Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-78 “Insomnia”

18/2/2012

4 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Insomnia adalah masalah tidur yang paling banyak dikeluhkan oleh pasien.  Secara definisi insomnia adalah kesulitan untuk jatuh tertidur, kesulitan untuk tetap tertidur, atau keduanya, sehingga menyebabkan kurangnya durasi tidur atau rendahnya kualitas tidur.  Pada akhirnya mengurangi kemampuan penderitanya untuk berfungsi maksimal di siang hari, mengurangi kualitas hidup dan performa kerja.  Insomnia bukan sebuah penyakit, namun merupakan gejala dari berbagai macam kondisi kesehatan dan kejiwaan.

Fakta Tentang Insomnia
  • 30-50% orang di dunia pernah mengalami insomnia
  • 10% orang mengalami insomnia yang kronis.
  • Insomnia dapat mengenai seluruh usia, namun lebih banyak terdapat pada dewasa terutama manula.
  • Insomnia yang ringan bertahan kurang lebih 1 minggu yang biasanya terkait dengan kondisi stress jangka pendek.
  • Insomnia dapat bertahan sampai 3 bahkan 6 bulan.
Pembagian Insomnia
  1. Transient Insomnia. Kejadiannya di bawah 1 minggu.
  2. Short-Term Insomnia. Bisa terjadi lebih dari 1 minggu, namun dapat sembuh kurang dari 3 minggu.
  3. Chronic Insomnia. Terjadi lebih dari 3 minggu.

Penyebab Insomnia
  1. Penyebab utama Insomnia adalah kondisi stress yang dialami seseorang.  Seperti ujian, wawancara, presentasi, saat hamil, dll.  Akan hilang bila yang bersangkutan telah dapat mengatasi faktor stress tersebut.  Tapi dapat muncul kembali bila kondisinya berulang.
  2. Dapat juga terjadi karena faktor lingkungan seperti lingkungan yang terlalu berisik, atau cuaca yang terlalu ekstrim, kondisi tempat tidur yang buruk, dll.
  3. Insomnia yang kronis terjadi karena kondisi sbb.: Obesitas, nyeri yang kronis, emfisema yang parah, menopause, bronkhitis, penyakit ginjal kronis, fibromyalgia, chronic fatigue syndrome, parkinson, cluster headache, hyperthyroid, depresi, schizophrenia, dst.
  4. Insomnia juga dapat disebabkan karena zat kimia seperti obat-obatan stimulant, caffeine, alcohol, nikotin pada perokok, dll.
  5. Atau insomnia disebabkan karena memang memiliki kelainan saat tidur seperti: RLS (Restless Leg Syndrome), PLMD (Periodic Limb Movement Disorder), SAS (Sleep Apnea Syndrome), CRD (Circadian Rhythm Disorder).
  6. Bila kelima penyebab di atas tidak ada, maka insmonianya merupakan insomnia primer atau disebut sebagai psychophysiologic insomnia. Penderita insomnia ini tidak dapat meingistirahatkan fikirannya.

Faktor Resiko Insomnia
  1. Wanita. Wanita lebih banyak terkena insomnia dari pada pria karena faktor hormonal.
  2. Manula. Karena seiring meningkatnya usia, maka akan lebih banyak faktor yang dapat menyebabkan insomnia
  3. Yang memiliki gangguan jiwa.  Seperti depresi, kecemasan, PTSD, dll.
  4. Pelancong jarak jauh. Yang melewati perbedaan waktu yang besar.
  5. Pekerja shift malam.
  6. Perokok berat.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Tanda & Gejala Insomnia
  • Lelah di siang hari,
  • Mengantuk di siang hari,
  • Sering berubah mood-nya,
  • Sulit berkonsentrasi dan memusatkan fikiran,
  • Merasa lemas dan tidak bertenaga,
  • Sering merasa cemas,
  • Sering mengalami sakit kepala,
  • Sering membuat kesalahan dalam bekerja.

Komplikasi Insomnia

  • Tidak dapat berfungsi maksimal di siang hari,
  • Susah berkonsentrasi,
  • Gangguan daya ingat,
  • Lebih gampang emosi dan terkena stress,
  • Lebih gampang terkena depresi.

Penanganan Insomnia
Penanganan insomnia akan sangat tergantung dari penyebabnya.
Tanpa Obat
Dengan cara memperbaiki status psikologis dan perilaku dengan cara:
  • Olahraga teratur setidaknya 20 menit sehari, 4-5 jam sebelum tidur,
  • Jangan memaksa untuk tidur,
  • Buat jadwal tidur yang teratur; patuhi,
  • Jangan minum kopi, teh, soft drink. Minimal 6 jam sebelum tidur,
  • Hindari rokok pada malam hari. Minimal 6 jam sebelum tidur,
  • Jangan tidur dalam keadaan lapar,
  • Atur lampu, suhu, dan keheningan di kamar tidur,
  • Jangan membawa rasa khawatir ke tempat tidur.  Selesaikan sebelum masalah sebelum tidur,
  • Lakukan relaksasi sebelum tidur

Dengan Obat
Obat-obatan tidur tidak menyembuhkan insomnia, namun hanya mengurangi dan hanya memecahkan masalah sesat.  Pilihan obat tergantung dari tipe dan penyebab insomnianya.
  • Quick acting, short lasting drugs: Zolpidem
  • Long lasting drugs: Flurazepam, Temazepam, Estazolam, Antidepressants
  • Hypnotics drugs: Estazolam, Flurazepam, Temazepam, Triazolam.
  • Hormon: Melatonin dan Ramelteon; Melatonin adalah hormon yang dikeluarkan otak saat kondisi gelap yang membuat orang mengantuk.  Sementara Ramelteon obat yang merangsang reseptor melatonin untuk bekerja optimal.

Pencegahan Insomnia
  • Hidup bahagia, dan jangan terbawa suasana sedih berkepanjangan,
  • Perbaiki lingkungan tempat tinggal, tinggal di tempat yang nyaman dan minim polusi,
  • Perbaiki tempat tidur,
  • Segera berobat bila memiliki penyakit apa lagi penyakit kronis yang harus senantiasa ditangani seoptimal mungkin,
  • Berhenti merokok dan konsumsi alkohol,
  • Hindari mengkonsumsi obat-obatan yang berisi narkotika,
  • Bila memiliki kelainan tidur segera konsultasikan ke dokter, jangan berlarut-larut.
4 Comments
d'araneta link
13/4/2013 08:51:32

Bagaimana menurut dokter dengan penggunaan GABA-Blocker dalam mengatasi insomnia?
Obat apa saja yang menjadi pilihan terbaik untuk kasus ini?

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
15/4/2013 04:26:07

Dear d'araneta,
Penggunaan GABA-Blocker tidak sering kita lalukan untuk pasien insomnia kecuali pada kasus yang berat dan ada indikasi menyangkut masalah psikis. Kepada obat tidur GABA-Blocker akan meningkatkan daya dan kekuatan dari obat golongan benzodiazepin yang biasa diberikan dokter untuk membuat pasien mengantuk (biasanya turunan lorazepam). Kalau efek dari psikotropika kita tingkatkan, maka nantinya akan harus ada upaya untuk tapering down, yang jarang pasien patuh untuk mengikutinya.
Jadi saya berpendapat GABA-Blocker kita gunakan sebagai pamungkas saja.

Sementara untuk kasus ringan atau tidak terlalu ada afek masalah psikis. Lebik baik kita pakai obat golongan yang lebih tidak ada efek hang-over post medication-nya. Penggunaan herbal di sini sepertinya lebih bijaksana dan setelah ada penelitian sebagai perbandingan ternyata efeknya cukup efektif. Saya sendiri tahun 1998 pernah ikut penelitian membandingkan antara lorazepam, herbal, dan placebo sebagai obat insomnia dengan efeknya terhadap kualitas tidur dan konsentrasi subjek penelitian esok harinya.
Kalau boleh tahu, Anda dokter ya? Kita bisa diskusi lebih jauh lagi tentang ini. :)

Rgds,
-Indra K. Muhtadi-

Reply
devi
12/3/2014 01:49:02

halo dok,

Apa yg hrs saya komsumi supaya gak pusing2 lemes yg bisa digabung dengan sarapan. Saya kerja shift malem ke pagi, dari jam 12 am - 08 am.

Trims dok

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
13/3/2014 01:39:29

Dear Devi,

Seperti yang saya singgung singkat di Twitter, bahwa bila kita bekerja shift malam yang paling penting adalah mengganti tidur yang hilang tersebut di pagi hari. Agar kualitas tidurnya baik, buatlah suasana senyaman mungkin karena sudah tentu kalau tidur di siang hari akan banyak gangguan. Bila dipaksakan tidak tidur, sudah tentu akan terasa pusing dan lemas. Jadi bila memang akan dibawa tidur, sebenarnya tidak perlu mengkonsumsi sesuatu yang spesifik untuk pusing dan lemasnya. Cukup dibawa tidur saja. Karena ini terjadi akibat tubuh sudah harus mendapatkan istirahat yang memang menjadi haknya.

Kalau pun ingin mengkonsumsi sesuatu, konsumsi makanan yang berindeks glikemik rendah tapi berkalori tinggi, seperti cereal dan buah-buahan seperti pisang dan apel di pagi hari setelah ‘ngalong’ dan sebelum akan ‘membalas’ tidurnya. Jangan lupa juga kalau memang asupan micronutrient dirasakan kurang dari makanan, bisa mengkonsumsi multi vitamin yang bisa dipilih dari banyak pilihan yang ada di apotek.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles  >> 2012

    Medical Articles 2012

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2013. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2011. Click di sini.


    Picture
    Untuk HEBAT Anda harus SEHAT; click di sini

    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2012
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    July 2012
    June 2012
    May 2012
    April 2012
    March 2012
    February 2012
    January 2012

    Categories

    All
    Asam Urat
    Bronchitis
    Caffeine
    Carcinogenic
    Cholesterol
    Corns & Calluses
    Dermatitis Kontak
    Diabetes Mellitus
    Diet Sehat
    Exercise & Fitness
    Flatulensi
    Gagal Ginjal Kronis
    Health Calculator
    Hypertension
    Infeksi Saluran Kemih
    Insomnia
    Keloid
    Knee Pain
    Liver Cancer
    Lung Cancer
    Motion Sickness
    Muscle Strain
    Narcolepsy
    Nosocomial Infection
    Onychomycosis
    Osteoporosis
    Pancreatic Cancer
    Pausa Dr Kacamata Kesehatan
    Phlebitis
    Premarital Check Up
    Radang Tenggorokan
    Rokok & Kesehatan
    Sinar Ultra Violet (UV Light)
    Tidur & Kesehatan


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge
    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index


Proudly powered by Weebly
Photo used under Creative Commons from halfthinkery