah berhubungan, akan sulit untuk menyalahkan apakah berasal dari suami atau dirinya sendiri. Juga bahaya bagi bayi yang nantinya dilahirkan; yang selain dapat menyebabkan keguguran, juga menjadi penyakit lain pada si bayi.
- Riwayat kencing manis dalam keluarga. Untuk menghindari adanya kekecewaan saat malam pertama karena pengantin pria mengalami gangguan ereksi atau sulit memiliki anak karena impotensi.
- TORCH harus dilakukan yang terdiri dari pemeriksaan Toxoplasma, Rubella, Cytomegalo Virus, dan Herpes Virus. TORCH sering menjadi penyebab sulit punya anak, keguguran, atau menjadi penyebab terjadinya kecacatan pada anak. Bila positif dapat diobati terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk hamil.
- Hepatitis B harus dilakukan. Karena infeksi Hepatitis B akan diturunkan ke anak yang dikandung. Sehingga bila positif, harus dituntaskan terlebih dahulu penanganannya sebelum memutuskan untuk hamil.
- Deteksi kesuburan. Deteksi kesuburan ini juga merupakan hal penting dalam premarital check up, agar kedua belah pihak dan keluarga besar dapat menerima sejak awal bila terdapat suatu masalah yang menyebabkan pasangan yang akan menikah sulit untuk memiliki keturunan. Lebih jauh, kedua belah pihak dapat melakukan persiapan baik dari segi psikis atau pun biaya bila usaha untuk memiliki keturunan tadi menjadi sangat mahal karena halus melalui prosis Inseminasi atau bayi tabung.
Kesimpulan
Dengan melakukan premarital check up, segala penyakit dan kelainan dapat terdeteksi sedini mungkin. Sehingga tindakan pengobatan dapat dilakukan lebih cepat. Saat nanti bila terjadi pernikahan, maka pasangan sudah dalam kondisi fit dan terbebas dari segala macam penyakit, terhindar dari kemungkinan perselisihan di kemudian hari karena tidak lagi saling menyalahkan.